Sistem Eksresi pada Manusia – Setiap makhluk hidup melakukan metabolisme untuk menghasilkan energi. Selain menghasilkan energi, metabolisme juga menciptakan residu atau zat sisa.Pengeluaran zat sisa tersebut dikerjakan oleh suatu sistem tubuh yang disebut Sistem Ekskresi.
Ekskresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme yang tidak memiliki kegunaan lagi yang dilaksanakan oleh alat-alat eksresi.
Daftar Isi
Berikut yang termasuk Organ Eksresi pada Manusia
1. Ginjal
Manusia mempunyai sepasang ginjal yang berwarna merah. Organ tersebut berupa menyerupai biji kacang merah dengan ukuran panjang sekitar 10cm. ginjal terletak di rongga perut sebelah kiri dan kanan ruas-ruas tulang pinggang.
Bagian – Bagian Ginjal :
- Kapsul, kapsul ialah selaput tipis yang menyelubungi ginjal.
- Korteks (Kulit Ginjal), korteks ialah lapisan cuilan luar pada ginjal.
- Medula (Sumsum Ginjal), Medula merupakan lapisan dalam ginjal
- Rongga Ginjal, rongga ginjal merupakan tempat penampungan urine yang kemudian mengalirkannya ke ureter.
Fungsi Ginjal pada Organ Eksresi Manusia :
- Menyaring zat-zat sisa metabolisme dari dalam darah
- Memeprtahankan keseimbangan cairan badan
- Menjaga tekanan osmosis dengan cara mengatur keseimbangan garam-garam dalam tubuh.
- Mempertahan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan badan dengan cara mengeluarkan keunggulan asam/basa lewat urine.
- Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme menyerupai urea,kreatinin, dan amonia.
b. Proses Pembentukan Urine pada Sistem Ekresi Manusia
Proses pembentukan urine pada manusia lewat 3 tahapan, yakni Filtrasi (penyaringan), Reabsorpsi (absorpsi kembali), dan Augmentasi (pnengeluaran zat).
1. Filtrasi (Penyaringan)
Zat berbentukair, garam, asam amino, glukosa, dan urea mengalami penyaringan kemudian masuk ke kapsula bowman. Zat bermolekul besar ibarat protein tetap berada di pembuluh darah. Hasil penyaringan itu disebut Filtrat Glomerulus (urine primer).
2. Reabsorpsi (Penyerapan kembali)
Dari kapsul bowman urine primer menuju tubulus kontortus proksimal. Dalam perjalanannya terjadi reabsorpsi zat-zat yang maish memiliki kegunaan bagi tubuh, mirip glukosa, garam, air, dan asam amino. Proses reabsorpsi menciptakan Filtrat Tubulus (Urine skunder).
3. Augmentasi (Penambahan zat – zat sisa)
Urine skunder dari tubulus kontortus proksimal menuju Tubulus Kontortus Distal. Di sini lewat pembuluh kapiler darah melepaskan zat-zat yang tidak mempunyai kegunaan bagi tubuh kedalam urine sekunder. Selanjutnya, terbentuklah urine sesungguhnya. Urine ini selanjutnya menuju tubulus kolektivus dan ahirnya bermuara ke rongga ginjal. Dari rongga ginjal, urine di alirkan lewat ureter menuju kandung kemih. Jika kandung kemih telah cukup mengandung urine, dinding kandung kemih menjadi depresi. Tekanan inilah yang menjadikan rasa ingin buang air kecil. Selanjutnya urine dikeluarkan melalui saluran pembuangan yang disebut uretra.
Secara garis besar, pembetukan urine sanggup dilihat pada skema berikut :
Glomerulus (Filtrasi) terbentuk urine primer–>Tubulus kontortus proksimal (Reabsorpsi) terbentuk urine sekunder–> Tubulus kontortus distal (Augmentasi) terbentuk urine sebenarnya–>Tubulus kolektivus–>Rongga ginjal–>Ureter–>Kandung kemih–>Uretra–>Urine keluar tubuh
Komposisi urine dalam kondisi normal:
1. Air, kurang lebih 95%
2. Urea, asam urat, dan amonia merupakan sisa pembongkaran protein.
3. Zat warna empedu yang menimbulkan warna kuning pada urine.
4. Bermacam-macam garam, terutama garam dapur (NaCl).
5. Beberapa zat yang bersipat racun.
c. Kelainan dan gangguan pada ginjal
Jenis –jenis kelainan dan gangguan pda ginjal:
- Uremia adalah tertimbunnya urea dalam darah sehingga menyebabkan keracunan.
- Albuminuria yakni urine mengandung albumin (protein darah). Hal ini terjadi karena adanya kerusakan pada glomerulus sehingga proses filtrasi berjalan tidka sempurna.
- Diabetes insipidus yakni penyakit kelemahan hormon vasopresin atau hormon antidiuretik (ADH) yang mengakibatkan hilangnya kemampuan mereabsorpsi cairan. Akibatnya, penderita mengeluarkan urine yang berlebihan, bisa mencapai 20 liter perhari.
- Diabetes melitus ditandai oleh adanya glukosa dalam urine. Terjadi karena menurunnya hormon insulin yang dihasilkan pankreas.
