Pucha Putri
Ku sadari..
Kamu sudah menentukan hati yg lain…
kau takkan dahulu kembali..
karena cintamu bukanlah ulang untukku..
Kamu yaitu lakon di dlm kisahku..
walau hanya kisah era kemudian..
kisah yg takkan dulu terulang..
Walau kini bias kenangan perlahan memudar..
Rasaku padamu bakal senantiasa utuh seperti dulu…
Jika nanti rasa itu tak ulang utuh untukmu…
jangan tanyakan mengapa…
lantaran rindu di dlm jiwa ini senantiasa milikmu…
Hanya milikmu..
kisah era laluku…
Daftar Isi
Sakit
Taman gemerlap indah
ku senang bertemu & ku hancur andaikata berpisah
ku tak kudu memegang bunga mawar
terlalu indah andaikata dilihat
Dan sungguh sakit andaikata dirasakan durinya
ingatlah saya bakal tunjukan padamu
datanglah segera
kini ku menanti,menunggu kekosongan
bila tak tersedia kau apa arti nya kini
Sekarang ku terkena durimu
tolonglah mendapatkan saya sehingga saya tak sakit menati
dan tak hanya memandang keidahan tetapi sakit
Aku yg Hilang
Aku tak berdaya ,
dikala air mata jadi melalui garis awal mataku
Semua rasa hempaskan saya pada titik hitam kenangan ,
yang entah saya jawab apa itu dahulu
Hanya saja jadi perih sementara dibasahi oleh tiap tiap lamunan era lampau yg menyakitkanku
Semua jadi hilang sementara kata pupus ramaikan hidupku
Aku mengacuh , menepi perlahan tak sadar
Hatiku tak hidup sementara saya rasa mati
Degupannya begitu menyayat hati
Kata cinta seolah tak membekas di dlm relung-relung yg tetap tersisa
Tersisa ?
Apakah dahulu dituai ?
Aku cuma belantara ditengah buasnya kesakitan rinduku
Tawa , bunyi & gema seolah tak dahulu tumbuh di dlm langkah terakhirku
Kini , seluruh jadi menghindari meninggalkan anda
Kamu yg saya tahtakan di dlm kelana jiwaku
Isakkan itu seolah tetap mengakar di dlm ragaku
Mengikatnya & tak dulu mengelupas oleh detakan waktu
Saat ini saya mati & tak bernyawa
Seumpama debu , saya sudah tersapu & tak sanggup hadir lagi
Aku merindukan purnama yg tak sempat membalas salamku malam hari
Aku yg bakal pergi
Tinggalkan seutas perih yg tetap tersisa ini
Aku melangkah meninggalkan tiap tiap kenangannya
Yang dahulu dahulu temani separuh diriku
Aku menulikan sebelah telingaku
Agar ga ada ulang saya dengar
Semua tetesan air mata itu
Aku yg bakal pergi kini
Hapuskan tiap tiap lara yg dulu saya miliki & miliki aku
Aku menyayangi separuh dirimu
Seperti ilalang yg merindukan bualan bintang
Dan kini bintang itu lenyap ditelan mendungnya langit
Seperti saya ,
Aku hilang dilenyapkan oleh cinta hatimu kasih…
Baca Juga: Puisi Pahlawan
Catatan Derita
Ku tak sanggup Meringkas darah tinta merah ku
Terbayang Bingkai dedaunan terpasung diantara beku
Diantara seringai Bunga melati bertudung kelabu
Dan selembaran yg tak hentinya bercakap seeongok parasit
Hujan Yang memberi salam Mengungkapkan rupa
Mengetuk bingkaian lapuk kayu jendela
Niskala yg buta di pejam pekat senja
Hawa kaku yg berkomat kata matra
Mega muram yg serentak gunturnya
Raga yg diremukan mimpi
Lipatan raut paras pucat pasi
Seketika derita mengacungkan belati
Sejengkal di lubuk wajah memori
COBAAN