Kita isi dengan pendidikan
Dengan ilmu kita songsong
Cerahnya periode depan
Mari usir kebodohan
Ganti dengan ilmu pengetahuan
Agar negara menjadi jaya
Masa depan kita yang bercahaya
Pendidikan adalah gerbang
Menuju era depan yang gemilang
Tanpa ilmu akan suram
Masa depan pun menjadi kelam
Mari berdiri dan berdiri
Dalam hidup berkompetisi
Jangan kalah jangan menyerah
Perjuangan ini sungguhlah indah.
Pengarang kieta Rani Maharani
Itulah acuan puisi pendidikan terdiri dari 4 bait.
Puisi ini dibuat pada tanggal 2 Mei. Yakni bertepatan dengan hari Pendidikan Nasional.
Pendidikan merupakan keperluan. Sebuah negeri yang mengamati pendidikan, akan maju.
Sebaliknya, negeri yang mengabaikan pendidikan akan tertinggal.
Kumpulan puisi pendidikan di bawah ini merupakan motivasi. Puisi 2 bait, 3 bait, 4 bait, dan puisi bebas.
Ditulis oleh Rani Maharani.
Daftar Isi
Puisi Pendidikan 2 Bait
Walaupun nasib sedang suram
Masa depan tampakkelam
Jangan pernah lewati pendidikan
Karena dia merupakan jalan
Ilmu wawasan haruslah direngkuh
Dengan segenap kecintaan
Dengannya kita akan berlabuh
Menuju pelataran masa depan
Berjalan Aku
Berjalan aku menggapai cita
Dengan berguru sekuat tenaga
Semangat senantiasa ke sekolah
Untuk belajar gotong royong
Sekolah mirip jembatan
Antara diriku dan kala depan
Dari sinilah kugapai cita-cita
Agar menjadi kenyataan.
Puisi Pendidikan 3 Bait
Judul : Kami Tak Pernah Lelah
Kami tak pernah lelah
Untuk mencar ilmu pengetahuan
Agar menjadi anak berakal
Kebanggaan ayah bunda
Kami tak pernah jenuh
Meski belajar mesti di rumah
Tetap membuka buku
Mengambil ilmu dengan membaca
Walau hari ini berlebih-lebih
Kelak remaja akan gembira
Sebab hidup berbahagia
Dengan ilmu yang dipunya
Terimakasih Guruku
Aku senantiasa tertarik
Dengan guruku yang berwibawa
Dia akil sekali bercerita
Membuat kami selalu terpana
Bertemu dengannya hati besar hati
Nasehatnya menciptakan semangat
Terima kasih wahai Guruku tersayang
Engkau senantiasa membuat kami tertawa
Aku selalu mendoakan
Agar engkau dalam kesehatan
Memberi aneka macam kebaikan
Yang kamu lakukan dengan keikhlasan.
Puisi Pendidikan 4 Bait
Guruku Engkaulah Pelita
Guruku…
Engkau bagaikan pelita
Menerangi dalam gelap gulita
Dengan lambaian bercahaya
Karenamu kami tahu
Berbagai hal di dunia
Engkau memberi ilmu
Agar tercapai impian
Kau jadikan kami berakal
Kau ajarkan budbahasa mulia
Amalmu banyak berderai
Kaulah hero tanpa tanda jasa
Dari hati kami berdoa
Agar engkau berbahagia
Menjalani hari-hari dunia
Hari nanti masuk ke nirwana.
Semangat Selalu
Walau sekolahku jauh
Walau jalannya berliku-liku
Semua itu saya tempuh
Untuk mendapatkan cahaya ilmu
Aku tak mau menjadi terbelakang
Tak mampu berhitung atau membaca
Kemudian nasib menjadi sukar
Tergerus oleh pergantian periode.
Ingin kuubah nasib orang tua
Yang bersusah sulit mencari nafkah
Yang tak pintar berhitung dan membaca
Bekerja mengandalkan kuli saja.
Ilmu yaitu suatu gerbang
Jika ingin mengambil era depan
Yang bercahaya gilang gemilang
Bagai surya terperinci benderang.
Kubaca Bukuku
Buku…
Adalah sahabatku
Dia banyak memberi ilmu
Berbagai hal yang tak ku tahu
Buku…
Adalah sobat terbaik
Yang tak pernah mencelaku
Namun memberi nasehat selat
Halaman demi halaman
Aku baca sarat kecintaan
Baris demi baris
Ku tinggalkan dengan seksama
Terima kasih wahai ibuku
Engkau senantiasa menemaniku
Semenjak kecil dahulu
Hingga berhasil di periode depan.
Sekolahku
Di sekolahku
Ada sebuah pohon
Daunnya sungguh rindang
Tempat bermain kami semua
Di bawah pohon itu
Banyak sekali kisah
Bersama sahabat bersama kawan
Pohon itu akan menjadi ingatan
Ada bunga yang juga tumbuh
Bermekaran sungguh indah
Mengundang kupu-kupu
Bermain-main di kelopaknya
Sekolahku yang kucinta
Terima kasih untuk segalanya
Engkau bagaikan rumah kedua
Membuat hatiku senantiasa gembira.
Sekolahku Yang Indah
Ada gerbang yang menanti
Di depan sekolahku itu
Tempat belajar sehari-hari
Sekolah gue senantiasa kurindu
Halamannya begitu luas
Kanan kiri berkembang bunga
Bagaimana aku mampu malas
Indah sekolahku tak terkira.
Kusaksikan kupu-kupu
Terbang di atas bunga-bunga
Mereka aib tersipu sipu
Gerbang riang selalu gembira
Sekolahku sungguhlah bersih
Segala ditata dengan rapi
Ruangannya pun bau
Agar tenteram belajar di sini.
.
Setiap hari anak-anak ke sekolah. Bertemu dengan mitra-kawannya. Bermain dengan sahabat-temannya. Sekolah ialah daerah yang begitu indah.
Di sana mereka bertemu guru. Belajar dan menerima ilmu. Sepanjang waktu dihabiskan. Sekolah menjadi kawasan yang dirindukan. Baca puisinya di 20 Puisi Sekolah 2 Bait, 3 Bait, dan 4 Bait.
Sekolahku Yang Indah
Sekolahmu indah? Semuanya rapi? Sekolah yang indah akan menciptakan kita rindu. Sekolahku dulu juga begitu. Ada pohon yang menjulang tinggi. Ada kolam ikan di depan. Juga taman-taman yang rindang. Sehingga keindahannya mampu dibentuk sebuah puisi. Baca di 31 Puisi Sekolah Yang Indah
Berjuang Tuk Belajar
oleh Shellin
Kuarungi semua ini
Kujalani sepenuh hati
Untuk apa aku mengeluh
usaha ini untuk harapanku.
Semua kendala tak mengapa
Hanya sebatas angin yang menyapa
Kesulitan berlalu semua
Berganti dengan kurun depan cerah
Perjuangan itu di era muda
Terbayar lunas kurun akil balig cukup akal
Hidup senang makmur
Jauh dari hidup sengsara
Berjuanglah wahai kawan
Jangan engkau berleha-leha
Perjuangan itu cuma sebentar
Hanya perlu berhati tabah.
Lelah
Aku senantiasa berdoa
Di dalam setiap sujudku
Agar engkau menjadi mulia
Wahai anak-anakku
Aku ingin engkau berilmu
Tumbuh jadi anak yang cerdas
Membanggakan ayah ibu
Berguna bagi negeri
Mungkin hari ini engkau lelah
Belajar di sekolah
Namun esok engkau memahami
Manfaat dari berguru hari ini
Tumbuhlah wahai anakku
Makara orang yang berkhasiat
Jangan pernah engkau lupa
Memiliki adab mulia.
Doa Ibu
Satu harapanku padamu
Ketika engkau tumbuh
Agar mendoakan selalu
Untuk ayah juga ibu
Agar kami tetap sehat
Bekerja mencari nafkah
Membiayai sekolah
Agar engkau hidup sejahtera
Jangan seperti ayah bunda
Yang tak mengerti apa-apa
Jadilah orang yang pandai
Agar Sejahtera bisa kamu rangkai
Wahai anakku tercinta
Banyak-banyak engkau berdoa
Agar ilmu yang kamu peroleh
Diberi keberkahan.
.
.
Semoga saja memberi faedah. Menjadi inspirasi bagi seluruhnya.
Guruku
Engkau laksana pelita dalam kegelapan
Yang menerangi kalau buku
Engkau bagaikan sang surya
Yang menerangi dengan cahaya
Suci ikhlas bantuanmu
Menjadikan kami anak bakir
Ketika kami berprestasi
Jasamu pula yang menghantar
Namamu senantiasa ku kenang
Terukir di dalam hatiku
Nasehatmu senantiasa ku tanam
Kan senantiasa didalam Kalbu
Terima kasih wahai Guruku
Semua yang sudah kau berikan
Darimu aku menerima ilmu
Jasamu tak terperikan.
Guruku Pahlawanku
Andai tiada matahari
Akan gelap dunia ini
Tak akan ada cahaya
Kegelapan selimuti dunia
Andai tak ada guru
Akan hilang banyak sekali ilmu
Yang tersisa kebodohan
Menyelimuti segenap insan
Guruku engkau lah pahlawan
Yang menerangi setiap jalan
Hingga aku memegang zaman
Berjuang untuk kemakmuran
Engkaulah pendekar
Yang tak pernah mengharap balasan
Doa kami selalu teriring
kami doakan sering-sering
Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Guru ialah hero. Banyak sekali jasa-jasanya. Akan tetapi tanpa tanda jasa.
Mereka layaknya masyarakat biasa. Tidak ada bedanya.
Namun sesungguhnya mereka ialah para satria negeri ini.
Itulah kenapa mereka disebut hero tanpa tanda.
Berikut ini yakni kumpulan puisi pendidikan wacana guru kita.
Guruku
Pagi hari kamu berangkat
Dengan sarat semangat
Menemui para siswa
Dan ilmu uau bagikan terhadap mereka.
Mungkin engkau pun letih
Mengajar kami di sekolah
Namun wajahmu selalu senang
Mengajar kami dengan ceria.
Pancaran semangat terlihat
Agar kami juga bersemangat
Menjadi anak-anak yang hebat
Mengejar impian jangan terlambat
Wahai Guruku kami senang
Mendapat ilmu darimu
Walau kami acap kali badung
Sungguh kami mencintaimu.
Pahlawan Pendidikan
Wahai para guru
Dulu kami tak memahami
Tentang angka maupun aksara
Tak mampu berhitung dan membaca
Kami dulu tak tahu apa-apa
Tak mengetahui warna dunia
Namun engkau memperkenalkan
Peninggalan ilmu pengetahuan.
Engkau selalu mengajarkan
Tentang apa yang di bumi
Tentang apa yang di langit
Tentang apa yang ada di diri kami.
Dengan itu kami mengetahui
Banyak hal di dunia ini
Dunia kami kian cerah
Hana didikanmu yang tak kenal letih
Maafkan Kami
Wahai Guruku Tercinta
Dari dalam hati kami berkata
Maafkan segala kesalahan
Maafkan segala perbuatan
Kami sering membuatmu kesal
Tak paham apa yang kamu ajarkan
Kini kami menyadari
Ilmu yang telah engkau beri
Kami telah membaca buku
Mengetahui berbagai hal
Semua itu alasannya mu
Yang tak letih mengajar
Ini kami mampu menulis
Mengungkapkan isi hati
Semua itu Karenamu jua
Yang dahulu mengajarkannya
Maafkan kami wahai guru
Yang belum bisa membalas budi
Atas segala jasa-jasamu
Menghantarkan kami dari era kemudian
Kini kami berada di gerbang
Gerbang dari periode depan
Kami songsong dengan ceria
Siap kami menyambutnya.
Perjuangan Seorang Guru
Setiap pagi datang
Akupun merasa senang
Sebab akan pergi ke sekolah
Belajar denganmu wahai Guru Tercinta
Kau ajarkan kepada kami
Tentang semangat menggapai cita
Jangan pernah berputus asa
Untuk menjangkau cita-cita mulia
Setiap pagi kamu berikan
Senyum hangat untuk kami
Engkau pun sarat ketekunan
Mengajarkan ilmu wawasan
Dari beribu siswa
Mungkin banyak yang terlupa
Jangan segala jasa-jasamu
Yang kau berikan dulu
Namun diriku senantiasa ingat
Perkataanmu berbentukusulan
Kami jadikan sebagai pemikiran
Menjalani kehidupan.
.
.
