√ Pengertian Kriptografi serta Komponen Dan Tujuannya

WargaMasyarakat.Org – Apa yg dimaksud dgn Kriptografi serta Komponen Dan Tujuannya. Ditinjau dr terminologinya, kata kriptografi berasal dr bahasa Yunani yaitu ‘cryptos’ yg mempunyai arti ‘menyembunyikan’, & ‘graphein’ yg artinya ‘menulis’. Berikut yaitu penjelasan seputar pengertian Kriptografi, komponen Kriptografi & Tujuan Kriptografi.
 Apa yg dimaksud dgn Kriptografi serta Komponen Dan Tujuannya Pengertian Kriptografi serta Komponen Dan Tujuannya

Definisi Kriptografi

Menurut A.Menezes pemahaman kriptografi adalah ilmu yg mempelajari teknik-teknik matematika yg bekerjasama dgn aspek keamanan informasi seperti kerahasiaan, integritas data serta otentifikasi. Sedangkan ilmu & seni memecahkan cipherteks disebut kriptanalisis. Pelakunya disebut kriptanalis. Cabang ilmu yg mempelajari keduanya, yaitu kriptografi.
Secara Umum Pengertian kriptografi yaitu cabang ilmu yg mempelajari cara mengganti berita dr kondisi/bentuk wajar (dapat dipahami) menjadi bentuk yg tak mampu dipahami. Pesan asli disebut sebagai plainteks & pesan yg sudah disandikan disebut cipherteks. Pesan terakhir yg sudah disandikan & lalu diantardisebut kriptogram. Proses mengganti plainteks menjadi cipherteks disebut enkripsi atau enciphering. Kebalikan dr proses tersebut, yaitu mengubah cipherteks menjadi plainteks disebut dekripsi atau deciphering.

Komponen Kriptografi

  1. Pesan, Plainteks, & Cipherteks. Pesan merupakan data atau informasi yg mampu dibaca & dimengerti maknanya. Nama lain untuk pesan adalah plainteks (plaintext). Pesan mampu berupa data atau info yg dikirim atau yg disimpan dlm media penyimpanan. Pesan yg tersimpan bisa berupa teks, gambaran (image), bunyi/bunyi (audio) & video. Agar pesan tak mampu diketahui maknanya oleh pihak lain maka, pesan mampu disandikan ke bentuk lain yg tak dapat dipahami. Bentuk pesan yg tersandi disebut cipherteks (ciphertext).
  2. Pengirim & Penerima. Komunikasi data melibatkan pertukaran pesan antara dua entitas. Pengirim (sender) yaitu entitas yg mengantarpesan pada entitasnya yg lain. Penerima (receiver) adalah entitas yg mendapatkan pesan. Entitas di sini mampu berupa orang, mesin (komputer), kartu kredit, & sebagainya.
  3. Enkripsi & Dekripsi. Proses menyandikan pesan asli (plainteks) menjadi pesan tersandi (cipherteks) disebut enkripsi (encryption) sedangkan proses untuk mengembalikan pesan tersandi (cipherteks) menjadi plainteks semula dinamakan dekripsi (decryption).
  4. Cipher & Kunci. Algoritma kriptografi disebut pula cipher yaitu hukum untuk enchipering & dechipering, atau fungsi matematika yg dipakai untuk enkripsi & dekripsi. Keamanan algoritma kriptografi sering diukur dr banyaknya kerja (work) yg dibutuhkan untuk memecahkan cipherteks menjadi plainteks tanpa mengenali kunci yg digunakan. Kunci (key) merupakan parameter yg digunakan untuk transformasi enciphering & deciphering. Kunci lazimnya berupa string atau deretan bilangan.
  5. Sistem kriptografi. Kriptografi membentuk sebuah metode yg dinamakan sistem kriptografi. Sistem kriptografi (cryptosystem) terdiri dr algoritma kriptografi, semua plainteks & cipherteks yg mungkin & kunci.
  6. Penyadap (eavesdropper). Penyadap merupakan orang yg mencoba menangkap pesan selama ditransmisikan. Tujuan penyadap yakni untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya mengenai tata cara kriptogafi yg digunakan untuk berkomunikasi dgn maksud untuk memecahkan cipherteks. Nama lain penyadap : enemy, adversary, intruder, interceptor, bad guy.
  7. Kriptanalisis. Kriptografi berkembang sedemikian rupa sehingga melahirkan bidang yg berlawanan yakni kriptanalisis. Kriptanalisis (crytanalysis) adalah ilmu & seni untuk memecahkan cipherteks menjadi plainteks tanpa mengetahui kunci yg dipakai. Pelakunya disebut kriptanalis.
  √ Pengertian Dan Keunggulan WIFI

Tujuan Kriptografi

Kriptografi bertujuan untuk memberikan layanan keselamatan (yang pula dinamakan faktor-aspek keselamatan) sebagai berikut :
  1. Kerahasiaan (confidentiality). Adalah layanan yg ditujukan untuk mempertahankan agar pesan tak mampu dibaca oleh pihak-pihak yg tak berhak.
  2. Integritas data (data integrity). Merupakan kemampuan akseptor pesan untuk memverifikasi pesan, memastikan bahwa pesan belum dimodifikasi dlm perjalanan, seorang penyusup semestinya tak mampu merubah pesan asli dgn yg palsu.
  3. Otentikasi (authentication). Otentifikasi yakni kemampuan akseptor pesan untuk memutuskan pesan tersebut asli. Seorang penyusup semestinya tak bisa menyamar sebagai orang lain.
  4. Nirpenyangkalan (non-repudiation). Adalah dimana pengirim pesan tak bisa menyangkal bahwa ia sudah mengantarpesan.