Bagian hipofisis (belakang) ini menciptakan hormon-hormon sebagai berikut (Gambar 9.18b).
Kelenjar tiroid & paratiroid berada di kawasan leher. Sering disebut kelenjar gondok (tiroid) & kelenjar anak gondok (paratiroid). Kelenjar tersebut berfungsi mengontrol kesetimbangan kadar kalsium serta laju metabolisme tubuh.
Kelenjar tiroid berada di daerah leher bagian bawah jakun. Terdapat dua lobus menyamping & dihubungkan oleh belahan yg disebut isthmus. Kelenjar tiroid membuat hormon tiroksin & kalsitonin.
Hormon ini mengontrol kecepatan metabolisme tubuh untuk menciptakan energi. Meningkatnya jumlah hormon tiroksin di dlm darah meningkatkan kecepatan reaksi kimia dlm tubuh. Fungsi penting hormon tiroksin yang lain yaitu berperan dlm proses pertumbuhan & perkembangan tubuh serta menjadi aspek penting dlm proses pertumbuhan otak pada anak. Hormon tiroksin akan aktif jikalau mendapat perintah dr TSH yg berada di hipofisis. Kerja hormon tiroksin banyak dipengaruhi oleh kadar iodin di dlm darah.
Kalsitonin berfungsi mengendalikan keseimbangan kadar kalsium di dlm darah sehingga menghalangi kalsium keluar dr tulang.
Kelenjar paratiroid berada di cuilan belakang kelenjar tiroid. Terdapat empat buah kelenjar paratiroid, 2 di sebelah kanan & 2 di sebelah kiri (Gambar 9.19). Kelenjar paratiroid membuat hormon paratiroid atau parathormon (PTH).
a. Insulin
Insulin mengontrol kadar gula dlm darah dgn cara menyimpan kelebihan glukosa tubuh menjadi glikogen di dlm hati. Insulin berfungsi pula menertibkan metabolisme lemak.
b. Glukagon
Bersama dgn insulin, glukagon mengontrol kadar gula dlm darah dgn cara merombak glikogen menjadi glukosa. Jika kita berpuasa atau beraktivitas berat tanpa didahului oleh asupan nutrisi, glukagon akan memecah glikogen menjadi glukosa sebagai sumber energi. Selain itu, glukagon pula mampu memecah lemak menjadi asam lemak yg siap digunakan dlm pembentukan energi.
4. Anak Ginjal (Adrenal)
Manusia mempunyai dua kelenjar adrenal. Kelenjar tersebut berada di atas ginjal. Setiap kelenjar adrenal tersusun atas dua kepingan. Bagian dlm disebut pecahan medula & pecahan luar disebut pecahan korteks. Kerja medula adrenal dipengaruhi oleh sistem saraf otonom, sedangkan korteks adrenal dipengaruhi oleh hormon ACTH dr hipofisis anterior.
a. Korteks
Pada kortek adrenal dihasilkan tiga macam hormon, yakni glucocorticoid, mineralocorticoid, & Gonadocorticoid.
1. Glucocorticoid
Glucocorticoid berfungsi sama dgn glukagon sehingga kuat dlm pengaturan kadar glukosa tubuh. Kerjanya dipengaruhi oleh sekresi ACTH di hipofisis anterior. Hormon glucocorticoid melaksanakan pekerjaan pada dikala tubuh dlm kondisi stres.
2. Mineralocorticoid
Hormon ini mengatur kadar garam dlm darah dgn cara pengaturan
ekskresi urine & keringat.
3. Gonadocarticoid
Hormon ini merupkan hormon sex, terdiri atas androge, entrogen, & progesteron. Jumlah hormon yg dihasilkan jauh lebih sedikit dibandingkan dgn hormon sex yg dihasilkan oleh testis & ovarium. Androgen & estrogen berperan dlm pembentukan ciri kelamin sekunder laki-laki & perempuan.
|
Kelenjar adrenal (anak ginjal) & cuilan-bagiannya |
b. Medula
Pada kepingan medula, dihasilkan hormon epinefrin (adrenalin) & norephinefrin (noreadrenalin). Tatkala kondisi tubuh stres, kedua hormon tersebut akan merencanakan kita dlm kondisi darurat sehingga memajukan laju metabolisme tubuh, menaikkan detak jantung, & kadar glukosa tubuh. Anda pula mampu mencicipi kerja hormon ini pada dikala Anda melakukan kegiatan-kegiatan menegangkan, mirip berdiri di ketinggian atau berada dlm kondisi cemas.
