2020+ Daftar Peninggalan Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit yaitu kerajaan besar di masa kemudian yg peninggalan-peninggalannya masih mampu kita saksikan kini ini. Warisan peninggalan tersebut menjadi jejak atau bukti kejayaan Majapahit yg pernah memerintah Nusantara ratusan tahun lamanya. Bangunan berupa candi atau prasasti yg berhasil ditemukan oleh para arkeolog memperlihatkan gambaran betapa majunya kehidupan Majapahit dahulu. Cerita perihal kerajaan Majapahit seolah tak ada habisnya alasannya adalah ada saja penemuan terbaru terkait dgn sisa-sisa Kerajaan Majapahit. Bahkan, para arkeolog mengira bahwa bergotong-royong masih banyak peninggalan dr kerajaan bercorak Hindu-Budha ini yg belum ditemukan hingga kini mengingat kerajaan ini sangat lama menguasai nusantara. Mungkin saja masih tertimbun tanah, menunggu untuk ditemukan.
Dari prasasti peninggalan terungkap bahwa Majapahit ialah sebuah kerajaan yg didirikan pada tahun 1293 oleh Raden Wijaya, seorang menantu dr Kertanegara, Raja Singasari yg mengalah pada Jayakatwang setelah kerajaan tersebut dihancurkan oleh Kediri. Majapahit pada mulanya nama suatu desa yg didirikan di dlm hutan pemberian Jayakatwang pada Raden Wijaya. Nama Majapahit sendiri terinspirasi dr buah “Maja” yg memiliki rasa “pahit”, jadilah Majapahit. Saat pertama kali menjadi raja, Raden Wijaya bergelar Kertarajasa Jayawardhana. 
Siapa sangka, desa yg diresmikan oleh Raden Wijaya dlm waktu singkat menjelma suatu kerajaan terbesar di nusantara dgn wilayah kekuasaan mencakup Sumatera, semenanjung Malaya, Kalimantan, Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Tumasik (Singapura) & sebagian kepulauan Filipina. Kejayaan ini dicapai pada ketika masa kepemimpinan Hayam Wuruk (1350-1389) yg menerima tunjangan penuh dr maha patih legendarisnya, Gajah Mada.
Sepeninggal Hayam Wuruk, tak ada lagi raja pengganti yg bisa mempertahankan kejayaan Majapahit. Malah yg terjadi yakni pertentangan internal berupa kudeta sesama pangeran Majapahit. Akibat pertentangan internal tersebut, Kerajaan Majapahit perlahan tetapi pasti menuju kemunduran. Majapahit sempat mengalami dualisme kepemimpinan, sesudah pangeran Kertabhumi memberontak kepada Raja Singhawikramawardhana & mengangkat dirinya selaku raja Majapahit  pada tahun 1468. Kerajaan menjadi tak terkontrol, satu per satu wilayah kekuasaan melepaskan diri. Majapahit betul-betul runtuh pada tahun 1527 yg dikala itu diperintah oleh Prabu Brawijaya VI selaku raja terakhir. Selanjutnya, wilayah kekuasaan Majapahit diambil alih oleh Sultan Trenggana dr Kerajaan Demak.

Peninggalan Kerajaan Majapahit

Peninggalan Kerajaan Majapahit tersebar di banyak daerah di Indonesia, tetapi peninggalan terbanyak di temukan di Trowulan, suatu kecamatan kecil di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Lebih dr 700 tahun kemudian, daerah ini menjadi sentra peradaban Majapahit yg termahsyur. Di dikala belahan dunia lain mungkin masih berselimut kegelapan, ibukota Majapahit Trowulan sudah benderang dgn teknologi, budaya, & militer yg berpengaruh.

