close

√ Pengaruh kelompok dan status sosial terhadap gaya hidup

Bagaimana dampak kelompok & status sosial kepada gaya hidup seseorang?

Dengan menyaksikan simbol-simbol atau gaya hidup seseorang, kita bisa mengenali tingkatan status sosial seseorang. Meskipun tak seratus persen akurat disebabkan tak adanya batas-batas yg jelas terkait status sosial di masyarakat tetapi ini bisa dipakai selaku prediksi.

Bagi temen-temen yg membuka halaman ini, kami sarankan sebelumnya untuk membaca halaman berjudul efek adanya diferensiasi sosial & stratifikasi sosial karena halaman ini merupakan lanjutan halaman tersebut.

Gambar Ilustrasi. Tingkatan status sosial pula mensugesti selera terhadap tempat wisata (Foto: Siswapedia.com)

Suhardi dlm bukunya berjudul Sosiologi menuturkan ada enam efek yg disebabkan adanya kelompok sosial & status sosial.

Pengaruh tersebut adalah dlm hal berbusana atau berpakaian, koleksi piranti rumah tangga, gaya hiburan & aspresiasi kepada seni, selera kuliner & minuman, koleksi bacaan yg dimiliki serta acara liburan atau wisata.

1. Pengaruhnya kepada fashion atau berbusana berpakaian

Untuk melihat pola pengaruh diferensiasi sosial atau pengelompokan sosial bisa dilihat dr perbedaan pakaian yg digunakan antara laki-laki & perempuan. Cobalah Anda amati! berlainan kan?.

Nah, adanya lelaki & perempuan merupakan salah satu acuan diferensiasi sosial. Dua jenis kelompok sosial ini selalu ada dimanapun. Selain itu, gaya berbusananya pun mengalami perbedaan dlm pengembangannya.

Setiap daerah memungkinkan adanya corak, motif, desain yg berlainan dgn kawasan yg lain. Sehingga model-versi pakaian khas senantiasa berlawanan untuk laki-laki & perempuan.

Stratifikasi sosial atau pelapisan status penduduk pula mempengaruhi perbedaan gaya berbusana. Orang yg kaya condong menentukan pakaian yg modelnya senantiasa mengikuti zaman, harganya yg mahal & bermerk. Tentu, hal ini merupakan bentuk pembiasaan mereka kepada kelompoknya (sesama orang kaya) walaupun hal ini pula ditunjang dr kesanggupan finansial yg mereka miliki.

  √ Perbedaan Diferensiasi Sosial Dan Stratifikasi Sosial

Untuk orang miskin kebanyakan akan berpakaian sederhana, tak mengikuti pergeseran versi, harganya yg lebih terjangkau & tak bermerk mahal.

2. Pengaruhnya kepada koleksi perabotan & peralatan rumah tangga

Cobalah lihat baik-baik perabotan rumah tangga tatkala Anda sedang mengunjungi rumah sahabat. Usahakan rumah teman yg berlawanan daerah. Maka, kita akan mendapatkan nuansa yg berbeda.

Misalnya rumah sobat yg orang jawa akan kita temui koleksi batik jawa, dekorasi wayang kulit tertempel di dinding, kuliner khas atau ukiran-tabrakan khas jawa yg menghiasi furnitur-furniturnya.

Atau teman dr daerah lain contohnya Bali, Papua, Bima, Padang, Aceh, Kalimantan dsb. Pasti memiliki koleksi yg menciptakan isi rumah menjadi bertemasesuai latar belakang etnik atau kawasan asal mereka.

Nah, adanya orang Jawa, Sumatera, Ambon, Flores, Papua, Kalimantan, Bima, Bali dsb yg membuat nuansa berlawanan di rumahnya merupakan dampak diferensiasi sosial. Sedangkan stratifikasi sosial akan menghipnotis ukuran rumahnya, perabotan mewahnya & fasilitas-akomodasi yg dimiliki.

3. Pengaruhnya kepada gaya hiburan & apresiasi seni

Orang yg berada di lapisan atas memiliki selera hiburan yg lebih mahal, acuan nonton film di bioskop, nonton pertandingan olah raga atau menonton konser dengan-cara langsung. Hal ini selain merupakan bentuk gaya hiburan pula merupakan bentuk apresiasi yg besar kepada seni (dalam hal ini pelakunya).

Mengapa? karena pelaku seni biasanya dapat untung banyak dr sini, misalnya pembuat film mampu untung besar dr lakunya film di bioskop, klub sepak bola menerima pendapatan dr tiket masuk, grup band mendapatkan pendapatan lebih dr banyaknya tiket konser yg terjual.

Kondisi ini berlawanan dgn kelompok sosial menengah ke bawah. Mereka lebih suka menonton film di tv, mendengarkan lagu live melalui tv atau radio bahkan menonton sepak bola di tv atau via streaming.

  √ Tipe-Tipe Organisasi Sosial dan Ciri-Ciri Organisasi Sosial

4. Pengaruh terhadap selera kuliner & minuman

Orang yg berada di lapisan atas dlm penduduk biasanya memiliki hubungan dgn kelompok yg lebih luas. Bahkan mereka bisa membangun korelasi dgn orang luar negeri juga.

Nah, hal ini menyebabkan selera makanan & minuman mereka ikut berganti. Orang menengah ke atas bahagia dgn masakan & minuman yg aneh ditelinga kita contohnya hamburger, hot dog, mie ramen, kebab dsb. Dan mereka pun makan di tempat yg glamor semacam kafe atau restauran karena dianggap lebih bergensi sesuai tingkatan statusnya.

Sedangkan orang menengah ke bawah akan memakan masakan yg sudah tak gila disekitarnya. Dan tempat bukan prioritas utama untuk berbelanja makanan & minuman.

5. Pengaruh terhadap koleksi bacaan yg dimiliki

Orang yg berpendidikan tinggi akan gemar membaca artikel yg bertopik-topik berat misalnya wawasan, teknologi, observasi, bursa saham dsb. Sedangkan orang yg berpendidikan menengah ke bawah akan senang membaca artikel yg ringan-ringan contohnya gosip, gosip selebritis, berita hiburan dsb.

6. Pengaruh terhadap kegiatan piknik atau rekreasi

Setiap orang dr lapisan status sosial manapun niscaya memerlukan liburan atau wisata. Namun ada perbedaan selera antara kelompok & status sosial (Baca juga: tempat rekreasi jogja).

Misalnya para kelompok pecinta alam suka naik gunung atau melakukan outbound. Para bos-bos kaya biasanya suka touring naik moge (motor gedhe) dr satu kota ke kota yang lain, orang menengah ke atas akan melaksanakan rekreasi ke mancanegara contohnya Jepang, Korea Selatan, Turki, Perancis dsb.

Atau bahkan para penggiat sosial mengisi liburannya justru diisi dgn acara sosial misalnya mendirikan taman baca, melaksanakan pembersihan sampah di pinggir pantai, melaksanakan edukasi pada bawah umur jalanan dsb.

  √ Pengaruh Adanya Diferensiasi Sosial dan Stratifikasi Sosial

Nah, enam poin di atas merupakan efek kelompok & status sosial kepada pola hidup seseorang. Sekali lagi, meskipun tak 100% akurat namun bisa dipakai sebagai prediksi.