Pahlawan penuh jasa
Memajukan Indonesia
Dengan pendidikan senjatanya.
Pendidikan akal pekerti
Agar menjadi manusia luhur
Pendidikan ilmu wawasan
Agar negeri berkemajuan
Kami teruskan cita-citamu
Mensejahterakan Nusantara
Dipenuhi dengan cahaya
Cahya ilmu di dalam dada.
Puisi kieta Anna Noer Jannah
Itulah salah satu pola Puisi bertemakan Hari Pendidikan Nasional. Puisi hardiknas merupakan puisi yang bertemakan tentang pendidikan nasional negara Indonesia.
Kita semua paham cuma dengan pendidikan negara mampu maju. Pendidikan menghilangkan kebodohan.
Pendidikan juga menciptakan insan cendekia. Dengan ilmu tersebut insan bisa mengerti ihwal dirinya. Juga mengetahui lingkungannya.
Negeri yang memajukan pendidikan akan maju. Sedangkan negeri yang tidak mengedepankan pendidikan, akan terbelakang.
Oleh alasannya adalah itu kita harus mengisi kemerdekaan ini dengan pendidikan.
Di bawah ini ialah puisi dalam rangka memperingati hardiknas.
Daftar Isi
Puisi Hardiknas 2 Bait
Berikut ini yaitu puisi bertemakan hardikna yang terdiri dari 2 bait. Puisi 2 bait ini untuk belum dewasa. Mereka perlu mencar ilmu puisi yang sederhana.
Negeri dan Pendidikan
Negeri yang nestapa
Jika tidak ada gurunya
Yang mengajari insan
Dengan ilmu bercahaya.
Alangkah hebatnya
Negeri dengan pendidikan
Mengangkat harkat dan martabat
Negeri maju dan Sentosa.
Kubangun Negara
Indonesia negeri tercinta
Alam yang indah dan kaya raya
Inginku berdiri kesejahteraannya
Dengan pendidikan sepanjang usia.
Jangan pernah berhenti mencar ilmu
Agar anak negeri makin pintar
Cita-cita mesti dikejar
Tuntutlah ilmu dengan tabah.
Semangat dalam Pendidikan
Ilmu bagaikan cahaya
Menerangi insan
Mengetahui jalan kemasa depan
Agar hidup penuh kemakmuran.
Berangkat pagi penuh semangat
Mencari ilmu yang faedah
Supaya kita menjadi ahli
Negeri makmur serta kuat.
Puisi Pendidikan 3 Bait
Berikut ini pola puisi 3 bait. Puisi perihal hardiknas senantiasa memberi semangat. Bacalah sebagai pandangan baru.
Hari Baru
Hariku pendidikanku
Hari-hari belajar
Berjibaku dengan buku
Demi menggapai masa depanku.
Pendidikan diutamakan
Jangan hidup dalam kebodohan
Orang akil sejahtera
Memajukan nusa bangsa.
Membangun negara cara dengan adab mulia
Menguatkannya dengan wawasan
Untuk membangun Indonesia Raya
Negeri indah yang ku cinta.
Mengenang Jasa Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara
Alangkah banyak memberi jasa
Membangun Indonesia Raya
Dengan pendidikan yang utama.
Memerangi kebodohan
Menyambut masa depan
Anak negeri penuh kedahsyatan
Merebut kemerdekaan .
Kini era pembangunan
Pendidikan jangan dilupakan
Itulah kunci kemakmuran
Jika ingin berkemajuan .
Hari-Hariku Mendidik Diri
Hari-hariku dipenuhi dengan ilmu
Di sanalah aku menuju
Bertemu dengan sahabat-sahabat baru
Di sekolah yang kurindu
Di kelas kami belajar
Dengan bapak ibu guru
Agar kami menjadi bakir
Belajar itu sungguh seru.
Jika besar nanti
Kan terasa faedah ilmu
Hidup makmur menunggu
Semua karena jasa guru.
Itulah beberapa acuan puisi hardiknas. Terdiri dari 3 bait. Setiap baitnya terdiri dari 4 baris. Menggunakan rima aaaa. Ada pula yang ab-ab. Dan juga a-a-b-b.
Puisi Hardiknas 4 Bait
Kita telah menciptakan banyak sekali puisi wacana hardiknas. Ada yang terdiri dari 2 bait. it Ada pula yang berisikan 3 bait.
Sekarang mari kita menciptakan puisi tema hardiknas dengan 4 bait.
Pahlawan Pendidikan Indonesia
Jasamu begitu besar
Membangun Negeri tersayang
Menjadikan negeri pintar
Amalmu tiada tara.
