Angin merupakan salah satu unsur cuaca yg dapat kuat terhadap lingkungan baik dengan-cara eksklusif maupun tak langsung. Secara luas angin akan mensugesti unsur cuaca yg lain seperti suhu, kelembaban udara maupun pergerakan awan. Arah datangnya angin akan kuat terhadap kandungan uap air yg dibawanya. Tatkala angin banyak mengandung air maka akan terbentuk awan. Hal ini terjadi pada saat awal animo hujan. Selain itu, angin yg banyak mengandung uap air akan mengembangkan kelembaban udara & dapat pula menurunkan suhu udara.
Angin dlm budidaya pertanian mampu besar lengan berkuasa pribadi mirip merobohkan tanaman. Namun imbas angin dengan-cara tak langsung sungguh komplek baik yg menguntungkan maupun merugikan bagi tanaman. Dengan adanya angin maka akan menolong dlm penyerbukan flora & pembanihan alamiah. Namun kelemahannya pula akan terjadi penyerbukan silang & penyebaran benih gulma yg tak diinginkan. Selain itu angin merupakan salah satu penyebar hama & patogen yg mampu mempertinggi serangan hama & penyakit yg akan sungguh merugikan.
Daftar Isi
Pengertian Angin
Angin yaitu udara yg bergerak yg diakibatkan oleh rotasi bumi & pula karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dr tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah.
Pengertian lain dr angin yakni udara yg bergerak yg diakibatkan oleh rotasi bumi & pula karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dr tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah.
Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yg telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun kerena udaranya berkurang. Udara cuek di sekitarnya mengalir ke tempat yg bertekanan rendah tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat & turun ke tanah. Di atas tanah udara menjadi panas lagi & naik kembali. Aliran naiknya udara panas & turunnya udara cuek ini dinamanakan konveksi.
Proses Terjadinya Angin
Angin terjadi lantaran adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara pada sebuah daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan dgn besarnya energi panas matahari yg di terima oleh permukaan bumi. Pada suatu wilayah, daerah yg menerima energi panas matahari lebih besar akan mempunyai suhu udara yg lebih panas & tekanan udara yg condong lebih rendah. Sehingga akan terjadi perbedaan suhu & tekanan udara antara kawasan yg mendapatkan energi panas lebih besar dgn kawasan lain yg lebih sedikit mendapatkan energi panas, hasilnya akan terjadi anutan udara pada wilayah tersebut.
Angin mempunyai kekerabatan yg erat dgn sinar matahari lantaran daerahyang terkena banyak paparan sinar mentari akan mempunyai suhu yg lebih tinggi serta tekanan udara yg lebih rendah dr wilayah lain di sekitarnya sehingga menimbulkan terjadinya aliran udara. Angin pula dapat disebabkan oleh pergerakan benda sehingga mendorong udara di sekitarnya untuk bergerak ke tempat lain.
Angin produksi dapat dibuat dgn memakai berbagai alat mulai dr yg sederhana hingga yg rumit. Secara sederhana angin dapat kita ciptakan sendiri dgn memakai telapak tangan, kipas sate, koran, majalah, & lain sebagainya dgn cara dikibaskan. Sedangkan dengan-cara rumit angin mampu kita buat dgn kipas angin listrik, pengering tangan, hair dryer, pompa ban, & lain sebagainya. Secara alami kita mampu menggunakan lisan, hidung, lubang dubur, & sebagainya untuk membuat angin.
Udara mampu menenteng partikel kedaluwarsa dr suatu zat sehingga angin dapat menenteng bau atau aroma mulai dr aroma yg sedap hingga aroma yg tak sedap di hidung kita. Bau kuliner, busuk busuk, busuk laut, bau sampah, basi bensin, bau gas, bau kentut, basi kotoran, & lain sebagainya yaitu beberapa contoh busuk yg dapat dibawa angin.
Berikut ini yaitu proses terjadinya berbagai jenis angin:
- Proses Terjadinya Angin Pasat
Angin pasat terjadi bila terjadi perbedaan densitas udara di wilayah sekitar lintang 30 derajat (baik lintang utara maupun selatan yg bertekanan maksimum & sekitar lintang 10 derajat yg bertekanan minimum.
- Proses Terjadinya Angin Muson
Benua (daratan) & samudra (perairan) merupakan dua wilayah yg memiliki sifat fisika berlawanan dlm hal menerima energi panas. Sebagai material padat, benua lebih singkat menyerap panas namun cepat pula melepaskannya. Sebaliknya, samudra atau wilayah perairan lebih lambat mendapatkan & melepaskan enegi panas. Perbedaan sifat fisik kedua wilayah ini tentunya menimbulkan perbedaan kerapatan & tekanan udara.