- Nefritis ialah suatu sebuah gangguan pad aginjal karena bengkak basil Streptococcus sehingga menjadikan protein masuk ke dalam urine.
- Batu ginjal adalah terbentuknya endapan dari garam kalsium dan penimbunan asam urat sehingga membentuk CaCO3 (kalsium karbonat) pad aginjal maupun pada saluran ginjal atau kandung kemih.
- Gagal ginjal ialah gangguan pada ginjal yang menyebabkan menurunnya fungsi fungsi ginjal sehingga tidak mampu melaksanakan penyaringan zat sisa metabolisme badan, contoh urea.
2. Hati
a. Struktur dan fungsi hati
Hati ialah organ paling besar di dalam badan kita. Hati memiliki berat kurang lebih 1,5 kg dan berwarna cokelat. Hati terletak di potongan kanan atas rongga perut di bawah diafragma. Hati digolongkan kedalam salah satu organ yang tergolong dalam Sistem Eksresi Manusia karena hati mengeluarkan zat sisa berupa empedu.
Fungsi hati selaku berikut:
• Menyimpan glikogen (gula otot)
• Menetralkan racun
• Membentuk protombin (zat yang dipakai dalam pembekuan darah)
• Tempat pengubahan provitamin A menjadi vitamin A
• Tempat pembentukan urea dan amonia
• Tempat pembentukan sel darah merah pada janin
• Sebagai organ eksresi
• Sebagai kelenjar pencernaan.
b. Gangguan pada hati
- Penyakit wilson, merupakan keturunan dengan kadar zat tembaga dalam badan yang berlebihan sehingga menyebabkan gangguan fungsi hati.
- Hepatitis, ialah radang atau pembengkakan hati yang disebabkan oleh virus, alkohol, narkoba, obat-obatan, atau racun. Gejala hepatitis ialah nafsu makan hilang, kecapekan, demam, pegal seluruh badan, mual, muntah, dan nyeri pada perut.
- Sirosis, ialah penyakit hati yang kronis dan menyebabkan guratan pada hati sehingga hati menjadi tidak berfungsi.
3. Kulit
a. Struktur kulit
1. Epidermis (Lapisan kulit ari)
Merupakan lapisan kulit terluar yang sangat tipis.
Bagian ini terdiri atas 2 lapisan yaitu:
- Lapisan tanduk, merupakan lapisan paling luar pada epidermis. Lapisan ini tersusun atas sel-sel mati yang mudah mengelupas.
- Lapisan malpighi, terletak dibawah lapisan tanduk dan tersusun dari sel-sel hidup.
2. Dermis (lapisan kulit jangat)
Pada lapisan kulit ini terdapat bab-bab berikut:
a. Pembuluh kapiler
b. Kelenjar keringat
c. Kantong rambut
d. Kelenjar minyak rambut
e. Ujung saraf
3. Jaringan bawah kulit (subkutaneus)
Jaringan subkutaneus berada dibawah dermis dengan batas yang tidak terperinci. Pada jaringan terdapat jaringan lemak yang berfungsi menahan panas tubuh serta melindungi badan pecahan dalam dari benturan.
b. Fungsi kulit
Selain selaku Organ Eksresi Manusia kulit juga mempunyai banyak fungsi diantaranya sebagai berikut:
- Alat pengeluaran keringat
- Pengatur suhu badan
- Tempat pembentukan vitamin D dari provitamin D dengan pemberian sinar matahari.
- Tempat penyimpanan kelebihan lemak.
c. Gangguan pada kulit
- Jerawat
- Scabies atau kudis
- Pruvitus kutanea ialah penyakit kulit dengan tanda-tanda muncul rasa gatal yang dipicu oleh iritasi saraf sensorik perifer.
- Eksim ialah penyakit kulit karena infeksi atau iritasi.
- Gangren yakni kelainan pada kulit lantaran selesai hidup sel-sel jaringan badan.
4. Paru-Paru
Pada proses pernapasan, paru-paru menghasilkan zat sisa berupa karbon dioksida dan uap air yang keluar lewat lubang hidung. Peristiwa pengeluaran Karbon dioksida atau zat sisa inilah sehingga paru-paru dibilang selaku serpihan dari organ pada Sistem Eksresi Manusia
a. Fungsi paru-paru
Fungsi utama paru-paru yakni selaku kawasan pertukaran antara gas CO2 dan O2. CO2 dikeluarkan lewat paru-paru. Inilah tugas penting dari paru-paru sebagai organ eksresi yakni mengeluarkan CO2 (karbon dioksida).
b. Gangguan pada paru-paru
- Asma atau sesak napas merupakan penyumbatan akses pernapasan (bronkiulus) yang disebabkan oleh alergi benda-benda gila, ibarat rambut, bulu, bubuk, atau tekanan psikologis.
- Kanker paru-paru ialah gangguan paru-paru yang disebabkan oleh kebiasaan merokok.
- Emfisema yaitu penyakit pembekakan alveolus dalam paru-paru yang menjadikan akses pernapasan menyempit.
Semoga pembahasan wacana Sistem Ekskresi pada Manusia ini mampu berfaedah untuk anda yang sedang mencari materi selaku embel-embel isu atau selaku bahan teladan untuk mengetahui bahan ini.
Sumber https://wirahadie.com