Bacaan Terkait: Ternyata, Letak Kerajaan Majapahit Berpindah-pindah

Kini berbagai situs peninggalannya masih mampu ditemukan utuh. Warisan berupa penataan kota & seni manajemen militer Majapahit menjadi inspirasi kehidupan ratusan tahun sesudahnya. Sementara, produk budaya & sastranya masih lestari hingga hari ini. Berikut ini yaitu beberapa peninggalan Kerajaan Majapahit yg sukses ditemukan oleh arkeolog:

1. Peninggalan Candi Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit memang terkenal sebagai kerajaan yg memiliki teknologi arsitektur yg telah maju. Hal ini dibuktikan oleh banyaknya warisan peninggalan bangunan berupa candi yg berdiri megah hingga sekarang ini. Berikut ini yaitu beberapa candi peninggalan Majapahit:

1.1. Candi Tikus

 adalah kerajaan besar di masa lalu yg peninggalan 2020+ Daftar Peninggalan Kerajaan Majapahit
Candi Tikus

Candi Tikus ialah salah satu bangunan peninggalan Kerajaan Majapahit yg terletak di dukuh Dinuk, Desa Temon, Kecamatan Trowolan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, candi ini terletak sekitar 13 km di sebelah tenggara kota Mojokerto. Candi ini pertama kali didapatkan oleh Bupate Mojokerto R.A.A. Kromojoyo Adinegoro pada tahun 1914 sesudah sekian lama terkubur di dlm tanah. Berdasarkan bentuknya yg mempunyai miniatur menara diperkirakan candi ini dibangun antara masa 13 hingga 14 Masehi. Ada beberapa pendapat terkait fungsi candi ini di masa kemudian, ada yg menganggapnya sebagai petirtaan atau tempat permandian keluarga raja, ada pula usulan bahwa bangunan ini yakni tempat penampungan air untuk disalurkan ke penduduk Trowulan. Ada pula prasangka bahwa candi tikus yaitu tempat pemujaan dgn terdapatnya menara berbentuk meru.

  Kerajaan Galuh : Sejarah, Raja, Peninggalan dan Masa Kejayaan

1.2. Candi Bajangratu

 adalah kerajaan besar di masa lalu yg peninggalan 2020+ Daftar Peninggalan Kerajaan Majapahit
Candi Bajangratu

Candi peninggalan Majapahit selanjutnya yaitu candi Bajangratu yg terletak di Dukuh Kraton, Desa Temon, Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Candi ini berjarak sekitar 600 meter dr Candi Tikus. Para arkeolog belum mendapatkan data niscaya mengenai masa pemerintahan siapa & kapan candi ini dibuat. Nama candi ini sendiri pertama kali disebut pada tahun 1915 dlm Oudheidkunding Verslag (OV). Ada praduga bahwa candi ini ada keterkaitannya dgn Raja Majapahit bernama Jayanegara dgn berdasar pada kata “bajang” yg bermakna “kerdil”. Hal ini kemudian dihubungkan dgn sejarah yg dituliskan dlm Kitab Pararaton yg menyebut bahwa Jayanegera dinobatkan menjadi raja saat masih berusia kecil atau bajang, sehingga gelar Ratu Bajang atau Bajangratu melekat padanya. Olehnya itu, fungsi candi ini dianggap sebagai penghormatan pada Jayanegara.

1.3. Candi Sukuh

 adalah kerajaan besar di masa lalu yg peninggalan 2020+ Daftar Peninggalan Kerajaan Majapahit
Candi Sukuh

Peninggalan candi Majapahit yang lain yakni Candi Sukuh yg terletak di lereng barat Gunung Lawu, Dusun Sukuh, Desa Berjo, Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah pada ketinggian 910 meter di atas permukaan laut. Candi ini didapatkan kembali oleh Johnson, Residen Surakarta pada tahun 1815 dlm keadaaan runtuh. Candi bercorak Hindu ini diperkirakan dibentuk pada masa ke-15 Masehi. Para arkeolog menduga, bahwa Candi Sukuh dibangun dgn tujuan pengruwatan, yakni melepaskan atau menangkal energi buruk yg menghipnotis kehidupan seseorang. Hal ini didasarkan pada kisah-dongeng pengruwatan yg terpampang pada relief-relief di Candi Sukuh.

