Warna pada bulu kelinci dikendalikan oleh alel ganda atau majemuk. Warna bulu kelinci dikendalikan oleh 4 macam alel, yakni C, cch, ch, & c dgn urutan dominansi alel adalah C > cch > ch > c. Warna bulu kelinci tersebut terdiri atas (Gambar 3.7):
Apa saja penyusun basa nitrogen itu? Basa nitrogen tersusun atas purin dan pirimidin. Purin tersusun atas guanin (G) & adenin (A), sedangkan pirimidin tersusun atas timin (T) & sitosin atau Cytosine (C). Basa-basa nitrogen ini menyelenggarakan persenyawaan kimia dgn gula pentosa membentuk molekul deoksiribonukleosida (nukleosida). Deoksiri- bonukleosida akan bergabung dgn gugus fosfat untuk membentuk deoksiribonukleotida (nukleotida). Gambar 3.9 berikut memperlihatkan struktur kimia basa nitrogen.
Monomer yg terdiri atas fosfat, gula pentosa, & basa nitrogen disebut nukleotida. Makara, molekul DNA mampu mengandung ribuan nukleotida (polinukleotida), perhatikanlah Gambar 3.10. Adapun kekerabatan monomer antara basa nitrogen & gula pentosa dinamakan nukleosida.
Rangkaian nukleosida tersebut terdiri atas empat macam, yg namanya bergantung pada jenis basa nitrogennya. Jika basanya adenin, nama nukleosidanya deoksiadenosin. Jika basanya guanin, namanya deoksiguanosin. Adapun jikalau basanya timin, namanya timidin, sedangkan jikalau basanya sitosin, namanya deoksisitidin. Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah Tabel 3.3 Empat Basa Nitrogen, Nukleosida, & Nukleotida dr Molekul DNA
Orang yg pertama mengemukakan pemikiran perihal struktur tiga dimensional DNA yakni W.T. Atsbury. Ia menyimpulkan bahwa DNA itu sangat padat. Polinukleotida yang menyusunnya berupa timbunan nukleotida pipih yang terstruktur tegak lurus terhadap sumbu memanjang.
Wilkins melanjutkan kristalografi sinar X hasil Atsbury. Wilkins sukses mempersiapkan serabut-serabut DNA & mampu dibuat foto lewat difraksi sinar X oleh Rosalind Franklin.
Berdasarkan foto yang diambil Rosalind Franklin pada bulan April 1953, Watson dan Crick mengambil kesimpulan bahwa struktur versi DNA terdiri atas dua rantai polinukleotida yg diikat oleh hidrogen di antara basa nitrogen. Ikatan hidrogen antara adenin & timin dihubungkan oleh dua ikatan hidrogen. Sementara itu, antara sitosin & guanin dihubungkan oleh tiga ikatan hidrogen. Perhatikanlah Gambar 3.11.
DNA dapat berfungsi sebagai heterokatalis, artinya DNA bisa menyin- tesis molekul lain, membentuk RNA. DNA pula berfungsi selaku auto- katalitik, artinya DNA bisa membentuk dirinya sendiri.
Dengan fungsi otokatalitik, DNA bisa memperbanyak diri melalui sebuah proses yg dinamakan replikasi (Gambar 3.12). Replikasi DNA akan meng- hasilkan DNA baru dr rantai DNA yg sudah ada. Proses replikasi ini membutuhkan deoksiribonukleosida fosfat & beberapa enzim (Campbell, et al, 2006: 18).
|
Rantai DNA gres dihasilkan dr proses replikasi |
E. RNA
Selain DNA, sel yg bertipe prokariotik maupun eukariotik mempunyai asam nukleat berupa ribonucleic acid (RNA). Pada biasanya, RNA merupakan hasil sintesis DNA, kecuali pada banyak sekali jenis virus.
1. Susunan Kimia RNA
RNA ialah polimer asam nukleotida dr empat jenis ribonukleotida (Tabel 3.4). Molekul RNA dapat berbentuk pita tunggal atau pita ganda yg tak terpilin heliks, mirip halnya pada DNA (Gambar 3.14b). Setiap pita RNA terdiri atas ribonukleotida (polinukleotida).
