close

10 Contoh Puisi Religi Menawan

Contoh Puisi Kontemplasi Religius – Jika Sobat pernah merenungi perputaran kehidupan kita di dunia yg fana ini pastilah pada suatu titik Sobat pernah mengalami pengalaman religius ataupun bersinggungan dgn dunia kontemplasi imajiner yg balasannya menjinjing si ‘saya’ untuk mencari esensi wacana makna & hakikat pertanyaan-pertanyaan fundamental wacana kehidupan.


Demikian pula yg dialami oleh Alifmuku (nama pena dr AT Imansyah), dibeberapa titik hidupnya, ia mengalami keadaan fluktuatif untuk mempertanyakan kembali tentang hakikat pengalaman kehidupan & pengalaman terkait yang lain. Dari hasil kontemplasi & pemaparan pengalaman dlm dunia imajinernya itulah balasannya tercipta 10 puisi religius yg mampu Sobat simak & dalami maknanya.

Admin tak lupa berterimakasih atas kiriman 10 contoh puisi religius ini. Praktis-mudahan si penulis bisa terus berkarya dlm bidang sastra, utamanya puisi. Jika sobat ingin mengenal Alifmuku lebih lanjut, Sobat mampu mengunjunginya di Alifmuku.wargamasyarakat.com


ujung penantian
Sesekali tertepis tulisan-tulisan dzikirku yg tak tertuntaskan

Perih nafas panjang yg kan tetap jadi diam-diam
Tepikan derita tak tetesi gumpalan hati
Yang belum keringkan puluhan nada sembilu
Bertumpuk warnai pucat kertas yg kucurkan retasan air mata insan

Cipadung 2002-2003



Lanskap Mimpi

Aku ingin ajak kamu-sekalian tamasya ke peraduan keindahan
Tempat kembang seroja tunduk sambangi alur sungai
Air pun beruluk salam serahkan air matanya
Sebagai nafas penyambung amanat illahi

Aku ingin rangkul kamu-sekalian kunjungi tambatan sinar mentari pagi
Tempat sinar memendar bergegas belai beningnya embun
Sementara bumi lahirkan rerumputan kemayu
Tuk hijaukan rona memudar
Sebagai kesepakatan seorang penjaga palawa pada pencipta

  √ 6 Teladan Puisi Cinta Bahasa Inggris Terbaru

Tarikan kasih itu tulisi keinginan pendamba mimpi
Torehkan takdir kembali lewat coretan terberkahi
Pada kancah perkelahian para perupa mahligai kencana
Menjadi secercah bias yg berulang
Sirami layunya kembang dunia



Sujud Batuan

Duhai Maha Segala…
Semua yg lingkupiku jadi kian tak bertahta
Semenjak cercah sinarMu pendar cantumkan rindu
Bangunkan jenak tidurku
Tuk bergegas berdiri sebut namaMu

Nur…..kerlipanMu hantar Ma’rifat
Nur….keagunganMu arifkan sepenggal ayat
Lirabbil Aalamin…itulah ruh kepastian nan senantiasa kan ku sambut

Duhai Raab-ku…
Kaulah pelita penerang dlm gulita malam
Kaulah kebenaran dlm dunia kebohongan
Dan kaulah pelangi dlm dunia yg terlukisi warna-warna pencuri mimpi

Dengan apakah gue gapai cahyaMu
Haruskah kubangan kan mendekapku slalu
Dalam lelah & penghambaan yg tak ada arti

Cipadung 2002-2003



Pernikahan Mawar

Menemukanmu diantara ratusan mawar yg berserak
Selaksa menembus titik surga diantara warna-warni dunia
Semakin panjang alurmu tercium
Penat & resahku pun kemudian menghilang

Pabila datang harum wangimu sentuh kulitku
Semenjak langit masih lukiskan cakrawala pesona
Tumpahan itu moga kan tetap ada
Pabila bimbang larut mencair
Kuburkan letih gejolak jiwa

Akulah kumbang terkapar yg tengah kau hantar
Akulah air berlumpur yg tengah kau lebur
Pada putaran roda yg dekati alur senang

Engkaupun melati yg telah terpetik
Pada akad Tuhan yg tengah ku tepati
Pabila pemberhentian roda sudah tersepakati



Meditasi Kata

Kenangan melintasi hari-hari nan anyir
Saat cangkup kefanaan tertembus tetabuhan langkah
Mengerat jejak sejenak gulirkan sorot peduli
Pada serumpun kasih yg dulu terkoyak
Terangkat kembali melalui dzikir-dzikir sunyi