1.4. Candi Brahu

 adalah kerajaan besar di masa lalu yg peninggalan 2020+ Daftar Peninggalan Kerajaan Majapahit
Candi Brahu

Peninggalan Kerajaan Majapahit dlm bentuk candi ialah Candi Brahu yg terletak di Dukuh Jambu Mente, Desa Bejijong, Trowulan, Mojokerto. Para arkeolog menerka bahwa candi ini yg paling tua umurnya di antaranya candi lainnya yg terdapat di Trowulan, yakni dibangun atas perintah Raja Mpu Sindok dr Kahuripan pada tahun 934 Masehi. Masyarakat sekitar percaya bahwa Candi Brahu dulunya berfungsi sebagai tempat pembakaran jenazah raja-raja Brawijaya.

1.5. Candi Wringin Lawang

 adalah kerajaan besar di masa lalu yg peninggalan 2020+ Daftar Peninggalan Kerajaan Majapahit
Candi Wringin Lawang

Peninggalan Majapahit yang lain dlm bentuk candi yakni Candi Wringin Lawang yg terletak di Dukuh Wringinlawang, Desa Jati Pasar, Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Nama candi ini konon dahulu didasarkan pada terdapatnya pohon beringin besar di dekat candi, dlm bahasa Jawa Wringin berarti beringin & lawang berarti pintu. Raffles pada tahun 1815 telah menyebut candi ini dlm tulisannya, sebuah bangunan antik yg disebutnya selaku Gapura Jati Paser karena bentuknya seperti gapura tanpa atap. Model candi mirip ini biasanya berfungsi sebagai gerbang terluar dr suatu kompleks bangunan.

1.6. Candi Cetho

Candi Cetho

Candi Cetho atau Cetha ialah salah satu bangunan candi peninggalan Kerajaan Majapahit. Candi ini terletak di Dukuh Cetha, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Karanganyar, Jawa Tengah yg dibangun pada masa pemerintahan Brawijaya V yg didapatkan kembali pada tahun 1842 oleh Van der Vlis. Dari catatan yg ditemukan di lokasi candi, terungkap bahwa Candi Cetho dibangun antara tahun 1451 – 1470 M, masa ini adalah ketika-saat terakhir jelang keruntuhan Kerajaan Majapahit. Candi bercorak hindu ini dulunya berfungsi sebagai candi ruwatan untuk menetralisir segala malapetaka yg ditimbulkan akhir kesemrawutan yg terjadi ketika itu.

1.7. Candi Surawana

 adalah kerajaan besar di masa lalu yg peninggalan 2020+ Daftar Peninggalan Kerajaan Majapahit
Candi Surawana

Majapahit pula meninggalkan bangunan candi yg diberi nama Candi Surawana, terletak di Desa Canggu, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Menurut arkeolog, candi ini sebetulnya berjulukan Wishnubhawanapura yg dibangun sekitar kurun ke-14 untuk menghormati Bhre Wengker, raja dr Kerajaan Wengker yg berada di bawah kekuasaan Majapahit. Kitab Negarakertagama pernah menyebut candi ini, di mana pada tahun 1361 diceritakan bahwa Raja Hayam Wuruk pernah bermalam di Candi Surawana. Candi bercorak Hindu ini berskala sekitar 8 x 8 meter persegi yg semuanya dibangun memakai watu andesit.

1.8. Candi Wringin Branjang

 adalah kerajaan besar di masa lalu yg peninggalan 2020+ Daftar Peninggalan Kerajaan Majapahit
Candi Wringin Branjang

Peninggalan Kerajaan Majapahit lainnya ialah Candi Wringin Branjang yg terletak di Desa Gadungan, Kecamatan Gandusari, Blitar, Jawa Timur. Bentuk bangunan ini sungguh sederhana yg tak memiliki kaki candi sebagaimana candi pada umumnya, cuma terdapat badan & atap candi saja. Candi ini disangka dibangun pada masa ke-15 Masehi yg berfungsi selaku tempat penyimpanan alat-alat upacara Kerajaan Majapahit.

