close

√ Pengertian Masyarakat Majemuk Serta Karakteristiknya

Pengertian Masyarakat Majemuk Serta Karakteristiknya. Masyarakat Indonesia merupakan penduduk beragam, beribu-ribu suku bangsa ada di dalamnya dgn latar belakang kebudayaan yg berlainan-beda. Keanekaragaman kebudayaan di Indonesia merupakan kekayaan bangsa yg tak ternilai, dimana kekayaan itu perlu dilestarikan & dikembangkan sehingga sifat kebineka tunggalikaan yg ada di Indonesia itu dapat dimengerti terus dr generasi ke generasi. 

Definisi Masyarakat Majemuk

Masyarakat majemuk terbentuk dr dipersatukannya penduduk -penduduk suku bangsa oleh tata cara nasional, yg umumnya dilakukan dengan-cara paksa (by force) menjadi suatu bangsa dlm wadah negara. Sebelum Perang Dunia kedua, masyarakat-penduduk negara jajahan ialah teladan dr penduduk beragam. Sedangkan setelah Perang Dunia kedua teladan-teladan dr penduduk majemuk antara lain, Indonesia, Malaysia, Afrika Selatan, & Suriname.
Menurut Nasikun masyarakat beragam adalah merupakan penduduk yg menganut aneka macam metode nilai yg dianut oleh aneka macam kesatuan sosial yg menjadi bab-bagiannya yakni sedemikian rupa sehinggan para anggota penduduk kurang memiliki loyalitas kepada penduduk sebagai suatu keseluruhan, kurang memiliki homogenitas kebudayaan, atau bahkan kurang mempunyai dasar-dasar untuk saling memahami satu sama lain. 
Parsudi Suparlan mengungkapkan bahwa, “masyarakat beragam terbentuk dr dipersatukannya masyarakat-masyarakat suku bangsa oleh metode nasional yg umumdikerjakan dengan-cara paksa (coercy by force) menjadi suatu bangsa dlm bentuk nasional”. Ciri yg paling tampakdr sebuah masyarakat mejemuk adalah adanya sistem nasional yg menghubungkan metode nasional atau pemerintahaan nesional dgn suku bangsa yg ada di masyarakat & hubungannya antar penduduk suku bangsa.

Karakteristik Masyarakat majemuk

  1. Terjadi segmentasi ke dlm bentuk-bentuk kelompok subkebudayaan yg berlainan satu dgn yg lain.
  2. Memiliki struktur sosial yg terbagi-bagi kedalam lembaga-lembaga yg bersifat nonkomplomenter.
  3. Kurang membuatkan konsensus diantar para anggota-anggotanya terhadap nilai-nilai yg bersifat dasar.
  4. Secara relatif kerap kali mengalami pertentangan diantara golongan yg satu dgn kelompok yg lain.
  5. Secara relatif, integrasi sosial tumbuh diatas paksaan (coercion) & saling ketergantungan di dlm bidang ekonomi
  6. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kalangan lain.