WargaMasyarakat.org – Apa yg dimaksud dgn Penelitian Tindakan (Action Research)…?. Penelitian ini merupakan pertumbuhan yg muncul pada tahun 1940-an sebagai salah satu model observasi yg muncul di tempat kerja, daerah di mana peneliti melakukan perkerjaan sehari-hari. Misalnya, kelas merupakan tempat observasi bagi para guru, sekolah menjadi kawasan observasi bagi para kepala sekolah. Penelitian ini pula dapat dilakukan di desa daerah masyarakat beraktivitas, menjadi daerah observasi bagi para petugas penyuluh penduduk . berikut yakni penjelasan seputar pengertian penelitian langkah-langkah, Karakteristik Penelitian Tindakan, Tujuan Penelitian Tindakan & Model Penelitian Tindakan.
Daftar Isi
Definisi Penelitian Tindakan
Penelitian langkah-langkah adalah merupakan suatu bentuk observasi refleksi diri yg dilakukan oleh para partisipan dlm situasi-suasana sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki praktek yg dilaksanakan sendiri. Dengan demikian akan diperoleh pengertian mengenai praktek tersebut & situasi di mana praktek tersebut dilaksanakan.
Penelitian langkah-langkah adalah merupakan suatu proses yg menunjukkan iktikad pada pengembangan kekuatan berpikir reflektif, diskusi, penentuan keputusan & langkah-langkah oleh orang-orang biasa, berpartisipasi dlm observasi kolektif dlm menanggulangi kesulitan-kesusahan yg mereka hadapi dlm kegiatannya.
Penelitian Tindakan menurut para mahir
Menurut Arikunto definisi observasi tindakan yakni penelitian wacana hal-hal yg terjadi di penduduk atau golongan target, & hasilnya pribadi dapat dikenakan pada penduduk yang bersangkutan.
Menurut Kemmis & Taggart menyatakan bahwa pengertian Penelitian Tindakan adalah suatu bentuk observasi reflektif diri dengan-cara kolektif dilakukan peneliti dlm situasi sosial untuk meningkatkan akal sehat & keadilan praktek pendidikan sosial mereka, serta pemahaman mereka mengenai praktek & kepada situasi tempat di mana dijalankan praktek-praktek tersebut.
Secara Umum penelitian langkah-langkah adalah cara suatu golongan atau seseorang dlm mengorganisasi suatu kondisi sehingga mereka mampu mempelajari pengalaman mereka & menciptakan pengalaman mereka mampu diakses oleh orang lain. Dalam kenyataannya, observasi tindakan mampu dilaksanakan baik dengan-cara grup maupun individual dgn harapan pengalaman mereka mampu ditiru atau diakses untuk memperbaiki mutu kerja orang lain.
Baca Juga : Pengertian Penelitian Deskriptif serta Tujuannya
Karakteristik Penelitian Tindakan
- Problem yg dipecahkan merupakan problem praktis yg dihadapi peneliti dalam kehidupan profesi sehari-hari.
- Peneliti memperlihatkan perlakuan (treatment) yg berupa tindakan berkala untuk memecahkan permasalahan & sekaligus meningkatkan mutu yg dapat dinikmati implikasinya oleh subjek yg diteliti.
- Langkah-langkah penelitian yg direncanakan senantiasa dlm bentuk siklus tingkatan atau daur yg memungkinkan terjadinya kerja kalangan maupun kerja mampu berdiri diatas kaki sendiri dengan-cara intensif.
- Penelitian langkah-langkah bersifat terbuka.
- Penelitian tindakan merupakan suatu analisis kritis kepada daerah-kawasan kerja pendidikan.
- Penelitian langkah-langkah merupakan justifikasi bagi praktik kerja seseorang.
- Adanya langkah berfikir reflektif (reflective thinking) dr peneliti baik sehabis maupun sebelum tindakan. Reflective thinking ini penting untuk melakukan retrospeksi (kaji ulang) terhadap tindakan yg telah diberikan & implikasinya yg muncul pada subjek yg diteliti sebagai akibat adanya observasi langkah-langkah.
Tujuan Penelitian Tindakan
- Salah satu cara strategis guna memperbaiki layanan maupun hasil kerja dlm suatu forum.
- Mengembangkan rencana langkah-langkah guna meningkatkan apa yg sudah dikerjakan kini.