1.9. Candi Pari

 adalah kerajaan besar di masa lalu yg peninggalan 2020+ Daftar Peninggalan Kerajaan Majapahit
Candi Pari

Candi peninggalan Kerajaan Majapahit yang lain yaitu Candi Pari yg terletak di Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, lokasi ini hanya berjarak sekitar 2 km dr semburan lumpor Lapindo. Candi ini berdiri pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk sekitar tahun 1371 Masehi. Candi Pari berupa bangunan persegi empat terbuat dr kerikil bata. Candi ini berfungsi selaku tempat mengenang hilangnya seorang sahabat atau adik angkat dr salah satu putra Brawijaya.

  Kerajaan Tidore : Sejarah, Raja, Peninggalan & Masa Kejayaan

1.10. Candi Kedaton

 adalah kerajaan besar di masa lalu yg peninggalan 2020+ Daftar Peninggalan Kerajaan Majapahit
Candi Kedaton

Peninggalan Kerajaan Majapahit yang lain dlm bentuk candi yakni Candi Kedaton yg terletak di dusun Kedaton, Desa Sentonorejo, Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur yg dibangun pada tahun 1370 Masehi. Bentuk bahu-membahu candi ini masih misteri hingga kini, bangunan yg kini berupa datar tersebut mempunyai ruang pertemuan & dibagian selatannya terdapat makam. Dari kisah rakyat, Candi Kedaton dulunya berfungsi sebagai tempat para punggawa kerajaan menghadap raja. 

1.11. Candi Minak Jinggo

 adalah kerajaan besar di masa lalu yg peninggalan 2020+ Daftar Peninggalan Kerajaan Majapahit
Candi Minak Jinggo

Peninggalan Kerajaan Majapahit selanjutnya ialah Candi Minak Jinggo yg terletak di dusun Unggahan, Trowulan, Mojokerto. Candi ini sungguh berlawanan dgn candi Majapahit pada umumnya, di mana materi pembuatannya perpaduan antara kerikil merah & watu andesit. Menurut BPCB Trowulan, candi ini bahu-membahu sudah ada sebelum masa Kerajaan Majapahit, yakni dibangun pada masa Kerajaan Singasari. Candi bercorak hindu ini dulunya berfungsi sebagai tempat pemujaan para raja & kerabat kerajaan Majapahit.

1.12. Candi Grinting

 adalah kerajaan besar di masa lalu yg peninggalan 2020+ Daftar Peninggalan Kerajaan Majapahit
Candi Grinting

Candi peninggalan Kerajaan Majapahit ini masih belum jelas asal-usulnya. Candi Grinting terletak di Dusun Grinting, Desa Karangjeruk, Jatirejo. Candi ini dengan-cara tak sengaja didapatkan oleh seorang pengrajin kerikil bata yg bentuknya diperkirakan ialah pondasi lama. 

1.13. Candi Jolotundo

 adalah kerajaan besar di masa lalu yg peninggalan 2020+ Daftar Peninggalan Kerajaan Majapahit
Candi Jolotundu

Salah satu candi peninggalan Kerajaan Majapahit yg terkenal di kalangan para turis adalah Candi Jototundo yg terletak di Mojokerto, Jawa Timur. Nama lain yg populer disebutkan orang pada candi ini adalah Candi Jalatunda. Candi ini terdiri dr bangunan arsitektur yg sungguh megah menggambarkan kemajuan teknologi dikala itu. Dari catatan sejarah, candi ini dibuat oleh Raja Udayana dr Bali yg menikah dgn seorang putri dr Jawa yg kesudahannya melahirkan pangeran berjulukan Airlangga pada tahun 991 Masehi. Konon, candi tersebut dibangun untuk menyambut kelahiran putranya itu. Candi ini dulunya berfungsi sebaga petirtaan raja & kerabatnya yg kini dimanfaatkan selaku objek rekreasi permandiaan dgn mata air yg tak pernah kering meski sedang kemarau.

