Indahnya hidup alasannya adalah adanya kasih. Orang tua dan senantiasa menasehati semoga kita berkasih sayang.
Cobalah lihat dalam pantun usulan, di sana terdapat rekomendasi untuk berkasih sayang.
Dengan kasih sayang memiliki arti kita telah mempertahankan diri kita, tanah air, keluarga kita, dan seluruh orang-orang di dunia.
Berikut ini ialah kumpulan pantun kasih sayang.
–oOo–
macam pantun. Seperti pantun nenek moyang, jenaka, teka-teki, ataupun pantun berkasih-kasihan.
Di antara isi pantun yang pantas dipelajari adalah pantun kasih sayang ibu.
11. Bayi tidur
Bayi tidur Dalam Kelambu,
Habis makan buah pepaya.
Betapa hangat kasih ibu,
Bagai Cahaya sang surya.
12. Sungguh yummy
Sungguh yummy buah berduri,
Dipetik dari tanah Deli.
Berjuang Ibu saban hari,
Badan letih tak peduli.
13. Taman Indah.
Taman Indah terdapat bak,
Bunga dipetik dari hutan.
Kasih Ibu begitu dalam,
Lebih dalam dari lautan.
14. Baju bagus.
Baju bagus ujung berenda,
Membuat sendiri tentu tak bisa.
Jika Ibu sudah tiada,
Hati merana gres terasa.
15. Sungguh panjang
Sungguh panjang segi ikan pari,
Berenang-renang sampai ke tepi.
Hilang harta bisa dicari,
Hilang kasih kan terasa sepi.
–oOo–
16. Gelas Kaca.
Gelas Kaca gampang pecah,
Pergi ke pasar berbelanja tiga.
Bila hati terasa sukar,
Teringat diri pada ibunda.
17. langit cerah.
langit cerah berwarna biru,
Sungguh sedap dipandang mata.
Betapa damai di sisi ibu,
Terasa kasihnya sampai ke sukma.
18. Kota Bogor.
Kota Bogor kota tanah,
Ada pula Taman Rusa.
Kasih Ibu tiada terbalas,
Mengalir terus sepanjang kala.
19. Tali panjang.
Tali panjang tolong ingatkan,
Tertiup angin terbang-layang.
Doa tulus kita panjatkan,
Untuk ibu yang tercinta.
20. Dari pantai.
Dari pantai mengambil ikan,
Bertumpuk ikan di pelabuhan.
Semoga ibu dimaafkan,
Dari segala dosa dan kesalahan.
Daftar Isi
Kasih Sayang Keluarga
Keluarga merupakan kawasan berlindung. Tempat yang paling membahagiakan.
Seseorang yang mempunyai keluarga ialah orang yang bahagia. Apalagi di dalam keluarga tersebut penuh dengan kasih sayang.
Berikut ini ini beberapa bait pantun cinta kasih sayang terutama perihal keluarga. Baca juga tentang pantun bucin ya.
21. Burung dara.
Burung dara terbang melayang,
Hinggap satu di atas kereta.
Sayang sayang seribu sayang,
Yang disayang keluarga kita.
22. Ular panjang.
Ular panjang ular naga,
Meliuk-liuk punya mahkota.
Tiada harta yang berguna,
Melainkan keluarga yang tercinta.
23. Badan merah.
Badan merah si ular naga,
Walau besar tak berbisa.
Jika senang di keluarga,
Bahagia pula di luar sana.
24. Bambu kecil.
Bambu kecil dibentuk tangga,
Makan nasi diberi lada.
Bekerja keras untuk keluarga,
Rasa senang masuk di dada.
25. Rumah kotor.
Rumah kotor oleh jelaga,
Jelaga hadir di para-para.
Jangan sia-siakan keluarga,
Supaya hidup tidak sengsara.
–oOo–
26. Pipit bersiul
Pipit bersiul dengan riang,
Bernyanyi di puncak kelapa.
Kepada adik mestilah sayang,
Kepada kakak mestilah cinta.
27. Hidup indah
Hidup indah alasannya adalah seni,
Langit indah alasannya adalah Pelangi.
Cinta kasih mekar bersemi,
Kepada sesama saling menyayangi.
28. Pisau tajam.
Pisau tajam dari baja,
Lama-lama juga patah.
Hormati ayah yang bekerja,
Berjuang untuk memberi nafkah.
29. Sungguh segar.
Sungguh segar air selasih,
Untuk diminum waktu dahaga.
Sayangi ibu yang sarat kasih,
Berletih-lelah mempertahankan kita.
30. Burung pipit.
Burung pipit burung kutilang,
Terbang semua diganggu simpanse.
Rasa sayang jangan hilang,
Untuk keluarga yang tersayang.
