Dengan warna yang begitu hijau
Sungguh sedap saat dipandang
Rumah bagi burung berkicau
Hutanku adalah kekayaan
Pelindung bagi kehidupan
Tempat margasatwa fauna
Tumbuh dengan bergembira
.
.
Oleh kieta Rani Maharani
Puisi hutan merupakan puisi yang membicarakan perihal hutan dan berbagai hal berhubungan dengannya.
Nusantara memiliki hutan. Memberikan berbagai kebaikan. Hutan ialah paru-paru dunia. Darinya terserap karbondioksida. Sekaligus memberikan oksigen bagi binatang dan insan.
Fungsi hutan juga untuk menyingkir dari bencana. Ketika hutan mulai gundul, maka banyak bencana yang menerpa.
Banjir maupun kekeringan bisa terjadi alasannya hutan tidak terawat.
Manusia menebang hutan demi laba yang sebentar. Setelah itu mereka menanggung kerugian.
Oleh alasannya itu kita mesti melestarikan hutan. Jangan merusaknya.
Dan yang lebih baik lagi adalah penghijauan. Penghijauan merupakan cara agar bumi yang rusak kembali menjadi indah.
Kerusakan hutan mampu disebabkan juga sebab kebakaran. Baik yang disengaja maupun yang tidak.
Indonesia mengalami kebakaran hutan hampir setiap tahun. Kabut asap menjadi peristiwa yang lain.
Kumpulan puisi wacana hutan ini ialah bab dari puisi perihal alam.
Daftar Isi
Puisi Tentang Hutan 1 Bait
Di bawah ini ialah puisi wacana hutan berisikan 1 bait.
Bisa juga disatukan menjadi beberapa bait.
Perhatikan dengan seksama.
Daun-daun gugur jatuh
diterpa angin yang kemudian
Melayang di atas bumi
Bersatu dengan akar-akar
Hutan ialah rumah indah
Bagi banyak sekali tanaman
Di sanalah mereka berkembang
Lalu menawarkan kesegaran
Luas terhampar hutan Nusantara
Menghijaukan paras bumi
Mengirimkan kesegaran udara
Semoga hutanku tetap lestari
Puisi Hutan 2 Bait
Setelah menciptakan puisi tentang hutan yang berisikan 1 bait, sekarang menciptakan puisi 2 bait.
Perhatikan setiap puisi di bawah ini.
Ratapan Hutan
Ranting-rantingku patah
Daun-daunku meranggas
Batang-batangku tumbang
Hancur oleh para penebang
Hewan-hewan berlarian
Sungguh mereka ketakutan
Rumahnya luluh lantak
Dilanda oleh keserakahan
Kicau Burung Di Rimba
Kicau burung di rimba raya
Terdengar setiap pagi
Sungguh alam terasa sentosa
Saat surya berseri-seri
Mereka terbang bebas
Dari dahan ke dahan lain
Masuk di antara pepohonan
Meramaikan hutan dengan kicauan
Hutanku Tak Ada Lagi
Hutan yang rindang tak ada lagi
Sungai yang mengalir sekarang kering
Kicauan burung makin habis
Hutangku sekarang tak berseri
Jangan lagi engkau merusak
Hingga botak hutan rimba
Bencana akan datang kelak
Bila hutan ditebang semua.
Puisi Hutanku Menangis
Puisi wacana hutan di bawah ini ialah puisi kesedihan. Penyebabnya ialah alasannya adalah hutan semakin rusak.
Dahulu hutan begitu luas. Sekarang nyaris meranggas.
Pohon-pohon besar berusia ratusan tahun, sekarang sudah hilang.
Selain itu kebakaran pun sering melanda. Atau bahkan masing-masing pemotong, menyebabkan hutan kian hilang.
Mengapa Kau Tebangi Aku
Mengapa engkau menebangiku
Padahal saya melindungimu
Memberimu udara segar
Mencegah banjir melanda
Apakah engkau tak memahami
Hanya sekedar berterima kasih
Menjagaku agar tetap lestari
Bukan membuatku menangis begini
Hutanku Menangis
Rantingku telah patah semua
Tubuhku telah lapuk
Dimakan oleh usia
Tapi bukan itu sedih
Aku menangis alasannya adalah tangan insan
Menggergaji ku semena-mena
Membakar ku dimana saja
Mengundang alam menjadi marah
Tindakan mereka kasihan
Pada diri mereka sendiri
Jika datang banjir bandang
Barulah mereka menyesal
Puisi Hutanku Terbakar
Kebakaran hutan sering terjadi. Terutama di trend kemarau.
Banyak orang yang aben. Sehingga asap di mana-mana.
Pemandangan berkabut. Sulit sekali untuk menyaksikan.
