√ Pengertian Kolaborasi, Jenis, Tujuan, Manfaat, dan 3 Contohnya

Kolaborasi Adalah

Kolaborasi bisa dikatakan terjadi jikalau ada sekelompok orang berkumpul & menyumbangkan keahlian untuk kepentingan tujuan, proyek, atau misi bareng . Prihal ini teladan sederhanya yakni tatkala seorang fotografer bekerja dgn seorang desainer untuk membuat gambar sampul, atau departemen teknologi yg dengan-cara terstruktur bertemu dgn tim penjualan untuk mencapai sasaran triwulanan.

Oleh alasannya adalah itulah kolaborasi dianggap selaku proses sosial & interaksi sosial yg terjadi balasan adanya kerja kelompok. Hingga akibatnya, adanya penggabungan atas kemampuan yg dipelajari mampu memperlihatkan manfaat yg beragam bagi lingkungan sosial. Baik faedah bagi diri kita sendiri maupun faedah bagi rekan kerja.

Kolaborasi

Sejatinya, kerja sama bisa diketahui selaku proses antara dua orang atau lebih yg melakukan pekerjaan sama untuk menuntaskan peran atau mencapai suatu tujuan. Dimana perumpamaan kolaborasi memainkan kiprah sosial penting dlm keberhasilan suatu organisasi sosial, lantaran tujuan yg ditetapkan dicapai dgn cepat & dgn sumber daya yg terbatas.

Disisi lain, kolaborasi terjadi di semua bentuk tindakan sosial. Prihal ini misalnya adanya kerja sama pada bidang pekerjaan yg tujuan yakni untuk mengoptimalkan peluang kesuksesan dgn mengurus pengalaman yg terbuka, komunikatif, & kolaboratif di antara semua anggota organisasi dlm usaha tersebut.

Pengertian Kolaborasi

Kolaborasi yaitu langkah-langkah individu & kelompok yg melakukan pekerjaan sama untuk bikin keputusan dengan-cara bahu-membahu, sehingga tatkala mengatakan tentang kolaborasi menilai kesatuan. Prihal ini contohnya di kawasan kerja, definisi kolaborasi meluas ke anggota tim atau kolega yg melakukan pekerjaan bareng & menetapkan proses untuk membuat opsi yg disetujui semua anggota untuk tujuan yg lebih besar.

Pengertian Kolaborasi Menurut Para Ahli

Adapun definisi kolaborasi berdasarkan para mahir, antara lain:

  1. Kamus Heritage Amerika (2000), Pengertian kerja sama yakni hakekat untuk bekerja bareng khususnya dlm usaha penggabungan pemikiran.
  2. Jonathan (2004), Definisi kolaborasi ialah proses interaksi di antara beberapa orang yg berkelanjutan.

Jenis Kolaborasi

Jenis-jenis kerja sama, diantaranya yaitu sebagai berikut:

  1. Kolaborasi Tim

Dalam sebuah organisasi, tim diharapkan mampu memberikan hasil terbaik, namun kinerja yg baik kadang-kadang terhambat tatkala anggota tim gagal untuk melakukan pekerjaan sama. Oleh karena itu, lingkungan tim yg kolaboratif sangat penting untuk kesuksesan tim.

Untuk meningkatkan kerja sama tim, maka setiap anggota tim harus memenuhi tugas mereka yg saling berkaitan satu sama lain, & melaksanakan beberapa hal penting berikut ini:

  1. Memiliki tujuan & sasaran yg sama
  2. Membangun keyakinan di antara anggota tim
  3. Memperjelas kiprah
  4. Berkomunikasi dengan-cara terbuka & efektif
  5. Menyeimbangkan konsentrasi tim
  6. Menghargai keragaman

  1. Kolaborasi Video

Dalam kolaborasi video, organisasi bisnis mampu meminimalisir ongkos yg terkait dgn perjalanan staf. Peserta yg tersebar dengan-cara geografis dapat terhubung ke lingkungan pertemuan pribadi tanpa harus melaksanakan perjalanan jauh ke lokasi konferensi. Hal tersebut memungkinkan untuk dijalankan melalui konferensi video, komunikasi interaktif dua arah yg pada dasarnya seperti dgn panggilan telepon, tetapi lewat video.

Dengan kolaborasi video, suatu organisasi mampu meminimalkan banyak duit dgn biaya perjalanan yg lebih rendah. Sehingga hal ini pula membantu mempercepat pengambilan keputusan & dengan-cara signifikan mengurangi waktu pemasaran dgn mengumpulkan semua pemangku kepentingan untuk diskusi yg produktif.

