Kerukunan tentusaja menjadi salah satu hal yg sungguh dibutuhkan di hubungan penduduk multikultural. Selain itu, kerukunan merupakan keserasian yg diupayakan biar mampu saling mengerti & menghargai kiprah sosial & tugas masing-masing untuk membangun penduduk & negara yg serasi.
Di Indonesia sendiri, terdapat banyak sekali macam kepercayaan & agama mirip Islam, Kristen, Nasrani, Hindu, Budha, & Kong Hu Cu. Dengan keberagaman seperti itulah, kerukunan dlm masyarakat sangat dibutuhkan untuk membentuk keselarasan di Indonesia. Dalam postingan ini akan membahas pengertian kerukunan umat beragama & contohnya dlm kehidupan masyarakat.
Daftar Isi
Kerukunan Umat Beragama
Pengertian kerukunan ialah sebuah proses untuk hidup berdampingan & bersama-sama meraih keharmonisan dlm bermasyarakat. Kerukunan umat beragama merupakan korelasi sesama umat beragama yg dilandasi oleh perilaku toleransi, saling menghormati & saling menghargai satu sama lain supaya kesetaraan dlm bermasyarakat mampu tercipta.
Pengertian Kerukunan Umat Beragama
Kerukunan umat beragama ialah tonggak utama dlm membangun keutuhan bernegara. Dengan cara memelihara kekerabatan baik & damai, tak menyebabkan beragam contoh konflik sosial, & saling sepakat antar umat beragama untuk hidup dlm kerukunan satu sama lain.
Pengertian Kerukunan Umat Beragama Menurut Para Ahli
Adapun definisi kerukunan umat beragama menurut para hebat, antara lain;
- Munawar khalil, Kerukunan umat beragama yaitu kekerabatan sosial yg terjalin sesama umat beragama dgn dilandasi dgn toleransi, saling menghormati, saling pengertian, menghargai dlm kesetaraan pengamalan ajaran nilai agamanya & bentuk kerjasama dlm kehidupan penduduk & bernegara
- Anam Ulfa, Kerukunan umat beragama ialah terjadinya proses sosial & interaksi sosial dlm kesediaan untuk menerima adanya serangkaian perberbedaan keyakinan dgn orang atau bentuk kalangan sosial lainnya.
Jenis Kerukunan Umat Beragama
Berikut merupakan macam-macam bentuk kerukunan dlm umat beragama, antara lain;
-
Kerukunan antar sesama
Kerukunan ini merupakan sebuah bentuk kerukunan yg terjalin antar masyarakat yg menganut satu agama yg sama. Meskipun antar sesama penganut agama yg sama, kerukunan tetap harus terjalin agar mengurangi terjadinya konflik perpecahan.
Contohnya saja penggunaan doa Qunut tatkala sholat subuh oleh umat islam beraliran Nahdhatul Ulama, sedangkan umat islam beraliran Muhammadiyah tak menggunakan doa Qunut tatkala sholat subuh. Namun hal ini tak menjadi duduk perkara diantaranya, selagi pedoman dlm beragama yaitu Al-Qur’an & Hadist.
-
Kerukunan antar umat beragama lain
Kerukunan jenis ini merupakan suatu bentuk kerukuan yg terjalin antar umat beragama yg berlainan dlm lingkungan penduduk . Apabila kerukunan tak tercipta antar umat beragama lain, maka konflik yg serius akan terjadi & dampak yg ditimbulkan yaitu ketidaknyamanan hidup dlm perbedaan keyakinan.
Contohnya saja dala hal ini sebagimana pada dikala peringatan hari raya Nyepi umat Hindu di Bali, umat beragama lain turut berdiam diri sehari penuh di dlm rumah untuk menghormati umat Hindu.
Wujud Kerukunan Umat Beragama
Adapun untuk wujud dr kerukunan umat beragama dlm kehidupan masyarakat antara lain sebagai berikut;
- Adanya sikap saling menghormati dlm menjalani prosesi ibadah sesuai dgn agama & kepercayaan yg dianut.
- Adanya sikap tenggang rasa & toleransi dlm mewujudkan kerukunan umat beragama.
- Menghormati & melakukan pekerjaan sama dgn pemuka agama aneka macam golongan agama & umat beragama dgn pemerintah yg bareng -sama bersinergi membangun negara yg rukun, tenteram & tenang.
- Tidak memaksakan kehendak seseorang untuk memeluk agama tertentu.
- Melaksanakan ibadah sesuai dgn tuntunannya.
- Mematuhi peraturan baik dlm agama yag dianut maupun keteraturan antar umat beragama yg dikelola oleh negara & pemerintah.
Manfaat Kerukunan Umat Beragama
Berikut ini merupakan beberapa manfaat dr adanya kerukunan umat beragama, diantaranya yakni:
- Mengantisipasi & meminimalisisr terjadinya pertentangan yg mengatasnamakan agama.
