11 Orientasi Problem Sosiologi, 7 Aspek Pengamatan Sosiologi Dan Karakteristiknya

Apa saja yang tergolong dalam Orientasi Masalah Sosiologi?

Orientasi duduk perkara sosilogi yakni tinjauan dilema dalam kehidupan sehari-hari penduduk . Masyarakat sebagai sebuah sistem kehidupan yang kompleks memiliki masalah–duduk perkara yang kompleks pula. Sosiologi melihat segi orientasi dilema, maka sebagiannya mampu dipaparkan sebagai berikut:

1. Organisasi sosial
Terdiri atas komunitas, stratifikasi sosial, institusi, struktur sosial, industri, tenaga kerja, militer.

2. Relasi antar kalangan
Terdiri ras dan etnik, pengelolaan antar tenaga kerja, antar bangsa dan iman.

3. Disorganisasi sosial
Terdiri atas tindak pidana, kenakalan cukup umur, penyalanggunaan obat bius, prostitusi, mabuk minuman keras dan kemiskinan.

4. Perubahan sosial
Terdiri atas gerakan sosial, pergeseran teknologi dan mobilitas sosial.

5. Relasi antar manusia
Terdiri atas dinamika kelompok, sociometry dan sosialisasi.

6. Pendapat lazim dan penduduk lokal
Terdiri atas pengukuran pertimbangan umum, penelitian pasar, studi wacana minat atau budbahasa, dan komuniksasi massa.

7. Kependudukan
Terdiri atas data statistik, migrasi dan profesi.

8. Keluarga
Meliputi persoalan korelasi perkawinan, kekerabatan anak dan orang tua dan pemenuhan kebutuhan hidup.

9. Kota-desa
Meliputi orientasi masalah duduk perkara perkotaan, studi kawasa, ekologi manusia, dan analisis masyarakat setempat.

10. Psikologi sosial
Orientasi persoalan mengenai pertumbuhan individu, ilmu jiwa massa, ksesehatan mental dan tingkah laku kolektif.

11. Studi kawasan
Mengkaji kawasan tertentu mirip, Eropa, Asia, Negara-negara maju dan kolot

Apa saja yang termasuk dalam Orientasi Masalah Sosiologi 11 Orientasi Masalah Sosiologi, 7 Aspek Pengamatan Sosiologi dan Karakteristiknya

7 Aspek Pengamatan Sosiologi

Objek sosiologi lebih luas daripada ilmu sosial lainnya, alasannya adalah menyangkut seluruh sisi kehidupan penduduk . Namun bukan berarti sosiologi membicarakan topik bahasan yang sama dengan ilmu sosial lainnya, sebab sosiologi melihat bahan pengamatannya dalam 7 aspek, yakni:
(1) faktor dalam kehidupan manusia
(2) kebudayaan
(3) sifat hakikat manusia
(4) contoh tingkah laku kolektif
(5) komplotan hidup
(6) lembaga sosial
(7) pergeseran sosial.

  [Puisi Untuk Hari Guru] Debu Dan Hitam Tangan Guru

Semakin berbobot teori sosiologi, maka keutamaan akan kian banyak, bercabang dan bermazhab serta muncul bab ilmu-ilmu yang lain. Akibat hadirnya cabang-cabang ilmu sosiologi, para hebat tidak puas dengan teori belaka. Para peneliti akan meneliti sedalam-dalamnya korelasi antar seluruh ilmu wawasan, sehinga melahirkan ilmu wawasan sosiologi yang interdisipliner antara lain: Sosiologi ekonomi, Sosiologi aturan, Sosiologi politik, Sosiologi agama, Sosiologi pendidikan dan lain-lain. Masalah-persoalan sosial yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan sekitar masyarakat yang mendapat perhatian sosiologi yaitu:
a. Kependudukan
b. SARA
c. Kemiskinan
d. Kriminalitas

4 Karakteristik Sosiologi

Setiap ilmu memiliki karakteristik yang khas. Demikian juga sosiologi. Menurut Harry M. Johnson mirip dikutip oleh Soerjono Soekanto (1989), karakteristik keilmuan sosiologi itu sebagai berikut.
1. Sosiologi bersifat empiris, artinya sosiologi itu mendasarkan diri pada pengamatan dan penalaran, bukan atas dasar wahyu atau hasil spekulasi.
2. Sosiologi bersifat teoretis, artinya sosiologi berusaha memberi ikhtisar (summary) yang menawarkan kekerabatan pernyataan atau proposisi-proposisi secara logis.
3. Sosiologi bersifat kumulatif, artinya teori-teori sosiologi dibangun atas dasar teori yang sudah ada. Teori-teori baru yang lebih benar dan lebih luas, intinya merupakan penyempurnaan teoriteori yang sudah ada.
4. Sosiologi nonetis, artinya sosiologi bukan aliran ihwal tata moral. Para sosiolog tidak membicarakan apakah sebuah tingkah laku sosial itu baik atau jelek. Tugas seorang sosiolog yaitu mengungkap atau menunjukan tindakan sosial selaku fakta sosial.