5. Testis & Ovarium
Testis & ovarium merupakan sumber utama hormon seks (Gambar 9.22). Pada laki-laki, testis membuat hormon testosteron. Hormon tersebut berpengaruh dlm kematangan seksual pada laki-laki tergolong ciri sekunder & pematangan sel sperma.
|
Testis & ovarium |
Ovarium akan membuat dua hormon yg penting, yaitu estrogen & progesteron. Hormon tersebut bekerja sama mengatur ciri seks sekunder & mengontrol masa reproduksi (menstruasi) & masa kehamilan.
Ciri seks sekunder mulai tampakpada seseorang yg berada pada masa pubertas. Pada lelaki, ciri seks sekunder bisa berbentukmembesarnya bunyi, timbulnya rambut di sekeliling kemaluan, tumbuhnya jakun, serta pundak yg melebar. Pada perempuan ciri sekunder mampu dilihat dr tumbuhnya payudara, datangnya rambut di sekeliling kemaluan, serta dimulainya siklus reproduksi perempuan (siklus menstruasi).
6. Kelenjar Timus
Kelenjar timus terletak di bawah kelenjar tiroid & paratiroid. Kelenjar tersebut ikut berperan dlm pengaturan pertumbuhan dgn menyekresikan hormon somatotropin. Selain itu, timus pula menciptakan timosin yg menertibkan buatan sel khusus dlm darah putih, yakni sel T. Sel T sungguh kokoh dlm mekanisme tata cara pertahanan tubuh.
7. Saluran Pencernaan Makanan
Beberapa golongan hormon peptida dihasilkan dr kelenjar di usus halus yg akan menolong proses pencernaan seperti hormon sekretin dan hormon kolesistokinin. Sekretin merangsang pengeluaran getah pankreas, sedangkan kolesistokinin merangsang pengeluaran empedu.
Selain di usus halus, lambung pula dapat menciptakan hormon yg menolong pencernaan makanan, yakni hormon gastrin. Hormon ini merangsang pengeluaran getah lambung.
8. Kelenjar Pineal
Kelenjar pineal berskala sebesar kacang tanah yg terletak di tengah otak. Kelenjar ini menyekresikan hormon melatonin yg menolong menertibkan ritme tubuh sehari-hari, mirip acara tidur di malam hari & berdiri di pagi hari. Fungsi lainnya masih belum dimengerti.
C. Sistem Indra
Masuknya rangsang atau impuls saraf ke dlm tubuh lewat sensor yg disebut indra. Impuls yg bisa diterima oleh indra tersebut dapat berupa panas, tekanan, cahaya, rangsang kimia, atau gelombang bunyi. Dalam tubuh terdapat lima metode indra, yaitu mata, indera pendengaran, hidung, kulit, dan pengecap.
1. Mata
Mata merupakan alat indra yg bisa mendapatkan rangsang cahaya. Mata bisa dibedakan menjadi tiga lapisan berlawanan, yakni:
- lapisan luar yg terdiri atas sklera & kornea;
- lapisan tengah yg berisi koroid, tubuh silia, & iris;
- lapisan dalam, tempat retina.
Bagian mata yg paling besar & berwarna putih yaitu
sklera. Sklera merupakan tempat otot mata melekat, di dalamnya terdapat jaringan ikat yg berwarna putih. Perhatikan Gambar 9.23.
|
Bagian-cuilan dr mata insan |
Lapisan bening di depan sklera, tempat cahaya masuk dinamakan kornea. Di dlm kornea terdapat cairan pengisi mata, yakni aqueos humor.