1.14. Candi Gentong

 adalah kerajaan besar di masa lalu yg peninggalan 2020+ Daftar Peninggalan Kerajaan Majapahit
Candi Gentong

Bangunan candi selanjutnya peninggalan Kerajaan Majapahit yaitu Candi Gentong yg terletak di Desa Bejijong, Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Candi Gentong dibangun pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk berfungsi untuk upacara Sraddha untuk memperingati Tribuwana Wijaya Dewi yg tak lain yakni Ibu Prabu Hayam Wuruk. Candi ini yang dibuat dr batu bata tanah liat yg bentuk bangunannya masih misteri hingga kini.

2. Peninggalan Prasasti Kerajaan Majapahit

Peninggalan Kerajaan Majapahit lainnya yg masih bisa kita saksikan hingga ketika ini yakni prasasti. Prasasti ialah dukumen atau piagam yg berisi catatan tertulis mengggunakan materi yg keras & tahan lama, misalnya logam & kerikil. Untungnya saja kerajaan Majapahit cukup banyak meninggalkan warisan prasasti yg sangat berkhasiat bagi para sejarawan untuk mengungkap segala hal yg berkaitan dgn Kerajaan Majapahit. Berikut ini beberapa prasasti peninggalan Kerajaan Majapahit:

2.1. Prasasti Kudadu (1294 M)

 adalah kerajaan besar di masa lalu yg peninggalan 2020+ Daftar Peninggalan Kerajaan Majapahit
Prasasti Kudadu

Prasasti Kudadu yaitu salah prasasti peninggalan Kerajaan Majapahit yg bertarikh 1216 Saka, bertepatan dgn tanggal 11 September 1294 Masehi. Prasasti ini dikeluarkan oleh Raden Wijaya, raja pertama Majapahit berisi catatan yg ditulis di atas lempengan tembaga. Prasasti ini didapatkan kembali di lereng Gunung Butak yg masuk dlm wilayah perbatasan Kabupaten Malang & Blitar. Prasasti Kudadu disebut pula dgn prasasti Gunung Butak yg memuat catatan perihal berisi penetapan Desa Kudadu selaku daerah perdikan bagi rama atau pejabat Desa Kudadu & pemberian anugerah gelar Raja Kertarajasa Jayawardhana pada Raden Wijaya.

2.2. Prasasti Sukamerta (1296 M) 

 adalah kerajaan besar di masa lalu yg peninggalan 2020+ Daftar Peninggalan Kerajaan Majapahit
Prasasti Sukamerta

Peninggalan prasasti Kerajaan Majapahit selanjutnya yaitu Prasasti Sukamerta yg berangka tahun 1218 Saka atau bertepatan dgn 1296 Masehi. Prasasti Sukamerta ditemukan kembali di lokasi Gunung Penanggungan, Jawa Timur. Prasasti ini yakni prasasti kedua yg dikeluarkan oleh Raden Wijaya, sesudah menjadi Raja Majapahit. Prasasti Sukamerta menampung gosip ihwal penetapan Sukamerta menjadi kawasan otonom atas permintaan Panji Patipati pu Kapat. Dalam prasasti itu pula disebutkan dongeng Raden Wijaya yg menyebrangi lautan untuk pergi ke Madura.

2.3. Prasasti Balawi (1305 M)

Tak ada isu baru dlm Prasasti Balawi. Prasasti ini dianggap selaku penggandaan dr Prasasti Sukamerta karena semua catatannya bercerita persis sama dgn yg diceritakan dlm Prasasti Sukamerta.