RNA mengandung gula pentosa, basa nitrogen, & asam fosfat. Gula pentosanya berupa ribosa. Basa nitrogen purinnya terdiri atas adenin (A) & guanin (G), sedangkan pirimidinnya terdiri atas sitosin (C) & urasil (U) (Gambar 3.14a).
|
(a) Struktur RNA yg mengandung gula ribosa, basa nitrogen, & senyawa fosfat (b) Struktur rantai tunggal RNA |
Tabel 3.4 Empat Basa Nitrogen, Ribonukleosida, & Ribonukleotida dr Molekul RNA
2. Jenis RNA
Pada dasarnya, terdapat dua golongan utama RNA yg menyusun makhluk hidup, yakni RNA genetik & RNA nongenetik. Apakah perbedaan kedua RNA tersebut?
a. RNA genetik
RNA genetik memiliki fungsi yg sama dgn DNA, yakni merupakan molekul genetik yg dengan-cara keseluruhan bertanggung jawab dlm menenteng segala materi genetis, seperti yg dimiliki oleh DNA. Dengan kata lain, RNA ini berfungsi selaku DNA. RNA genetik ini cuma dimiliki oleh makhluk hidup tertentu yg tak mempunyai DNA, mirip pada berbagai jenis virus.
b. RNA nongenetik
RNA nongenetik merupakan RNA yg tak berperan sebagai DNA (Gambar 3.15). RNA nongenetik dimiliki oleh makhluk hidup yg materi genetiknya dikelola oleh DNA. Pada makhluk hidup kelompok ini, di dlm selnya terdapat DNA & RNA.
|
RNA nongenetik dibedakan menjadi tiga macam, yakni (a) mRNA, (b) rRNA, & (c) tRNA |
Berdasarkan letak serta fungsinya, RNA non-genetik dibedakan menjadi tiga macam, yakni RNA duta, RNA ribosom, & RNA transfer.
- RNA duta atau “messenger RNA” (mRNA) merupakan asam nukleat yg berbentuk pita tunggal & merupakan RNA terbesar atau terpanjang yg bertindak sebagai pola cetakan pembentuk polipeptida. Fungsi utama mRNA yakni membawa kode-petunjukgenetik dr DNA ke ribosom. mRNA pula berfungsi sebagai cetakan dlm sintesis protein.
- RNA transfer (tRNA) merupakan RNA terpendek yg bertindak selaku penerjemah kodon dr mRNA. Selain itu, tRNA berfungsi mengikat asam-asam amino yg akan disusun menjadi protein & mengang- kutnya ke ribosom. Pada tRNA terdapat cuilan yg berafiliasi dgn kodon yg disebut antikodon & penggalan yg berfungsi sebagai pengikat asam amino.
- RNA ribosom (rRNA) merupakan RNA dgn jumlah terbanyak & penyusun ribosom. RNA ini berupa pita tunggal, tak bercabang, & fleksibel. Lebih dr 80% RNA merupakan rRNA. Fungsi rRNA hingga kini masih belum banyak dimengerti, tetapi disangka mempunyai peranan penting dlm proses sintesis protein.
3. Perbandingan DNA & RNA
Komponen penyusun DNA & RNA mempunyai banyak kemiripan. Namun, alasannya fungsinya berlawanan, keduanya pula mempunyai beberapa perbedaan, khususnya dlm hal letak, struktur, kadar, fungsi, & komposisi kimianya. Berbagai perbedaan tersebut bisa Anda pelajari pada Tabel 3.5 Perbedaan antara DNA & RNA.
F. Kode Genetik
DNA mengandung substansi genetik yg bisa memberi keterangan keturunan dr sel ke sel selanjutnya, & dr satu generasi ke generasi berikutnya. Bagaimanakah pola keterangan tersebut mampu disampaikan? Kode genetik merupakan suatu keterangan dgn menggunakan huruf selaku lambang dr basa nitrogen (A, T, C, & G) yg mampu menerjemahkan macam-macam asam amino di dlm tubuh.
Sampai kini telah diketahui 20 macam asam amino. Bagaimanakah empat basa nitrogen itu dapat diterjemahkan ke dlm 20 macam asam amino? Dugaan pertama, instruksi genetik tersebut disusun oleh satu instruksi huruf atau instruksi singlet. Kode ini menyatakan bahwa sebuah nukleotida memberi kode untuk sebuah asam amino. Mengingat asam amino nonesensial ada 20 macam, maka prasangka tersebut tak dapat diterima.