Engkau membakar hutan
engkau memiliki perasaan
Bagaimana dengan burung-burung
Yang kehilangan sarangnya
Engkau tak menimbang-nimbang
Rusa rusa yang lari kepanasan
Margasatwa bergelimpangan
Tak mempunyai daya kemampuan
Semua itu alasannya ulah insan
Yang hatinya penuh dengan serakah
Menghancurkan makhluk di bumi
Demi laba diri sendiri
Kabut Asap
Siapa lagi yang aben
Rimba raya Nusantara
Tidakkah mereka mempunyai logika
Perbuatannya begitu berandal
Menghirup udara begitu sesak
Diliputi oleh kabut dan asap
Hutan-hutan pun makin rusak
Kehidupan ini tak lagi sehat
Indonesia Berkabut
Indonesia ini berkabut
Oleh asap yang begitu wangi
Disebabkan kebakaran di hutan
Yang dilaksanakan oleh sebagian manusia
Hutankupun menangis murung
Mengapa Nusantara jadi begini
Membuang sembarangan kuntum api
Merusak tatanan kehidupan ini
Terbakar Paru-Paru Dunia
Terbakarlah paru-paru dunia
Digerogoti api menyala – nyala
Daun-daun kering kerontang
Pohon-pohon menjadi tumbang
Alangkah duka hati ini
Melihat hutan terasa perih
Mengapa Indonesia jadi begini
Hutan hangus oleh api
Mengapa orang mengkremasi hutan
Akibatnya tidak dipikirkan
Pohon binatang bergelimpangan
Dalam duka menemui ajal
Puisi Tentang Hutan Gundul
Kerusakan alam salah satunya ialah hutan gundul. Karena hutan ditebang.
Sebagiannya dijadikan kebun. Ada pula yang dirusak alasannya adalah pertambangan.
Hutan yang botak sangat berbahaya. Karena kalau hujan datang tiba banjir.
Jika kemarau menimbulkan kekeringan.
Pohon-pohon yang hilang tak bisa menyimpan air. Itulah sebabnya datang tragedi.
Di bawah ini ialah kumpulan puisi tentang hutan yang gundul.
Puisi ihwal hutan botak
Hutan yang rindang sekarang gersang
Udara yang segar sekarang panas
Pemandangan hijau sekarang hilang
Tanah kering dan kerontang
Burung-burung sudah mati
Rusa elok sudah tiada
Rumah mereka dihancurkan
Oleh tangan-tangan tak berperasaan
Hutanku kini sudah berganti
Menjadi sesuatu menjulang tinggi
Udara tetap bersih lagi
Pemandangan tak lagi asri.
Tak Seindah Dulu
Hutan…
Kata-kata Indah dulu
Ketika rindang dahan-dahan
Tempat bermain si rusak bagus
Juga burung yang berkicau
Kini tak kulihat lagi
Pemandangan yang begitu hijau
Aku cium lagi
Aroma khas dari pepohonan
Manusia telah menghancurkan hutan
Membabat habis-habisnya
Hingga tak tersisa lagi bekas
Ketika hujan turun
Mereka mengeluh ihwal banjir
Ketika kemarau tiba
Mereka mengeluh wacana kekeringan
Ketahuilah wahai manusia
Jika hutan telah tiada
Engkau akan menerima bencana
Kekeringan dan kebanjiran
Akan senantiasa menimpa
Hutanku
Hutanku
Merindukanmu yang dulu
Yang hijau juga indah
Sekarang engkau sudah rusak
Oleh ulah insan
Batang pohon ditebang
Kini hutanku tampakgersang
Hutanku Yang Hilang
Berapa luas menghampar
Menghasilkan udara segar
Tempat bagi kehidupan
Margasatwa berkeliaran
Di sanalah burung berkicauan
Margasatwa menikmati kehidupan
Berapa banyak ketakjuban
Yang terkumpul di dalam hutan
Namun..
Mesin mesin dihidupkan
Alat berat di datangkan
Dan hutan pun dihancurkan
Di mana daerah bernaung
Bagi binatang yang lemah
Segalanya terlihat gersang
Hutan yang manis telah hilang
Hutan
Hutan…
Hijau dan menyegarkan
Oksigen ia berikan
Untuk binatang maupun insan
Betapa sedih…
Ini hutan tak lagi lestari
Udara sejuk ini panas
Tebak pohon telah meranggas
Batang-batang digergaji
Bergelimpangan amat Pedih
Lalu dibakar dengan api
Hutan pun hilang sekarang
Puisi Penghijaun Hutan
Yang rusak bisa diperbaiki. Begitu pula dengan hutan. Hutan ialah sumber daya alam yang mampu diperbaharui.
Kerusakan hutan bisa diperbaiki dengan reboisasi. Meskipun sangat lama, reboisasi penting kelas kehidupan insan.
Setelah kita membuat puisi perihal kebakaran hutan, hutan yang gundul, kerusakan alam, Sekarang saatnya untuk menciptakan puisi penghijauan.
Saat kulihat hutan
Yang sedikit mulai tergusur
Suaranya dari alam
Terdengar mendesir
Pohon-pohon mulai berseru
Agar kita turun kepadanya
Menanam kembali yang telah ditebang
Agar hijau seluruh hutan
Penghijauan
Ada tangan tak dikenal
Yang menghancurkan mencemarkan alam
Menebang pohon-pohon di hutan
Tanpa iba atau kasihan
Kini terlihat sudah
Bumi tak lagi asri
Bencana pun tiba melanda
Menimpa makhluk yang tak berdosa
Sadarlah wahai sahabat
Mari kita menanam
Lakukan program penghijauan
Agar rupawan muka sang alam