Puisi Alam pegunungan. Puisi merupakan karya sastra yang berupa susunan kalimat padat dan sarat makna dibarengi dengan estetika yang indah.
Banyak sekali tema puisi yang dibentuk oleh para penyair. Misalnya puisi bertemakan alam, kemanusiaan, ketuhanan, kasih sayang, dan lain sebagainya.
Berikut ini merupakan teladan beberapa puisi perihal pegunungan.
Daftar Isi
Puisi Alam Pegunungan
1. Hawa
Hawa sejuk mengalir
Angin dingin bersemilir
Diantara gemericik sungai kecil
Yang turun ke sawah para petani
Pohon pohon menjulang tinggi
Daun hijau bersanding di ranting
Ditemani kicau burung yang lincah
Bermain-main bareng bunga
Alangkah indah pegunungan ini
Diciptakan oleh Rabul Izzati
Agar manusia selalu mengetahui
Kemahakuasaan ilahi robbi.
2. Jalan Berliku
Jalan kecil berliku-liku
Mengajakku terus melangkah
Walaupun kaki telah lelah
Namun diriku tidak ingin mengalah
Sepanjang perjalanan ini
Hanya keindahan yang kucari
Bergabung di alam sekitar
Diantara kembang-kembang yang sedang mekar
Kulihat petani melakukan pekerjaan
Mengolah padinya di sawah
Alangkah tenang semua kurasa
Saat menyatu dengan alam semesta
3. Oh Gunung
Engkau gunung yang tinggi
Memancarkan kharisma dan wibawa
Gagah tiada terperi
Menghiasi bumi Nusantara
Puncak mu begitu tinggi
Inginku jangkau sebuah hari
Namun kakiku mudah lelah
Atau memang dirimu yang tidak mau dikotori
Cemara tinggi menjulang
Pohon pinus tegak membayang
Menjadikan insan dalam kekaguman
Indah dirimu dalam panorama
puisi alam perihal pegunungan untuk anak-anak Sekolah Dasar. Tentunya sebagai materi pembelajaran bagi mereka.
4. Bermain
Bermain di punggung gunung
Di bawah Cemara yang tinggi
Di bawah pinus yang menjulang
Kuhirup udara yang begitu segar
Oh gunung yang sungguh tinggi
Kini saya berada di pundakmu
Bermain bersama ayah ibu
Menikmati panorama indahmu
5. Bagai Lukisan
Dari kejauhan
Kupandang pandang
Gunung yang tinggi menjulang
Pucuknya menyentuh awan
Dari jauh warnamu biru
Bagai mengambang di angkasa
Indahmu bagaikan lukisan
Engkau makhluk Tuhan sarat keindahan.
6. Misteri
Kulihat engkau dari jauh
Tampak tinggi dan agung
Bagaimanakah bentuk mu
Ingin rasanya aku bergabung
Ingin kusentuh dirimu
Seperti apakah dirimu
Suatu hari nanti
Ingin rasanya kulangkahkan kaki
7. Mendaki
Mendaki gunung yang tinggi
Betapa letih terasa diri
Namun aku tak ingin berhenti
Sebelum mencapai puncak tertinggi
Katanya
Dari ketinggian di sana
Akan terlihat alam ini indah
Katanya
Setiap insan terlihat kecil
Diantara kemegahan alam
Saat berada di puncak pegunungan
Keindahan alam pegunungan
Selanjutnya ialah kumpulan puisi tentang keindahan alam pegunungan.
8. Di Lereng
Di lereng gunung itu
Sawah petani bertingkat-tingkat
Dihiasi warna yang hijau
Begitu segar dipandang mata
Di lereng gunung itu
Ada sungai yang mengalir
Walaupun kecil, airnya bening
Nun jauh disana
Terlihat berbagai warna
Hijau daun dan merah kembang-kembang
Alangkah indahnya
Alam pegunungan ciptaan Tuhan.