  1. Kolaborasi Jaringan

Kolaborasi jaringan melibatkan interaksi antara organisasi & orang-orang yg terdistribusi dengan-cara geografis, sebagian besar otonom, & heterogen dlm hal lingkungan operasi mereka yg didorong oleh tujuan, budaya, & modal sosial, namun semua berkolaborasi dengan-cara efektif untuk meraih tujuan bersama. Seringkali, para anggota tak mengenal semua anggota lainnya, namun interaksi mereka sebagian besar didukung oleh jaringan komputer.

Kolaborasi jaringan terutama didorong oleh media umum, konektivitas internet universal, serta kesanggupan untuk terhubung dgn beragam orang melintasi jarak & waktu. Juga, dlm jenis kerja sama ini, keanggotaan & garis waktu terbuka & tak terbatas.

  1. Kolaborasi Cloud

Teknologi mutakhir telah menimbulkan kolaborasi cloud sebagai solusi yg berkembang pesat untuk problem yg terkait dgn penyimpanan data & kerja sama dlm organisasi. Dengan adanya kenaikan penyimpanan & berbagi data, staf organisasi mampu terhubung & bekerja dengan-cara kolektif selaku tim, & dgn cara yg jauh lebih efisien & produktif.

Kolaborasi cloud intinya memungkinkan dua atau lebih anggota untuk menjalankan sebuah proyek sekaligus. Staf menggunakan platform kerja sama berbasis cloud yg memungkinkan mereka untuk berbagi, mengedit, & melakukan pekerjaan sama dlm proyek.

Manfaat lain dr kolaborasi cloud meliputi: Peningkatan kanal ke file yg lebih besar, Tingkat partisipasi yg lebih tinggi, Curah usulan yg lebih baik, Pembaruan real-time, Peningkatan kinerja organisasi.

  1. Kolaborasi Komunitas

Kolaborasi dlm arti komunitas biasanya maksudnya terfokus pada pembelajaran, dibandingkan dgn menuntaskan proyek. Anggota organisasi melakukan pekerjaan untuk mengembangkan & membangun pengetahuan. Mereka mungkin pergi ke komunitas terdekat mereka untuk membantu memecahkan suatu masalah saat masih belajar, & kemudian kembali & menerapkan temuan mereka di organisasi mereka.

Dalam jenis kerja sama ini, keanggotaan mampu dibatasi & pribadi. Namun, jangka waktu untuk aktivitas ini sering terbuka atau terus menerus. Contoh komunitas yg kerja sama dgn baik yaitu tatkala anggota tim meminta sampel proyek sebelumnya dr komunitas mereka untuk dirujuk dlm proyek gres.

Tujuan Kolaborasi

Kolaborasi merupakan hal yg penting untuk dilaksanakan karena dapat memenuhi beberapa tujuan, diantaranya;

  1. Membantu kita memecahkan dilema

Ketika kita sedang menghadapi suatu permasalahan dlm pekerjaan kita, misalnya kita kekurangan ilham, pertumbuhan terhenti, & tenggat waktu pekerjaan kita yg semakin akrab, kita dapat meminta perlindungan atau mencari perspektif lain.

Kita dapat menjadwalkan sesi brainstorming dgn tim kita atau meminta pertimbangan rekan kerja. Singkatnya, kita dapat berkolaborasi dgn tim kita untuk memecahkan problem yg kita dihadapi. Tatkala sekelompok orang mengumpulkan pengetahuan, kemampuan, & keahlian mereka, kemudian membahas persoalan & memperdebatkan penyelesaian berpeluang, proyek yg terhenti akan mulai bergerak maju kembali.

Tetapi kolaborasi tak mesti menjadi pilihan terakhir. Kolaborasi mesti mengumumkan cara kerja tim kita. Semakin banyak perhatian pada proyek tertentu semenjak awal, semakin gampang untuk mendapatkan problem (dan menyelesaikannya).

  1. Mendekatkan orang/organisasi

Jika kita menemukan bahwa tim tertentu di organisasi kita jarang berinteraksi satu sama lain, bahwa tim & departemen beroperasi dlm silo yg terisolasi, kita mungkin dapat mencoba membentuk tim dgn kemampuan adonan. Ini umumnya tim ad hoc yg menangani proyek yg membutuhkan orang-orang dgn beragam keahlian & bidang keahlian.

Misalnya, tim keterampilan campuran mampu mencakup perancang produk, perancang pengalaman pengguna, pengembang, & penulis konten. Ini pada dasarnya adalah tim gres yg dibuat untuk berkolaborasi selama suatu periode pada proyek bareng . Dalam melakukannya, kita telah menghimpun anggota dr tiga (atau empat) tim yg berlawanan, membuat tujuan yg sama di antara mereka, & menertibkan koneksi diantara mereka.

  1. Membantu orang belajar dr satu sama lain

Salah satu hal terbaik perihal melakukan pekerjaan dengan-cara kolaboratif dgn orang-orang yg membawa keahlian & latar belakang berlawanan yakni berguru dr pengalaman mereka. Berkolaborasi dgn anggota tim atau bahkan tim yg berlawanan mesti dianggap selaku pengalaman mencar ilmu, & kita mesti mencoba memanfaatkannya sebaik mungkin.

Tim yg berkolaborasi tak hanya mempunyai kesempatan untuk saling belajar tentang kesalahan, kesuksesan, kegagalan, alur kerja, & lain-lain, mereka pula akan menerima pengertian wacana perspektif tim lain yg bisa sangat berharga saat kita bekerja sama ke depan.

  1. Meningkatkan moral di seluruh organisasi

Saat koneksi dibikin antara tim & departemen, orang dengan-cara alami akan lebih percaya satu sama lain, yg dengan-cara sedikit demi sedikit mampu meningkatkan moral seluruh organisasi.

Bagaimanapun, organisasi tak akan berhasil bila tak ada kepercayaan & moral yg rendah. Bekerja sama dengan-cara terorganisir dgn orang-orang di luar tim atau departemen kita sendiri adalah salah satu cara paling efektif untuk membangun keyakinan.

  1. Mengarah pada tingkat retensi yg lebih tinggi

Karena kolaborasi meletakkan dasar untuk daerah kerja yg lebih terbuka, terhubung, & terlibat, ini menarik bagi karyawan masa depan & tatkala ini daripada organisasi yg tertutup & terputus. Suasana di mana kolaborasi adalah yg utama & penting bagi orang-orang akan sangat menolong menangkal mereka mencari pekerjaan di daerah lain.

Koneksi penting bagi orang-orang, utamanya di kawasan kerja. Kita ingin melakukan pekerjaan dgn orang yg mampu kita percaya, yg mengetahui & menghormati sudut pandang kita, & yg melakukan pekerjaan dgn baik dgn orang lain, terutama mereka yg berasal dr latar belakang & bidang keahlian yg berlainan. Sederhananya, bekerja dengan-cara kolaboratif memungkinkan hal ini.

Manfaat Kolaborasi

Manfaat yg mampu diperoleh dgn melaksanakan kerja sama, diantaranya yaitu:

  1. Meningkatkan komunikasi

Komunikasi ialah dasar dr kerjasama. Tatkala tim berbicara satu sama lain, mereka mampu berempati dgn masalah satu sama lain & mengetahui apa yg dibutuhkan setiap orang untuk melakukan pekerjaan terbaik.

Hal tersebut dapat menyebabkan peran terselesaikan lebih efisien, menciptakan proyek yg lebih berhasil. Dan, pastinya, di segi lain, komunikasi yg jelas mengurangi kemungkinan kesalahan & kemunduran proyek, yg pada balasannya mampu meminimalkan waktu & uang!

Namun, kenaikan komunikasi lisan ataupun komunikasi non ekspresi seharusnya tak cuma untuk kepentingan tim internal. Tatkala kita konsentrasi pada peningkatan komunikasi & kerja sama dgn klien kita, kita akan memperkuat korelasi dgn mereka, sebagai hasilnya, itu mampu meningkatkan jumlah klien kita.

  1. Memberikan lebih banyak kelonggaran

Fleksibilitas yaitu aset yg tak ternilai. Saat tim kita berkolaborasi, mereka condong melakukan pekerjaan sama untuk menemukan cara yg lebih baru (lebih baik!) dlm melakukan sesuatu. Peningkatan keleluasaan pula berfungsi untuk lebih meningkatkan komunikasi, alasannya adalah orang-orang yg berkolaborasi erat lebih cenderung terbuka terhadap rekomendasi satu sama lain, sehingga menciptakan rasa kesetaraan yg lebih besar di antara anggota tim.

  1. Meningkatkan produktivitas

Manfaat paling besar dr kolaborasi, dlm hal keuntungan yaitu kenaikan produktivitas. Tatkala produktivitas meningkat, proyek diatasi lebih cepat, sehingga memberi kita waktu yg semakin cepat pula untuk menjual & meningkatkan keuntungan. Produktivitas biasanya meningkat tatkala semua orang tahu apa peran mereka dlm setiap proyek, sehingga akan ada lebih sedikit duduk perkara & penundaan.

Contoh Kolaborasi

Adapun untuk beberapa pola kerja sama di kawasan kerja, antara lain:

  1. Membuat script video di Render Pilots

Hilary Bird yaitu manajer penjualan di Render Pilots, suatu perusahaan buatan video. ia menyampaikan pekerjaan itu membutuhkan banyak kreativitas, yg membuat kolaborasi yg efektif menjadi suatu keharusan.

Tim Bird berada sungguh jauh, tetapi itu tak memengaruhi pekerjaan mereka dengan-cara negatif, sebagaimana yg ia disampaikan “Kami sudah memajukan ritme yg elok dlm hal upaya kolaboratif kami, tergolong menerapkan penyelesaian obrolan & video yg memungkinkan kami untuk tetap berhubungan dekat satu sama lain, & mengembangkan etiket diskusi yg sempurna.”

Bird membagikan contoh bagaimana ritme tersebut menolong timnya mengantarkan skrip video yg berhasil untuk klien besar yg memiliki garis waktu ketat. Klien sedang mencari nuansa khusus untuk naskahnya, jadi Bird meminta penulis naskah topnya untuk bikin drafnya.

Setelah itu, setiap anggota tim menyempatkan waktu untuk meninjau & menambahkan catatan dlm dokumen bersama. Kemudian tim melaksanakan panggilan video untuk menelusuri setiap baris naskah, menegaskan untuk tetap menghormati masukan orang lain.

Berdasarkan apa yg dikerjakan oleh Tim Bird tersebut, bis akita ambil pelajaran bahwa kolaborasi yg berhasil di kawasan kerja membutuhkan tim yg bersedia & alat yg tepat untuk mendukung mereka.

  1. Berfokus pada tiga aspek kerjasama di Heart Water

Heart Water ialah perusahaan distribusi air huja, & mencolokdi antara teladan kerja kolaboratif. Manajer proyek Hamna Amjad mengatakan organisasinya sudah menanamkan tiga praktik utama ke dlm upaya kolaboratif mereka:

  1. Budaya pendampingan. Mulai dr atas, pendampingan ialah penggalan penting dr kegiatan rutin harian para administrator. Mereka dengan-cara terorganisir melatih & membimbing bawahan, menyebarkan pengetahuan & pengetahuan. “Ini menyebar ke seluruh perusahaan, & telah mendorong lingkungan kerja yg lebih kolaboratif,” Amjad menjelaskan.
  2. Rapat rutin & efektif. Berdasarkan pengalaman, Amjad tahu bahwa rapat bisa sangat mencampakkan waktu bila tak dipikirkan sebelumnya. “Makanya setiap rapat direncanakan apalagi dahulu, lengkap dgn acara yg bisa diakses & diulas oleh semua akseptor rapat apalagi dahulu.”
  3. Penggunaan alat. “Alat arif menolong kami berkomunikasi, melacak pekerjaan, & memenuhi batas waktu, semua itu merupakan faktor penting untuk bisnis kami,” kata Amjad.

  1. Melakukan Kegiatan Peringatan Kemerdekaan

Bentuk perwujutan kolaborasi lainnya dlm ranah penduduk contohnya saja adanya kesibukan yg dijalankan oleh Karang Taruna & aparatur pemerintahan desa dlm melaksanakan perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Prihal ini sejatinya tercipta proses komuniasi berdasakan rapat bareng yg memutuskan agenda apa setidaknya perlu dijalankan.

Kesimpulan

Dari penjelasan yg dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa berkolaborasi dgn orang lain akan sungguh memengaruhi hasil pekerjaan atau proyek yg dijalankan suatu bentuk kelompok sosial. Sehingga prihal ini dlm menjalankannya diperlukan kepemimpinan, walaupun dlm banyak kasus, bentuk kepemimpinan dapat bersifat sosial baik dlm kelompok yg terdesentralisasi atau egaliter. Secara konseptual, kerja sama melibatkan: Kesadaran, Motivasi, Sinkronisasi diri, Partisipasi, Mediasi, Timbal Balik, Refleksi, & Keterlibatan

Itulah saja artikel yg bisa dibagikan pada semua kelompok berkenaan dgn pengertian kolaborasi menurut para jago, macam, tujuan, faedah, & contohnya yg gampang ditemukan dlm kehidupan sehari-hari. Semoga saja bisa membantu.

  √ 5 Contoh Desa Tradisional di Indonesia