Engkau menjadikan orang berakal
Engkau menyebabkan para menteri
Engkau menyebabkan presiden
Semua dari kerja keras.
Terima kasih wahai guru
Engkau berjuang untuk kami
Tanpamu apa lah diriku
Hanya anak kurang pandai yang tak tahu
Karenamu kami mengerti
Tentang ilmu di dunia ini
Sebagai bekal di hari nanti
Saat remaja menghampiri.
Buku oh Buku
Buku Oh Buku
Engkau gudang dari ilmu
Rajut era depan bersamamu
Kau temani hari-hariku.
Jangan mau terbuka cakrawala
terpapar ilmu betapa luasnya
Engkau teman orang-orang besar
Engkau sobat orang yang ingin cendekia
Engkau laksana harta karun
Bagi orang yang ingin menggapai
Cita-cita yang begitu besar
Dengan berguru yang tak pernah usai.
Buku oh buku
Darimu kupetik ilmu
Bersamamu tak pernah jemu
Jadilah sahabat ku selalu.
Cerahnya Masa Depan
Telah terbentang pendidikan
Di negeri Indonesia Tercinta
Sebagai pintu ke kurun depan
Untuk menggapai segala cita
Pendidikan adalah peradaban
Membangun insan dengan budbahasa mulia
Mengisi pikirannya dengan wawasan
Mengisi hatinya dengan kebaikan.
Mari menyelam dalam pendidikan
Jika ingin disambut masa depan
Yang cerah sarat cahaya
Yang terperinci benderang
Telah jauh segala suram
Yang dibawa oleh kebodohan
Berganti dengan sinar terang
Begitu jelas gilang-gemilang.
Puisi Pendidikan Singkat
Jadilah pintar terpelajar
Di sanalah nilai manusia
Karena ilmu tinggilah derajat
Karena ilmu jadilah jago.
Belajar jangan-lah malas
Nanti nasib bisa tergilas
Giat selalu di dalam kelas
Kebodohan harus dilepas.
Dari TK Ke Perguruan Tinggi
Meniti hari demi hari
Dengan mencar ilmu tiada henti
Masa depan telah menunggu
Menggapai cita-cita yang tinggi.
Pendidikan yakni gerbang
Untuk membuka abad depan
Betapa pencerah kehidupan
Jika dicapai dengan pendidikan.
Puisi Pendidikan Pemuda
Masa depan negeri ini ada ditangan Pemuda. Jika ke gampangnya mahir, negeri ini akan besar lengan berkuasa.
Akan namun jika perjaka lemah, negeri ini akan kalah.
Pemuda mesti dididik. Dilatih dengan keras. Memiliki cita-cita luhur. Memiliki daya juang yang tinggi.
Puisi pendidikan di bawah ini ini didedikasikan para pemuda. Tentunya di dalamnya ada semangat.
Dalam puisi tersebut ada motivasi. Sehingga mampu menggerakan jiwa para pemuda.
Hidup Adalah Perjuangan
Teruslah bergerak
Teruslah berderap
Melangkah maju ke depan
Menyongsong periode depan.
Habiskan waktu untuk berjuang
Mengukir nama dengan kegagahan
Bukan menjadi orang yang kalah
Tersungkur di medan sejarah.
Pemuda ialah sebuah nama
Untuk usia yang paling berguna
Pemuda ialah suatu nama
Untuk menggapai impian.
Biar Kuterjang Badai Gelombang
Walaupun harus menerjang angin ribut
Meluluhlantakkan gelombang
Tidak akan pernah mengalah
Apalagi mereka tak kalah.
Akulah insan di usia muda
Yang ingin genggam harapan
Bukan Pemuda peminta-minta
Yang meresahkan insan
Aku ialah pemuda
Yang akan memperlihatkan kepada negara
Juga pada keluarga
sebuah pujian.
Walau harus berdarah-darah
Walau mesti menerjang bara
Aku akan tetap setia
Demi tercapainya impian.
Puisi Untuk Guru
Kulihat engkau berbuat
Kulihat engkau mengatakan
Kulihat engkau mengetahui
Mengajarkan ilmu kepada negeri
Menyebarkan semangat yang andal
Mendisiplinkan mereka yang lemah
Mengangkat mereka yang terjadi
Binar matamu mengatakan
Untuk menjangkau masa depan
Akhlakmu menjadi panutan
Pada yang benar berilah kesetiaan.
Lelah dirimu mengajar
Berjibaku dengan kehidupan
Namun engkau tetaplah tegar
Meski kesusahan ada di hadapan
Terima kasih wahai Guruku
Darimu saya mereguk ilmu
Doaku kupanjatkan senantiasa
Untukmu setiap waktu.