  3+ Alasan Kerajaan Sriwijaya Disebut Sebagai Kerajaan Maritim

2.4. Prasasti Waringin Pitu (1447 M)

Prasasti peninggalan Kerajaan Majapahit berikutnya yakni Prasasti Waringin Pitu yg berangka tahun 1369 Saka atau bertepatan dgn 15 Februari 1447 Masehi. Prasasti ini dikeluarkan oleh Sri Maharaja Wijaya Parakrama Wardhana Dyah Kertawijaya. Prasasti Waringin Pitu berisi catatan wacana pengukuhan atau penetapan wilayah Waringin Pitu sebagai dharma perdikan kerajaan yg bernama Rajasakusumapura. Prasasti ini pula menyebutkan isu ihwal 14 keraton bawahan Kerajaan Majapahit & seluruh anggota Girindra yg menjadi masing-masing penguasanya.

2.5. Prasasti Canggu (1358 M)

Prasasti peninggalan Kerajaan Majapahit berikutnya adalah Prasasti Canggu. yg dikeluarkan oleh Raja Hayam Wuruk. Prasasti Canggu berisi wacana pengaturan kedudukan desa-desa yg ada di tepian Sungai Bengawan Solo & Brantas yg menjadi tempat penyeberangan. Pada ketika ditemukan, prasasti ini terdiri dr 5 lempengan tembaga, tetapi kini tersisa 1 lempengan saja.

2.6. Prasasti Biluluk I (1366 M), Biluluk II (1393 M), Biluluk III (1395 M), Biluluk IV

Prasasti Biluluk yaitu salah satu peninggalan Kerajaan Majapahit yg terbuat dr lempengan tembaga yg ditulis dgn aksara Jawa Kuna. Prasasti ini terdiri dr empat lempengan, berturut-turut disebut dgn Biluluk I berangka tahun 1288 Saka (1366 M), Biluluk II 1315 Saka (1383 M), Biluluk III 1317 Saka (1385 M), & Biluluk IV yg tak berangka tahun. Biluluk I hingga dgn III berisi berita perihal hak-hak dr Desa Biluluk & Tanggulan. Sedangkan, Biluluk IV selain menyebutkan nama desa sebelumnya, terdapat satu suplemen desa lagi, yakni Desa Papadang. Prasasti ini pula berisi catatan tentang pengerjaan garam di wilayah pesisir yg menyebutkan adanya sumber air asin di Desa Biluluk tempat orang-orang membuat garam. Setiap orang diperkenankan untuk membuat garam di desa tersebut dgn membayar pajak pada pejabat desa setempat.

2.7. Prasasti Karang Bogem (1387 M)

Prasasti peninggalan Kerajaan Majapahit yang lain yakni Prasasti Karangbogem yg dikeluarkan oleh Batara Parameswara Pamotan Wijayarajasa Dyah Kudamerta yg bertanggal 1387 Masehi. Prasasti yg terbuat dr logam ini berisi catatan perihal batas-batas tanah seorang patih tambak Karang Bogem.

Prasasti peninggalan Kerajaan Majapahit yang lain, yaitu:

  • Prasasti Marahi Manuk & Prasasti Parung
  • Prasasti Katiden I (1392 M)
  • Prasasti Alasantan 939 M
  • Prasasti Kamban (941 M)
  • Prasasti Hara-hara (Trowulan VI) (966 M)
  • Prasasti Wurare (1289 M) 

3. Kitab Peninggalan Kerajaan Majapahit

Tradisi kesusastraan tampaknya sudah sangat maju pada masa Kerajaan Majapahit, hal ini dibuktikan oleh banyaknya kitab peninggalan yg menceritakan perihal suasana kehidupan Kerajaan Majapahit dikala itu. Beberapa kitab yg sukses ditemukan oleh para arkeolog antara lain selaku berikut:

3.1. Kitab Negarakertagama

 adalah kerajaan besar di masa lalu yg peninggalan 2020+ Daftar Peninggalan Kerajaan Majapahit
Kitab Negarakertagama

