2 Kunci Kebaikan Umat, 2 Penyebab Kehancuran Umat

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mensabdakan adanya dua hal yg menjadi kunci kebaikan umat Islam generasi awal & ada dua penyebab kehancuran generasi tamat umat Islam. Dua kunci kebaikan telah terbukti di masa Rasulullah & sahabatnya. Lalu apa dua hal penyebab kehancuran umat? Terjadikah pada zaman kita?

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

صلاح أول هذه الأمة بالزهادة واليقين وهلاكها بالبخل والأمل

“Baiknya generasi awal umat ini dgn alasannya kezuhudan & keteguhan kepercayaan, sedangkan kehancuran generasi akhirnya dgn alasannya adalah bakhil & (panjang) angan-angan” (HR. Thabrani; hasan lighairihi)

نجا أول هذه الأمة باليقين والزهد ويهلك آخر هذه الأمة بالبخل والأمل

“Generasi permulaan umat ini jaya dgn alasannya kepercayaan & kezuhudan, sedangkan generasi kesannya akan binasa dgn sebab bakhil & (panjang) angan-angan” (HR. Ibnu Abid Dunya & Al Ashbahani; hasan lighairihi)

Dua hal yg menjadi kunci kebaikan & kejayaan umat Islam –dan telah dibuktikan pada generasi permulaan- adalah keyakinan & zuhud. Betapa kepercayaan pada Allah tertancap besar lengan berkuasa pada jiwa para sobat. Sejarah pun mencatat, meskipun disiksa & dinista, para teman di Makkah tetap teguh dlm keimanan. Mereka yakin Islam agama yg benar. Mereka yakin Allah akan menolong mereka. Mereka percaya Islam akan mengungguli mereka.

Keteguhan kepercayaan itu membaja dlm diri para sobat. Membuat mereka tak gentar menghadapi bahaya & cobaan usaha. Mereka tetap istiqamah dlm keimanan. Seperti Bilal yg ditindih kerikil di bawah terik sang surya. Hanya kalimat “Ahad” yg keluar dr lisannya.

Keyakinan pula yg menciptakan para sahabat tak gentar berhadapan dgn musuh yg jumlahya lebih besar. 300 muslim berhadapan dgn 1000 pasukan kafir Quraisy di Badar. 700 pasukan Islam berhadapan dgn 3000 pasukan kafir di Uhud. Bahkan di tengah kepungan 10.000 pasukan Ahzab, umat Islam optimis akan bisa menguasai Yaman, Persia & Romawi.

Zuhud pula menjadi amal utama generasi sobat. Meskipun saudagar kaya, Abu Bakar hidup sungguh sederhana. Meskipun memiliki 70.000 unit ladang, Umar bin Khattab menilai glamor makan dgn dua lauk. Meskipun kaya raya tiada tara, Utsman bin Affan makan & berpakaian seadanya. Dan Ali bin Abu Thalib senantiasa mensedekahkan harta yg diterimanya hingga dia tak pernah kaya harta. Zuhud membuat mereka tak pernah takut kehilangan dunia. Dunia ada di tangan bukan di hati mereka. Karena tak menyayangi dunia, mereka pun tak terpalingkan dr impian nirwana.

Dua hal yg menghancurkan generasi selesai umat Islam yaitu bakhil & panjang angan-angan. Tatkala manusia bakhil, dia bergotong-royong menyemai kebencian & menanam permusuhan. Jiwanya jadi lemah lantaran tak ingin kehilangan dunia, sementara orang-orang yg miskin menjadi makin tak berdaya. Secara akumulatif, umat Islam menjadi lemah & mudah dihancurkan.

Panjang angan-angan adalah bentuk ketidakmampuan seseorang dlm menggapai cita yg alhasil bermimpi sebagai bentuk pelarian. Panjang angan-angan memiliki arti meninggikan keinginan tanpa usaha mencapainya. Hanya berandai-andai. Jiwanya lemah, hidupnya terjajah.

Mari kita lihat diri kita & umat ini. Apakah dua hal itu, bakhil & panjang angan-angan, sudah menghinggapi? Jika iya, perlu langkah extra untuk kembali. Menyadarkan diri & umat ini. Jangan sampai kita yg menjadi umat akhir zaman yg mengalami kehancuran & kebinasaan. [Muchlisin BK/wargamasyarakat]

  Mengenal Yang Kuasa Yakni Fitrah