Cahaya yg masuk mata dikelola intensitasnya oleh suatu kepingan yg berjulukan iris. Iris mempunyai banyak pembuluh darah & mengandung pigmen warna yg menyebabkan adanya perbedaan warna pada mata.
Fungsi iris menyerupai dgn diafragma pada kamera foto. Jika intensitas cahaya tinggi, lubang tempat cahaya masuk dipersempit. Begitu pula sebaliknya. Pada iris, kepingan lubang yg berganti sesuai dgn intensitas cahaya yg masuk dinamakan pupil. Pupil terletak di pecahan tengah iris. Pupil inilah yg merupakan gerbang cahaya masuk ke mata. Pergerakan pupil disokong oleh otot halus yg berada di sekeliling pupil.
Di belakang iris terdapat suatu lensa bikonveks untuk memfokuskan cahaya yg masuk sehingga bayangan yg dilihat terperinci. Pergerakan lensa dijalankan oleh suatu otot mata. Lensa dibangun oleh protein yg disebut protein kristalin. Protein tersebut sungguh jernih sehingga memungkinkan cahaya masuk ke dlm mata. Kemampuan mata untuk memfokuskan cahaya yg masuk disebut daya kepraktisan mata. Seperti halnya kamera fotografi, mata mempunyai jarak fokus terdekat optimal untuk dapat berakomodasi. Sementara itu, untuk pandangan jarak jauh fokus lensa mata tak terbatas.
Di antara retina & iris, terdapat cairan pengisi yg disebut
cairan vitreal. Pada cuilan retina inilah, rangsang cahaya diubah menjadi impuls saraf yg diantarke tata cara saraf pusat. Bayangan yg dibiaskan oleh lensa mata akan jatuh di tempat sempit di retina yg disebut
fovea.
|
Sel batang & sel kerucut pada retina mata |
Pada retina terdapat sel batang yang sensitif terhadap cahaya redup & tak mampu membedakan warna. Selain itu, terdapat pula sel kerucut yg sensitif terhadap cahaya terang & bisa membedakan warna. Sel batang & sel kerucut banyak mengandung pigmen penglihatan retinal (turunan vitamin A) yg terikat pada protein membran yg disebut opsin. Struktur opsin berlawanan-beda pada tiap jenis fotoreseptor & kesanggupan penyerapan cahaya retina bergantung pada jenis opsin yg dimiliki.
Sel batang mempunyai jenis opsin tersendiri yg dipadukan dgn retinal menjadi pigmen penglihatan yg disebut rhodopsin. Pada dikala rhodopsin menyerap cahaya, komponen kimiawi retina berubah bentuk & menyebabkan implus saraf ke otak. Saat gelap, enzim mengubah retina kembali ke bentuk semula & bareng opsin membentuk rhodopsin. Cahaya terang membatasi pembentukan kembali rhodopsin & sel batang menjadi tak responsif. Pada dikala inilah sel kerucut melaksanakan pekerjaan .
Terdapat tiga jenis sel kerucut dgn jenis opsin yg berlainan. Setiap opsin akan berpadu dgn retinal. Semua pigmen penglihatan pada sel kerucut ini disebut photopsin. Tiga jenis sel kerucut, yakni sel kerucut merah, sel kerucut hijau, & sel kerucut biru bergantung pada jenis photopsinnya. Persepsi otak terhadap warna selain merah, hijau & biru, bergantung pada rangsang yg didapat dr dua atau tiga jenis sel kerucut. Misalnya, kalau sel kerucut merah & hijau terangsang maka kita akan menyaksikan warna kuning atau oranye.
Buta warna disebabkan oleh kerusakan atau tak terdapatnya satu jenis sel kerucut atau lebih. Buta warna lazimnya terjadi pada lelaki karena merupakan kelainan turunan yg terpaut kromosom X.
Di cuilan fovea terdapat kawasan yg peka kepada cahaya disebut bintik kuning, sedangkan penggalan yg tak peka kepada cahaya disebut bintik buta. Bayangan yg jatuh di daerah bintik buta tak akan diterjemahkan oleh otak selaku bayangan.
