12 Cara Ampuh Cara Menghilangkan Jerawat Batu

Cara menetralisir jerawat watu – Jerawat kerikil seringkali menjadi dilema yg mengganggu keelokan kulit wajah. Jerawat ini mampu muncul dengan-cara datang-tiba & menimbulkan rasa tak nyaman serta keraguan diri. Namun, jangan khawatir! Di dlm artikel ini, kami akan membicarakan dengan-cara mendalam cara menghilangkan jerawat kerikil dgn berbagai tips alami & produk perawatan yg efektif. Dengan mengikuti tindakan yg sempurna, Anda dapat mempunyai kulit bebas dr jerawat batu yg mengusik.

Table of Contents

Apa itu Jerawat Batu?

Apa itu Jerawat Batu?

Jerawat kerikil ialah jenis jerawat yg ditandai dgn adanya benjolan besar yg meradang & berisi infeksi. Jerawat ini kadang kala mengakibatkan rasa nyeri tatkala disentuh. Namun, tak semua perkara jerawat batu menjadikan rasa nyeri atau gejala tak tenteram lainnya.

Biasanya, jerawat batu muncul di area wajah, tetapi terkadang pula bisa muncul di area lain seperti dada, punggung, atau belakang pendengaran. Beberapa ciri khas dr jerawat watu antara lain:

  • Benjolan berwarna merah yg tak mempunyai puncak putih.
  • Ketika jerawat kerikil matang & pecah, akan keluar abses.

Baca juga: Cara Mengatasi Gatal-Gatal pada Kulit

Penyebab Jerawat Batu

Penyebab Jerawat Batu

Penyebab hadirnya jerawat watu mampu bervariasi, & sementara beberapa faktor telah diidentifikasi, tak ada satu penyebab tunggal yg dapat dijadikan tolok ukur. Beberapa aspek yg berperan dlm timbulnya jerawat batu antara lain:

Peningkatan Hormon Androgen

Hormon androgen, seperti testosteron, dapat mengakibatkan produksi minyak berlebih dlm kulit. Tatkala produksi minyak berlebih terjadi, pori-pori dapat tersumbat & menyebabkan jerawat kerikil. Pada masa remaja, pergeseran hormon alami yg terjadi dapat mengakibatkan peningkatan produksi minyak, yg kemudian mengembangkan risiko jerawat watu.

Siklus menstruasi

Pada beberapa perempuan, jerawat batu sering muncul sebelum atau selama menstruasi balasan fluktuasi hormon yg terjadi dlm tubuh.

Kehamilan

Perubahan hormon selama kehamilan dapat mempengaruhi kulit & memicu munculnya jerawat kerikil pada beberapa wanita.

Menopause

Selama masa menopause, terjadi penurunan hormon estrogen yg dapat mengganti keadaan kulit & menimbulkan jerawat kerikil timbul.

Sindrom ovarium polikistik (PCOS)

Kondisi hormonal seperti PCOS dapat meningkatkan risiko munculnya jerawat kerikil pada perempuan.

Faktor Lingkungan & Gaya Hidup

Faktor lingkungan seperti paparan polusi, debu, & kotoran mampu menyumbang terhadap kemajuan jerawat watu. Selain itu, kebiasaan mirip sering menjamah wajah dgn tangan yg kotor, penggunaan kosmetik berat atau berminyak, serta pemakaian produk perawatan kulit yg tak cocok pula dapat mempengaruhi timbulnya jerawat batu.

Peradangan & Infeksi Bakteri

Jerawat batu acap kali berkembang sebagai hasil dr peradangan & infeksi kuman pada folikel rambut yg tersumbat. Bakteri Propionibacterium acnes (P. acnes) yaitu salah satu jenis kuman yg sering terkait dgn jerawat kerikil.

Faktor Genetik

Riwayat keluarga pula mampu berperan dlm kemungkinan seseorang mengalami jerawat watu. Jika ada anggota keluarga yg mengalami jerawat kerikil, maka ada kemungkinan Anda pula berisiko mengalaminya.

Kelenjar Minyak yg Terlalu Aktif

Produksi minyak yg berlebihan oleh kelenjar minyak di kulit dapat menyebabkan pori-pori tersumbat dgn lebih mudah. Tatkala pori-pori tersumbat, komedo & jerawat watu dapat terbentuk.

Meskipun jerawat watu umumnya lebih sering terjadi pada masa remaja, namun mampu pula terjadi pada orang sampaumur hingga lansia. Orang yg memiliki riwayat keluarga dgn jerawat kerikil mempunyai risiko lebih tinggi untuk mengalami keadaan ini.

Baca juga: Cara Memutihkan Gigi Secara Alami

Cara Menghilangkan Jerawat Batu

Cara Menghilangkan Jerawat Batu

Berikut ini penjelasan cara menghilangkan jerawat watu dgn memakai tips-kiat ampuh.

