√ Wangenan dan Jenis Frasa Basa Sunda

wargamasyarakat.org, Salam Haneut! Di dlm tatabasa Sunda dikenal perumpamaan kecap, frasa, klausa, kalimah, & tentang. Kecap merupakan bab dr objek morfologi, sedangkan frasa, klausa, kalimah, & perihal merupakan objek dr sintaksis atau tata kalimah.

Konstruksi sintaksis paling kecil adalah frasa. Yang dimaksud frasa dlm bahasa Sunda yaitu konstruksi gramatik anu diwangun ku dua kecap atawa leuwih anu henteu prédikatif sarta nyicingan hiji fungsi dina kalimah atawa runtuyan kecap.

Dalam pemahaman bahasa Indonesia, frasa artinya konstuksi gramatik yg dibangun oleh dua kata atau lebih yg tak predikatif serta memiliki satu fungsi dlm kalimat atau rangkaian kata.

Yang dimaksud tidak predikatif yaitu kata yg membantuk frasa tak memperlihatkan korelasi subjek – predikat atau dlm bahasa Sunda disebut jejer – caritaan.

Contohnya, kantong anyar. Kata kantong bukan subjek/ jejer, kata anyar pula bukan predikat/ caritaan.

Contoh penerapan dlm kalimat:

Kantong anyar geus ruksak deui. (Tas gres sudah rusak lagi).

Frasa kantong anyar menempati satu posisi dlm kalimat di atas, yakni sebagai predikat atau jejer. Jika dipecah, maka bagian kalimat tersebut menjadi:

Kantong anyar = subjek/ jejer

Geus ruksak deui = predikat/ caritaan.

Dafar Isi

Daftar Isi

Wanda Frasa

Frasa dapat dibedakan menjadi frasa endosentrik & frasa eksosentrik.

Frasa endosentrik dibedakan lagi menjadi berbagai jenis, antara lain:

  • Frasa Koordinatif
  • Frasa Apositif
  • Frasa Atributif
  • Frasa Objéktif/ Kompleméntatif
  • Frasa Konéktif

Adapun yg termasuk frasa eksosentrik yaitu frasa relasional atau direktif.

Warna Frasa

Dilihat dr kelas kata yg menjadi unsur pokoknya, frasa dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu:

  • Frasa barang atau nominal.
  • Frasa pagawéan atau vérbal.
  • Frasa sipat atau adjéktival.
  • Frasa bilangan atau numeral.

Baca juga: Frasa Basa Sunda Loma Percakapan Sehari-hari

Demikianlah, klarifikasi singkat mengenai wangenan frasa dlm bahasa Sunda. Semoga berfaedah.

  √ Contoh Afiksasi Bahasa Sunda dengan Awalan Huruf Hidung