Kitab ini disebut pula dgn Kakawin Nagarakretagama atau Kakawin Desawarnana yg ditulis oleh Dang Acarya Nadendra yg dikala itu menggunakan nama samaran Prapanca atau Mpu Prapanca. Ia menuliskan kitab ini pada tahun 1365 yg menguraikan dongeng tentang kondisi keraton Majapahit yg sedang berada di puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Prabu Hayam Wuruk. Kitab ini terbagi ke dlm dua potongan, masing-masing potongan terdiri dr 49 pupuh. Bagian pertama kitab menceritakan perihal raja & keluarganya, kota & wilayah Majapahit, perjalanan keliling Lumajang, & terakhir silsilah raja-raja Majapahit dr Kertarajasa Jayawardhana sampai Hayam Wuruk.

Sedangkan, pecahan kedua kitab Negarakertagama menceritakan ihwal perjalanan Hayam Wuruk tatkala berburu di hutan Nandawa, perhatian Hayam Wuruk ke leluhurnya, upacara keagamaan, & pujangga-pujangga yg setia pada raja. Kitab ini ialah kakawin bersifat pujasastra yg berisi sanjungan pada Raja Majapahit Hayam Wuruk yg murni ditulis oleh Mpu Prapanca tanpa perintah dr siapapun selaku bentuk perhormatan dirinya pada sang maharaja.

3.2. Kitab Sutasoma

 adalah kerajaan besar di masa lalu yg peninggalan 2020+ Daftar Peninggalan Kerajaan Majapahit
Kitab Sutasoma

Kitab Sutasoma atau Kakawin Sutasoma ialah salah satu kitab peninggalan Kerajaan Majapahit yg paling terkenal lantaran menampung semboyan dr negara Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika. Kitab ini ditulis oleh Empu Tantular pada kala ke-14 dlm bahasa Jawa Kuno. Kitab ini mengandung aliran toleransi antar agama, yg waktu itu merujuk pada agama Hindu-Siwa & Buddha.

3.3. Kitab Kutaramanawa

Kitab peninggalan Kerajaan Majapahit berikutnya yakni Kitab Kutaramanawa yg ditulis oleh Maha Patih Gajah Mada. Kitab lebih mengarah pada kitab hukum yg ditulis dlm bahasa Jawa Kuno yg terdiri dr 19 bab & 275 pasal. Isi kitab ini menampung wacana hukum perkawinan, hutang-piutang, jual-beli, & lain-lain.

3.4. Kitab Kunjarakarna

Kitab ini berisi teks prosa Jawa Kuno yg menceritakan wacana seorang yaksa, sejenis raksasa yg bernama Kunjarakarna. Kitab ini tak dimengerti siapa pengarangnya.

Kitab-kitab lain yg menjadi cuilan dr kekayaan peninggalan Kerajaan Majapahit banyak yg tak dimengerti siapa pengarangnya. Kitab-kitab tersebut antara lain:

  • Kitab Panjiwijayakarma
  • Kitab Tantu Panggelaran
  • Kitab Calon Arang
  • Kitab Usana Jawa
  • Kitab Usana Bali
  • Kitab Parthayajna
  • Kitab Pararaton
  • Kitab Sudayana
  • Kitab Ronggolawe
  • Kitab Sorandakan

4. Peninggalan Arca Emas Kerajaan Majapahit

 adalah kerajaan besar di masa lalu yg peninggalan 2020+ Daftar Peninggalan Kerajaan Majapahit
Arca Emas

Peninggalan Kerajaan Majapahit yg fantastis berupa arca-arca yg semuanya terbuat dr emas yg menggambarkan sosok seorang raja dgn mahkota sedang duduk bersila di atas singgasananya. Arca ini mampu menjadi bukti bagaimana kebesaran Kerajaan Majapahit di masa kemudian. Sayangnya, arca ini tak sedang berada di Indonesia, tetapi dimiliki oleh kolektor mancanegara & sekarang telah menjadi koleksi museum di Amerika Serikat & Belanda.

Demikianlah ulasan tentang Peninggalan Kerajaan Majapahit, mudah-mudahan berguna.