√ Pengertian Anthrax Serta Jenis Dan Gejalanya

Pengertian Anthrax Serta Jenis Dan Gejalanya. Ini merupakan penyakit infeksi menular akut yg tergolong salah satu dr penyakit – penyakit zoonosis. Penyebab penyakit ini sungguh berkaitan akrab dgn hewan ternak sapi maupun kambing. Penyakit ini tergolong penyakit kuno, sejak tahun 1850 Davaine & Rayer serta Pollander pada tahun 1855 sudah mendapatkan bakteri Bacillus anthracis dr jaringan binatang yg mati akhir penyakit anthrax. Pada tahun 1857 Brauell telah mampu memindahkan kuman ini dgn cara menginokulasikan darah dr binatang yg terinfeksi pada percobaan. Pada tahun 1877 Robert Koch sukses mengisolasi bakteri ini di laboratorium.
Penyakit ini dianggap penting karena selain berpengaruh kepada kesehatan manusia maupun ternak, pula memiliki dampak negatif terhadap perekonomian serta perdangangan utamanya ternak dengan-cara nasional maupun internasional. Selain itu ternyata penyakit anthrax berpengaruh terhadap Sosial politik & keselamatan suatu negara lantaran endospora kuman ini berpotensi untuk dipergunakan selaku senjata biologis. Berikut adalah penjelasan seputar pengertian Anthrax, Jenis-jenis Anthrax, Penularan, gejala, Penjangkitan, & penanganan.

Definisi Anthrax

Seperti Dikutip dr wikipedia. Antraks adalah merupakan penyakit menular akut & sangat mematikan yg disebabkan basil Bacillus anthracis dlm bentuknya yg paling ganas. Antraks bermakna “batubara” dlm bahasa Yunani, & perumpamaan ini dipakai lantaran kulit para korban akan berganti hitam. Antraks paling kerap menyerang herbivora-herbivora liar & yg telah dijinakkan. Penyakit ini bersifat zoonosis yg berarti mampu ditularkan dr hewan ke manusia, tetapi tak dapat ditularkan antara sesama insan.
Anthrax disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis yg merupakan kuman berupa batang besar dgn ujung persegi & sudutnya tajam dgn ukuran panjang 3 – 5 μm & lebar 1 – 2 μm. Bakteri ini bersifat Gram positif yg akan terlihat berwarna biru ungu di bawah mikroskop jikalau diwarnai dgn Gram. Pemeriksaan di bawah mikroskop terhadap preparat ulas yg diambil dr specimen darah atau jaringan binatang penderita akan terlihat bakteri ini tersusun berpasangan, berantai maupun sendiri sendiri dgn citra khas mirip ruas pohon bambu / bamboo tree appearance. Bacillus anthracis mampu membentuk endospora yg berbentuk oval & terletak central , tak lebih besar daripada diameter bentuk vegetatifnya. Endospora ini hanya terbentuk apabila kuman berada di luar tubuh hostnya atau pada tubuh host yg telah mati. Endospora pula dapat didapatkan pada kultur / biakan, di tanah /lingkungan, pada jaringan atau darah hewan penderita yg sudah mati. Ciri morfologis lain dr Bacillus anthracis yaitu memiliki capsul pada saat berada di dlm tubuh host tetapi capsule ini tak dapat terjadi pada Bacillus anthracis yg dibiakkan dengan-cara in vitro.

