3 Jenis Komunikasi Formal Dalam Organisasi

Menurut Gibson et al. (1997) terdapat tiga jenis komunikasi formal dalam organisasi, yakni : komunikasi horizontal, komunikasi diagonal, dan komunikasi vertikal.

1. Komunikasi horizontal (komunikasi lateral/menyamping)

Komunikasi horizontal merupakan bentuk komunikasi secara mendatar dimana terjadi pertukaran pesan secara menyamping dan dilaksanakan oleh dua pihak yang memiliki kedudukan sama, posisi sama, jabatan se-level, maupun eselon yang sama dalam sebuah organisasi. Menurut Daft (2003), komunikasi bentuk ini selain memiliki kegunaan untuk menginformasikan juga untuk meminta bantuan dan mengkoordinasikan kegiatan. Komunikasi horizontal dibutuhkan untuk meminimalkan waktu dan memudahkan koordinasi sehingga mempercepat tindakan (Robbins, 2001). Kemudahan kerjasama ini menurut Liaw (2006) disebabkan adanya tingkat, latar belakang wawasan dan pengalaman yang relatif sama antara pihak-pihak yang berkomunikasi, serta adanya struktur formal yang tidak ketat.

2. Komunikasi diagonal (komunikasi silang)

Komunikasi diagonal ialah komunikasi yang berjalan dari satu pihak kepada pihak lain dalam posisi yang berlawanan, dimana kedua pihak tidak berada pada jalur struktur yang sama. Komunikasi diagonal dipakai oleh dua pihak yang mempunyai level berbeda namun tidak memiliki wewenang pribadi kepada pihak lain. Koontz et al. (1989) mengatakan bahwa komunikasi silang ini tidak mengikuti hirarki organisasi namun memangkas garis komando. Komunikasi ini merupakan akses komunikasi yang jarang digunakan dalam organisasi, namun penting dalam situasi dimana anggota tidak dapat berkomunikasi secara efektif melalui susukan lain. Penggunaan komunikasi ini selain untuk menyikapi kebutuhan dinamika lingkungan organisasi yang rumit, juga mempersingkat waktu dan memperkecil upaya yang dikerjakan organisasi (Gibson et al., 1997).

3. Komunikasi vertikal

Komunikasi vertikal ialah komunikasi yang terjadi antara atasan dan bawahan dalam organisasi. Robbins (2001) menerangkan bahwa komunikasi vertikal yakni komunikasi yang mengalir dari satu tingkat dalam suatu organisasi/kelompok ke sebuah tingkat yang lebih tinggi atau tingkat yang lebih rendah secara timbal balik. Dalam lingkungan organisasi atau kelompok kerja, komunikasi antara atasan dan bawahan menjadi kunci penting kelangsungan hidup sebuah organisasi. Bahkan berdasarkan Stoner dan Freeman (1994), dua per tiga dari komunikasi yang dijalankan dalam organisasi antara atasan dan bawahan berjalan secara vertikal, sehingga peran komunikasi vertikal sungguh urgen dalam organisasi. 

  Pengertian Komunikasi Massa Berdasarkan Para Jago

Penawaran Khusus:
Dapatkan koleksi opsi 100 File Skripsi Lengkap Ilmu Komunikasi mulai dari HALAMAN JUDUL, ABSTRAK, KATA PENGANTAR, BAB I, BAB II, BAB III, BAB IV, BAB V sampai DAFTAR PUSTAKA, Silahkan KLIK DISINI