Contoh simbiosis parasitisme – Ada 3 macam-macam simbiosis secara umum yang ialah kekerabatan antar makhluk hidup, di antaranya simbiosis mutualisme, komensalisme dan parasitisme. Dalam artikel ini akan khusus dibagikan pengertian dan acuan simbiosis parasitisme dalam ekosistem.
Pengertian simbiosis parasitisme yakni suatu interaksi antara dua makhluk hidup yang menguntungkan salah satu organisme sementara organisme lain dirugikan. Artinya salah satu makhluk hidup akan diuntungkan dan merugikan makhluk hidup lain.
Biasanya teladan simbiosis parasitisme melibatkan organisme benalu seperti kutu, cacing, jamur, bakteri, parasit dan lain-lain. Organisme parasit berskala lebih kecil dan mampu berkembang biak lebih cepat. Parasit memerlukan makhluk hidup lain untuk mengambil masakan atau cuma menjadikannya tempat tinggal saja.
Dalam teladan-contoh simbiosis parasitisme biasanya tidak hingga mengakibatkan ajal pada organisme yang dirugikan. Untuk itu proses makan-menyantap pada acuan rantai masakan tidak dikategorikan sebagai simbiosis parasitisme. Hal ini alasannya adalah organisme parasit juga masih membutuhkan makhluk hidup lain untuk dapat bertahan hidup.
(baca juga pola simbiosis komensalisme)
Contoh Simbiosis Parasitisme
Di bawah ini akan dijelaskan 20+ pola simbiosis parasitisme di berbagai ekosistem daratan dan lautan beserta proses interaksi dan klarifikasi lengkapnya.
Nyamuk dengan insan
Hubungan nyamuk dan manusia terang tergolong teladan simbiosis parasitisme. Kita sering terusik dengan adanya nyamuk di sekeliling kita. Nyamuk akan menggigit dan menghisap darah kita. Bahkan jenis nyamuk tertentu mampu menyebarkan penyakit mematikan mirip demam berdarah atau malaria.
Keuntungan akan didapat nyamuk yang menerima darah dan dapat meningkat biak. Sementara manusia akan dirugikan karena mampu terserang penyakit berbahaya.
Manusia dengan cacing pita
Salah satu contoh simbiosis parasitisme yang ada dalam badan insan ialah interaksi insan dengan cacing pita. Cacing pita terdapat pada tata cara pencernaan manusia dan merugikan manusia alasannya mengambil sari kuliner yang penting bagi insan untuk menjadi energi.
Keuntungan akan ditemukan oleh cacing pita alasannya mengambil makanan dari sari masakan insan. Sementara kerugian didapatkan oleh manusia karena kehilangan sari kuliner yang digunakan untuk metabolisme karbohidrat untuk dijadikan energi.
Manusia dengan cacing tambang
Sama seperti interaksi manusia dengan cacing pita, interaksi antara manusia dengan cacing tambang juga menjadi teladan simbiosis parasitisme. Cacing tambang ada pada usus dan merugikan insan sebab akan menyerap darah yang ada dalam tubuh.
Keuntungan ditemukan oleh cacing tambang yang mendapat masakan dengan menyerap darah. Sementara manusia mengalami kerugian dan dapat menjadikan mengalami anemia atau kurang darah.
Sapi dengan cacing hati
Hampir mirip dengan kekerabatan manusia dan cacing pita atau cacing tambang, kekerabatan antara sapi dengan cacing hati juga merupakan salah satu pola simbiosis parasitisme. Jenis cacing hati lazimtinggal pada bagian hati dari sapi dan memperoleh masakan dari sapi.
Keuntungan akan ditemukan oleh cacing hati yang menerima makanan dari sapi. Sementara sapi akan mengalami kerugian karena kesehatannya menjadi terganggu dan menciptakan terjangkit penyakit.
Kutu dengan binatang
Hubungan antara kutu dengan binatang lain juga menjadi pola simbiosis parasitisme. Kutu merupakan organisme berukuran kecil yang mendapat makanan dengan menghisap darah makhluk hidup yang ia tempati, tergolong juga binatang-hewan seperti kerbau, kambing, sapi atau anjing.
Keuntungan didapatkan oleh kutu karena menerima masakan dan kawasan tinggal, sementara binatang yang ditempati akan mengalami kerugian dari adanya kutu dan dapat mengakibatkan rasa gatal.