Pembersihan Kulit yg Tepat

Langkah pertama yg penting untuk menghilangkan jerawat batu ialah menjaga kebersihan kulit wajah. Membersihkan wajah dengan-cara terorganisir dgn produk pembersih yg sesuai dgn jenis kulit dapat menolong menetralisir kotoran & minyak berlebih yg dapat menyumbat pori-pori.

Pastikan Anda membersihkan wajah setidaknya dua kali sehari, pada pagi hari & sebelum tidur. Gunakan produk pembersih yg lembut & hindari menggosok kulit terlalu keras, sebab hal tersebut dapat menghancurkan lapisan pelindung kulit.

Eksfoliasi Secara Teratur

Eksfoliasi adalah proses mengangkat sel kulit mati yg mampu menyumbat pori-pori & menimbulkan jerawat batu. Lakukan eksfoliasi dengan-cara terencana menggunakan scrub atau produk eksfoliasi yg lembut. Hindari mengangkat atau memencet jerawat batu dengan-cara paksa, alasannya perbuatan tersebut mampu memajukan peradangan & mengakibatkan bekas jerawat yg lebih parah.

Jika jerawat kerikil terasa sungguh sakit atau tak kunjung membaik, seharusnya konsultasikan dgn dokter kulit untuk mendapatkan perawatan yg tepat.

Baca juga: Rukun Puasa & Syarat Wajib Puasa Ramadhan

Cara Menghilangkan Jerawat Batu Menggunakan Bahan Alami

Ada banyak materi alami yg mampu menolong menangani jerawat watu. Beberapa materi alami yg efektif yakni:

Lidah Buaya (Aloe Vera)

Gel lidah buaya memiliki sifat anti-inflamasi & anti-basil yg mampu membantu mengurangi peradangan & meredakan jerawat kerikil. Oleskan gel pengecap buaya segar pada area yg terkena jerawat batu & biarkan selama 15-20 menit sebelum dibilas.

Madu

Madu memiliki sifat anti-bakteri & anti-inflamasi yg membantu mengatasi jerawat watu. Oleskan madu organik pada jerawat kerikil dengan-cara eksklusif & biarkan selama 10-15 menit sebelum dibilas dgn air hangat.

Minyak Tea Tree

Minyak tea tree mempunyai sifat antiseptik yg dapat menolong membersihkan kulit & meminimalisir jerawat watu. Teteskan sedikit minyak tea tree pada kapas & oleskan pada jerawat watu. Hindari penggunaan minyak tea tree dengan-cara berlebihan, karena mampu menyebabkan iritasi kulit.

Baca juga: Niat Sholat Hajat 2 Rakaat Beserta Tata Cara & Doanya

Cara Menghilangkan Jerawat Batu dgn Perawatan Medis

Jika jerawat batu Anda parah & tak kunjung membaik dgn perawatan rumahan, seharusnya berkonsultasi dgn dokter kulit. Dokter kulit mampu meresepkan obat atau perawatan topikal yg lebih berpengaruh untuk mengatasi jerawat batu. Beberapa perawatan medis yg mungkin direkomendasikan adalah:

Retinoid

Retinoid adalah turunan vitamin A yg mampu menolong mengurangi peradangan & mengendalikan buatan minyak berlebih, retinoid topikal tersedia dlm bentuk krim atau gel yg mesti dipakai sesuai petunjuk dokter.

Antibiotik

Dokter kulit mampu meresepkan antibiotik oral atau topikal untuk mengatasi infeksi bakteri yg mungkin terjadi pada jerawat watu.

Terapi Cahaya

Terapi cahaya, seperti terapi cahaya biru atau terapi cahaya merah, mampu menolong menghemat peradangan & mempercepat penyembuhan jerawat kerikil.

Baca juga: Cara Mengusir Nyamuk di Kamar Secara Efektif

Hindari Faktor Pemicu

Selain perawatan yg sudah disebutkan di atas, penting pula untuk menyingkir dari faktor pemicu jerawat batu. Beberapa aspek yg dapat memperburuk jerawat batu yaitu:

Konsumsi makanan berlemak & berminyak

Hindari makanan yg mengandung banyak lemak jenuh & minyak, sebab dapat memajukan bikinan minyak pada kulit.

Stres

Stres dapat memicu peradangan pada kulit & memperburuk kondisi jerawat batu. Cobalah teknik relaksasi, mirip meditasi atau yoga, untuk mengurangi stres.

Pemakaian kosmetik berat

Hindari penggunaan kosmetik yg berat atau mengandung materi potensial menyumbat pori-pori. Pilih kosmetik yg non-komedogenik & ringan untuk kulit wajah.

Baca juga: Resep Sambal Dabu-Dabu: Merahnya Pedas, Maknyus!

