close

10 Alasan Tak Boleh Mengejek Jomblo

“Mblo, kapan nikah?” Pertanyaan semacam itu sering kita dapati di media umum. Sebagian mungkin sekedar bertanya, namun tak jarang disertai emotikon lucu dgn maksud meledek. Bahkan, kadang pula diikuti kata-kata atau gambar bernada mengejek. Misalnya: “Sandal jepit aja punya pasangan, kok ananda nggak punya?”

Jika sekedar mengingatkan atau mengakrabkan, mungkin tak menjadi masalah bagi sebagian orang. Namun, semestinya hindari mencela jomblo mulai sekarang. Kalau perlu, hilangkan kosa kata “jomblo” dlm percakapan.

1. Melukai hati

Mungkin orang yg kita goda atau kita ejek tampak biasa saja menanggapi kata-kata itu. Atau ia membisu tak membalas komentar di media umum. Kita pikir biasa saja. Namun, kita tak tahu hatinya. Bisa jadi ia tersinggung atau terluka.

2. Haram mencela

Mencela jomblo, sebagaimana mencela orang dengan-cara biasa , yaitu hal yg diharamkan dlm Islam. Dalam surat Al Hujurat ayat 11 difirmankan Allah tentang larangan ini. “Hai orang-orang yg beriman, janganlah sekumpulan orang pria merendahkan kumpulan yg lain, boleh jadi yg ditertawakan itu lebih baik dr mereka…”

3. Bisa jadi ia lebih baik

Menggoda & mencela jomblo bukan cuma terjadi di kelompok umum. Kadang kita pula menyaksikan fenomena itu di golongan aktifis dakwah. Padahal yg masih jomblo bisa jadi lebih baik dr ia yg mencela. Misalnya yg jomblo sudah berikhtiar untuk menikah sesuai petunjuk syariat & sudah mempertahankan diri dr hal-hal yg berbau maksiat.

4. Panggilan yg jelek & tak digemari

Panggilan “Mblo” baik dengan-cara eksklusif di dunia nyata maupun dengan-cara tertulis di media umum bisa jadi merupakan panggilan yg mengganggu seseorang. Tidak disukainya. Jika demikian, ia mampu masuk dlm kategori panggilan buruk yg tidak boleh dlm Islam. Apalagi kalau sesudah “Mblo” ada kalimat ajukan & celaan.

“…dan jangan memanggil dgn gelaran yg mengandung olok-olokan…” (QS. Al Hujurat : 11)

5. Membuatnya malu

Mungkin seseorang tak sakit hati tatkala disebut & diundang Jomblo. Namun tatkala panggilan itu digunakan di media umum yg bisa dibaca oleh siapapun, mampu jadi ia akan malu. Apalagi kalau disertai olok-olokan. [Muchlisin BK/wargamasyarakat]

***

Bersambung ke

10 Alasan Tak Boleh Mengejek Jomblo – Bagian 2

***

  Mereka yang Menjadi “Laki-laki Panggilan”