2. Telinga
Telinga ialah organ yg terspesialisasi mendapatkan rangsang berbentukgetaran. Selain berfungsi dlm indra pendengaran, pendengaran pula memastikan keseimbangan posisi kepala. Telinga dibagi menjadi tiga penggalan, yakni
kepingan luar,
kepingan tengah, &
pecahan dalam (Gambar 9.25).
|
Bagian pendengaran manusia |
a. Telinga Bagian Luar
Telinga potongan luar terdiri atas daun indera pendengaran & saluran pendengaran. Daun telinga berfungsi mengoptimalkan daya tangkap getaran bunyi. Adapun saluran pendengaran merupakan belahan lubang indera pendengaran. Saluran pendengaran mempunyai mekanisme pencegahan masuknya benda gila. Mekanisme tersebut berupa rambut kecil penyaring udara & melapisi saluran dgn suatu lapisan lilin. Dalam beraktivitas niscaya akan senantiasa ada benda gila yg masuk ke dlm saluran indera pendengaran sehingga lapisan lilin menggumpalkannya menjadi kotoran indera pendengaran yg disebut dgn serumen.
b. Telinga Bagian Tengah
Membran timpani menjadi awal dr saluran indera pendengaran serpihan tengah. Pada cuilan ini, terdapat tulang-tulang kecil pendengaran yg terdiri atas. Tulang martil (maleus), tulang landasan (incus), & tulang sanggurdi (stapes).
Tulang -tulang tersebut merupakan tulang terkecil yg berada dlm tubuh kita. Namun, ketiga jenis tulang berperan penting dlm perambatan getaran bunyi di dlm indera pendengaran. Dari membran timpani, getaran bunyi dirambatkan ke tulang martil, lalu ke tulang landasan, & karenanya ke tulang sanggurdi yg posisinya menempel dgn suatu tingkap oval. Tingkap oval atau tingkap jorong tersebut merupakan suatu membran tipis di dlm pendengaran.
Di penggalan tengah telinga, terdapat saluran Eustachius yg meng-hubungkan saluran pendengaran tengah dgn saluran pencernaan di rongga lisan. Saluran tersebut menyeimbangkan tekanan udara yg berada di belahan luar & dlm indera pendengaran sehingga membran timpani tak terganggu (pecah).
c. Telinga Bagian Dalam
Di bawah tingkap oval, terdapat membran yang lain, yaitu tingkap bundar. Dari tingkap bundar, getaran dirambatkan ke pecahan telinga dlm yg dimulai dr pecahan rumah siput (cochlea). Di dalamnya terdapat suatu cairan yg dipisahkan oleh suatu membran. Di dlm rumah siput terdapat pula rambut-rambut silia yg peka kepada getaran, serta organ korti yg merupakan organ untuk pendengaran. Getaran akan dirambatkan menuju cairan di dlm rumah siput yg akan menggetarkan membran basal di dalamnya sehingga memunculkan rambut getar mengalami depolarisasi. Dari cuilan rambut getar, kemudian getaran yg datang dr luar diubah menjadi impuls saraf yg akan dikirim ke otak menuju saraf akustik.
d. Saluran Keseimbangan
Saluran pendengaran menjadi salah satu organ keseimbangan tubuh. Hal tersebut karena dlm saluran pendengaran terdapat suatu saluran kecil di atas rumah siput yg disebut kanalis semisirkularis. Kanalis semisiklularis terdiri atas tiga saluran setengah lingkaran. Satu saluran berada dlm posisi horizontal yg disebut ampula, sedangkan dua serpihan yang lain dlm posisi vertikal, yaitu skula & utrikula.
