Pengertian latar dan macamnya lengkap.
d. Tokoh Atau Pelaku
Yaitu pelaku pada sebuah dongeng. Setiap tokoh lazimnya memiliki akhlak , perilaku, sifat dan juga keadaan fisik yang disebut dengan perwatakan atau karakter. Dalam dongeng terdapat tokoh protagonis (tokoh utama dalam sebuah cerita), antagonis (musuh dari tokoh utama atau protagonis) dan tokoh figuran (tokoh penunjang untuk cerita).
e. Penokohan (perwatakan)
Pemberian sifat pada tokoh atau pelaku kisah. Sifat yang sudah diberikan akan tercermin pada pikiran, ucapan, serta persepsi tokoh terhadap sesuatu. Metode penokohan ada 2 (dua) macam diantaranya:
Metode analitik yakni metode penokohan yang memaparkan ataupun menyebutkan sifat tokoh secara eksklusif, contohnya seperti: penakut, angkuh, pemalu, pemarah, keras kepala, dll.
Metode dramatik ialah suatu sistem penokohan secara tidak pribadi memaparkan atau menggambarkan sifat tokoh melalui: Penggambaran fisik (Misalnya berpakaian, postur badan, bentuk rambut, warna kulit, dll), penggambaran lewat percakapan yang dilaksanakan oleh tokoh lain, Teknik reaksi tokoh lain (berupa pandangan, pertimbangan , sikap, dsb).
f. Sudut Pandang (Point of View)
Adalah visi pengarang dalam memandang suatu insiden di dalam kisah. Ada beberapa jenis sudut pandang, diantaranya ialah sudut pandang orang pertama (gaya bahasa dengan sudut pandang “saya”), sudut pandang peninjau (orang ke-3), dan sudut pandang campuran. Sudut pandang sama juga dengan kata ganti orang. Secara lazim, sudut pandang atau kata ganti orang dibagi menjadi 3 macam, yaitu :
Baca secara lengkap: Pengertian sudut pandang dan jenisnya pembahasan terjelas.
1. Kata ganti orang pertama (orang yang mengatakan):
- Tunggal, adalah ditandai oleh kata “aku , aku” dll.
- Jamak, adalah ditandai oleh “kata kami dan kita”.
2. Kata ganti orang kedua (orang yang dibicarakan)
- Tunggal, yaitu ditandai oleh kata “kau, engkau, saudara, ada, bapak,” dll.
- Jamak, yakni ditandai oleh kata “kalian”.
3. Kata ganti orang ketiga (orang yang dibicarakan)
- Tunggal, adalah ditandai oleh kata “Ia, dia, dia,” dll.
- Jamak, taitu ditandai oleh kata “mereka”.
g. Amanat atau pesan
Yaitu amanat yang ingin disampaikan oleh pengarang lewat karyanya terhadap pembaca atau pendengar. Pesan sanggup berupa cita-cita, saran, dan sebagainya.
Baca juga: Pengertian gaya bahasa atau majas dan jenisnya serta misalnya.
D. Unsur ekstrinsik cerpen
Unsur ekstrinsik cerpen adalah bagian yang membentuk yang terdapat di luar cerpen itu sendiri(unsur yang berada di luar karya sastra). Unsur-unsur ekstrinsik dari cerpen tidak mampu terlepas dari keadaan penduduk saat diman cerpen itu dibuat oleh si penulis. Unsur ini sungguh memiliki banyak imbas pada penyuguhan amanat maupun latar belakang dari cerpen itu sendiri. Dibawah ini akan komponen ekstrinsik dari cerpen diantaranya:
a. Latar belakang penduduk
Yaitu imbas dari kondisi latar belakang penduduk sangat lah berpengaruh besar kepada terbentuknya sebuah kisah utamanya cerpen. Pemahaman itu mampu berupa pengkajian Ideologi negara, keadaan politik negara, keadaan sosial masyarakat, hingga dengan keadaan ekonomi masyarakat.
b. Latar belakang pengarang
Ini mampu mencakup pemahaman kita kepada sejarah hidup dan sejarah hasil karangan yang sebelumnya. Latar belakang pengarang biasanya terdiri dari:
- Biografi, Ini terdiri dari tentang riwayat hidup pengarang cerita, yang ditulis secara keseluruhan.
- Kondisi psikologis, ini berisi mengenai pengertian keadaan mood atau keadaan yang mengharuskan seorang pengarang menulis dongeng atau cerpen.
- Aliran Sastra, seorang penulis pastinya akan mengikuti pemikiran sastra tertentu. Ini sangatlah berpengaruh pada gaya penulisan yang digunakan oleh penulis dalam menciptakan sebuah karya sastra.
E. Berikut ini pengertian cerpen menurut beberapa jago
Inilah beberapa Pengertian cerpen menurut para hebat, mampu kau baca dibawah ini:
- Menurut berdasarkan, H.B. Jassin -Sang Paus Sastra Indonesia- memberikan bahwa: yang disebut cerita pendek harus mempunyai bab perkenalan, pertengkaran, & solusi.
- Sedangkan menurut, A. Bakar Hamid dalam ukiran pena “Pengertian Cerpen” berpendapat bahwa: yang disebut cerita pendek itu mesti dilihat dari kuantitas, yakni banyaknya perkataan yang dipakai: antara 500 – 20.000 kata, adanya satu plot, adanya satu budbahasa, & adanya satu kesan.
- Dan menurut, Aoh. KH, mendefinisikan bahwa: cerpen yakni salah satu ragam fiksi / cerita rekaan yang sering disebut kisahan prosa pendek.
- Terdiri kurang dari 10.000 (sepuluh ribu) kata.
- Bentuk ukiran pena yang singkat tentunya lebih pendek dari Novel.
- Isi dari cerita berasal dari kehidupan sehari-hari.
- Penokohan dalam cerpen sangat sederhana.
- Bersifat fiktif.
- Hanya memiliki 1 alur.
- Habis dibaca sekali duduk.
- Penggunaan kata-kata yang mudah diketahui oleh pembaca.
- Mengangkat beberapa insiden saja dalam hidup tidak semuanya.
- Kesan dan pesan yang ditinggalkan sangatlah mendalam sehingga si pembaca ikut mencicipi isi dari cerpen tersebut.
Itulah definisi atau pemahaman cerpen dan unsurnya, agar mampu bermanfaat dan terimakasih telah berkunjung…
Sumber aciknadzirah.blogspot.com