Kutu daun dengan flora
Kutu daun atau dikenal juga dengan nama afid atau aphid merupakan jenis serangga kecil pemakan getah tanaman. Mereka hidup secara berkelompok dan berperan selaku hama tumbuhan. Kutu daun biasanya hidup di flora-tanaman dan merugikan tumbuhan yang ia tinggali.
Keuntungan akan ditemukan oleh kutu daun berupa getah kuliner yang diperoleh. Sementara tanaman yang ditinggali akan dirugikan karena diserap oleh kutu daun.
Kutu dengan insan
Sama mirip interaksi kutu dengan hewan, interaksi antara kutu dengan insan juga tergolong teladan simbiosis parasitisme. Kutu pada manusia biasa didapatkan di rambut kepala. Adanya kutu tentu akan membuat rasa gatal atau rasa tidak nyaman.
Keuntungan ditemukan oleh kutu alasannya adalah menerima kuliner dan juga tempat tinggal di rambut kita. Sementara manusia pasti akan dirugikan dengan adanya kutu.
Benalu dengan tumbuhan inangnya
Interaksi antara parasit dengan tanaman inangnya juga tergolong teladan simbiosis parasitisme. Benalu ialah tumbuhan benalu yang menumpang pada inangnya. Benalu akan menerima laba, sementara dengan adanya parasit akan merugikan flora inangnya.
Keuntungan didapatkan oleh parasit alasannya adalah mengambil air dan mineral dari flora inangnya sebab benalu tidak mempunyai akar. Sementara tanaman inangnya akan dirugikan karena kehilangan air dan mineral untuk proses fotosintesis dan menghambat perkembangan.
Tali putri dengan flora inangnya
Contoh simbiosis parasitisme yang lain adalah interaksi antara tali putri dengan tumbuhan inangnya. Interaksi keduanya menguntungkan tanaman tali putri, namun malah merugikan tumbuhan inangnya. Tumbuhan tali putri melekat pada inangnya untuk mencari kuliner karena tali putri tidak memiliki klorofil.
Keuntungan ditemukan oleh flora tali putri yang melekat di flora inang untuk bertahan hidup. Sementara flora inangnya akan dirugikan dengan adanya tali putri tersebut.
Bunga rafflesia arnoldi dengan inangnya
Interaksi bunga rafflesia arnoldi dengan tanaman inangnya juga tergolong simbiosis parasitisme. Bunga rafflesia arnoldi menjadi bunga yang langka yang dapat ditemui di tempat Bengkulu, Sumatera. Bunga ini ternyata tergolong parasit yang merugikan tanaman inangnya.
Keuntungan akan ditemukan oleh bunga rafflesia arnoldi yang mendapat makanan dari hasil fotosintesis flora inangnya. Sementara tanaman inangnya akan dirugikan sebab hasil fotosintesisnya diambil oleh rafflesia arnoldi.
Alang-alang dengan flora produksinya
Simbiosis parasitisme juga terdapat pada interaksi alang-alang dan tanaman produksinya. Alang-alang termasuk flora gulma untuk budidaya tanaman bikinan. Meski begitu adanya alang-alang menjadikan kerugian pada tanaman produksinya.
Keuntungan didapatkan oleh alang-alang sebab akan menerima air, mineral dan cahaya matahari. Sementara flora produksinya akan dirugikan alasannya mendapat tentangan untuk mendapat air dan mineral serta dirugikan karena senyawa beracun yang disebarkan oleh alang-alang.
Kelelawar vampir dengan binatang mamalia
Kelelawar vampir atau vampire bat yakni jenis kelalawar penghisap darah yang umumnya menghisap darah dari binatang mamalia yang ditemui. Untuk itu interaksi kelelawar vampire dengan hewan mamalia tergolong salah satu teladan simbiosis parasitisme.
Keuntungan akan diadapatkan oleh kelelawar vampir yang menghisap darah mangsanya. Sementara hewan mamalia yang dihisap darahnya pasti akan dirugikan.
Lalat buah dengan buah
Lalat buah ialah jenis lalat yang sering mengerumuni buah-buahan. Hubungan antara lalat dan buah-buahan termasuk simbiosis parasitisme juga. Adanya lalat buah akan merugikan buah-buahan dan menguntungkan lalat buah tersebut.
