wargamasyarakat.org, Salam Haneut! Di artikel ini simkuringakan berbagi unsur-unsur intrinsik wawacan Panji Wulung. Unsur intrinsik adalah unsur pembangun dr dlm kisah. Komponen-komponen pembangun dongeng tersebut terdiri dr tema, tokoh atau penokohan, alur dongeng, latar, gaya bahasa, sudut pandang, & amanat.
Cerita Panji Wulung ditulis oleh R.H. Moehamad Moesa, seorang Penghulu Kabupaten Garut pada zaman penjajahan Hindia Belanda. Wawacan Panji Wulung diterbitkan oleh penerbit Mangkoenagara pada tahun 1931.
Cerita Panji Wulung mengisahkan perjalanan hidup seorang putra raja Sokadana berjulukan Dewakeswari dr selirnya berjulukan Tunjungsari.
Permaisuri sungguh tak suka Tunjungsari, lalu sekongkol dgn Ajar Guna Wisesa untuk mengusirnya dr keraton. Tunjungsari difitnah berselingkuh dgn pengawalnya yg bernama Panolih.
Di pengembaraannya, dikala pergi ke hutan bareng tiga sahabatnya, Panji Wulung berjumpa dgn insan buruk rupa yg menculik putri cantik dr negara Cempa berjulukan Andayaningrat. Kelak putri ini menjadi istrinya.
Panji Wulung diangkat jadi putra mahkota di Cempa. Akhir kisah, Panji Wulung menjadi raja di negara Cempa & hidup bahagia bersama Andayaningrat. Sedangkan yg mengambil alih ayahnya menjadi raja di negara Sokadana yakni Panji Pamekas, putra patih Sokadana yg sangat mengasihi Panji Wulung.
Baca juga: Ringkasan Wawacan Panji Wulung dlm Bahasa Sunda
Unsur-unsur cerita Panji Wulung:
1. Tema: kerajaan
2. Penokohan:
Prabu Dewakiswara = tabah, adil, gampang percaya pada reka perdaya permaisuri
Tunjungsari = sabar & setia
Panji Wulung = jujur & berbakti
Patih Lembu Jayeng Pati = Setia, baik hati, penyayang
Andakasura = iri, dengki, suka berbohong, & menghasut
3. Alur: maju
4. Latar waktu: pada masa kerajaan
5. Latar daerah: Kerajaan Sokadana, Kerajaan Gilingwesi, & Kerajaan Cempa
6. Amanat: jangan gampang terpedaya, jangan mudah terpengaruh oleh hasutan, jangan tergiur oleh kekuasaan, & jadilah anak yg berbakti.
Baca juga: Nama Pelaku Wawacan Panji Wulung & Perannya
Demikianlah, mudah-mudahan bermanfaat.