Cara Mencegah Timbulnya Jerawat Batu

Berikut yaitu beberapa langkah yg disarankan untuk menangkal jerawat batu:

  • Cuci wajah dengan-cara berkala : Lakukan pencucian wajah setidaknya 2 kali sehari memakai sabun yg lembut & sesuai dgn jenis kulit Anda.
  • Istirahat yg cukup: Pastikan Anda mendapatkan waktu istirahat yg cukup setiap harinya, yakni sekitar 7-9 jam tidur. Istirahat yg cukup membantu menjaga keseimbangan hormon & menghemat risiko jerawat.
  • Olahraga terencana: Melakukan olahraga dengan-cara berkala dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah & menertibkan buatan sebum (minyak) pada kulit.
  • Jaga kebersihan tubuh: Mandi setidaknya 2 kali sehari untuk menjaga kebersihan badan dengan-cara keseluruhan.
  • Hindari memencet jerawat: Jangan pernah memencet atau menggaruk jerawat, sebab hal ini dapat mengakibatkan peradangan & infeksi yg lebih parah.
  • Cuci tangan dengan-cara terencana: Selalu cuci tangan sebelum menyentuh wajah untuk menghindari penyebaran kuman & kotoran yg dapat menimbulkan jerawat.
  • Kurangi stres: Stres mampu menyebabkan buatan hormon yg mampu memperburuk kondisi jerawat. Coba cari cara untuk meminimalisir stres, mirip dgn meditasi, olahraga, atau kegemaran yg menggembirakan.
  • Gunakan produk perawatan kulit yg sesuai: Pilihlah produk perawatan kulit yg mengandung bahan aktif mirip benzoil peroksida, asam salisilat, atau asam glikolat. Bahan-materi ini mampu membantu menghemat keunggulan minyak di permukaan kulit & menangani jerawat.
  • Hindari penggunaan produk yg mampu menimbulkan iritasi: Hindari penggunaan facial scrub, masker, astringen, atau produk yg mengandung minyak, karena hal ini dapat menimbulkan iritasi pada kulit & memperparah keadaan jerawat.
  • Bersihkan benda-benda yg bersinggungan dgn wajah: Pastikan untuk membersihkan dengan-cara terencana benda-benda yg sering bersentuhan dgn wajah, seperti ponsel, kerudung, helm, topi, & handuk, untuk menyingkir dari penyebaran kuman & minyak berlebih yg dapat mengakibatkan jerawat.

Kesimpulan

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas & mempunyai ketekunan, Anda mampu menetralisir jerawat kerikil & memiliki kulit yg lebih sehat & bebas problem. Ingatlah untuk senantiasa mempertahankan kebersihan kulit, menggunakan produk yg sesuai dgn jenis kulit, & berkonsultasi dgn dokter kulit bila jerawat batu Anda parah. Semoga artikel ini bermanfaat & memberikan solusi bagi Anda yg sedang berjuang melawan jerawat watu.

Referensi

  1. Zaenglein AL, Graber EM, Thiboutot DM. Acne vulgaris and acneiform eruptions. In: Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, et al., editors. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. 8th edition. New York: McGraw-Hill Education; 2012. Halaman 897-910.
  2. Williams HC, Dellavalle RP, Garner S. Acne vulgaris. Lancet. 2012;379(9813):361-372.
  3. Gollnick H, Cunliffe W, Berson D, et al. Management of acne: a report from a Global Alliance to Improve Outcomes in Acne. J Am Acad Dermatol. 2003;49(1 Suppl):S1-37.
  4. Tan AU, Schlosser BJ, Paller AS. A review of diagnosis and treatment of acne in adult female patients. Int J Womens Dermatol. 2017;3(2):44-52.
  5. Thiboutot D, Gollnick H, Bettoli V, et al. New insights into the management of acne: an update from the Global Alliance to Improve Outcomes in Acne Group. J Am Acad Dermatol. 2009;60(5 Suppl):S1-50.
  6. Leyden JJ, Del Rosso JQ, Baum EW. The use of isotretinoin in the treatment of acne vulgaris: clinical considerations and future directions. J Clin Aesthet Dermatol. 2014;7(2 Suppl):S3-S21.
  7. Ganceviciene R, Zouboulis CC. Isotretinoin: state of the art treatment for acne vulgaris. J Dtsch Dermatol Ges. 2010;8 Suppl 1:S47-59.
  8. Arora MK, Yadav A, Saini V. Role of hormones in acne vulgaris. Clin Biochem. 2011;44(13):1035-1040.
  9. Dessinioti C, Katsambas A. The role of Propionibacterium acnes in acne pathogenesis: facts and controversies. Clin Dermatol. 2010;28(1):2-7.
  10. Thielitz A, Gollnick H. Topical retinoids in acne vulgaris: update on efficacy and safety. Am J Clin Dermatol. 2008;9(6):369-381.

  Infodatin: Kusta