Daftar Isi
Menulis. Sejak duduk di dingklik TK, semua orang niscaya pernah diajari cara menulis. Pada mulanya, siapa saja niscaya akan mencar ilmu mengenal huruf-huruf & ejaan sebelum akhirnya bisa menulis.
Meskipun menulis terlihat sungguh gampang mirip mengatakan sehari-hari, tetapi bekal ini sangat penting bagi orang yg ingin menjadi penulis. Karena, menulis untuk suatu karangan, karya tulis atau semacamnya tak cuma sekadar menulis biasa.
Ada beberapa hal yg perlu dipahami seseorang sebelum menuangkan pikiran & imajinasinya ke dlm bentuk goresan pena. Sebab, menulis pastinya mempunyai tujuan pada pembacanya.
Dalam menjangkau tujuan itulah penulis harus paham betul pemahaman menulis, tujuan dr menulis, manfaat hingga fungsi-fungsinya. Sehingga, pesan yg akan disampaikan lewat tulisan akan tersusun rapi & tak menjadi bias.
Pengertian Menulis
Menulis ialah suatu proses menciptakan suatu catatan, informasi atau kisah memakai karakter. Menulis bisa dilakukan pada media kerja dgn memakai alat-alat seperti pena atau pensil.
Tapi awalnya, menulis dikerjakan memakai gambar, seperti tulisan hieroglif (hieroglyph) pada zaman Mesir Kuno. Pada risikonya, tulisan abjad pun timbul sekitar 5.000 tahun lalu.
Orang-orang dr Irak menciptakan banyak simbol-simbol pada tanah liat. Simbol-simbol itu mewakili suara, berbeda dgn huruf-huruf hieroglif yg mewakili kata-kata atau benda.
Menulis pula proses menuangkan kreativitas atau ide ke dlm bentuk bahasa goresan pena, yg lazimnya disebut dgn karangan. Karena, penulis mengungkapkan isi asumsi, ilham, pendapat atau keinginannya lewat tulisan tersebut.
Namun, pemahaman menulis pula mempunyai banyak makna yg beragam. Hal ini tergantung pada seseorang atau hebat dlm mengartikannya.
1. KBBI
Berdasarkan KBBI, menulis yaitu mengungkap ide, opini & pandangan baru dlm rangkaian kalimat. Selain itu, menulis pula bikin huruf dgn pena atau pensil, menyampaikan anggapan atau pandangan, mengarang kisah & menggambarkannya.
Karena itu, penulis pula akan dipengaruhi oleh isi hai, situasi hati & latar belakangnya tatkala menulis. Sehingga, penting untuk menentukan genre, gaya bahasa hingga perspektif yg akan disampaikan lewat goresan pena.
2. Hargrove & Pottet
Menurut Hargrove & Pottet, menulis ialah upaya menggambarkan anggapan, inspirasi & perasaan dlm bentuk simbol. Maksudnya, simbol tata cara Bahasa goresan pena yg digadang-gadang selaku media sarana komunikasi.
Hargrove & Pottet menyebutnya simbol, alasannya menulis tak sekadar susunan kata namun pula berbentuk relief, prasasti & banyak macamnya pada zaman dahulu. Sampai jadinya, bentuk komunikasi tulisan berupa huruf & disusun dlm suatu kalimat.
3. Tarigan
Tarigan (1986:15) menjelaskan bahwa menulis ialah suatu kegiatan menuangkan ilham atau pemikiran dgn menggunakan bahasa tulisan selaku media penyampaiannya.
Ia pula mendefinisikan menulis selaku upaya membuat lambang-lambang grafis, yg sudah banyak diketahui penduduk lazim berbentuk goresan pena.
4. Lasa HS
Lasa HS dlm bukunya Menulis menjelaskan bahwa menulis itu sesederhana tatkala seseorang mengatakan sehari-hari tanpa harus kesusahan menuangkannya.
Lasa HS pula menawarkan tips menuangkan ilham yg tanpa kendala & gampang. Tipsnya ialah penulis mesti memiliki daya analisis, kualitas & kuantitas bacaan & penghayatan.
Baca Juga: 10 Tempat yg Cocok Untuk Menulis Buku, Bikin Semakin Produktif!
Tujuan Menulis
Menulis tak hanya sekadar merangkai kata-kata. Penulis perlu paham tentang tujuan menulis sebelum kesudahannya tercipta sebuah karya sastra yg indah. Selain itu, tulisan pula merupakan media komunikasi antara penulis & pembacanya.
Sehingga penulis menentukan dahulu tujuannya menulis untuk memberikan pengetahuan luas atau hanya menawarkan hiburan pada pembacanya. Berikut ini, 4 tujuan utama yg perlu dipahami:
1. Memberikan informasi
Informasi ialah sekumpulan data atau fakta yg telah diolah sedemikian rupa, sehingga menciptakan sesuatu yg bisa dipahami & menawarkan faedah bagi seseorang atau pembacanya.
Menulis bertujuan memberikan informasi ihwal sesuatu, baik berupa fakta, peristiwa, pendapat, persepsi & data pada pembaca. Sehingga pembaca bisa mendapatkan wawasan & pengetahuan gres dr tulisan tersebut.
Berikut ini contoh menulis yg bermaksud menawarkan informasi. Melalui tulisannya, penulis hendak mengumumkan manfaat dr tumbuhan ciplukan.