Pantun Kasih Sayang Adik Kakak
Setelah membaca aneka macam macam pantun cinta, kau juga mampu menikmati pantun berbalas.
Tapi jika kau masih cuek kata juga pantun ihwal kasih sayang adik.
31. Burung kutilang.
Burung kutilang telah melayang,
Di atas air bunga mengambang.
Adik seorang senantiasa disayang,
Kasih di hati makin berkembang.
32. Sungguh indah.
Sungguh indah air Telaga,
Menyejukkan jiwa dan raga.
Adik kita mesti dijaga,
Sebab dia anggota keluarga.
33. Si kecil suka.
Si kecil suka bermain riang,
Di bawah cahaya terperinci benderang.
Adik beradik saling sayang,
Alangkah sedap dipandang orang.
34. Perahu berlabuh.
Perahu berlabuh melempar jangkar,
Berlayar jauh memukul karang.
Kalau bersaudara jangan berkelahi,
Tak baik dipandang orang.
35. Tahta indah.
Tahta indah milik sang raja,
Dikelilingi para penjaga.
Walaupun lelah tubuh melakukan pekerjaan ,
Pulang ke keluarga terasa bahagia.
–oOo–
36. Kebun subur.
Kebun subur berkembang tomat,
Biji tomat di tepi rawa.
Kepada abang mestilah hormat,
Kakak yakni pengganti orang tua.
37. Hujan turun.
Hujan turun sangat lebat,
Angin bertiup dengan kencang.
Kepada yang renta kita hormat,
Kepada yang muda kita sayang.
38. Telah matang.
Telah matang buah pisang,
Hendak diolah dengan ketan.
Tanda cinta dan kasih sayang,
Di keluarga banyak berkorban.
39. Telah matang.
Kalau selasih tumbuh di hulu,
Di hilir jangan hingga menyusut.
Kalau kasih tumbuh senantiasa,
Rasa iri akan menghilang.
40. Berkibar-kibar.
Berkibar-kibar si bendera,
Pahlawan turun ke medan langgar.
Iri dengki jangan dipelihara,
Bisa menghancurkan keutuhan keluarga.
Pantun Kasih Sayang Suami Istri
Suami istri yang sarat dengan cinta dan kasih sayang akan melahirkan keluarga yang berbahagia.
Kasih sayang dan cinta bukan sekedar kisah saja. Melainkan sungguh-sungguh selaku sesuatu yang nyata.
Meskipun sarat kasih sayang tetapi mereka tetap disiplin. Seperti yang tercantum dalam pantun disiplin. Mendidik bawah umur juga dengan disiplin.
41. Buah nangka.
Buah nangka buah sukun,
Diiris-iris untuk tetangga.
Suami istri hidup rukun,
Suami sayang istri cinta.
42. Bunga mawar.
Bunga mawar telah merekah,
Wanginya sudah bertambah tambah.
Jika istri sangat sholehah,
Hidup ini pastilah indah.
43. Papua itu namanya.
Papua itu namanya Irian,
Masuk ke negara NKRI.
Istri baik rela berkorban,
Tak banyak meminta pada suami.
44. Sekarang ada.
Di Minang ada perang Padri,
Berjuang untuk bela agama.
Cinta sejati senantiasa memberi,
Bukan senantiasa tiba meminta.
45. Walau indah.
Walau indah tapi berduri,
Bunga mawar itulah namanya.
Istri yang baik disyukuri,
Bahagiakan ia sepenuh jiwa.
–oOo–
46. Menulis surat.
Menulis surat dengan tinta,
Dikirimkan tanpa nama.
Rumah tangga dibangun cinta,
Dikuatkan oleh tali agama.
47. Rukun Iman.
Rukun Iman ada lima,
Harus hafal di kepala.
Istri sholehah paham agama,
Layani suami menerima nirwana.
48. Ramai orang.
Ramai orang karena kenduri,
Memanggang ikan cumi-cumi.
Suami baik susah dicari,
Bagai jarum dalam jerami.
49. Padi berkembang.
Padi tumbuh jadi beras,
Ditanam oleh para petani.
Suami baik pekerja keras,
Menghidupi anak juga istri.
50. Pagi hari.
Pagi hari embun menguap,
Embun masbodoh di waktu subuh.
Pria sayang bertanggung jawab,
Mencari nafkah benar-benar.
Pantun Kasih Sayang Kekasih
pantun pendidikan. Tentunya pendidikan rumah tangga.
Seorang Istri merupakan kekasih dari suaminya. Dan sebaliknya seorang suami ialah kekasih dari istrinya.
Agama mengajarkan agar mereka saling berkasih sayang dan gotong royong.
