Sangat baik untuk para guru dalam mengajar. Baik pula untuk orang tua yang mendidik anak-anaknya.
Setiap bait dari pantun pendidikan, berisi wejangan dan saran. Rimanya indah bagaikan sajak. Membuat belum dewasa menyukainya.
Jadikan pantun sebagai penuntun. Agar pribadi semakin santun. Sikapnya bijak penuh perhitungan. Akan cerah masa depan.
Daftar Isi
Pendidikan Demi Masa Depan
Pendidikan amatlah penting. Dengan pendidikan, terbukalah wawasan. Semakin santun tingkah laku. Dan pastinya kian bijaksana dalam bersikap.
Maka dari itu, di bawah ini ialah pantun saran perihal pentingnya pendidikan.
Warna merah sebagai tandai,
sudah tiba waktu senja.
Dengarlah usulan wahai ananda,
pendidikan yaitu hal utama.
Petang datang para tamu,
jauh dari seberang sana.
Rajinlah engkau menjangkau ilmu,
sebagai bekal di hari renta.
Syair indah alasannya adalah rima,
direnungi oleh para pertapa.
Ilmu agama yang utama,
ilmu dunia jangan dilupa.
Jika pohon harus dipanjat,
kaki jangan melompat-lompat.
Jika ingin naik derajat,
ilmu dan iktikad harus diangkat.
Tanam kenanga di tepi taman,
bunga melati tidak mempunyai dahan.
Karena ilmu alasannya iman,
manusia dimuliakan oleh Tuhan.
Surya karam di ufuk Barat,
dengan bulan tak pernah berjumpa .
Siapa hendak mencari akhirat,
ia harus dengan ilmu.
Anak kecil bernama Sonia,
jika sakit meminum jamu.
Siapa hendak mendapat dunia,
ia mesti dengan ilmu.
Jauh rezeki jangan dipikirkan,
bekerja berdoa terhadap Tuhan.
Jika pendidikan dihindari,
bersiaplah hadapi kesulitan.
Berkumpul keluarga untuk arisan,
pelamun sibuk dengan khayalan.
Barang siapa bermalas-malasan,
kelak hidupnya penuh penyesalan.
Pantun Nasehat Tekun Mengaji
Pantun usulan pendidikan berikutnya yaitu tentang kesabaran belajar agama.
Dalam penduduk kita dikenal dengan ungkapan mengaji. Yakni mengkaji Kitab Suci Al Quran.
Sehingga ketika sampaumur kelak, nilai-nilai Al Quran dapat dipraktekkan dalam kehidupan.
Sehingga bawah umur akan meraih kebahagiaan. Baik kebahagiaan dunia. Maupun kebahagiaan akhirat.
Anak-anak bersungguh-sungguh mengaji meskipun lampu listrik padam. |
Jalan-jalan ke Danau Toba,
pergi ke bukit tuk berkemah.
Bila senja sudah datang,
segeralah pulang ke rumah.
Daun panda daun suji,
banyak pula daun selasih.
Bersihkan tubuh mandi bersih,
kemudian pergi untuk mengaji.
Beli bola berjumlah lima,
beraneka rupa warna warnanya.
Ilmu agama sungguh utama,
bekal darul baka juga dunia.
Memang jauh negeri Arab,
daerah tinggal sanak kerabat.
Kepada Allah kita berharap,
menerima magfirah dan rahmat.
Bersedekah terhadap si miskin,
banyak dosa secepatnya taubat.
Kajilah Al Alquran sebaik mungkin,
menjadi syafaat di hari kiamat.
Bertemu sungai di kelokan,
mengiring pula awan gemawan.
Dunia ini sarat godaan,
di dalamnya banyak tipuan.
Topan badai tiba melanda,
banyak insan yang celaka.
Setan selalu menggoda,
semoga manusia bersikap durhaka.
Beli dua mampu tiga,
murah hati si penjualnya.
Cita-cita utama kita nirwana,
jangan tersilau harta dunia.
Ladang sawah senantiasa digarap,
pak tani pula mendapat untung.
Cinta Allah yang kita harap,
dari marah-Nya kita berlindung.
Sembilu tajam tuk menyayat,
daun kepala dibuat ketupat.
Jauhi segala maksiat,
ilmu masuk dengan segera.