Akibat adanyaperbedaan tekanan udara yg sungguh menonjol antara wilayah benua & samudra, mengalirlah massa udara yg disebut angin muson (monsoon) dr daerah benua ke samudra atau sebaliknya. Perubahan arah gerakan muson biasanya seiring dgn perubahan ekspresi dominan panas & cuek.
- Proses Terjadinya Angin Darat & Angin Laut
Angin darat & angin bahari merupakan jenis angin lokal yg terjadi di wilayah pantai & sekitarnya. Massa daratan mempunyai sifat fisik cepat menerima panas & cepat pula melepaskan, massa lautan lambat dlm menyerap panas & lambat pula melepaskannya.
Sifat ini menimbulkan perbedaan tekanan udara pada kedua tempat tersebut dlm waktu yg serempak. Pada siang hari daratan lebih singkat mendapatkan panas, sehingga udara menjadi panas lalu memuai & bertekanan lebih rendah dr lautan. Perbedaan tekanan ini menimbulkan bertiupnya angin dr maritim ke darat. Angin dr maritim ke darat ini disebut selaku angin maritim.
Sedangk
an pada malam hari tekanan udara di darat lebih tinggi dibanding tekanan udara di laut. Perbedaan tekanan ini menyebabkan bertiupnya angin dr darat ke maritim seingga terjadilah angin darat.
- Proses Terjadinya Angin Gunung & Angin Lembah
Pada pagi sampai menjelang siang hari, belahan lereng atau punggung pegunungan lebih dulu disinari matahari bila dibandingkan dgn wilayah lembah. Akibatnya, wilayah lereng lebih singkat panas & mempunyai tekanan udara yg rendah, sedangkan suhu udara di kawasan lembah masih relatif hambar sehingga mempunyai tekanan udara yg tinggi. Maka massa udara bergerak dr lembah ke lereng atau ke pecahan punggung gunung. Massa udara yg bergerak ini disebut sebagai angin lembah.
Pada malam hari, suhu udara di wilayah gunung sudah sedemikian rendah sehingga terjadi pengendapan massa udara padat dr wilayah gunung ke lembah yg masih relatif lebih hangat. Gerakan udara inilah yg disebut angin gunung.
Faktor-Faktor yg Mempengaruhi Terjadinya Angin
Berikut ini terdapat beberapa aspek-faktor yg mensugesti terjadinya angin, terdiri atas:
- Gradien Barometris
Bilangan yg menunjukkan perbedaan tekanan udara dr 2 isobar yg jaraknya 111 km. Makin besar gradien barometrisnya, makin cepat tiupan angin.
- Letak Tempat
Kecepatan angin di akrab khatulistiwa lebih singkat dr yg jauh dr garis khatulistiwa.
- Ketinggian Tempat
Semakin tinggi tempat, kian kencang pula angin yg bertiup, hal ini disebabkan oleh efek gaya ukiran yg menghalangi laju udara. Di permukaan bumi, gunung, pohon, & topografi yg tak rata yang lain menawarkan gaya goresan yg besar. Semakin tinggi sebuah tempat, gaya tabrakan ini makin kecil.
- Waktu
Di siang hari angin bergerak lebih singkat daripada di malam hari.
- Keadaan Topografi
Jika angin menerpa pada topografi berbentukgunung ia akan cenderung naik, berlainan kalau ia menerpa pada topografi berbentukdataran, ia akan condong lurus-lurus saja.
- Daratan & Lautan
Angin yg bergerak di daratan akan cenderung menyesuaikan diri permukaan daratan, berlainan kalau angin yg berhembus di atas lautan maka ia akan ikut mensugesti bentuk paras air maritim, bahkan pergerakan arus di atas laut. Sehingga ia lebih bebas bergerak di atas lautan dibandingkan dengan di daratan.
- Adanya Pepohonan
Sangat berpengaruh jikalau pohon tersebut cukup tinggi & menggangu laju angin.
Jenis-Jenis Angin
Berikut ini terdapat berbagai jenis-jenis angin, terdiri atas:
1. Berdasarkan Angin Lokal
Terdiri atas:
- Angin Laut
Angin maritim ialah angin yg bertiup dr arah maritim ke arah darat yg biasanya terjadi pada siang hari dr pukul 09.00 sampai dgn pukul 16.00. Angin ini biasa dimanfaatkan para nelayan untuk pulang dr menangkap ikan di laut.
- Angin Darat
Angin darat yaitu angin yg bertiup dr arah darat ke arah maritim yg lazimnya terjadi pada saat malam hari dr jam 20.00 hingga dgn jam 06.00. Angin jenis ini berfaedah bagi para nelayan untuk berangkat mencari ikan dgn bahtera bertenaga angin sederhana.
