4. Membenci perbuatan maksiat dan durhaka kepada Allah.
Orang yang membenci tindakan kemaksiatan maka sungguh beliau menjadi orang yang mujur. Perbuatan maksiat dan durhaka menjadi karena hidup insan menjadi celaka serta sempit. Baik itu dikala masih ada di dunia atau pun nanti di akhirat. Ketika ketika ini seseorang telah tidak suka terhadap tindakan maksiat pastinya beliau akan jauh dari segala tindakan semacam itu. Akhirnya, dia pun akan jauh dari segala yang mencelakakan dirinya.
5. Akan kian bergairahuntuk memajukan taqwa.
Menjadi orang yang bertaqwa adalah tujuan hidup bagi seorang muslim dan muslimah. Ketika seseorang sudah sukses mendapatkan predikat taqwa maka sangat beruntunglah dia. Akan tetapi, untuk mendapatkan predikat taqwa ini tidak semudah membalik kedua telapak tangan. Ada perjuangan dan usaha yang benar-benar guna mencapainya. Tatkala seseorang beriman terhadap hari kiamat maka dia akan sungguh bersemangat dalam memajukan taqwa. Semangat dalam mengembangkan taqwa ini suatu energi yang amat penting.
6. Adanya rasa cemas kalau hingga tidak selamat di akhirat nanti.
Segala perbuatan manusia akan dan pasti diminta pertanggung tanggapan di akhirat kelak. Jika seseorang bisa mempertanggung jawabkan pasti akan bahagia dan selamat. Sebaliknya, bila kita tidak mampu mempertanggung jawabkan di hadapan Allah subhanahu wa ta’ala maka di sana kita akan menjadi orang yang sangat rugi. Ketika orang sudah beriman kepada hari akhir maka secara otomatis muncuk kegelisahan jikalau-bila ia tidak mampu mempertanggungjawabkan segala perbuatannya di darul baka.
7. Seseorang akan lebih mudah untuk berjuang di jalan Allah.
Mau berjuang di jalan Allah subhanahu wa ta’ala menjadi salah satu nasihat saat seseorang beriman terhadap hari akhir. Seperti seseorang berdakwah kepada masyarakat. Ia harus harus merelakan waktu dan mengeluarkan tenaga. Tetapi alasannya semangat untuk berjuang di jalan Allah subhanahu wa ta’ala, segala pengorbanan mirip itu dikerjakan dengan ringan saja.
8. Suka mengeluarkan sedekah kepada orang yang memerlukan.
Sedekah memberikan faedah yang besar bagi mereka yang memerlukan. Sedekah kita sungguh mereka harapkan. Orang beriman terhadap hari tamat akan mudah saat mengeluarkan sedekah. Bagi orang yang beriman, harta yang dimiliki ketika ini merupakan titipan amanah. Harta yang tidak dimanfaatkan untuk kebaikan maka di alam baka kelak tidak akan begitu ada keuntungannya. Jika seorang menyedekahkan hartanya maka di darul baka sana akan menerima kebaikan yang besar. Orang yang bersedekah akan menjadikan hening hatinya. Bahagia pula hidupnya.
9. Semakin senantiasa waspada dalam hidupnya.
Seorang yang selalu berhati-hati dalam hidupnya akan lebih terarah hidupnya. Ia tidak akan mudah terombang-ambing oleh arus informasi dan yang yang lain. Waspada dan senantiasa bersiap-siap untuk berbuat amal shalih. Karena orang yang beriman kepada hari akhir akan selalu berupaya bersiap berbuat amal kebaikan.
10. Akan terhindar dari niat yang buruk.
Tatkala seseorang sudah beriman dengan baik terhadap hari selesai maka dia akan lebih mampu menjaga niatnya. Niat yang ada di hatinya banyak berbentukkebaikan. Ia akan terhindar dari niat yang jelek. Saat seseorang terjauhkan dari niat yang buruk atau jahat maka kian jauh pula dia dari amal kejelekan. Berniat jelek saja tidak apalagi akan berbuat jelek.
Tentang akan datangnya hari akhir zaman ini telah disebutkan di dalam Al-Quran. Di dalam Surat Taha ayat 15 yang artinya Sungguh, hari Kiamat itu akan tiba, Aku merahasiakan (waktunya) agar setiap orang dibalas sesuai dengan apa yang telah beliau usahakan. Pembahasan perihal hari kiamat ini juga terdapat di dalam Al-Alquran Surat Al-Qariah ayat 3 sampai 5 yaitu Dan tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? Pada hari itu insan mirip laron yang beterbangan, dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan. Dengan kita mengetahui pesan yang tersirat beriman kepada hari final maka akan banyak manfaat yang didapatkan. Semoga kita tergolong orang-orang yang mujur dengan mampu selalu percaya terhadap hari selesai. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.