Bagaimanakah kalau setiap dua buah basa nitrogen mengkodekan satu jenis asam amino? Kode yg akan diperoleh dr empat jenis basa nitrogen ialah 42 = 16. Kode-arahan ini belum mencukupi untuk 20 macam asam amino. Kode-isyarat dr 16 macam asam amino dgn dua buah basa nitrogen ini disebut arahan duplet. Bagaimana jikalau tiga buah basa nitrogen mengode satu asam amino? Jika hal ini dikerjakan, instruksi yang akan diperoleh yaitu 43 = 64 macam instruksi. Ini berarti, lebih dari cukup untuk 20 isyarat asam amino.
Percobaan Crick (1961) dengan memakai virus T4 (bakteriofage) dari Escherichia coli mengambarkan bahwa dengan menerapkan kode duplet, kuman ini tak mampu menjalankan fungsinya dengan-cara masuk akal . Berdasarkan kondisi tersebut, mampu ditarik kesimpulan bahwa instruksi genetik haruslah dlm bentuk instruksi triplet (urutan tiga macam basa nitrogen). Kode triplet disebut pula kodon.
Rangkaian tiga basa nitrogen yang berfungsi menciptakan instruksi-arahan disebut kodogen (distributor isyarat). Proses pembentukan kode-isyarat tersebut dilakukan lewat transkripsi. Rantai polinukleotida DNA yg bertugas mencetak kode-arahan disebut rantai sense (DNA template), sedangkan rantai pelengkapnya disebut rantai antisense.
Kode genetik triplet tersebut dinamakan “bahasa mRNA” (
messenger RNA) karena mRNA yg menenteng kopi dr petunjukgenetik yg terdapat pada DNA. Dalam mRNA, timin (T) diganti dgn urasil (U), jadi arahan singlet pada mRNA menjadi A, G, C, & U. Perhatikan
Tabel 3.6 Rangkaian Basa yg Mengodekan Setiap Jenis Asam Amino
G. intesis Protein
Suatu gen memilih ada tidaknya suatu sifat. Dengan kata lain, arahan genetik merupakan penentu sifat apa yg akan timbul atau tampak pada individu. Hubungan antara genotipe (kode genetik) dgn fenotipe (sifat yg terlihat ) diperantarai oleh sintesis senyawa polimer asam amino yakni protein. Sebagai penyusun tubuh makhluk hidup, protein bisa didapatkan antara lain selaku enzim, hormon, pigmen keratin, & hemoglobin.
Jenis & rangkaian asam amino yg menyusun protein berlainan antara protein yg satu & protein yg yang lain. Mekanisme sintesis protein terjadi melalui dua tahap, yakni transkripsi & translasi (Gambar 3.16).
|
Gambaran proses sintesis protein dengan-cara lazim. Tahap apa saja yg terjadi dlm sintesis protein? |
1. Transkripsi
Tahap pertama dr sintesis protein adalah transkripsi (Gambar 3.17). Proses ini berjalan di dlm inti sel. Transkripsi merupakan proses sintesis langsung RNA dr DNA.
Pada dikala inti sel memerintahkan perlunya sintesis protein, informasi DNA dialihkan lewat RNA pembawa pesan yg disebut RNA
messenger (mRNA). mRNA berisikan salinan langsung pasangan basa dr DNA. Tahap inilah yg dinamakan dgn transkripsi. Transkrip mempunyai arti salinan. Kode genetik disalin dr DNA untuk dibawa keluar dr nukleus menuju lokasi pembuatan protein di ribosom yg berada di sitoplasma. Urutan basa nitrogen yg dibawa ke luar nukleus dlm mRNA ini dinamakan selaku kodon. Dalam proses transkripsi, banyak proses enzimatik yg terjadi, mirip pemutusan ikatan-ikatan hidrogen pada rantai DNA serta pembacaan urutan basa nitrogen yg prosesnya mirip dgn duplikasi DNA.
|
Proses transkripsi yg terjadi pada sel |
Tahap inisiasi transkripsi dimulai dgn pengenalan tempat gen di DNA oleh enzim RNA polimerase. Daerah ini dinamakan dengan promoter, yakni tempat dimulainya sintesis pasangan DNA oleh mRNA. Daerah DNA yang disalin hanyalah satu serpihan rantai saja yang dinamakan dengan sense (wilayah template) dan rantai yang yang lain dinamakan rantai antisense. Pembacaan DNA oleh RNA polimerase ini dimulai dr ujung 3′ menuju ujung 5′ & tak pernah sebaliknya. RNA polimerase akan membuka ikatan double helix pada penggalan gen yang dikenali dan kemudian akan menyalin urutan basa yg ada pada DNA sense (template) sehingga terbentuk DNA gres dari arah ujung 5′ menuju ujung 3′. Proses ini dinamakan dengan elongasi.