Pantun Pendidikan Budi Pekerti
Bukan nilai besar yang dicari. Bukan pula kepandaian berhitung. Tapi etika dan akal pekerti. Merupakan kunci supaya mujur.
Pendidikan akal pekerti amatlah penting. Diajarkan semenjak dini. Namun sekarang amat genting. Banyak orang yang tak peduli.
Berikut ini yaitu pantun rekomendasi pendidikan wacana akal pekerti.
Mendapat rusa belang di kaki,
rusa memakan daun suji.
Hendaknya engkau mempunyai,
segenap budpekerti yang terpuji.
Burung bangau turun ke rawa,
tiba dari selat Malaka.
Hormati olehmu orang bau tanah,
jangan sampai bersikap durhaka.
Langit membentang warna biru,
langit maritim terlihat bertemu.
Hormati olehmu guru,
mereka daerah menerima ilmu.
Hidup bahagia orang beriman,
tunduk hatinya pada Rabbul Izzati.
Kasih sayang terhadap teman,
banyak sahabat banyak rezeki.
Hidup di dunia tiada usang,
ke darul baka pula pulang kita.
Rendah hati terhadap sesama,
itulah etika yang utama.
Beli kacang beli kecipir,
kayu jati cantik diukir.
Kepada sobat jangan kikir,
itulah tanda engkau berpikir.
Beras baru di karung goni,
pagi hari dibawa ke pasar.
Jadilah pribadi pemberani,
berani kalau di jalan yang benar.
Senja hati langitnya merah,
tiba peting bagai membelah.
Berjuang pantang mengalah,
pasti engkau tak kan kalah.
Malam malam bakar ikan,
meniti kaki di semaian.
Ketekunan tidak bisa digantikan,
bahkan oleh kepandaian.
Pantun Nasehat Orang Tua
Tanah kering tanah belah,
kawasan berkembang pohon talas.
Bersemangat pergi ke sekolah,
berguru rajin jangan malas.
Air acuh taacuh dalam kendi,
gelas higienis di atas nampan.
Bangun pagi langsung mandi,
jangan lupa makan sarapan.
Ayam memanjat kayu pagar,
cuma berkokok berputar-putar.
Badan sehat badan bugar,
otak kita makin pintar.
Terlihat terang Tuan Raja,
memberi kado ke Sri Rama.
Di kelas jangan ribut saja,
dengarkan guru dengan seksama.
Tiga hari pergi berkemah,
tidur nyenyak di dalam tenda.
Kerjakan PR kalau di rumah,
main game-nya mampu ditunda.
Batu dipukul bisa belah,
bara mengkremasi warnanya merah.
Saat belajar di sekolah,
kala depan smakin cerah.
Sungguh yummy makan tajin,
sambil memotong kayu jati.
Carilah teman yang rajin,
sobat malas jangan didekati.
Kumpulan Pantun Nasehat Pendidikan Agama
Di laut ada ubur-ubur,
di ladang banyak umbi kencur.
Menyesal jenazah di dalam kubur,
dipalu dicambuk badannya hancur.
Tegak rumah alasannya tiang,
rumah panggung punya kolong.
Sewaktu hidup tidak sembahyang,
masuk neraka tiada penolong.
Dari Trengganu menuju Kedah,
Kuala Lumpur terlewat sudah.
Siapa tekun beribadah,
menerima nirwana yang amat indah.
Berkilau cahaya dari permata,
sebagai penghias di kepala.
Siapa berbakti terhadap Pencipta,
tentu mendapat banyak pahala.
Benih padi disemaikan,
padi di sawah sebagai flora.
Lima waktu ditunaikan,
tanda hatinya penuh iktikad.
Hari minggu memancing ikan,
ikan dibakar kemudian disantap.
Puasa ramadhan dikerjakan,
dosa setahun dihapuskan.
Berlayar kapal Dewa Ruci,
itulah bukti dari kesepakatan.
Berangkat ke tanah suci,
niat tulus untuk berhaji.
Mawar merah putih melati,
berkembang berkembang tinggi sekaki.
Sangat senang memberi murah hati,
hidupnya berlimpah dengan rezeki.
Itulah beberapa anjuran pantun bertemakan pendidikan. Semoga bisa menolong kita dalam mendidik belum dewasa.