√ Pengertian dan 80 Contoh Kecap Rajekan Dwipurwa

wargamasyarakat.org, Salam Haneut! Kecap rajekan yaitu kata ulang. Kecap rajekan dibentuk dgn cara menyebut dua kali kata sebagian atau seluruh morfem dasarnya. Proses pembentukan morfem dasar menjadi kecap rajekan disebut ngarajek atau reduplikasi.

Morfem dasar atau bakal kecap yg dapat dibentuk menjadi kecap rajekan antara lain jangkar kecap (suku kata yg menjadi bahan kata), cakal (morfem dasar terikat), bagal kecap (morfem dasar semi terikat), & morfem dasar bebas.

Berdasarkan pengulangan katanya, kata ulang dlm bahasa Sunda terbagi atas beberapa jenis, yaitu kecap rajekan dwipurwa, dimadya, dwilingga (dwimurni & dwireka), & trilingga.

Selain itu, ada pula kata ulang yg dirarangkenan atau ditambah imbuhan, baik di depan, di tengah, di belakang, maupun adonan.

Pada artikel ini akan dibahas pengertian & acuan kecap rajekan dwipurwa.

Pengertian kecap rajekan dwipurwa

Dwipurwa merupakan adonan dr dua kata, yaitu dwi artinya dua & purwa artinya permulaan. Kecap rajekan dwipurwa adalah kata ulang yg disebut dua kali atau mengulangi suku kata pertama bentuk dasarnya. Penulisannya disambungkan tanpa spasi & tanda hubung (-).

Bentuk dasar yg direduplikasi dwipurwa menawarkan kata kerja aktif yg dijalankan berulang atau dlm durasi waktu tertentu serta distributor sebagai subjek. Contohnya beberesih (higienis-bersih), tatajong (menendang-nendang), & sasapu (menyapu).

Kata ulang dwipurwa dapat ditambah pula dgn akhiran -eun & -an. Makna kata turunan yg dibuat dgn cara rajekan dwipurwa ditambah akhiran -eun & -an ialah sebagai berikut:

  √ 22 Contoh Kecap Rajekan Dwimadya dan Artinya

  • Nomina dlm bentuk dwipurwa ditambah akhiran –eun memberikan arti menderita atau berpenyakit yg disebut oleh kata dasarnya. Contoh lilinieun (berpenyakit tangan menggigil).
  • Nomina dlm bentuk dwipurwa + akhiran -an memperlihatkan pekerjaan yg dilaksanakan bersama serta berbalasan. Contohnya mumusuhan (bermusuh-musuhan).
  • Verba dlm bentuk dwipurwa + akhiran -an menunjukkan pekerjaan berulang. Contohnya lulumpatan (berlari-lari).
  • Verba dlm bentuk dwipurwa + akhiran -an menawarkan pekerjaan berpura-pura atau dilaksanakan tak dgn sungguh-sungguh. Contohnya babatukan (akal-akalan batuk), ceuceurikan (pura-pura menangis).
  • Verba atau nomina dlm bentuk dwipurwa + akhiran -an mengandung arti mainan atau permainan belum dewasa. Contohnya momotoran (motor-motoran), mokendaraan beroda empatan (mobil-mobilan).
  • Adjektiva dlm bentuk dwipurwa + akhiran -an + -an mengandung arti meniru-niru. Contohnya pipinteranan (memalsukan-menjiplak orang berakal, berlaga bakir), nyanyahoanan (sok tahu/ berlaga tahu).

Contoh kecap rajekan dwipurwa

  • Aambekan = pura-pura murka
  • Bobodoan = bohong-bohongan
  • Bobogohan = pacaran
  • Babagongan = tindakan tak berguna & tak memiliki kegunaan
  • Bebedilan = senapan mainan
  • Babajuan = baju mainan
  • Beubeungeutan = wajah (kasar)
  • Bubudakeun = kekanak-kanakan
  • Boboloneun = kekanak-kanakan
  • Buburuh = melakukan pekerjaan menjadi buruh
  • Cacabok = memukul-mukul
  • Cacakar = mencakar-cakar
  • Cacarita = bercerita
  • Cacalawakan = teriak-teriak
  • Cacarekan = pernah mengatakan/ berjanji
  • Cacaketan = berdekat-dekatan
  • Ciciren (dari cicirian) = mengambarkan
  • Ciciwit = mencubit-cubit
  • Cocorowokan = berteriak-teriak
  • Cicirihilan = ketawa-ketiwi
  • Ciciduh = meludah-ludah
  • Cocokot = (suka) mengambil ..
  • Cicingeun = pendiam
  • Cicingan = diami
  • Dadagangan = main dagang-dagangan; usaha dagang skala kecil
  • Dudunya = mementingkan/ mencari problem duniawi (harta)
  • Dadaekanan = mau-maunya
  • Dodorong = mendorong-dorong (bentuk perintah)
  • Dedengean = terdengar (tetapi samar/ tak jelas)
  • Dedengekeun = (terus) dengarkan
  • Gagaro = garuk-garuk
  • Gigisik = menggisik-gisik
  • Gegeroan = mengundang-manggil
  • Gogoleran = tiduran
  • Gogorowokan = teriak-teriak
  • Gugurubugan = menggerak-gerakkan badan sebab ingin melepaskan diri
  • Hahampuraan = saling bermaaf-maafan; meminta maaf (berkali-kali)
  • Hahayaman = sejenis ayam sawah
  • Iimahan = rumah-rumahan
  • Jajangkungan = egrang
  • Jijieunan = mengada-ada
  • Jujualan = segala dijual
  • Keketeyepan = berjalan perlan-pelan supaya tak tertangkap tangan
  • Kikituan = melaksanakan yg begitu
  • Kokoloteun = penyakit plek hitam di pipi (samping hidung)
  • Kukurumuyan = sering tiba
  • Kukudaan = kuda mainan; main kuda-kudaan
  • Leuleutikan = skala kecil
  • Leuleungiteun = ada yg hilang
  • Lulumpatan = berlari-lari
  • Leuleumpangan = berjalan-jalan
  • Lulunjuk = menunjuk-nunjuk
  • Momotoran = motor mainan; main ke sana ke mari dgn naik motor
  • Momobilan = kendaraan beroda empat-mobilan
  • Nanaonan = apa-apaan
  • Nunutur = senantiasa mengikuti
  • Nyanyahoanan = sok tahu
  • Ororoholan = ketawa-ketawa
  • Papantes = (bentuk perintah) buat supaya pantas
  • Papaling = (suka) mengambil milik orang lain
  • Pipinteranan = berlaga terpelajar
  • Rorojok = colok-colok; desak
  • Rarawuan = barang murahan
  • Riringkid = segala dibawa
  • Ririmbulan = selaga dibawa dgn tubuhnya
  • Rarangsak = banyak yg sobek (besar-besar)
  • Rarawek = banyak yg sobek (kecil-kecil)
  • Seseblok = menyiram-nyiram
  • Sasadaan = mainan yg menciptakan suara
  • Sosodok = alat menyodok
  • Sasatoan = binatang-hewan
  • Susuguh = sajian
  • Sasampayan = jemuran
  • Seuseurian = ketawa-ketawa
  • Tatajong = menendang-nendang
  • Titiup = meniup-niup
  • Tatanya = terus bertanya
  • Totoker = menendang-nendang ke belakang
  • Tutuwuhan = berkembang-tanaman
  • Uuseupeun = sakit menelan

Baca juga: Jenis Kecap Rajekan atau Kata Ulang Bahasa Sunda Lengkap

Demikianlah, gampang-mudahan berguna.