24+ Hadits Nabi Tentang Akhlak Terpuji dan Tercela [Lengkap]

Kumpulan hadits ihwal etika – Sebagai seorang muslim yg beriman & bertaqwa pada Allah SWT, tentu kita mesti senantiasa mempertahankan perilaku, etika & adab kita pada siapapun & dimanapun supaya setiap gerak-gerik kita senantiasa diridhoi oleh Allah SWT. Wajib bagi seorang muslim untuk berakhlak yg baik dlm sepanjang hidupnya, sebab selain diwajibkan untuk taat & beribadah menyembah pada Allah SWT, kita pula wajib berbuat terpuji pada sesama manusia dgn menyempurnakan etika kita.

Contoh terbaik dlm dilema adat yg bisa dijadikan pola tentu saja yaitu Nabi Muhammad SAW. Beliaulah makhluk dgn adab terbaik yg mesti kita teladani dlm kehidupan sehari-hari. Banyak dalil-dalil yg menjelaskan akan ketinggian & kesempurnaan ahklak Nabi Muhammad SAW, baik ayat-ayat Al Quran maupun dlm hadist.

Dengan begitu kita sebagai umatnya haruslah mengikuti ia sebab pahala & tanggapan yg dijanjikan oleh Allah SWT pada orang orang yg berakhlakul karimah sangatlah besar. Maka dr itu haruslah kita pelajari hadist hadits wacana adat untuk berikutnya kita terapkan dlm kehidupan sehari-hari supaya etika kita menjadi baik & mulia khususnya di mata Allah SWT. 
Akhlak baik & terpuji haruslah kita terapkan dlm segala lini kehidupan, terutama dlm sosial pergaulan kita sesama insan, baik dlm rumah tangga, dgn tetangga serta dgn siapapun. Wajib pula bagi kita seorang muslim untuk menjauhi & menyingkir dari etika tercela yg tak baik seperti arogan, iri, dengki, pemarah, suka berbohong & lain sebagainya.

Untuk lebih memperjelas lagi bagaimana pentingya menjaga adat yg baik, berikut ini beberapa kumpulan hadits Nabi wacana akhlak lengkap dlm model tulisan Arab beserta arti & terjemahan bahasa Indonesianya.

Hadits Tentang Akhlak

إِنَّمَا بُعِثْتُ ِلأُتَمِّمَ صَالِحَ اْلأَخْلاَقِ.

“Sesungguhnya gue diutus untuk menyempurnakan adat yg baik. (HR. Ahmad)

قال رسولُ اللهِ -صلى الله عليه وسلم- : “إِنَّ لِكُلِّ دِيْنِ خُلُقًا وَخُلُقُ الإسلامَ الْحَيَاءُ

Dari Anas -mudah-mudahan Allah meridhoinya- ia berkata : Nabi -shalallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda : “Sesungguhnya setiap agama memiliki akhlak, & adab Islami yaitu rasa malu.” (HR. Ibnu Majah)

إِنَّ اللهَ كَرِيْمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ وَمَعَالِيَ اْلأَخْلاَقِ وَيُبْغِضُ سِفْسَافَهَا

“Sesungguhnya Allah Maha Pemurah menyukai kedermawanan & budbahasa yg mulia serta membenci adab yg rendah/hina. (HR. Bukhori, HR Muslim)

إنَّ مِنْ خِيَارِكُمْ أَحْسَنَكُمْ أَخْلاَقًا

Sesungguhnya yg terbaik di antara kalian ialah yg terbaik akhlaknya. (HR. Ahmad)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ خُلُقًا (الترمذى

“Orang mukmin yg paling tepat keimanannya yaitu ia yg mempunyai akhlak terbaik. Yang terbaik di antara kalian yaitu yg terbaik akhlaknya pada pasangannya.” (HR. Tirmidzi)

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ الْمُؤْمِنَ يُدْرِكُ بِحُسْنِ خُلُقِهِ دَرَجَاتِ قَائِمِ اللَّيْلِ صَائِمِ النَّهَارِ (مسند أحمد

‘Aisyah RA berkata, “Aku mendengar Nabi SAW berkata, sungguh orang-orang yg beriman dgn adat baik mereka mampu meraih (menyamai) derajat mereka yg menghabiskan seluruh malamnya dlm sholat & seluruh siangnya dgn berpuasa” [Musnad Imam Ahmad]

عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا مِنْ شَيْءٍ يُوضَعُ فِي الْمِيزَانِ أَثْقَلُ مِنْ حُسْنِ الْخُلُقِ وَإِنَّ صَاحِبَ حُسْنِ الْخُلُقِ لَيَبْلُغُ بِهِ دَرَجَةَ صَاحِبِ الصَّوْمِ وَالصَّلَاةِ (الترمذي

Abu Darda’ meriwayatkan: Aku mendengar Nabi Muhammad saw berkata, “Tak ada yg lebih berat pada timbangan (Mizan, di hari Pembalasan) dr pada akhlak yg baik. Sungguh, orang yg berakhlak baik akan meraih derajat orang yg berpuasa & sholat.” (Hadits riwayat al-Tirmidzi)

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ وَالْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللَّهُ عَنْهُ )البخاري

“Orang muslim yg baik yakni yg muslim yang lain aman dr ganguan ucapan & tangannya, & orang yg Hijrah (tergolong golongan Muhajirin) adalah yg meninggalkan apa-apa yg tidak boleh Allah.” (HR. Bukhari)

إِنَّ الرِّفْقَ لَا يَكُونُ فِي شَيْءٍ إِلَّا زَانَهُ وَلَا يُنْزَعُ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا شَانَهُ

“Sesungguhnya kelembutan itu tak berada pada sesuatu kecuali menghiasinya & tak dicabut dr sesuatu kecuali memperburuknya.” (HR. Muslim).

أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا وَبِبَيْتٍ فِي وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِي أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ

“Aku yaitu penjamin suatu rumah di sekitar taman (surga) bagi seseorang yg meninggalkan perdebatan walaupun ia benar, penjamin rumah di tengah nirwana bagi orang yg meninggalkan dusta walaupun ia bercanda, pula menjadi penjamin sebuah rumah di surga paling atas bagi orang yg mempunyai husnul khuluq.” (HR. Abu Dawud).

أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِمَنْ يَحْرُمُ عَلَى النَّارِ أَوْ بِمَنْ تَحْرُمُ عَلَيْهِ النَّارُ عَلَى كُلِّ قَرِيبٍ هَيِّنٍ سَهْلٍ

“Maukah kalian gue beritahu tentang orang yg diharamkan masuk neraka atau neraka diharamkan terhadap setiap orang yg gampang akrab, lembut perangai, & praktis.” (HR. Tirmidzi)

كاَنَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ

“Akhlak Rasulullah adalah al-Qur’an.” (HR. Muslim)

إِنَّ اللهَ كَرِيْمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ وَمَعَالِيَ اْلأَخْلاَقِ وَيُبْغِضُ سِفْسَافَهَا

“Sesungguhnya Allah Maha Pemurah menggemari kedermawanan & adat yg mulia serta tidak senang budbahasa yg rendah/hina.” [HR. Al-Hakim].

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّونَ شُعْبَةً فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الْأَذَى عَنْ الطَّرِيقِ وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنْ الْإِيمَانِ (مسلم

“Iman itu lebih dr 70 atau 60 cabang, cabang iman tertinggi adalah mengucapkan ‘La ilaha illallah’, & yg terendah adalah membuang gangguan dr jalan, & rasa malu merupakan sebagian dr kepercayaan.” (HR. Muslim)

إِنَّ الْمُؤْمِنَ لَيُدْرِكُ بِحُسْنِ خُلُقِهِ دَرَجَةَ الصَّائِمِ الْقَائِمِ

“Sesungguhnya seorang mukmin akan mendapatkan kedudukan jago puasa & shalat dgn ahlak baiknya.” (HR. Abu Daud)

حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ أَنَسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ (البخاري

“Tidaklah seorang diantara kalian dikatakan beriman hingga ia menyayangi untuk saudaranya apa-apa yg ia senangi untuk dirinya sendiri.” (Hadits riwayat Bukhari)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ لَا يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَائِقَهُ (مسلم

“Tidak akan masuk nirwana orang yg tetangganya tak kondusif dr gangguannya.” (Hadist riwayat Muslim)

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ حَبِيبِ بْنِ أَبِي ثَابِتٍ عَنْ مَيْمُونِ بْنِ أَبِي شَبِيبٍ عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ

قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اتَّقِ اللَّهِ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعْ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ

قَالَ وَفِي الْبَاب عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ حَدَّثَنَا أَبُو أَحْمَدَ وَأَبُو نُعَيْمٍ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ حَبِيبٍ بِهَذَا الْإِسْنَادِ نَحْوَهُ قَالَ مَحْمُودٌ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ حَبِيبِ بْنِ أَبِي ثَابِتٍ عَنْ مَيْمُونِ بْنِ أَبِي شَبِيبٍ عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْوَهُ قَالَ مَحْمُودٌ وَالصَّحِيحُ حَدِيثُ أَبِي ذَرٍّ

Dari Abu Dzar ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda kepadaku: “Bertakwalah ananda pada Allah dimana saja ananda berada & ikutilah setiap kejelekan dgn kebaikan yg mampu menghapuskannya, serta pergauilah insan dgn etika yg baik.” (Sunan Tirmidzi)

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ الْحَسَنِ بْنِ خِرَاشٍ الْبَغْدَادِيُّ حَدَّثَنَا حَبَّانُ بْنُ هِلَالٍ حَدَّثَنَا مُبَارَكُ بْنُ فَضَالَةَ حَدَّثَنِي عَبْدُ رَبِّهِ بْنُ سَعِيدٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ الْمُنْكَدِرِ عَنْ جَابِرٍ

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلَاقًا وَإِنَّ أَبْغَضَكُمْ إِلَيَّ وَأَبْعَدَكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ الثَّرْثَارُونَ وَالْمُتَشَدِّقُونَ وَالْمُتَفَيْهِقُونَ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَدْ عَلِمْنَا الثَّرْثَارُونَ وَالْمُتَشَدِّقُونَ فَمَا الْمُتَفَيْهِقُونَ قَالَ الْمُتَكَبِّرُونَ

قَالَ أَبُو عِيسَى وَفِي الْبَاب عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ وَهَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ وَرَوَى بَعْضُهُمْ هَذَا الْحَدِيثَ عَنْ الْمُبَارَكِ بْنِ فَضَالَةَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ الْمُنْكَدِرِ عَنْ جَابِرٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَمْ يَذْكُرْ فِيهِ عَنْ عَبْدِ رَبِّهِ بْنِ سَعِيدٍ وَهَذَا أَصَحُّ وَالثَّرْثَارُ هُوَ الْكَثِيرُ الْكَلَامِ وَالْمُتَشَدِّقُ الَّذِي يَتَطَاوَلُ عَلَى النَّاسِ فِي الْكَلَامِ وَيَبْذُو عَلَيْهِمْ

Dari Jabir bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya di antara orang yg paling gue cintai & yg tempat duduknya lebih akrab kepadaku pada hari akhir zaman ialah orang yg akhlaknya paling elok. Dan sesungguhnya orang yg paling gue benci & paling jauh daerah duduknya dariku pada hari akhir zaman merupakan orang yg paling banyak bicara (kata-kata tak bermanfaat & memperolok insan).” Para shahabat mengajukan pertanyaan, “Wahai Rasulullah, siapakah orang yg paling banyak bicara itu?” Nabi menjawab: “Yaitu orang-orang yg arogan.” (HR. Tirmidzi)

أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْصِنِي قَالَ لَا تَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَارًا قَالَ لَا تَغْضَبْ

“Seseorang berkata pada Rasulullah saw, ‘Nasihati aku!’ Beliau bersabda, ‘Jangan marah!’ beliau mengulang berulang kali, ‘Jangan murka!” (Bukhari).

حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ وَكِيعٍ حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ بَشِيرٍ وَأَبُو أُسَامَةَ عَنْ مِسْعَرٍ عَنْ زِيَادِ بْنِ عِلَاقَةَ عَنْ عَمِّهِ قَالَ

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ مُنْكَرَاتِ الْأَخْلَاقِ وَالْأَعْمَالِ وَالْأَهْوَاءِ

قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ وَعَمُّ زِيَادِ بْنِ عِلَاقَةَ هُوَ قُطْبَةُ بْنُ مَالِكٍ صَاحِبُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Nabi SAW mengucapkan: “ALAAHUMMA INNII A’UUDZU BIKA MIN MUNKARAATIL AKHLAAQ WAL A’MAALI WAL AHWAAAI” (Ya Allah! Aku berlindung terhadap-Mu dr aneka macam kemungkaran etika, amal maupun hawa nafsu).” (HR. Turmidzi)

حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ إِدْرِيسَ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ جَدِّي عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ

سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ الْجَنَّةَ فَقَالَ تَقْوَى اللَّهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ وَسُئِلَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ النَّارَ فَقَالَ الْفَمُ وَالْفَرْجُ

قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ غَرِيبٌ وَعَبْدُ اللَّهِ بْنُ إِدْرِيسَ هُوَ ابْنُ يَزِيدَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْأَوْدِيُّ

Dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah ditanya ihwal sesuatu yg paling banyak memasukkan seseorang ke dlm surga, maka ia pun menjawab: “Takwa pada Allah & adab yg mulia.” Dan dia pula ditanya ihwal sesuatu yg paling banyak memasukkan orang ke dlm neraka, maka beliau menjawab: “Mulut & kemaluan.” (HR. Tirmidzi)

حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عُمَرَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ دِينَارٍ عَنْ ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ عَنْ يَعْلَى بْنِ مَمْلَكٍ عَنْ أُمِّ الدَّرْدَاءِ عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا شَيْءٌ أَثْقَلُ فِي مِيزَانِ الْمُؤْمِنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ خُلُقٍ حَسَنٍ وَإِنَّ اللَّهَ لَيُبْغِضُ الْفَاحِشَ الْبَذِيءَ

قَالَ أَبُو عِيسَى وَفِي الْبَاب عَنْ عَائِشَةَ وَأَبِي هُرَيْرَةَ وَأَنَسٍ وَأُسَامَةَ بْنِ شَرِيكٍ وَهَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ


Dari Abu Darda` bahu-membahu Nabi SAW bersabda: “Tidak sesuatu yg lebih berat dlm timbangan seorang mukmin kelak pada hari kiamat dibandingkan dengan adab yg baik. Sesungguhnya Allah amatlah murka terhadap seorang yg keji lagi jahat.”(Sunan Tirmidzi)

كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحْسَنَ النَّاسِ خُلُقاً

“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ialah orang yg paling baik akhlaknya.”(HR Bukhori wa Muslim)

  Menjenguk Orang Sakit, Sunnah yang Hampir Dilupakan Sebagian Kaum Muslimin

Sekian mengenai kumpulan hadits nabi tentang akhlak lengkap. Seluruh hadist di atas menunjukkan kemuliaan, keistimewaan, faedah bagi mereka yg berakhlak terpuji, pula memperlihatkan kerugian bagi mereka yg memiliki sifat tercela. Semoga berguna & mengakibatkan kita semakin baik, kian taat & makin erat dgn Allah SWT. Wallahu a’lam.