Pendidikan tak mampu dilepaskan dengan perjuangan guru. Merekalah yang sabar mengajar. Mendidik bawah umur supaya terpelajar.
Oleh karena itu setiap murid mesti menawarkan kasih sayang. Mereka mesti berguru menghormati. Belajar juga menghargai. Dan membalas jasa jasa dari guru mereka.
Puisi pendidikan di bawah ini merupakan puisi ihwal cinta kasih seorang guru.
.
.
Cinta Seorang Guru
Kala Mentari masih tertidur
Engkau sudah tersadar
Menyiapkan semuanya
Untuk mengajar di sekolah
Engkau senantiasa memberi acuan
Untuk disiplin ihwal waktu
Pergi ke sekolah jangan terlambat
Jika ingin menjadi hebat
Kau mencintai murid-muridmu
Dengan memberinya aneka macam ilmu
Mengajar bertahap
Agar mereka mengetahui.
Perjuangan Guru
Semua ilmu engkau berikan
Dengan tabah engkau mengajarkan
Ilmu menjadi pelitaku
Nasehatmu jadi bimbingan
Aku akan senantiasa ingat
Untuk setiap saran
Yang senantiasa kau tuturkan
Agar bahagia di kala depan
Tentang etika yang mulia
Tentang semangat yang membaca
Tentang mental pantang mengalah
Tentang cita-cita yang tak boleh kalah
Motivasi Pendidikan
Hendaknya peserta bimbing memiliki motivasi. Dalam menjangkau cita-citanya. Begitu pula saat berguru.
Dengan motivasi dari dalam, mereka lebih gampang berguru. Semangat pun menyala-nyala.
Mereka akan berpantang mengeluh. Setiap tantangan dicoba untuk ditaklukan.
Dengan begitu mereka menjadi siswa berprestasi. Tidak hanya memahami perihal pelajaran. Akan tetapi aksara juga terbangun.
Untuk itu, kita akan pendidikan yang ialah motivasi.
Aku tak boleh kalah
Oleh kondisi yang susah
Cita-cita mesti tergapai
Belajar ku tak boleh kalem.
Pendidikan ialah kala depan
Cahaya bagi kehidupan
Untuk menghilangkan kebodohan
Memutus mata rantai kemiskinan.
Aku Harus Berjuang
Aku mesti berjuang
Dalam setiap menit kehidupan
Demi menggapai kebahagiaan
Untuk Ayah Bunda yang kusayang
Ingin aku memberi kado
Kepada mereka tercinta
Yang sudah bersusah payah
Membiayaiku sekolah
Aku mesti berjuang
Jangan hingga disia-siakan
Semua yang telah dikorbankan
Jangan jadi penyesalan
Kaprikornus anak yang membanggakan
Pada ibu membahagiakan
Agar tampaksenyuman
Hidup penuh keceriaan.
Tak Pernah Lelah
Masa muda ialah era perjuangan
Jangan pernah disia-siakan
Belajar tanpa kenal lelah
Tuk menggapai masa depan indah
Betapa banyak yang menyesal
Karena tidak mau mencar ilmu
Hidupnya suram dan kelam
Impiannya perlahan-lahan tenggelam
Kita Adalah Cahaya
Kita bagaikan cahaya
Untuk kala depan kita
Yang menerangi jalan
Agar tak kehilangan arah dalam gelap
Bahan bakarnya yaitu ilmu
Yang tak pernah tamat
meskipun kita pelajari
Seumur hidup.
Dahulu Aku
Dahulu saya bekerja keras
Berjuang untuk bersekolah
Meski tanpa alas kaki
Pergi jauh berguru
Sekarang sudah aku rasakan
Hasil dari perjuangan
Belajar sampai letih
Sampai ke akademi tinggi
Tak ada yang sia-sia
Dari setiap perjuangan
Akhirnya semua kita rasa
Keinginan yang dulu sekedar doa.
Dengarkanlah
Dengarkan olehmu
Yang mempunyai tekad membaja
Dalam menjangkau impian
Jangan pernah mengalah
Tak usah berkata saya tak bisa
Teruslah berguru, lagi dan lagi
Kepandaian didapat dengan ketekunan.
Kita terus berupaya
Kita terus berdoa
Usaha yakni suatu cara
Doa akan mengetuk pintu-Nya.