51. Apa tanda.
Apa tanda hujan yang lebat,
Lihat jalan banyak gengannya.
Apa tanda lelaki hebat,
Kepada kekasih ia setia.
52. Bunga putik.
Bunga putik bunga melati,
Ditanam banyak keuntungannya.
Kekasih hati jangan disakiti,
Sebab sukar mencari obatnya.
53. Bunga selasih.
Bunga selasih di tepi telaga,
Angin berhembus amat hebatnya.
Berkasih-kasihan mendapat syurga,
Bila cinta kasih dalam syari’at-Nya.
54. Apa gunanya.
Apa gunanya api kasmaran,
Bagai sengatan ular berbisa.
Apa gunanya berpacaran,
Hanya menerima dosa dan siksa.
55. Jika selasih.
Jika selasih dekat Telaga,
Jangan sampai pohon ditebang.
Jika kekasih menyampaikan cinta,
Suruh ia untuk meminang.
–oOo–
56. Mengapa kebun.
Mengapa kebun menjadi berair,
Karena hujan deras melanda.
Mengapa cinta menciptakan susah,
Karena cinta bercampur dosa.
57. Musim hujan.
Musim hujan makan pala,
Rasa hangat mulai terasa.
Sudah yummy dapat pahala,
Itulah cinta halal sesuai agama.
58. Belimbing asam.
Belimbing asam belimbing wuluh,
Ada banyak di dalam karung.
Tak kan kaya orang mengeluh,
Walau harta setinggi gunung.
59. Tanah asam.
Tanah asam ditabur kapur,
Tabur pupuk janganlah lupa.
Hindari darimu sifat kufur,
Agar jauh dari musibah.
60. Tulis pantun.
Tulis pantun dengan tinta,
Pantun cantik niscaya dibaca.
Walau suami sederhana,
Dengan syukur, kan berbahagia.
Kasih Sayang Sesama Manusia
Marilah kita mengasihi sesama manusia. Menyayangi mereka merupakan suatu amal ibadah.
Dan setiap amal ibadah akan menghasilkan pahala.
61. Padi di ladang.
Padi di ladang banyak hama,
Tapi besok niscaya reda.
Derajat insan pasti lah sama,
Hanya takwa jadi pembeda.
62. Putri raja.
Putri raja suka berderma,
Ikhlas gemar memberi dari hati.
Cinta kasih terhadap sesama,
Supaya hidup makin harmoni.
63. Lampu minyak.
Lampu minyak akan padam,
Cahaya kecil cuma temaram.
Hilangkan iri dan dendam,
Bila ingin hidup yang tentram.
64. Hitam sungguh.
Hitam sungguh orang negro,
Putih giginya terlihat anggun.
Bertetangga harus teposeliro,
Jauhkan diri dari sifat egois.
65. Gelas beling.
Gelas beling mampu pecah,
Letakan di tempat yang cukup aman.
Bantulah tetangga yang sukar,
Itulah tanda orang budiman.
–oOo–
66. Hujan turun.
Hujan turun sungguh lebat,
Mengguyur seluruh penjuru kota.
Bersabar dari tetangga jahat,
Hingga akhir hayat menjemput kita.
67. Sungguh anggun.
Sungguh bagus rasa korma,
Petik buah yang pertama.
Kasih sayang terhadap sesama,
Itulah ilmu, pedoman agama.
68. Duduk di.
Duduk di kursi kaki bersilang,
Sudah lelah lalu berdiri.
Bila cinta sayang sudah hilang,
Apalah arti hidup ini.
69. Naik ke loteng.
Naik ke loteng lewat tangga,
Memandang langit dari sana.
Serulah manusia menuju syurga,
Kebahagiaan yang awet di sana.
70. Membaca syair.
Membaca syair dengan Irama,
Membuka pintu bunyi berderit.
Siapa yang sayang pada sesama,
Kan dicinta oleh yang di langit.
Kasih Sayang Terhadap Alam
71. Naik bahtera.
Naik bahtera ke pulau karang,
Badan letih di pohon kina.
Buang sampah jangan sembarang,
Supaya jauh dari peristiwa.
72. Adik elok.
Adik cantik sulit menghantar,
Sudah kaya suka memberi.
Tanam pohon di sekeliling ,
Lingkungan hijau juga asri.
73. Rambut hitam.
Rambut hitam diikat pita,
Wajah putih berseri seri.
Asri halaman rumah kita,
Sebab banyak kembang berseri.
74. Pagi hari.
Pagi hari sarapan bubur,
Siang hari memetik sukun.
Kembang tumbuh dengan subur,
Sebab dipelihara dengan bersungguh-sungguh.
75. Kayu jelutung.
Kayu jelutung tempat si kumbang,
Membuat lubang meronta-ronta.