Pernahkah kau sadari mencintaiku adalah dosa yg tak berupa
Gembirakan perasaanku pula hal yg amatlah terkutuk
Maka sisipilah logika sehatku dgn petuah-petuah bijakmu
Bangunkan malamku dgn tangisan tahajudmu
Agar gue & dosaku 

turut gugur bersama seluruh buncahan air mata nelangsa semesta

  Puisi Ibu Sedih Menyentuh Hati Bikin Menangis Indah Sekali

Kuingin lagi kembalikan lembutmu yg terberai dgn paksa
Dan memelukmu dlm gerimis hujan
Sebab tak kusangka kau bisa begitu tepat cuci hatiku
Tuangkan penawar lewat tatapan lembut mata bercadar
Lengkapi kesepakatan pada pemberhentian mimpi

Aliterasi

Dengan latihan menawan
Kau acungkan kepalan
Gelembungkan ratusan urat tangan
Singsingkan baju lewati lengan
Tuk pisahkan kasih ibu pada anak Tuhan

Dengan tatap yg masih terpaku
Matamu susuri bacaan paling bermutu
Hantarkan keseluruh urat otakmu
Cangkokan dlm kata anak-anakku
Tuk repihkan komitmen yg kau paksakan atas nama tuntunan pedoman

Cipadung 2002-2003

Jenak Peleburan

Pabila keabadian lebih gue cintakan
Maka leburkanlah segala nista yg tlah tertumpah
Karna kekekalan adalah tingkah yg kan kunjung hakimi ku
Pabila letih lebih gue dekati
Maka hakimilah segala laku yg kan ku jalani
Karna hidup yakni persinggahan jengah yg halangi tuk tapaki jalanNya

Tapi pabila ragu-ragu perihal final nanti terus lingkupi
Jadikanlah ibadahku selaku kendaraan tuk melaju
Menembus segala ruang & waktuNya



Penitah Bisu

Iqbal pernah papahku berdiri
Tuk sambangi kasih semesta yg berserak
Jelajahi lembah-lembah percakapan sepi
Tuk penuhi pundi ma’rifat dgn takbir semesta
Hingga jatuhkan penggalan malam pada dentang lonceng yg ketiga

Dinyalakannya ghirah yg bakar dingin sanubari
Disentuhnya ragaku hingga leleh menetes diatas cawan para pecinta
Tuk lepaskan anggur berpundi kesegenap makhuk yg pernah melupa

Lalu hilanglah gue disela awan yg beserak
Timbun bayanganku sendiri dgn letupan yg berkecambah
Jadikan tubuhku sendiri pada pucuk syahadat
Dalam sendawa langit menyentak gerak
Disela air-air mataNya yg sarat ma’rifat

Di penghujung labirin angkasa yg makin beku itu
Kembali kikisan kata-katanya merenggut makna
Pada istilah penghalang lirik-lirik bisu
Yang sejenak gigilkan seluruh tingkah pertobatanku

  10 Contoh Puisi Cucuk Espe

Cipadung 2005-2006

Masih Berpijak

Semisal kau hakimi sgala putusanku,

jadikannya lemah berpijar rambahi makna
Ataupun hunuskan petuah-petuah pusaka
Letupan-letupan itu kan tetap ada
Pada paduan bulir ranum yg titiskan buah-buah pada pohonNya

Karena…
Sebagai angin kita tak selayaknya tertawan
Sebab hembus keleluasaan senantiasa tiupkan keniscayaan
Sebagai api kita pun tak sepatutnya terpadamkan
Sebab nyalanya ialah penerang jagad kehampaan
Sebagai salju pun kita tak selayaknya terlelehkan
Sebab dinginnya merupakan jalan tuk bekukan penindasan

Tapi mungkinkah selaku sang waktu kita tertembus pijak langkah
Yang selalu mereka lekatkan atas nama buah manis kebijaksanaan?



Gimana Sob? 10 Contoh Puisi Religinya lumayan berbobot kan? Atau malah ada yg berpendapat umumsaja? Tapi evaluasi dr sobat semua pastilah tak mampu disamaratakan antara satu dgn yg yang lain alasannya pastinya setiap individu memiliki pola pikir & persepsi yg berbeda-beda. Oke Sobat semua, silahkan berlomba-lomba untuk membuat karya-karya yg konkret & membangun ya…!