Di dlm kanalis semisirkularis terdapat cairan & rambut getar yg berfungsi selaku alat pengenal posisi sehingga kita mampu menjaga keseimbangan tubuh. Selain itu, di dlm saluran ini pula terdapat suatu protein & kalsium karbonat yg ikut menegaskan posisi tubuh, yaitu otolit (Gambar 9.27). Bersama dgn cairan yg berada di dlm kanalis semisirkularis, otak bisa memahami posisi tubuh kita & mempertahankan keseimbangan posisi tubuh.
|
Skema gerakan otolit yg ikut memutuskan keseimbangan posisi tubuh tatkala bergerak |
3. Hidung
Selain selaku alat respirasi, hidung pula merupakan organ sensorik yg terspesialisasi untuk menangkap rangsang kimia. Di udara, rangsang kimia yg ringan dibawa dlm bentuk gas yg kemudian diterima oleh kemoreseptor berisi silia di hidung yg disebut reseptor olfaktori (Gambar 9.28).
Silia tersebut diminyaki oleh lapisan lendir. Pada lapisan membran silia, terdapat enzim yg akan mengkatalisis proses perubahan sinyal kimia menjadi impuls saraf sehingga membuat perubahan memiliki potensi agresi. Impuls saraf yg dihasilkan akan diantarke pecahan otak, yaitu saraf kranial olfaktori I.
|
Hidung ialah organ sensorik yg mampu menangkap rangsang kimia |
4. Lidah
Lidah merupakan pecahan dr reseptor kimia tubuh yang lain. Organ yg mendapatkan rangsangan ini yaitu ujung pengecap yg berada di pengecap. Jumlah ujung pengecap ini mampu meraih 10.000 buah yg tersembunyi di antara tonjolan-tonjolan pengecap (papila). Perhatikan Gambar 9.29.
Setiap ujung pengecap, mempunyai sensitivitas yg berbeda kepada rasa. Pada dasarnya, rasa sungguh bermacam-macam sekali, tapi hanya ada empat macam rasa yg lazim kita kecap, yakni manis, asin, asam, & pahit. Setiap penggalan di pengecap mempunyai sensitivitas berbeda kepada sensasi empat rasa tersebut.
Setiap sensasi rasa yg diberikan akan diterima oleh reseptor di dlm ujung pengecap yg akan membuat perbedaan memiliki potensi sehingga impuls saraf dapat dialirkan ke tata cara saraf pusat. Bagian otak yg mendapatkan rangsangan ini yakni saraf kranial VII (fasial) & saraf kranial IX (glosofaringeal).
|
Papila pada pengecap insan |
Sensasi rasa yg kita kecap dr tata cara saraf pengecap, biasanya berhubungan dgn kerja dr metode saraf penciuman di hidung. Oleh karena itu, pada dikala kita pilek & indra penciuman tersumbat, kuliner yg kita makan seakan tak mempunyai rasa.
5. Kulit
Kulit merupakan reseptor tubuh yg paling luas & paling pertama mendapatkan keterangan dr lingkungan. Di dlm kulit, tersimpan banyak sekali reseptor mekanis (mechanoreceptor) sehingga kita mampu merasakan hambar, panas, tekanan, hingga rasa sakit. Umumnya, reseptor berada di bawah folikel akar rambut sehingga diduga ada hubungan antara rambut di kulit dgn sensitivitas kulit terhadap rasa tertentu. Anda bisa mengambarkan bagaimana rasa sakit akhir rambut kaki yg dicabut jikalau dibandingkan dgn rambut di kepala. Di bawah kulit, setidaknya ada lima jenis sel saraf reseptor yg mendapatkan keterangan berlainan (Gambar 9.30), yakni:
- Ruffini, peka kepada rangsang suhu panas;
- Krause, peka terhadap rangsang suhu dingin;
- Paccini, peka terhadap rangsang tekanan, & sentuhan;
- Meissner, peka terhadap rangsang tekanan & sentuhan;
- Ujung saraf bebas, peka kepada rangsang tekanan ringan & rasa sakit.
|
Jenis sel saraf sensoris yg berada di bawah kulit manusia |
Kerja kelima sel saraf tersebut mampu dikelompokkan menjadi tiga tipe reseptor, yakni termoreseptor (Ruffini & Krause), mekanoreseptor (Meisner & Paccini), & reseptor rasa sakit (ujung saraf bebas). Mekanoreseptor banyak terdapat di ujung jari, bibir, telapak kaki, & alat kelamin. Ujung-ujung reseptor rabaan pula terdapat pada folikel rambut di dlm lapisan dermis. Reseptor rasa sakit atau nyeri dibedakan dr mekanoreseptor karena memang mempunyai prosedur kerja yg bertentangan.
