15 Acuan Paragraf Narasi Ihwal Petani

Contoh paragraf narasi tentang petani​. Narasi merupakan jenis pengembangan paragraf pada sebuah goresan pena yang rangkaian peristiwanya dari waktu ke waktu dijabarkan dengan urutan permulaan, tengah, dan final.
Berikut ini ialah teladan paragraf narasi ihwal petani.
1.
Sebelum matahari terbit, Pak Rajiman sudah berangkat dari rumahnya. Hari itu dia akan memanen sawah yang letaknya agak jauh dari rumahnya.
Pak Rajiman telah menyiapkan segala hal. Dia membawa bekal yang di masakan oleh istrinya, peralatan, dan dan sebelum berangkat ia pun sudah sarapan.
2.
Minggu kemarin para petani gres saja menuntaskan pekerjaannya di sawah. Mereka baru saja menanami sawah mereka dengan bibit yang sudah disemai beberapa minggu sebelumnya.
Mereka menanam semenjak pagi sampai siang. Apabila siang telah datang, mereka pun beristirahat. Mereka mengkonsumsi makanan yang dibawa dari rumah. Gelak tawa dan canda menyelingi program makan.
3.
Pagi itu kami berangkat ke ladang. Ada banyak pekerjaan yang harus kami lakukan di sana. Kami mesti mengolah tanah sebelum ditanami.
Ayahku mencangkul sepetak ladang. Sedangkan ibu memetik daun tangkil untuk dijual. Kadang-kadang saya membantu Ayah mencangkul, dan adakala aku membantu ibu memetik daun tangkil.
11.
Senja itu Pak Ahmad gres saja istirahat. Semenjak pagi tadi beliau telah sibuk melakukan pekerjaan di sawah.
Ketika pagi ia menyemprot padinya. Kemudian sesudah itu, ia membersihkan sawah dari rerumputan yang mengusik flora. Pekerjaan itu dilaksanakan sampai sore hari.
Ketika waktu Ashar datang, Pak Ahmad pulang. Dia membersihkan diri lalu berpangku tangan bersama keluarganya.
12.
Sasmita ialah salah seorang petani yang berhasil di kampungnya. Kesuksesannya ini tidak terlepas dari ketekunannya melakukan pekerjaan . Selain itu beliau pun tidak pernah gegabah terhadap ibadah.
Awalnya Pak Sasmita merupakan keluarga miskin. Akan namun ia begitu tekun melakukan pekerjaan dan menghimpun hasil dari pekerjaannya.
Berkat jerih payah dan doa nya, Kini dia bisa membeli beberapa petak sawah. Dan tentunya sekarang nasibnya berubah menjadi lebih baik. Dia termasuk orang yang yang kaya di desanya itu.
13.
Kehidupan petani sangatlah sederhana. Biasanya para suami akan berangkat kerja dikala pagi masih buta. Mereka akan bekerja keras mengolah lahan pertanian miliknya.
Kira-kira pukul 9 atau 10, para istri akan menyusul mereka sembari menenteng makan. Kedatangan sang istri merupakan mengambarkan waktu beristirahat.
Mereka akan memakan kuliner tersebut bantu-membantu. Setelah makan, mereka akan beristirahat sejenak sambil berbincang-bincang. Setelah itu barulah mereka melanjutkan pekerjaan tolong-menolong.
14.
Hari ini para petani akan bahu-membahu mengatasi dilema hama tikus. Mereka secara tolong-menolong mengejar-ngejar tikus yang selalu menghabiskan padi dan tumbuhan lainnya.
Kegiatan tersebut dimulai kira-kira pukul 8. Mereka sibuk mengejar-ngejar tikus. Ternyata aneka macam tikus yang bersembunyi di lubang-lubang.
Mereka gres tamat saat senja datang. Semua orang merasa lelah tetapi di parasnya tergambar kegembiraan. Mereka berharap bahwa setelah acara ini, tanaman mereka tidak akan lagi habis disantap oleh tikus.
Itulah beberapa teladan paragraf narasi yang bertemakan wacana petani dan pertanian.
Dalam menulis sesuatu, kita mampu menggunakan teknik narasi, deskripsi, maupun eksposisi.
Masing-masing teknik tersebut digunakan sesuai dengan kebutuhan.
Paragraf narasi lazimnya mempunyai ciri utama ialah dengan penggunaan waktu. Hal ini tercermin lewat kata-kata, misalnya: semenjak, sehabis, kemudian, sebelum, ketika, dan lain sebagainya.
Semoga kau mampu mengetahui dan bisa membuat paragraf narasi, terutama dengan tema tani dan pertanian.