Keuntungan didapat lalat buah yang hendak bertelur dan meningkat buah di dalam buah. Sementara kerugian ditemukan oleh buah-buaha karena mampu membusuk.
Tikus dengan manusia/petani
Tikus dan manusia termasuk acuan simbiosis parasitisme juga, utamanya untuk insan yang berprofesi menjadi petani. Adanya tikus selaku salah satu hama di lingkungan persawahan mampu merugikan petani pula karena dapat menyerang padi.
Keuntungan akan ditemukan tikus alasannya adalah menerima masakan padi. Sementara petani akan dirugikan alasannya adalah akan menurunkan hasil panennya.
Jamur panu dengan insan
Pernahkah kalian melihat panu pada insan? Panu termasuk salah satu jenis jamur yang merugikan. Interaksi jamur panu dengan insan pun termasuk salah satu contoh simbiosis parasitisme yang sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari.
Keuntungan akan didapatkan oleh jamur panu karena mendapat daerah tinggal dan menerima makanan dari protein pada kulit insan. Sementara manusia akan dirugikan alasannya menjadikan timbul rasa gatal dan juga tidak tenteram.
Jamur rhinosporidium seeberi dengan insan
Jamur rhinosporidium seeberi termasuk jamur yang menyerang melalui air. Interaksi antara jamur rhinosporidium seeberi dan manusia pun termasuk pola simbiosis parasitisme. Rhinosporidium sebeeri lazimnya masuk pada tubuh insan melalui kelenjar mata, kulit dan bab badan lainnya.
Keuntungan didapatkan oleh rhinosporidium seeberi alasannya mampu meningkat biak dengan masuk pada badan insan. Sementara insan mendapat kerugian alasannya adalah dapat terjangkit penyakit.
Serangga triatomine dengan insan
Serangga triatomine ialah jenis serangga yang sering dijumpai di kawasan Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Hubungannya dengan insan juga tergolong simbiosis parasitisme. Serangga ini melekat pada kulit insan dan menggigitnya dan dapat mengakibatkan penyakit bagi insan yang digigit.
Keuntungan akan ditemukan oleh serangga triatomine alasannya menerima sari kuliner. Sementara manusia dirugikan alasannya adalah mampu terserang banyak penyakit, tergolong mampu menjadikan gagal jantung, penyakit trypanosoma cruzi, pembesaran esofagus dan pembesaran usus.
Ikan pearl dengan timun bahari
Hubungan ikan pearl dan timur maritim menguntungkan satu pihak dan merugikan pihak lain. Ikan pearl biasanya hidup di dalam membran pernapasan atau kloaka dari timur maritim. Caranya ialah dengan masuk lewat anus dan lalu menuju kloaka.
Keuntungan akan ditemukan oleh ikan pearl dengan memakan jaringan pernapasan dan gonad dari timun bahari. Sementara timun bahari akan dirugikan dengan adanya ikan pearl dalam tubuhnya.
Paus dengan teritip
Interaksi antara paus dengan teritip juga menjadi pola simbiosis parasitisme. Teritip yaitu semacam antropoda yang hidup di bahari utamanya di bahari dangkal atau pasang yang bergelombang kuat. Teritip lazimnya hidup di dalam tubuh ikan paus.
Keuntungan akan ditemukan oleh teritip yang memperoleh kawasan tinggal. Sementara ikan paus akan dirugikan alasannya adanya teritip menyebabkan rasa gatal dan rasa tidak tenteram.
Lintah dengan organisme hidup lain
Lintah juga tergolong organisme parasit yang selalu merugikan makhluk hidup yang lain. Biasanya lintah hidup di kawasan berlembab. Lintah bisa hidup dengan menempel dan masuk pada makhluk hidup yang lain dan juga menghisap darahnya.
Keuntungan ditemukan oleh lintah yang mendapat daerah tinggal dan juga kuliner. Sementara kerugian didapat oleh makhluk hidup lain alasannya adanya lintah menjadikannya kekurangan darah dan bisa saja menyebabkan ajal pula.
Demikian referensi teladan simbiosis parasitisme yang ada di ekosistem darat dan laut serta melibatkan aneka macam makhluk hidup mirip insan, tumbuhan, binatang, jamur, kutu dan bakteri. Sekian penjelasan pola simbiosis parasitisme kali ini.
Facebook
Tweet
Whatsapp