Reseptor rasa sakit dapat dikatakan selaku reseptor kimia yg berada di luar hidung & pengecap. Reaksi kerja yg terjadi selesai sensasi rasa sakit di kulit diciptakan oleh pelepasan enzim dr jaringan yg rusak atau terluka sehingga akan mengganti protein tertentu di dlm darah menjadi suatu zat kimia, yakni bradikinin, yg mengaktifkan reseptor rasa sakit.
D. Gangguan pada Sistem Regulasi
Gangguan pada metode regulasi bisa terjadi pada metode saraf, metode hormon, & metode indra. Berikut ini beberapa gangguan yg biasa ditemui pada tata cara regulasi.
1. Gangguan Sistem Saraf Pusat
Beberapa penyakit yg mengganggu metode saraf pusat yakni stroke, meningitis, sklerosis ganda, polio paralitik, penyakit Parkinson, penyakit Leu Gehrig, & sakit kepala migrain.
a. Stroke
Penyakit ini disebabkan oleh kerusakan pada otak yg dipicu oleh terhalangnya fatwa darah atau hilangnya darah di pembuluh darah dlm otak. Masih ingatkah Anda materi tata cara peredaran darah? Apa yg bisa menimbulkan kelainan pada fatwa darah?
Penderita stroke mempunyai duduk perkara dgn reaksi motorik (gerakan pada potongan tubuh tertentu) sehingga menjadikan kelumpuhan. Jika serpihan otak tak mendapat suplai nutrisi, akan terjadi ajal pada pecahan sel sarafnya. Jika semua belahan otak tak mendapatkan nutrisi dlm waktu lima menit saja, mampu menyebabkan kematian. Stroke disebut pula selaku maut sebagian sel saraf di otak.
b. Meningitis
Anda sudah mengenal lapisan pelindung otak, yakni meninges. Bagian ini tak luput dr infeksi yg disebabkan oleh mikroorganisme. Penyakit infeksi atau radang pada lapisan meninges dinamakan meningitis.
c. Koma
Koma diartikan selaku periode panjang seseorang pada kondisi tak tersadarkan diri & tak mampu dirangsang bahkan dgn stimuli yg paling menyakitkan. Koma dapat diakibatkan oleh benturan pada otak.
d.Tremor
Tremor ialah kondisi tubuh & alat gerak yg tak mampu menahan goncangan tubuh. Penderita lanjutannya yaitu penyakit Parkinson, yakni kelainan otak yg ditandai dgn gemetar & kesusahan berjalan, bergerak, & regulasi.
e. Sklerosis ganda
Sklerosis ganda ialah salah satu penyakit utama pada metode saraf pusat. Orang dgn penyakit ini mengalami pengurangan mielin yg menimbulkan gangguan pada kesanggupan saraf untuk menghantarkan impuls elektrik dr & ke otak. Beberapa gejalanya yakni lemas pada kaki & lutut, hilangnya keseimbangan, penglihatan kabur, & berkurangnya kesanggupan mengatakan.
f. Sakit kepala migrain
Sakit kepala migrain merupakan sakit kepala yg terjadi pada salah satu sisi kepala.
g. Rabies
Rabies yaitu penyakit infeksi akut pada susunan saraf pusat yg disebabkan oleh virus rabies. Rabies ditularkan lewat gigitan hewan penular rabies, mirip anjing, kucing, & monyet (Gambar 9.31). Setelah memperbanyak diri dlm neuron-neuron sentral, virus bergerak ke arah perifer dlm serabut saraf eferen, saraf volunter, maupun saraf otonom. Dengan demikian, virus tersebut menyerang hampir setiap organ & jaringan di dlm tubuh, & berkembang biak dlm jaringan-jaringan seperti kelenjar ludah & ginjal.
|
Hewan penyebar rabies. Rabies mampu ditularkan antara lain oleh monyet & anjing |
2. Gangguan pada Sistem Hormon
Terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon bisa menimbulkan kelainan pada tubuh. Contohnya, bila kelenjar pituitari memproduksi terlampau banyak hormon berkembang, seorang anak dapat menjadi sungguh tinggi. Jika kelenjar tersebut memproduksi terlalu sedikit, anak itu menjadi kerdil. Beberapa pola lain gangguan yg diakibatkan oleh hormon yakni sebagai berikut.
a. Defisiensi Adrenal
Beberapa orang mempunyai permasalahan dgn bikinan kelenjar adrenal sehingga tubuhnya lemah, gampang lelah, sakit pada kawasan perut, mual-mual, & kehilangan cairan tubuh. Kondisi tersebut disebabkan berkurangnya fungsi korteks adrenal yg mengakibatkan berkurangnya bikinan hormon adrenal kortikosteroid. Perawatan yg dapat dijalankan yakni dgn memperlihatkan pengganti hormon kortikosteroid.
b. Sindrom Cushing
Penggunaan obat-obatan tertentu untuk mengobati suatu penyakit, ternyata mampu menyebabkan timbulnya penyakit gres. Sindrom cushing disebabkan oleh jumlah hormon glukokortikoid yg berlebih pada tubuh. Pada belum sampaumur, biasanya terjadi jika mereka mengonsumsi obat-obatan kortikosteroid sintetis (mirip prednisone) dlm takaran yg besar untuk menyembuhkan penyakit autoimun, seperti lupus. Gejala yg timbul dlm jangka waktu panjang merupakan obesitas, kegagalan meningkat , lemahnya otot-otot, kulit mudah teriritasi, jerawat, tekanan darah tinggi, & pergantian psikologi. Terapi penyembuhan yg mampu dijalankan yakni dgn operasi, terapi radiasi, kemoterapi, atau obat-obatan yg membatasi buatan hormon.
c. Diabetes
Terdapat dua jenis diabetes, yakni diabetes tipe 1 & diabetes tipe 2.
1. Diabetes tipe 1
Diabetes tipe 1 disebabkan pankreas gagal memproduksi cukup insulin. Gejalanya yaitu terus-menerus haus, lapar, buang air kecil, & hilangnya berat tubuh. Pada anak-anak & remaja, kondisi tersebut biasanya disebabkan antibodi menyerang & menghancurkan sel pankreas yg memproduksi insulin. Penyakit tersebut mampu menimbulkan komplikasi jangka panjang, mirip duduk perkara ginjal, kerusakan saraf, kebutaan, & penyakit jantung koroner dini & stroke. Untuk mengontrol kandungan gula dlm darah & meminimalisir risiko komplikasi diabetes, penderitanya memerlukan suntikan insulin dengan-cara terorganisir.
2. Diabetes tipe 2
Diabetes tipe 2 disebabkan tubuh tak mampu memproduksi insulin dlm jumlah yg masuk akal . Anak-anak & remaja yg mengidap penyakit ini akan keunggulan berat tubuh. Gejala & komplikasi yg timbul serupa dgn diabetes tipe 1. Beberapa penderita dapat mengontrol kadar gula dlm darah dgn diet, berolahraga, & mengonsumsi obat-obatan. Namun, banyak pula yg membutuhkan suntikan insulin seperti penderita diabetes tipe 1.
|
Insulin. Kini insulin mampu diproduksi menggunakan basil. Insulin digunakan oleh para penderita diabetes |
d. Masalah Hormon Tumbuh
Kelenjar pituitari yg gagal memproduksi sejumlah hormon berkembang yg dibutuhkan, bikin pertumbuhan seorang anak terganggu. Hormon berkembang yg diproduksi dengan-cara berlebihan pada masa pertumbuhan akan bikin tulang & belahan tubuh lain berkembang dengan-cara berlebihan & menimbulkan gigantisme. Hipoglikemi (kadar gula rendah) pula dapat timbul pada anak yg kekurangan hormon tumbuh, biasanya pada bayi & anak kecil.
e. Tiroid
Kelainan yg berkaitan dgn hormon tiroid, yakni hipertirodisme & hipotirodisme.