- Angin Lembah
Angin lembah ialah angin yg bertiup dr arah lembah ke arah puncak gunung yg biasa terjadi pada siang hari.
- Angin Gunung
Angin gunung yakni angin yg bertiup dr puncak gunung ke lembah gunung yg terjadi pada malam hari.
- Angin Ribut/Puyuh
Biasa pula dikenal dgn puting beliung, yakni angin puting-beliung yg tiba dengan-cara tiba-tiba, mempunyai pusat, bergerak melingkar mirip spiral hingga menjamah permukaan bumi & punah dlm waktu singkat (3-5 menit). Kecepatan angin rata-ratanya berkisar antara 30-40 knots. Angin ini berasal dr awan Cumulonimbus (Cb) yaitu awan yg bergumpal berwarna bubuk-abu gelap & menjulang tinggi. Namun, tak semua awan Cumulonimbus menimbulkan puting beliung.
Puting beliung mampu terjadi dimana saja, di darat maupun di laut & jika terjadi di bahari durasinya lebih usang dibandingkan dengan di darat. Angin ini lebih sering terjadi pada siang atau sore hari, seringkali pada malam hari & lebih sering terjadi pada peralihan isu t
erkini (pancaroba). Luas daerah yg terkena dampaknya sekitar 5-10 km, karena itu bersifat sangat setempat.
2. Berdasarkan Angin Musim
Terdiri atas:
- Angin Fohn
Angin Fohn/angin jatuh yakni angin yg terjadi seusai hujan Orografis. angin yg bertiup pada suatu wilayah dgn temperatur & kelengasan yg berlawanan. Angin Fohn terjadi lantaran ada gerakan massa udara yg naik pegunungan yg tingginya lebih dr 200 meter di satu segi lalu turun di sisi lain. Angin Fohn yg jatuh dr puncak gunung bersifat panas & kering, lantaran uap air sudah dibuang pada saat hujan Orografis.
Biasanya angin ini bersifat panas merusak & dapat menimbulkan korban. Tanaman yg terkena angin ini bisa mati & manusia yg terkena angin ini bisa turun daya tahan tubuhnya terhada serangan penyakit.
- Angin Muson
Angin Munsoon, Moonsun, muson yakni angin yg berhembus dengan-cara periodik (sekurang-kurangnya3 bulan) & antara periode yg satu dgn yg lain polanya akan bertentangan yg berubah arah dengan-cara berlawanan setiap setengah tahun. Umumnya pada setengah tahun pertama bertiup angin darat yg kering & setengah tahun berikutnya bertiup angin bahari yg berair.
- Angin Musim Barat
Angin Musim Barat/Angin Muson Barat yakni angin yg mengalir dr Benua Asia (isu terkini masbodoh) ke Benua Australia (ekspresi dominan panas) & mengandung curah hujan yg banyak di Indonesia potongan Barat, hal ini disebabkan lantaran angin melewati tempat yg luas, seperti perairan & samudra. Contoh perairan & samudra yg dilewati adalah Laut China Selatan & Samudra Hindia. Angin Musim Barat menyebabkan Indonesia mengalami isu terkini hujan.
Angin ini terjadi pada bulan Desember, januari & Februari, & maksimal pada bulan Januari dgn kecepatan minimum 3 m/s.
- Angin Musim Timur
Angin Musim Timur/Angin Muson Timur yakni angin yg mengalir dr Benua Australia (isu terkini hambar) ke Benua Asia (animo panas) sedikit curah hujan (kemarau) di Indonesia serpihan Timur lantaran angin melalui celah-celah sempit & berbagai gurun (Gibson, Australia Besar, & Victoria). Ini yg menimbulkan Indonesia mengalami demam isu kemarau. Terjadi pada bulan Juni, Juli & Agustus, & optimal pada bulan Juli.
- Angin Pasat
Angin passat adalah angin bertiup tetap sepanjang tahun dr daerah subtropik menuju ke daerah ekuator (khatulistiwa). Terdiri dr Angin Passat Timur Laut bertiup di belahan bumi Utara & Angin Passat Tenggara bertiup di belahan bumi Selatan.
Di sekitar khatulistiwa, kedua angin passat ini berjumpa . Karena temperatur di kawasan tropis senantiasa tinggi, maka massa udara tersebut dipaksa naik dengan-cara vertikal (konveksi). Daerah pertemuan kedua angin passat tersebut dinamakan Daerah Konvergensi Antar Tropik (DKAT). DKAT ditandai dgn temperatur yg senantiasa tinggi. Akibat kenaikan massa udara ini, wilayah DKAT terbebas dr adanya angin topan. Akibatnya wilayah ini dinamakan daerah doldrum (wilayah hening).