- Mewujudkan proses observasi yg mempunyai faedah ganda, baik bagi peneliti yg dlm hal ini mereka memperoleh info yg berhubungan dengan permasalahan, maupun pihak subjek yg diteliti dlm mendapatkan manfaat eksklusif dr adanya langkah-langkah positif.
- Tercapainya konteks pembelajaran dr pihak yg telibat, yakni peneliti & para subjek yg diteliti (Mc. Niff, 1992)
- Timbulnya budaya meneliti yg terkait dgn prinsip sambil bekerja dapat melaksanakan penelitian di bidang yg ditekuninya.
- Timbulnya kesadaran pada subjek yg diteliti sebagai akibat adanya tindakan aktual untuk meningkatkan mutu.
- Diperolehnya pengalaman aktual yg berkaitan dekat dgn perjuangan kenaikan mutu dengan-cara profesional maupun akademik.
Model Penelitian Tindakan
- Model Kemmis. Model ini dikembangkan oleh Stephen Kemmis & Robin Mc Taggart tahun 1988. Mereka menggunakan empat bagian Penelitian Tindakan (penyusunan rencana, langkah-langkah, observasi, & refleksi) & suatu metode spiral yg saling terkait antara langkah satu dgn langkah berikutnya.
- Model Ebbut. Model ini terdiri dr tiga tingkatan atau daur. Pada tingkat pertama, pandangan baru permulaan dikembangkan menjadi langkah langkah-langkah pertama, kemudian langkah-langkah pertama tersebut dimonitor implementasi pengaruhnya kepada subjek yg diteliti. Semua akhirnya dicatat dengan-cara sisematis tergolong kesuksesan & kegagalan yang terjadi. Catatan monitoring tersebut digunakan sebagai bahan revisi rencana biasa tahap kedua. Pada tingkat kedua ini, planning biasa hasil revisi dibentuk langkah tindakannya,dilaksanakan, monitoring efek tindakan yg terjadi pada subjek yang diteliti, dokumentasikan imbas tindakan tersebut dengan-cara detail & digunakan sebagai bahan untuk masuk ke tingkat ketiga. Pada tingkatan ini, dijalankan tindakan mirip yg dilaksanakan pada tingkat sebelumnya; dilaksanakan, didokumentasi imbas tindakan, kemudian kembali ke tujuan lazim Penelitian Tindakan untuk mengenali apakah permasalahan yg sudah dirumuskan dapat terpecahkan.
- Model Elliot. Model ini dikembangkan oleh dua orang teman, yakni Elliot & Edelman. Mereka mengembangkan dr model Kemmis dibuat dgn lebih rinci pada setiap tingkatannya, agar lebih membuat lebih mudah dlm tindakannya. Proses yg sudah dilaksanakan dlm semua tingkatan tersebut digunakan untuk menyusun laporan penelitian. Dalam model Elliot ini, sesudah ditemukannya wangsit & permasalahan yg menyangkut dgn kenaikan praktis, maka dilaksanakan tahap reconnaisance atau peninjauan ke lapangan. Setelah diperoleh perencanaan yg baik & sesuai dgn kondisi lapangan, maka tindakan yg berkala & sistematis dapat diberikan pada subjek yg diteliti. Pada final langkah-langkah, peneliti melaksanakan tindakan monitoring kepada imbas langkah-langkah yg mungkin berupa keberhasilan & hambatan, disertai dgn faktor-faktor penyebabnya. Atas dasar hasil monitoring tersebut, peneliti dapat menggunakannya selaku bahan perbaikan yg dapat dipraktekkan pada langkah tindakan kedua & seterusnya hingga diperoleh isu atau kesimpulan tentang apakah permasalahan yg dirumuskan sudah mampu dipecahkan.
- Model McKernan. Pada model ini ilham umum sudah dibuat lebih rinci, yaitu dgn diidentifikasinya permasalahan, pembatasan masalah & tujuan, penilaian keperluan subjek, & dinyatakannya hipotesis atau jawaban sementara kepada perkara di dlm setiap tingkatan atau daur. Model ini, yg pula perlu diperhartikan yaitu bahwa pada setiap daur tindakan yg ada senantiasa dievaluasi guna melihat hasil tindakan, apakah tujuan dan permasalahan penelitian telah mampu dicapai. Jika ternyata langkah-langkah yg diberikan sudah dapat memecahkan masalah, maka observasi mampu diakhiri. Apabila hasil observasi belum mampu memecahkan permasalahannya, maka peneliti mampu masuk pada tingkatan berikutnya.