Seberapa lamakah hidup di dunia ini? Seberapa lamakah kita bisa menjalin cinta itu?
Dan dari sekian waktu, mungkin, cuma sesaat saja sulur-sulur kebahagiaan.
Berikut ini ialah pantun cinta dunia akhirat.
Ikut terus pantun-pantun yang lain di pantuncinta2000.blogspot.com.
Daftar Isi
Izinkan Cintaku Mekar Bersemi
Dengan emas kursi bertahta,
Itulah dingklik raja negeri.
Bukan alasannya rupa bukan harta,
Cinta ini lapang dada dari dalam hati.
Buah nangka buah naga,
Dari pantai beli belida.
Tak kusangka tak kuduga,
Ada cinta tumbuh di dada.
Anak Arab naik kereta,
Riang gembira rasa hatinya.
Padamu saya jatuh cinta,
Cinta yang membawa bahagia.
Mari bermain di atas jerami,
Anak pulang di waktu senja.
Izinkan cintaku mekar bersemi,
Bersamamu menjalin cinta.
Kenapa putih warna melati,
Itulah ketetapan dari Illahi.
Kenapa rindu menyiksa hati,
Rindu luas tak bertepi.
Bahagiakan Diriku Di Dunia
Pergi ke pasar untuk belanja,
Bulan ramadhan bulan mulia.
Hidup di dunia sementara saja,
Namun ingin kurasakan bahagia.
Rumah kampung dari papan,
Puteri raja banyak ajakan.
Bersamamu jadi keinginan,
Moga cita-cita jadi kenyataan.
Lahir bayi anak ke-lima,
Sangat lucu dipandang mata.
Apapun dirimu kan kuterima,
Cintaku lapang dada bukan alasannya harta.
Bendera negeri terus berkibar,
Dalam samudra tiada terukur.
Bila susah biarlah bersabar,
Bila kaya izinkan saya bersyukur.
Pantun Bahagiakan Hingga ke Akhirat
Sore hari menyantap bihun,
Banyak rempah yummy di pengecap.
Untuk apa hidup seribu tahun,
Jika tidak untuk beribadah.
Onta bukan sembarang onta,
Onta merah mahal harganya.
Cinta bukan sembarang cinta,
Cinta di bawah keridhaan-Nya.
Pergi umroh ke kota Mekah,
Dari Mekah menuju Madinah.
Bahagia cinta alasannya menikah,
Menikah itu termasuk sunnah.
Tak baik banyak meminta,
Banyak memberi lebih mulia.
Di dunia kita menjalin cinta,
Di akhirat tersimpan pahala.
Nah, itulah beberapa pantun cinta, ialah cinta sejati di dunia dan akhirat.