Jenis-jenis Anthrax

  1. Antraks kulit.
  2. Antraks pada saluran pencernaan.
  3. Antraks pada paru-paru.
  4. Antraks meningitis.

Penularan Anthrax

Manusia dapat terinfeksi jikalau kontak dgn binatang yg terkena anthraks, mampu lewat daging, tulang, kulit, maupun kotoran. Meskipun begitu, sampai sekarang belum ada masalah manusia tertular melalui sentuhan atau kontak dgn orang yg mengidap antraks.
Infeksi antraks jarang terjadi tetapi hal yg sama tak berlaku pada herbivora-herbivora seperti ternak, kambing, unta, & antelop. Penyakit ini lebih biasa terjadi di negara-negara berkembang atau negara-negara tanpa program kesehatan biasa untuk penyakit-penyakit hewan. Beberapa kawasan di dunia mirip (Amerika Selatan & Tengah, Eropa Selatan & Timur, Asia, Afrika, Karibia & Timur Tengah) melaporkan insiden antraks yg lebih banyak terhadap hewan-hewan dibandingkan manusia.
Antraks biasa ditularkan pada manusia disebabkan pengeksposan pada hewan yg sakit atau hasil ternakan seperti kulit & daging, atau menyantap daging binatang yg tertular antraks. Selain itu, penularan pula mampu terjadi bila seseorang menghirup spora dr produk binatang yg sakit contohnya kulit atau bulu yg dikeringkan. Pekerja yg tertular pada binatang yg mati & produk hewan dr negara di mana antraks biasa ditemukan mampu tertular B. anthracis, & antraks dlm ternakan liar mampu didapatkan di Amerika Serikat. Walaupun banyak pekerja sering tertular pada jumlah spora antraks yg banyak, kebanyakan tak menawarkan simptom.

Penjangkitan Anthrax

Antraks mampu memasuki tubuh insan melalui usus, paru-paru (dihirup), atau kulit (melalui luka). Antraks tak mungkin tersebar melalui insan pada manusia. Bakteri B. anthracis ini tergolong kuman gram positif, berbentuk basil, & mampu membentuk spora. Endospora yg dibuat oleh B. anthracis akan bertahan & akan terus berdormansi sampai beberapa tahun di tanah. Di dlm tubuh binatang yg ketika ini menjadi inangnya tersebut, spora akan bergerminasi menjadi sel vegatatif & akan terus membelah di dlm tubuh. Setelah itu, sel vegetatif akan masuk ke dlm peredaran darah inangnya. Proses masuknya spora anthrax dapat dgn tiga cara, yaitu :
  1. inhaled anthrax, di mana spora anthrax terhirup & masuk ke dlm kanal pernapasan.
  2. cutaneous anthrax, di mana spora anthrax masuk melalui kulit yg terluka. Proses masukkanya spora ke dlm manusia sebagian besar merupakan cutaneous anthrax (95% masalah).
  3. gastrointestinal anthrax, di mana daging dr binatang yg disantap tak dimasak dgn baik, sehingga masih megandung spora & tergoda.

Gejala Anthrax

Beberapa tanda-tanda-gejala antraks tipe pencernaan adalah mual, pusing, muntah, tak nafsu makan, suhu tubuh meningkat, muntah berwarna coklat atau hitam, buang air besar berwarna hitam, sakit perut yg sungguh andal (melilit). Sedangkan, gejala antraks tipe kulit merupakan bisul merah kecil yg nyeri. Kemudian lesi tadi membesar, menjadi borok, pecah & menjadi sebuah luka. Jaringan di sekitarnya membengkak, & lesi gatal tetapi agak terasa sakit. Antraks terjadi sesudah mengomsumsi daging yg terkena antraks. Daging yg terkena antraks memiliki ciri-ciri sebagai berikut: berwarna hitam, berlendir, & berbau.

Penanganan Anthrax

Secara umum, perawatan untuk penyakit antrraks dapat dikerjakan dgn pemberian antibiotik, biasanya penisilin, yg akan menghentikan pertumbuhan & produksi toksin. Pemberian antitoksin akan menangkal pengikatan toksin kepada sel. Terapi pemanis, mirip sedation (pertolongan obat penenang). Namun, pada level toksin sudah menyebar dlm pembuluh darah & telah melekat pada jaringan maka toksin tak dapat dinetralisasi dgn antibiotik apapun. Walaupun dgn pemeberian antitoksin, antibiotik, atau terapi, pasien tentu memiliki rasio akhir hayat.
.