- Menciptakan perasaan hening & aman dlm berkehidupan maupun dlm melaksanakan prosesi peribadatan di penduduk .
- Meningkatkan sikap toleransi antar umat beragama.
- Mencegah timbulnya perasaan bahwa agama dominan mesti dihormati.
Faktor Kerukunan Umat Beragama
Terdapat beberapa faktor penghambat & faktor mendukung dlm mewujudkan kerukuan beragama dlm penduduk , adapun faktor-faktor tersebut ialah sebagai berikut:
-
Pendukung
Antara lain;
- Adanya sikap optimis dlm merealisasikan kerukunan umat beragama.
- Adanya dialog antar pemeluk agama.
- Menjunjung tinggi perilaku toleransi, baik terhadap sesama pemeluk agama yg sama maupun dgn pemeluk agama yg berlainan.
- Adanya perilaku saling meghormati tanpa memandang agama apa yg dianut oleh individu atau kalangan terebut.
- Membangun perilaku saling membantu satu sama lain.
- Mengedepankan kompromi & dialog bila tejadi masalah yg mengatasnamakan agama.
- Berpikir aktual & mempunyai praduga yg baik dlm bersosialisasi di masyarakat.
- Adanya perilaku toleransi untuk merealisasikan kerukunan.
- Menyadari bahwa sebetulnya kenyataan bermasyarakat yakni berbedaan itu sendiri.
- Eksplorasi dengan-cara mendalam tentang betapa pentingnya nilai-nilai kemanusiaan dr beberapa kepercayaan plural masyarakat & membuatnya itu sebagai pedoman bermasyarakat.
- Melakukan pendalaman pada nilai-nilai agama.
- Dasar-dasar kerukunan diperkuat antar umat beragama & pemerintah negara.
- Menciptakan suasana negara yg aman dr pertentangan yg mengatasnamakan agama.
- Persatuan nasional yg sungguh solid & bertekad memerangi segala bentuk radikalisme yg menjadi akar dr perpecahan di dlm masyarakat.
-
Penghambat
Yakni;
- Timbul stereotipe etnis yg diikuti dgn suasana persaingan yg tajam.
- Adanya perilaku intoleransi pada rumah ibadah golongan agama minoritas di tengah golongan agama dengan-cara umum dikuasai.
- Adanya sikap fanatisme pada agama, sehingga timbul perilaku intoleransi.
- Rendahnya perilaku toleransi yg disebabkan oleh adanya rasa enggan untuk mendiskusikan hal-hal yg berhubungan dgn keimanan.
- Adanya kepentingan politik.
- Hadirnya aliran sesat atau menyimpang dr pokok pedoman agama.
- Adanya penodaan agama yg dikerjakan oleh individu maupun kalangan yg sifatnya provokativ.
- Adanya perbedaan dlm menafsirkan sesuatu yg bekerjasama dgn agama.
- Saling memperebutkan tahta kekuasaan.
Tujuan Kerukunan Umat Beragama
Dari berberapa pengertian, jenis & faktor kerukunan umat beragama, maka pemerintah mengupayakan beberapa cara biar masyarakat Indonesia yg multikultural ini mampu hidup rukun & serasi. Berikut yakni tujuan dr adanya kerukunan umat beragama:
- Meningkatkan doktrin & takwa masing-masing pemeluk agama yg dianut.
- Membentuk & mewujudkan stabilitas nasional yg kuat.
- Mensukseskan pembangunan daerah maupu negara.
- Mempererat & memelihara rasa memiliki maupun persaudaraan.
- Mengedepankan perilaku toleransi menuju hidup bernegara yg rukun.
Contoh Kerukunan Umat Beragama
Dari banyaknya ragam kerukunan umat beragama yg terjadi di masyarakat, berikut ialah beberapa contoh kerukunan umat beragama:
- Mengajak untuk berbuat kebaikan tanpa mesti melakukan tindakan yg sifatnya koersif.
- Tidak saling menjatuhkan dgn cara mencela atau mengejek hukum agama satu dgn yg lain.
- Membantu mendirikan rumah peribadatan.
- Mengigatkan satu sama lain untuk tetap taat & menjalankan hukum agama yg telah ditetapkan.
- Menghormati segala kepercayaan yg dianut oleh umat beragama yg lain.
- Memberikan bingkisan pada umat yg sedang merayakan hari raya, mirip masakan & lain sebgainya.
- Memberikan ucapan selamat hari raya pada umat yg sedang merayakan hari raya.
- Menyelesaikan permasalahan dgn musyawarah.
- Tidak membedakan & mempermasalahkan aliran kepercayaan yg dianut oleh pemeluk agama.
- Mengajak sahabat-sahabat yg berlawanan agama untuk berkunjung kerumah tatkala hari raya.
Demikianlah klarifikasi perihal pengertian kerukunan umat beragama, jenis, aspek, faedah, tujuan, & misalnya yg ada di dlm masyarakat. Semoga bisa membuat wawasan & ilham komplemen yg mendalami, khususnya memerlukan materinya.