Proses transkripsi diakhiri bila gen di tempat rantai template sudah selesai dibaca (terdapat kodon stop). DNA mempunyai prosedur semoga RNA polimerase mampu mengetahui tamat dr gen dengan instruksi basa tertentu, kawasan ini diketahui dgn nama terminator. Proses selesai dr transkripsi ini dinamakan dgn terminasi. Setelah itu, rantai mRNA akan keluar dari DNA menuju ribosom di sitoplasma (Campbell, et al, 2006: 193).
2. Translasi
mRNA mengandung urutan basa yg akan diterjemahkan menjadi protein (asam amino). Kode genetik, yg dibawa di dalamnya (kodon) dibaca dlm urutan tiga basa (triplet) menjadi protein. Proses penerjemahan kodon menjadi protein atau yg disebut dgn translasi. Langkah-langkah transkripsi & translasi mampu diperhatikan pada Gambar 3.18 berikut.
|
Proses sintesis protein melibatkan mRNA & tRNA |
Ribosom, selaku tempat pengolahan protein terdiri atas dua kepingan yg disebut subunit kecil dan subunit besar. Secara garis besar, translasi dibagi menjadi tiga tahap, yakni inisiasi, elongasi, dan terminasi. Pada tahap inisiasi, mRNA akan menempel pada subunit kecil ribosom. Subunit kecil ini akan mengenali instruksi awal genetik AUG dr mRNA yg disebut selaku start kodon. Subunit besar ribosom kemudian akan bergabung dgn subunit kecil membentuk kompleks ribosom.
Proses penerjemahan ini dibantu oleh tRNA yg menjinjing pasangan kodon dr mRNA. Pasangan basa tRNA di ribosom ini dinamakan selaku antikodon. tRNA akan tiba membawakan pasangan basa yg sesuai dengan kodon dr mRNA. tRNA mengandung gugus asam amino yg sesuai dengan antikodon yg berada di ujung struktur rantai tunggal RNA.
Tahapan selanjutnya yaitu elongasi dr pembacaan kodon oleh tRNA sehingga terbentuk rantai polipeptida. Elongasi akan berhenti pada tahap pembacaan urutan basa spesifik yg menyuruh proses translasi dihentikan (tahap terminasi). Urutan ini biasanya terdiri atas UAA, UAG, & UGA yg dikenal dgn nama stop kodon.
Berikut yaitu teladan bagaimana penerjemahan kodon pada mRNA terjadi sehingga dapat dihasilkan polipeptida.
- DNA membentuk messenger RNA (membentuk pasangan) (mRNA). mRNA mentranskripsi arahan genetik yg terdapat pada DNA menjadi instruksi genetik yang terdapat mRNA yang dinamakan kodon.
- mRNA keluar dr inti sel (nukleus) lewat retikulum endoplasma menuju ribosom & menempelkan dirinya pada ribosom.
- Di dlm sitoplasma tRNA mengadakan translasi kodon pada mRNA menjadi antikodon pada tRNA yg susunan antikodonnya seperti berikut.
- tRNA yg memiliki antikodon SGU akan memuat asam amino arginin, tRNA berantikodon ASG menampung treonin, & tRNA berantikodon AAA memuat lisin.
- tRNA mengangkut asam amino ke ribosom yg kemudian disusun menjadi polipeptida atau protein
- Dalam pembentukkan polipeptida, asam amino yg satu digabung dgn asam amino yg lain oleh ikatan peptida. Proses ini berjalan terus hingga kesudahannya ditemukan kodon, contohnya stop (UAG).
Demikianlah postingan yg admin bagikan perihal Substansi Genetik. Semoga bermanfaat & mampu menambah ilmu serta pengetahuan anda mengenai mata pelajaran Biologi lebih mendalam & meluas lagi.