9. Gunung Biru
Keindahan tiada tara
Telah turun ke alam semesta
Ke pegunungan berwarna biru
Yang kupandang dari jauh
Segalanya tampak indah
Gunung menyatu bareng awan
Awan awan terlihat rendah
Segalanya menawan
10. Damai
Lihatlah pegunungan
Menjelang tinggi sampai ke awan
Dihiasi alam pedesaan
Dengan sawah sawah yang membentang
Di sana hidup dengan damai
Manusia berhati permai
Tak tersentuh keramaian dunia
Mereka hidup dengan jiwa yang sejahtera
Sawah sawah mulai menguning
Bagaikan hamparan emas berkilau
Hati petani mulai bergembira
Musim panen secepatnya datang
11. Keindahan
Lihatlah alam yang indah
Berdiri gunung kokoh di sana
Dihiasi sungai kecil yang mengalir
Membentang sawah dibawahnya
Angin sejuk selalu bersemilir
Burung liar bersungguh-sungguh berkicau
Alam desa begitu sunyi
Jauh dari kegaduhan
Anak gembala menggiring domba
Anak kecil bermain besar hati
Hingga jikalau hari telah senja
Mereka pulang dengan jiwa yang makmur.
Bencana Gunung Meletus
Ada kalanya gunung menenteng tragedi. Yakni ketika gunung meletus dan mengeluarkan lava.
Di bawah ini merupakan kumpulan puisi wacana gunung yang meletus.
12. Meletus
Ketika engkau murka
Suaramu menggelegar
Memuntahkan hawa yang panas
Membuat takut insan
Ketika engkau marah
Hawa panas akan menerpa
Tumbuh-tanaman akan mati
Binatang pun pergi lari
Setiap insan bersedih
Tak tahu kemana mereka harus pergi
Bila bencana telah tiba
Tak seorangpun yang mampu menghadang
13. Bencana
Alangkah nestapa negeri ini
Saat gunung yang indah berganti
Mengeluarkan angkara marah
Menggetarkan setiap hati
Semoga bala bencana
Tak menimpa kami semua
Wahai gunung jangan murka
Segeralah engkau reda.
Puisi Singkat
Di bawah ini ialah kumpulan puisi wacana alam pegunungan yang singkat dan pendek. Bagian dari Indonesia subur.
14. Pesona
Daun hijau menyelimutimu
Masih seperti itu dari dahulu
Kokoh tubuhmu dari watu
Tinggi menjulang berwarna biru
Indahmu tak terlukiskan
Bagai permata di kawasan sunyi
Kadang engkau tak diamati
Namun tetap mempesona hati
15. Kamu
Tinggi menjulang
Hijau kaku
Terbungkus kabut
Itulah kau
Hujan tak menggerus
Angin tak mengikis
Hanya kokoh dan diam
Itulah kau
16. Alamku
Kala burung bernyanyi
Riang besar hati menyambut pagi
Dan embun berkilau tertimpa mentari
Semua cita-cita telah tiba
Semua Impian makin tinggi
Bagai tubuhmu gunung yang biru
Gunung di Indonesia
Kita akan menciptakan puisi wacana gunung yang ada di Indonesia, misalnya Bromo, Ciremai, Merapi, Tangkuban perahu, dan sebagainya.
17. Bromo
Kabut putih mengelilingi
Sungguh menakjubkan
Menggugah rasa hati
Hawa masbodoh mengambang
Menemani para pendaki
Aroma khas
Pesonamu, Bromo.
Hamparan pasir
Luas, membuatku berdesir
Di sini pula sang surya hadir
Bangkit dari kepulasan tidur
Gunung Bromo
Engkau telah menghantarkan dongeng
Kepada insan di dunia
Tentang indahmu yang menarik.
18. Bromo II
Senja sudah hadir
Ditandai warna keemasan
Memenuhi ufuk barat
Indah membentang
Kusandarkan diri
Pada sebatang pohon tua
Menikmati kemolekanmu
Gunung Bromo
Lembah pasir terhampar
Terlukis keabadian
Mentari terbit dan tenggelam
Indahnya senantiasa kuterawang
Dingin menusuk tubuh
Menjamah kembang-kembang
Menitik embun di sayur-mayur
Bawalah daku
Ken dalam kedamaian lembah mu
Sejukkan hatiku
Dengan angin yang lembut itu
Oh hidup ini indah
Di saat senja
Alamat pesona
Mendamaikan jiwa
Jauh dari keriuhan kota
19. Ciremai
Hati ini mulai bergerak
Melangkahkan kaki menuju puncak
Di atas tanah bebatuan
Ditemani pepohonan
Kurebahkan badan ini
Sembari menatap langit biru
Di celah-celah pohon pinus
Merasakan hawa sejuk Ciremai
Gunung tinggi diliputi awan
Tempat pendaki duduk merenung
Merasakan keagungan Tuhan
Dago bertopang duduk tercenung
20. Gunung Merapi
Sabar telah mengatup batas senja
Malam bagai gadis mengurai rambutnya
Hitam: pencipta bayang-bayang di bulan
Berlindung aman kelam
Kabut bersedekap dahan
Menanjak kah jalan ini
Langkahku ayun jiwa
Gerimis jatuh di potongan tanah Utara
Di kampung, kata orang di rumah terakhir
Mendesak secepatnya
Dihatimu membujuk hadir
Bukan
Bukan salju turun di sana
Di puncak: lahar melelehkan duka
Senyap menyelimuti kabut
Tanpa sapa
Sebelum beku lereng-lereng gunung terlupa
Kutilang ngungun, hari membilang tahun
Ditelapak menyidem: jangan bergantung
(Linus Suryadi)
21. Puncak Kinabalu
Sunyi sepi
Hanya ada gunung tinggi
Terperangah di puncak Gunung Kinabalu ini
Ada cemas yang melanda
Ada galau yang Melena
Rasa takut jika mendaki
Sebab lemah diri ini
Sedang engkau berdiri gagah
Wajahmu tampakmegah
Namun hati berbisik
Tidakkah Kinabalu telah mengganggu?