Lilin Penerang
Hari demi hari terlewati
Engkau menyulam anak-anak negeri
Dari kebodohan menjadi anak berprestasi.
Jasamu begitu besar pada negeri
Walau banyak orang yang melupakan
Tetapi engkau lah hero.
Bertahun sudah engkau mengerti
Memberikan terhadap negeri dedikasi
Untukmu Segala Hormat kami.
Engkau laksana lilin penerang
Agar kami hidup dengan cemerlang
Walau kadang engkau sendiri
Berjuang untuk hidup ini.
Pahlawanku
Orang-orang banyak memuji
Tentang kepandaian siswa dan siswi
Tetapi mereka melalaikan
Jasa guru yang begitu dalam.
Guruku
Engkaulah Pahlawanku
Tak pernah letih atau putus asa
Mengajariku hingga mampu.
Ini aku bisa menulis
Ini saya pintar membaca
Mengerti wacana segala
Semua itu sebab mu
yang mengajariku
Tak mampu aku membalas
Segala jasa yang kau berikan
Hanya untaian doa
Semoga engkau senantiasa mulia.
Puisi Hardiknas 2020
Kita tidak pernah libur
Kita tidak pernah mundur
Walau tak boleh ke sekolah
Mari berguru di rumah.
Di tengah wabah corona
kita berguru darinya
untuk senantiasa mempertahankan
kebersihan diri kita.
Untuk mencintai rumah kita
berbahagia di dalamnya
banyak bersyukur atas segala
jangan kufur akan lezat-Nya.
Banyak telah yang wafat
meninggalkan kita cepat
jika Allah masih memberi sempat
segeralah kepada-Nya taubat.
Itulah bimbingan wacana etika
yang harus digalakan
jangan dilupakan
dalam dunia pendidikan.
Keikhlasan Yang Mahal
Dunia terus berputar
mengganti roda zaman
tiada pernah berhenti
mengubah wajah insani.
Namun kita adalah obor
penerang umat insan
dengan ilmu dan akidah
menuju jalan keamanan.
Jaga terus keikhlasan
di dunia yang materalistis
mintalah terhadap Tuhan
supaya kerja ini menjadi amal.
Sesungguhnya
keikhlasan membuahkan kesegaran
Maka taburilah
insan dan anak asuh kita
dengan kesegaran embun
di tengah kemarau jiwa.
Pendidikan Nasional Di Tangan Kita
Mari kita mengajarkan
budbahasa mulia kepada keluarga
dengan verbal yang kita punya
dengan tauladan yang dicontohkan.
Mari kita mengajarkan
ilmu berfaedah terhadap insan
supaya mereka mengenal Tuhan
ke alam baka jua jadikan tujuan.
Bukan sekedar berdogma
untuk sukses di dunia
alasannya adalah dunia melelahkan
beban berat di atas jiwa.
Dunia Sesaat, Amal Kita Selamanya
Dunia ini sementara
akhirat selamanya.
Mendidik adalah tugas mulia
yang tidak ada bandingannya.
Dari tangan kita
ada orang menjadi menteri
ada orang menjadi diplomat
ada orang menjadi presiden
dari tangan kita
yang mengajarkan mereka
berhitung dan membaca.
Jangan hanya mencari dunia
amal kita amat berharga
simpanlah di alam baka
dengan meluruskan niat.
Catatan Seorang Guru
Inilah pertempuran
tanpa jenderal tanpa senapan
Pada putaran roda zaman
yang mengiringi kehidupan.
di depan kita
lawan kadang tiada kasatmata
merongrong budbahasa mulia
menghinakan hakikat manusia.
Dari Ibu Salah Satu Muridku
Dari ibu salah satu muridku
dia bertanya,
“Apa yang sudah anakku mampu?
Apakah beliau pintar berhitung?
Ataukah telah pandai membaca?”
Ia tak lagi mengajukan pertanyaan,
apakah baik etika anaknya
apakah mampu baca Alquran
atau memahami cara sembahyang.
Aku duka
mendengar ocehan mereka
yang mengharapkan kesuksesan
tetapi jauh dari ajaran Tuhan.
Bukan tentang matematika
budbahasa itu lebih dari segalanya
alasannya adalah beliau akan dibawa
di dunia ini terlebih alam baka nanti.
.
.
Itulah beberapa teladan puisi hardiknas di masa pandemi corona. Semoga pandemi tersebut segera rampung.
Ada lagi! Mungkin kamu diminta menciptakan puisi bertemakan pendidikan. Bacalah Kumpulan Puisi Pendidikan 4 Bait.