20 Pantun Idul Fitri, Ucapan Minal Aidzin Wal Faidzin Bergambar

Pantun idul fitri ini merupakan rangkaian pantun ramadhan dan pantun idul fitri.

Setelah sebulan sarat puasa, dikala lebaranpun tiba.

1. Pantun Idul Fitri

 Pantun idul fitri ini merupakan rangkaian pantun ramadhan dan pantun lebaran 20 Pantun Idul Fitri, Ucapan Minal Aidzin wal Faidzin Bergambar

Tanah Minang Tanah melayu,
Rumah etika dari jati.
Mengirim bunga takut layu,
Kukirim pantun rangkaian hati.

Cantik elok anak rusa,
Bermain asyik di hutan rimba.
Sebulan penuh kita puasa,
Akhirnya Idul Fitri akan tiba.

Ladang jauh terkena hama,
Hutan bambu dikonsumsi panda.
Terdengar takbir jauh menggema,
Membuat haru dalam dada.

Bunga mawar panjang sekilan,
Hiasan rumah yang sudah kumal.
Tak terasa telah satu bulan,
Moga diterima segala amal.

Burung merpati putih warnanya,
Hingga di pucuk kaki tangga.
Berletih-letih ibadah di dunia,
Moga-moga semua masuk surga.

2. Pantun idul fitri penuh kegembiraan

 Pantun idul fitri ini merupakan rangkaian pantun ramadhan dan pantun lebaran 20 Pantun Idul Fitri, Ucapan Minal Aidzin wal Faidzin Bergambar

Jaga verbal jaga bibir,
Jauh hati dari cemas.
Tua muda ucapkan takbir,
Tanda ramadhan kan berakhir.

Baju usang ditanggalkan,
Cahaya jatuh ada bayangan.
Sedih hati kan ditinggalkan,
Ditinggalkan Ramadhan sarat kenangan.

Papan jati dibuat rumah,
Tumbuh di samping bunga setanggi.
Sejuk hati sholat jamaah,
Moga di nirwana berkumpul lagi.

Tuk Dalang badannya kurus,
Sakit gigi pusing.
Puasa, tarawih, dan tadarus,
Moga amal kita diberi pahala.

Putri cantik secantik mutiara,
Pakai baju warnanya merah.
Semua muka terlihat bangga,
Bajunya gres parasnya cerah.

3. Pantun Minal Aidzin wal Fa idzin

 Pantun idul fitri ini merupakan rangkaian pantun ramadhan dan pantun lebaran 20 Pantun Idul Fitri, Ucapan Minal Aidzin wal Faidzin Bergambar

Sholat maghrib di waktu petang,
Berdiri di shaf baik dirapatkan.
Hari yang fitri telah datang,
Minal aidzin wal faidzin kuucapkan.

  14 Puisi Ramadhan Dan Corona: Singkat, Murung, Menjamah Hati

Berlatih perang para tentara,
Agar negeri tidak kalah.
Maafkan kami wahai saudara,
Jika banyak berbuat salah.

Beli nasi lauknya kentang,
Bukan untuk nasi sarapan.
Hari idul fitri sudah tiba,
Banyak orang maaf-maafan.

Senyum berseri ditampakan,
Beroleh pahala menerima ganjaran.
Sholat idul fitri jangan dilupakan,
Khotib berkhutbah tolong dengarkan.

Banyak hewan yang melata,
Burung merpati burung dara.
Banyak kerabat datang dari kota,
Ramai rumah banyak kerabat.

4. Ucapan selamat hari raya

Setiap kata berasal dari dalam hati,
Dan ketulusan selalu mengiringi,
Kami mohon bukakan hati,
Mohon maaf di hari yang fitri.

Luka di tangan mampu diobati,
Luka hati kemana obat dicari?

Hanya maafmu yang dapat menyembuhkannya.

Semoga di hari ini,
Terhapus segala kesal dalam hati.

Perdebatan telah usai,
Pertengkaran sudah berlalu.

Di hari yang sarat berkah ini,
Mari saling meminta dan memberi maaf.

Semoga tenang selalu Indonesiaku.

5. Pantun mohon maaf lahir dan batin

Kain ulos kain satin,
Beli di hilir jual di hulu.
Saya mohon maaf lahir batin,
Untuk semua salah yang lalu.

Kayu satu tempat meniti,
Sungai kecil deras airnya.
Jangan simpan dendam dalam hati,
Memaafkan itu lebih mulia.

Anak sekolah suka menari,
Sudah pintar jadi tontonan.
Kutulis pantun di hari fitri,
Maaf darimu saya mohonkan.

Tidak tumbuh pohon pepaya,
Jika air tak disiramkan.
Tidak tepat di hari raya,
Jika salahku belum kamu maafkan.

6. Pantun makan ketupat jangan lupa opornya

Sudah berlalu order lama,
Banyak tertulis sejarahnya.
Suara takbir terus menggema,
Meleleh hati mendengarkannya.

Jalan-jalan ke Bulukumba,
Jalan berdua dengan si dara.
Hari raya sudah tiba,
Semua orang bergembira.

  #27 Pantun Mohon Maaf Lahir Batin Untuk Lebaran

Api obor panas membara,
Hilang gelap datang terangnya
Ketupat dan opor telah tersedia,
Mari makan bahu-membahu.

Kaki berjinjit, tubuh mengendap,
Dapur bersih mana kompornya.
Makan ketupat sungguh sedap,
Jangan lupa dengan opornya.

5. Bacaan yang benar di hari idul fitri

Dari Jubair bin Nufair; dia mengatakan, “Dahulu, para teman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bila saling bertemu pada hari raya, saling mengucapkan,

َتقَبَّلَ الله ُمِنَّا وَمِنْكُمْ

Semoga Allah mendapatkan amal kami dan amal kalian.” (Sanadnya hasan; Fathul Bari, 2:446)

Kaprikornus ucapan yang dikenal oleh generasi salaf (terdahulu) bukanlah minal aidzin wal faidzin, tetapi mereka mengucapkan tawabbalallahu minna wa minkum. 


Selamat idul fitri.
Semoga Allah menerima amal kami dan kalian semua.