Jika hutan banyak ditebang,
Bencana banjir tiba melanda.
76. Beli baju.
Beli baju beli celana,
Beli 10 murah harganya.
Hujan turun jadi bencana,
Karena hutan hilang semua.
77. Gunung tinggi.
Gunung tinggi banyak kembang,
Rumah tinggi atapnya bocor.
Pohon -pohon banyak ditebang,
Datang pula tanah longsor.
78. Kaprikornus anak.
Makara anak jangan urakan,
Jadilah anak bersifat sopan.
sampah -sampah acak-acakan,
Sungai meluap ketika hujan.
79. Perut lapar.
Perut lapar terasa perih,
Tentu perut ingin makan.
Bila lingkungan selalu bersih,
Tentu hidup terasa nyaman.
80. Bebek Angsa.
Bebek Angsa suka menyelam,
Bermain-main di bawah hujan.
Kita sayang kepada alam,
Alam memberi banyak kekayaan.
Kasih Sayang Terhadap Kawan
81. Warna awan.
Warna awan seputih melati,
Mengambang di langit tampakringan.
Kalau berkawan ikhlaskan hati,
Bukan mencari keuntungan.
82. Beli bakwan.
Beli bakwan beli pepaya,
Tahu-tahu menerima nangka.
Kaprikornus kawan haruslah setia,
Baik suka maupun duka.
83. Pergi kondangan.
Pergi kondangan menggunakan batik,
Tapi lupa pakai celana.
Carilah mitra yang bagus,
Supaya terikut sifat kita.
84. Orang Jepara.
Orang Jepara cerdik memahat,
Orang solo arif membatik.
Kawan jahat menenteng jahat,
Kawan baik memberi baik.
85.Bangun pagi.
berdiri pagi di waktu subuh,
Jangan lupa kita sembahyang.
Kalau berkawan jangan bergaduh,
Tak elok dipandang oleh orang.
–oOo–
86. Hewan bukan.
Hewan bukan sembarang hewan,
Hewan cantik bagaikan Putri.
Kawan bukan sembarang mitra,
Kawan setia hingga mati.
87. Pisau tumpul.
Pisau tumpul mesti diasah,
Supaya tajam hingga ujungnya.
Bantu kawan saat sukar,
Itulah tanda kawan yang setia.
88. Imam Bonjol.
Imam Bonjol seorang paderi,
Kepada agama beliau menyeru.
Kawan sejati sukar dicari,
Bagaikan permata di antara batu.
89. Hati senang.
Hati senang bertemuayah,
Tak berjumpa amat lama.
Mari saling memberi kado,
Agar tumbuh rasa cinta.
90. Bila tumbuh.
Bila berkembang bunga melati,
Jangan Tanam Pohon berduri.
Bila berjumpa kawan sejati,
Bertemanlah hingga mati.
Pantun Cinta Kasih Sayang Guru
Betapa besar jasa seorang guru.
91. Malam hari.
Malam hari minun jamu,
Tambah pula dengan madu.
Guru yakni penghantar ilmu,
Kepadanya kita menuju.
92. Sungguh indah.
Sungguh indah kota Mekah,
Banyak sekali orang ibadah.
Jika ingin ilmu mendapat berkah,
Hormati guru dengan sebenarnya.
93. Malam hari.
Malam hari makan kari,
Makan ikan menerima duri.
Jasa guru tiada berperi,
Masa depan di depan diri.
94. Pergi ke arab.
Pergi ke arab melihat onta,
Bekal siapkan kemudian dibawa.
Sayangi guru yang tercinta,
Yang mendidik semua siswa.
95. Tanduk tajam.
Tanduk tajam dari rusa,
Lebih indah dari boneka.
Karena guru kitapun bisa,
Berhitung dan membaca.
–oOo–
96. Kenangan usang
Kenangan lama datang membayang,
Yang indah tak pernah hilang.
Cinta, kasih, dan sayang,
Adalah cahaya dan penerang.
97. Angin bertiup.
Angin bertiup daun bergoyang,
Lama-usang kian menderu.
Jadilah murid yang penyayang,
Hantarkan kado pada guru.
98. Ikan salmon.
Ikan salmon berloncatan,
Berenang-renang dengan segera.
Doa kita senantiasa dipanjatkan,
Untuk guru yang terhormat.
99. Pisau kecil.
Pisau kecil namanya badik,
Senjata kecil namanya senapan.
Para guru sudah mendidik,
Maka cemerlang masa depan.
100. Bunga selasih.
Bunga selasih ditancapkan,
Agar indah dipandang mata.
Terimakasih kami ucapkan,
Untuk ibunda guru yang tercinta.