Memanggilmu ke puncaknya
Walau kaki kian letih
Dia mengajari
Jangan mengalah wahai diri
Selalulah teguhkan hati
Walau perjalanan sarat onak duri
Jika sesudah hingga waktunya
Ke puncak itu pula selesai kita.
22. Menuju Semeru
Susuri lah jalan setapak
Hingga berjumpa Rana Kumbolo
Naikilah tanjakan cinta
Sambil menatap ilalang oro-oro Ombo
Berjalanlah ke Padang tandus Kalimati
Yang indahnya tiada terperi
Bila datang dini hari
Cobalah ke puncak berjalan lagi
23. Mahameru
Kusimpan cerita perihal matahari
Yang kutatap dari puncak mu
Kusimpan selaksa rindu dalam hati
Yang tiba menderu-deru
Wahai Mahameru
Tunggu lah diriku
Akan ku sediakan waktu
Untuk ku bertemu denganmu.
24. Edelweis Semeru
Kau putri yang cantik
Pinangan banyak insan
Pendaki yang datang
Jatuh cinta kepadamu
Kutatap indah
Tapi tak ingin kupetik
Biarlah engkau tersenyum di sana
Bersama gerimis yang menitik
25. Gunung Semeru
Mendaki melintas bukit
Tertatih tubuh
Menahan kan beban
Hawa menusuk acuh taacuh
Datang di antara kabut Ranu Kumbolo
Menatap jalan setapak
Letih kubertanya
Kapankah semua ini rampung
Tapi saya tak ingin berhenti
Ketabahan ku memang diuji
Di antara hutan rimba
Mahameru memang menarik
…
Itulah beberapa teladan puisi wacana keindahan gunung di Indonesia.
Tentunya gunung ialah bab alam.
Terdapat banyak puisi bertemakan alam dengan judul yang berlainan-beda.
Berikut ini pola puisi ihwal lautan.
26. Laut
Bergelombang
Berombak-ombak riang
Terhampar luas membentang
Itulah dirimu wahai lautan
Kutapaki dirimu dengan perahu
Menerjang ganasnya angin puting-beliung
Walau kadang lelah menerpa
Di tengah lautan aku berjumpa damai
Berikut ini teladan puisi alam perihal pantai.
27. Pantai
Aku rindukan deru ombak mu
Yang mempesona sepanjang waktu
Menyentuh karang-karang
Bergemuruh di alam yang lengang
Betapa elok senjamu
Saat Surya bercahaya
Perlahan-lahan karam
Jatuh ke dalam pelukanmu
Kemudian adalah pola puisi wacana desa
28. Desa kelahiranku
Disanalah daerah burung bernyanyi
Menyambut indahnya pagi hari
Di ranting mereka bermain
Menemani petani yang turun ke ladang
Kamu tipis masih
Melayang-layang di atas dedaunan
Rasa tenang menyergap sekujur jiwa
Bila saya datang ke ujung desa
Dibawah ini adalah contoh puisi tentang ombak.
29. Ombak
Oh ombakku yang besar
Tidakkah engkau lelah menerjang karang?
Menemani orang di pantai
Dengan riuh suaramu itu.
Kudengar syahdu di kejauhan
Seolah memanggilku tiba ke sana
Oh ombak di tepi pantai
Sejukan hatiku supaya permai