1. Hipertiroidisme
Hipertiroid merupakan kondisi kadar hormon tiroid dlm darah sungguh tinggi. Gejala yg timbul berupa hilangnya berat badan, gugup, tremor, keringat berlebih, laju detak jantung & tekanan darah tinggi, mata yg menonjol, & hiperaktif. Penyakit ini mampu diobati dgn pengobatan, pembuangan atau penghancuran kelenjar tiroid dgn operasi atau terapi radiasi.
2. Hipotiroidisme
Hipotiroidisme merupakan kebalikan dr hipertiroid, yakni kadar hormon tiroid dlm darah sangat minim. Hal tersebut mengakibatkan lambatnya proses-proses dlm tubuh sehingga tubuh menjadi lemah, laju detak jantung rendah, keringnya kulit, & penambahan berat tubuh. Karena kadar hormon tiroid dlm darah rendah, kelenjar tiroid berusaha memproduksinya. Hal tersebut berakibat pada membengkaknya kelenjar tiroid yg diketahui dgn penyakit gondok (Gambar 9.33).
|
Penyakit gondok. Hal ini terjadi pada seseorang yg kurang mengonsumsi yodium |
Untuk menghalangi & mengobatinya, pasien diberi zat yodium sehingga bikinan hormon tiroidnya kembali normal. Selain itu, hipotiroid pada anak-anak mampu mengakibatkan lambatnya pertumbuhan (kekerdilan) & tertundanya pubertas. Kondisi ini disebut kretinisme. Bayi -bayi yg dilahirkan dgn tak adanya atau tak sempurnanya kelenjar tiroid bisa mengidap hipotiroidisme. Kondisi tersebut mampu diobati dgn dukungan pengganti hormon tiroid dengan-cara oral.
f. Pubertas Dini
Perubahan tubuh yg bekerjasama dgn pubertas mampu timbul dengan-cara dini pada anak-anak jikalau hormon pituitari yg menstimulasi gonad meningkat dengan-cara dini. Pengobatan lewat suntikan bisa dilaksanakan untuk menekan sekresi hormon-hormon pituitari (gonadotropin) & menahan pertumbuhan kemajuan seksual pada belum dewasa sebelum waktunya.
3. Gangguan pada Sistem Indra
Beberapa kelainan yg terjadi pada tata cara indra di antaranya ialah sebagai berikut.
a. Rabun Jauh
Rabun jauh (miopi) disebabkan daya saranamata berganti sehingga tak dapat memfokuskan bayangan tepat di bintik kuning. Orang yg menderita rabun jauh tak dapat menyaksikan objek yg berada jauh karena bayangan yg masuk ke mata jatuh di depan bintik kuning. Penderitanya bisa ditolong dgn memakai lensa cekung (bikonkaf).
b. Rabun Dekat
Rabun dekat (hipermetropi) disebabkan daya fasilitas mata yg menurun, penderitanya tak bisa menyaksikan dgn terang objek yg jaraknya bersahabat dgn mata. Umumnya, penderita rabun erat berafiliasi dgn penuaan. Semakin tua usia seseorang, kian menyusut daya saranamata sehingga terjadi hipermetropi. Penderitanya dapat ditolong dgn menggunakan lensa cembung (bikonveks) (Gambar 9.34).
|
Penderita miopi & hipermetropi yg bisa ditolong dgn lensa kacamata |
c. Presbiopi
Presbiopi merupakan gabungan dr rabun jauh & erat sehingga benda yg terlalu jauh ataupun terlalu erat tak mampu difokuskan. Penderitanya bisa dibantu dgn memakai lensa progresif.
Akhirnya, sampailah pembahasan admin pada kali ini ihwal Sistem Regulasi. Semoga berfaedah & dgn adanya artikel diatas, mampu menjadi salah satu bahan bacaan untuk memperbesar ilmu & pengetahuan anda selama ini.