- Angin Anti Pasat
Udara di atas daerah ekuator yg mengalir ke daerah kutub & turun di daerah maksimum subtropik merupakan angin Anti Passat. Di belahan bumi Utara disebut Angin Anti Passat Barat Daya & di belahan bumi Selatan disebut Angin Anti Passat Barat Laut. Pada daerah sekitar lintang 20o – 30o LU & LS, angin anti passat kembali turun dengan-cara vertikal sebagai angin yg kering. Angin kering ini menyerap uap air di udara & permukaan daratan. Akibatnya, terbentuk gurun di paras bumi, contohnya gurun di Saudi Arabia, Gurun Sahara (Afrika), & gurun di Australia.
Karena adanya Gradien Tekanan maka angin akan selalu bertiup dr tempat yg memiliki tekanan udara tinggi ke tempat dgn tekanan udara rendah. Sehingga menimbulkan angin bertiup dr Lintang sedang ke wilayah Ekuator.
Manfaat Angin
Manfaat angin yakni sebagai berikut :
- Angin untuk menggerakan perahu layar menelusuri nusantara, bahkan untuk menembus batas lintas negara, misalnya seperti Orang Buton.
- Angin sebagai tenaga listrik pengganti materi bakar diesel atau batubara, di negara Australia angin digunakan selaku tenaga listrik pengganti bahan bakar diesel atau batubara.
- Angin sangat untuk perjalanan para nelayan pulang & pergi.
- Angin berfungsi selaku instrument untuk menolong take-off atau landing pesawat di landasan pacu bandara.
- Angin pula berguna untuk menghilangkan rasa panas & gerah. mirip pada alat kipas angin.Dibidang olahraga, ski air, paralayang , & lain-lain.
Fungsi Angin
Fungsi angin yakni selaku pencampur lapisan udara, antara udara panas & udara kering, antara udara panas & udara dingin, udara lembab & udara kering, ud
ara yg kaya dgn CO2 dgn udara dgn CO2 yg rendah.
Dengan siklus fungsi tersebut, maka siklus hidrologi mampu berjalan & keracunan CO2 pada sentra kota serta kawasan industri dapat dikesampingkan.
Penyebab, Akibat & Upaya Pencegahan
1. Penyebab yg sering menjadikan kerusakan bangunan akibat angin:
- Dimensi kekecilan
- Akibat Puntir
- Mutu beton tak memenuhi syarat
- Pembesian tak benar
- Metode pelaksanaan tak benar
- Kesalahan pelaksanaan
2. Akibat yg timbul pada bangunan:
- Bangunan terangkat
- Bangunan bergeser dr pondasinya
- Robohnya bangunan
- Atap terangkat
- Bangunan rusak
3. Upaya pencegahan tekanan & hisapan ialah dgn cara:
- Penerapan prinsip tanggul atau perisai, contohnya dgn pohon tinggi berdaun rapat, atau dgn pagar tembok dgn memberi perkuatan berupa kolom mudah pada jarak 3-4 meter & kolom perkuatan yg miring posisinya pada jarak 6-8 meter, serta memakai slop & balok atas dinding.
- Bangunan berada pada permukaan tanah yg lebih rendah, sehingga angin yg bergerak tertahan oleh permukaan tanah yg tinggi.
- Menanam pohon pada jarak yg cukup (sekurang-kurangnya6 meter) dr bangunan.
- Ketinggian bangunan & penggunaan atap yg tak curam.
- Membangun bangunan baru atau rumah atau yang lain, memerhatikan tolok ukur penting, yakni:
- Lebar atau bentang bangunan idealnya
- Bahan kerangka bangunan
- Hubungan antar unsur (slop, kolom, balok ring, dll)
- Hubungan kuda-kuda dgn ring balok
- Bahan kuda-kuda dgn memakai baja atau kayu
- Terjadi momen pada kekerabatan kuda-kuda & ring balok.
Daftar Pustaka:
- Kartasapoetra, Ance Gunarsih, Ir.,1993. “klimatologi imbas iklim terhadap tanah & tumbuhan. Jakarta: Bumi Aksara.
- Tjasyono, B. 2004. Kli matologi . ITB: Bandung.
Demikianlah pembahasan mengenai Pengertian Angin – Proses, Faktor, Jenis, Manfaat, Fungsi & Upaya mudah-mudahan dgn adanya ulasan tersebut mampu memperbesar pengetahuan & pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂
Baca Juga Artikel Lainnya: