√ Teori Dan Bentuk Perilaku Menyimpang

Teori dan Bentuk Perilaku Menyimpang – Dalam kajian keilmuan sosiologi telah diketahui konsep atau teori perihal sikap menyimpang. Diantara banyak teori atau konsepsi yang populer perihal teori perilaku menyimpang, klasifikasi secara umumnya terbagi menjadi 3 segmentasi diantaranya yakni teori pergaulan berlawanan, teori fungsi, dan teori tipologi adaptasi. Selain konsepsi terdapat juga beberapa bentuk perilaku menyimpang. Pembahasannya adalah sebagai berikut!

A. Teori Perilaku Menyimpang

1. Teori Pergaulan Berbeda (Diferential Association)

Konsepsi ini dinyatakan oleh Edwin H. Sutherland yakni penyimpangan perilaku sosial berasal dari imbas pergaulan dengan sejumlah orang yang terlebih dulu sudah mengalami penyimpangan sosial. Penyimpangan disebabkan adanya sebuah prosesi alih budaya (cultural transmission) yang turut berpengaruh pada individu yang ada di dalamny sehingga individu tersebut secara tidak eksklusif terpengaruh oleh sejumlah orang yang telah berperilaku menyimpang tersebut.

2. Teori Fungsi

Teori ini dinyatakan oleh Emile Durkheim ialah sebuah keanekaragaman dalam sebuah kesadaran moral pada setiap individu penduduk sungguh tidak memungkinkan. Hal tersebut dikarenakan tiap-tiap individu satu sama lain mempunyai perbedaan dalam banyak hal. Faktor fisik, lingkungan, serta ketuurunan turut kuat pada adanya perbedaan tersebut.

3. Teori Tipologi Adaptasi

Teori ini dikemukakan oleh Robert K. Merton yang menyatakan bahwa penyimpangan struktur sosial tidak hanya membuahkan hasil perilaku yang bersifat konformis saja, disamping itu juga penyimpangan menghasikan bentuk nyatanya berupa sikap yang menyimpang.


style=”display:inline-block;width:336px;height:280px”
data-ad-client=”ca-pub-9290406911233137″
data-ad-slot=”2698768695″>

B. Bentuk-Bentuk Perilaku Menyimpang

Dalam lingkungan masyarakat kita mengenali adanya bentuk-bentuk penyimpangan yang terbagi beberapa pembagian terstruktur mengenai diantaranya adalah penyimpangan individual (individual deviation), penyimpangan kalangan (group deviation), dan penyimpangan adonan (mixture of both deviation). Selain jenis bentuk penyimpangan tersebut, terdapat pula penyimpangan primer (primary deviation) dan penyimpangan sekunder (secondary deviation). Dalam hal ini cakupan utama dari bentuk perilaku menyimpang adalah ketiga jenis mirip dijelaskan sebelumnya. Berikut pembahasan mengenai bentuk-bentuk sikap menyimpang!

1. Penyimpangan Individual (Individual Deviation)

Penyimpangan jenis ini dikerjakan oleh perseorangan, dalam pengertian lain adalah seorang individu masyarakat yang telah melanggar norma-norma sosial yang berlaku di penduduk . Misalnya saja seorang perjaka yang mabuk-mabukan di lingkungan RT, selain itu beliau juga sering berjodi dengan teman sepermainannya. Ia tidak memperdulikan tetangganya yang terusik atas perilaku-perilakunya. Selain itu juga ia tidak acuh dengan keluarga besarnya yang malu atas perilaku menyimpang yang sudah diperbuatnya. Penyimpangan individual menurut bentuknya terbagi atas beberapa bentuk diantaranya ialah pembandel, bandel, pelanggar, perusuh, dan munafik. Beberapa jenis penyimpangan sikap ini yang secara umum dikerjakan secara individual.

2. Penyimpangan Kelompok (Group Deviation)

Penyimpangan jenis ini lebih mayoritas dilakukan oleh sejumlah orang yang melaksanakan penyimpangan sosial secara berkelompok atau kolektif. Dalam kelompoknya, mereka memiliki beberapa norma tertentu yang harus dipatuhi setiap anggotanya. Namun sayangnya, norma tersebut bertentangan dengan norma-norma yang berlaku dilingkungan masyarakat. Dengan pengertian lain bahwa norma-norma yang ada pada kalangan tersebut lebih banyak tergolong pada jenis sikap menyimpang. Misalnya saja norma yang ada pada anggota geng motor, golongan preman, mafia dan lain sebagainya.

3. Penyimpangan Campuran (Mixture Of Both deviation)

Sebagian besar dari sampaumur dan cowok yang mengalami kegagalan dalam menempuh pendidikan dan menganggur, secaranya psikologi seorang perjaka tersebut akan merasa tertekan dan frustasi. Karena keputusasaan inilah yang mengakibatkan dia cenderung berbuat hal-hal yang tidak baik mirip mencuri, mabuk-mabukan, dan berjodi. Selanjutnya dia bergabung dengan golongan preman yang melakukan pemerasan kepada pedagang-penjualdi pasar. Penyimpangan gabungan tersirat dalam contoh masalah di atas. Penyimpangan individu terjadi pada ketika seorang cowok tadi melakukan hal-hal yang tidak baik secara perorangan berupa mabuk-mabukan, mencuri, dan berjodi. Selanjutnya penyimpangan kelompok ditunjukkan dengan bergabungnya seorang perjaka tersebut pada suatu kelompok preman yang melaksanakan penyimpangan perilaku sosial secara berkelompok berupa pemerasan terhadap para pedagang di pasar.

  √ Kekerabatan Antara Pertentangan Dan Terjadinya Integrasi Sosial

Sumber:

www.ssbelajar.net/2013/05/teori-tori-sikap-menyimpang.html?m=1

www.sukma-stc.blogspot.ae/2012/05bentuk-bentuk-perilaku-menyimpang.html?m=1


Sumber https://www.kakakpintar.id