close

3 Cara Cerdas KH M Arifin Ilham dalam Mendakwahi Perokok

Salah satu dai yg bisa dijadikan acuan & rujukan dlm menyampaikan bahan dakwah dengan-cara bijak & tegas ialah Kiyai Haji Muhammad Arifin Ilham. Laki-laki kelahiran Banjarmasin yg merupakan pendiri sekaligus pemimpin Majlis Zikir az-Zikra ini merupakan sosok yg istiqamah menentukan jalan dakwah. Dalam banyak kesempatan dia menyampaikan bahwa dakwah merupakan sebaik-baik pekerjaan sebagaimana disebutkan oleh Allah Ta’ala di dlm al-Qur’an al-Karim.

Di dlm berdakwah, laki-laki yg kini menetap di Sentul Bogor Jawa Barat ini populer dgn pesan tersirat, keberanian, & ketegasannya. Salah satu yg mempesona perhatian merupakan perihal cara beliau dlm mendakwahi para perokok.

Bukan tips semata, apa yg beliau tempuh sudah diganjar oleh Allah Ta’ala berbentukberhentinya para perokok. Bahkan, sang ayah kandung yg kini sudah wafat pun menjadi ‘korban’ dr kebijaksanaan sang dai. Sang ayah wafat sesudah berhenti merokok.

Daftar Isi

Teladan

Kiyai Haji Muhammad Arifin Ilham memilih jalannya sebagai dai dgn tak merokok. Beliau amat tegas. Sebab merokok tak menenteng faedah apa pun dr sisi apa pun. Teladan inilah yg menjadi diam-diam ampuh sehingga dakwah dia tentang rokok banyak didengar oleh kaum Muslimin.

Sangat Halus

Ketika masih nyantri, ada beberapa kiyai dia yg masih merokok. Dasar pintar, Arifin muda sering berkata polos pada para kiyainya tatkala bersalaman. Kata dia sebagaimana disampaikan dlm banyak potensi , “Tangan Kiyai wangi rokok.”

Terus seperti itu hingga beberapa kiyai mulai menghemat rokok & sungguh-sungguh berhenti melaksanakan kebiasaan yg tak anggun untuk kesehatan tersebut. Kalimat halus ini pula dia sampaikan pada almarhum ayahnya atau objek dakwah lain yg lebih renta dengan-cara usia hingga mereka sungguh-sungguh berhenti merokok. Atas Kehendak Allah Ta’ala.

  6 Tips Ringkas Meredam Hipertensi

Tegas

Satu di antara atsar dzikir yg sering disampaikan oleh Kiyai Haji Muhammad Arifin Iham ialah meninggalkan hal-hal yg tidak berguna & membatasi diri dr masalah mubah alasannya adalah berpeluang terjerumus dlm tindakan dosa & maksiat berkesinambungan.

Dalam banyak peluang tausyiah atau dzikir akbar, Kiyai Haji Arifin sering memberikan, “Alhamdulillah, sehabis dzikir banyak berganti. Yang tadinya merokok kini tak merokok.” Dalam memberikan kalimat tersebut, lazimnya ia berhenti, kemudian disambut senyum sebagian pengunjung.

Tatkala kalimat ini disampaikan di tengah munajat dzikir, banyak jamaah yg menangis & mengamini. Kebanyakan jamaah yg masih merokok betul-betul berharap agar kebiasaan buruknya berhenti total.

Ya Allah, berikanlah kekuatan pada kaum Muslimin untuk meninggalkan perbuatan yg sia-sia. Aamiin.

Wallahu a’lam. [Pirman/wargamasyarakat]