“Secantik apapun perempuan Syiah, gue tak akan terpesona,” kata seorang pria muslim pada temannya.
“Mengapa?”
“Sebab gue tak tahu, ia sudah pernah mut’ah atau belum”
Lalu bagaimanakah ciri-ciri perempuan Syiah biar seorang muslim tak salah pilih ketika mencari istri atau mencari menantu?
- Secara fisik tampilan mereka mampu jadi sama dgn tampilan muslimah, sama-sama menutup aurat. Tetapi pada banyak kesempatan mereka mengenakan busana hitam-hitam (jubah hitam & kerudung hitam, tanpa cadar).
- Pada beberapa acara keagamaan, selain mengenakan pakaian hitam-hitam, wanita Syiah pula menggunakan ikat kepala bertuliskan syiar Syiah. Sepintas, tulisan itu tampak biasa namun ternyata mempunyai makna seruan doa. Misalnya: Ya Ali, Ya Husain, Ya Fatimah.
- Untuk menyamarkan kata Syiah, mereka mengubahnya dgn ahlul bait. Sehingga wanita Syiah sering menyebut ungkapan ahlul bait, mengklaim diri sebagai pecinta ahlul bait, mengemukakan usulan ahlul bait tatkala membahas dilema agama & mengunggulkan mazhab ahlul bait dibandingkan mazhab lainnya.
- Menunjukkan ketidaksukaan terhadap para teman dekat Nabi selain Ali bin Abu Thalib radhiyallahu ‘anhu. Pada suasana yg ‘kondusif’ mereka memperlihatkan kebenciannya pada para kawan dekat Nabi dlm bentuk mencela sampai mengkafirkan, khususnya para shabat utama seperti Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu, Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhu, & Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu.
- Tidak mengakui Abu Bakar, Umar & Utsman selaku khalifah yg sah. Sebaliknya, mereka menganggap tiga khulafaur rasyidin itu sebagai pengkhianat & perampas kekuasaan.
- Meskipun tampilannya seperti aktifis Islam, perempuan Syiah tak suka menghadiri pengajian umat Islam ahlus sunnah, pula tak suka berada di masjid ahlus sunnah.
- Menghadiri perayaan-perayaan syiah mirip Idul Ghadir, perayaan Asyura & lain-lain
- Ketika puasa Ramadhan, mereka tak segera berbuka seperti umat Islam tetapi menanti beberapa dikala setelah matahari terbenam sampai tampak bintang gemintang.
- Tidak berpuasa di hari asyura. Sebaliknya, mereka tampak bersedih dgn kesedihan yg mendalam pada hari itu demi mengenang bencana Karbala
- Bersedia, bahkan bahagia dimut’ah. Mut’ah ialah kawin kesepakatan untuk rentang waktu tertentu baik dlm hitungan hari, bulan ataupun tahun.
Demikian 10 di antara ciri-ciri wanita Syiah. [Ibnu K/wargamasyarakat]