Ciplukan yaitu flora semak liar yg biasanya berkembang di tanah-tanah kosong yg tak terlalu becek & cuma bisa didapatkan pada dikala demam isu penghujan.Tumbuhan ini memiliki tinggi antara 30-50 cm, dgn ciri fisiknya merupakan mempunyai batang yg berwarna hijau kekuningan, buahnya berupa lingkaran & berwarna kuning.
Daging buah ciplukan yg tak cuma terasa elok, ternyata pula mengandung beberapa khasiat penting untuk menyembuhkan penyakit mirip influenza, sakit paru-paru, kencing anggun & beberapa penyakit lain. Meski mempunyai beberapa khasiat penting, eksistensi tumbuhan ini sering diremehkan, alasannya diangggap selaku tumbuhan liar yg sama tak pentingnya dgn tanaman liar yg lain.
2. Membujuk
Membujuk ialah usaha untuk meyakinkan seseorang bahwa yg dikatakannya benar dgn kata-kata bagus, merayu & menarik hati. Tindakan ini bisa dikerjakan lewat banyak sekali cara, salah satunya lewat tulisan.
Menulis bertujuan membujuk para pembaca untuk memilih sikap, mendukung & menyetujui gagasan, ide atau usulan yg dituangkan oleh penulis. Karena itu, penulis mesti bisa meyakinkan pembaca dgn memakai gaya bahasa persuasif.
Berikut ini goresan pena yg mempunyai tujuan membujuk untuk menghipnotis perilaku atau langkah-langkah pembacanya. Karena, penulis narasi yg seolah mengajak semua orang mencampakkan sampah pada tempatnya.
Penanggulangan banjir dapat dikerjakan dgn banyak sekali cara. Misalnya, tak mencampakkan sampah asal-asalan, berkala membersihkan irigasi air & melakukan perluasan daerah penampungan air.
Dari berbagai cara ini hal yg paling mudah dilakukan yaitu dgn tak membuang sampah asal-asalan, sebab dgn menumpuk sampah mampu menghambat & menahan air dikala hujan sehingga air akan meluap & terjadilah banjir.
Anda tak mau kebanjiran kan, maka dr itu mari kita ubah lingkungan menjadi lebih sehat & kondusif dr ancaman banjir dgn tak membuang sampah asal-asalan.
Baca Juga: Cara Meningkatkan Keterampilan Menulis agar Lebih Berintegritas
3. Mendidik
Mendidik ialah salah satu tujuan dr komunikasi melalui goresan pena. Informasi atau data yg disampaikan lewat goresan pena akan memberikan pengetahuan & pengetahuan gres bagi para pembacanya.
Bahkan tulisan pula menolong mengasah & memperbesar tingkat kecerdasan seseorang. Pada kesannya, tulisan bisa mengubah & ikut memilih perilaku seseorang.
Berikut ini contoh goresan pena yg bertujuan mendidik atau memperlihatkan pesan moral pada pembaca. Penulis berusaha menyampaikan bahwa menjiplak yakni sikap curang & memberi tahu jikalau belajar itu penting.
Saat ini Aldo sedang duduk menatap soal fisika yg ada di depannya. Ia terpaku sebab tak bisa menjalankan soal-soal itu. Dalam hati ia menyesal, alasannya adalah semalam ia menghabiskan waktu dgn bermain game.
Tak satu pun soal yg dapat terpecahkan, walaupun seluruh kekuatan otaknya sudah dikerahkan. Terlintas dlm pikirannya untuk mengajukan pertanyaan pada sahabat yg duduk di sampingnya. Namun, ketakutan merayapi perasaannya, mengenang mata pengawas senantiasa berkeliaran di seluruh penjuru ruang kelas.
4. Menghibur
Menghibur yaitu fungsi & tujuan dlm komunikasi melalui goresan pena. Karena, ada beberapa karya tulis yg memang bertujuan untuk menghibur pembacanya, mirip cerpen, novel atau dongeng-cerita lucu yg lain.
Berikut ini acuan goresan pena yg bermaksud menghibur pembacanya dgn cerita fiksi. Penulis membuat tulisan narasi atau ceritanya memakai imajinasinya yg digambarkan dlm bentuk tulisan untuk menghibur pembacanya.
Indah tersenyum sembari mengayunkan langkah kakinya. Angin cuek yg menerpa, bikin tulang-tulang di sekujur tubuh Indah bergemeretak. Lalu, Indah masukkan telapak tangan ke dlm saku jaket & menjajal memerangi rasa acuh taacuh yg demikian menyiksa.
Wangi kayu cadar yg terbakar di perapian menyambut Indah saat Ayu membukakan pintu. Wangi yg kelak dirindukan tatkala Indah sudah kembali ke tanah air.
Namun wajah ganteng Ario dihadapannya, akankah dirindukan juga. Ada yg berdegup keras didalam dada, tetapi Indah berupaya untuk menepisnya. Janganlah, Ario, sergah hati kecilku, janganlah biarkan hatimu terbagi. Ingatlah Putri, ia sedang menunggu kepulanganmu dgn cinta.
Fungsi Menulis
Fungsi utama menulis adalah selaku alat komunikasi tak eksklusif antara penulis & pembacanya. Karena, pada prinsipnya goresan pena bisa memberikan pesan penulis pada pembacanya.
Menurut D’angelo dlm Tarigan (1986:22), menulis sungguh penting di bidang Pendidikan untuk memudahkan siswa berpikir dengan-cara kritis. Selain itu, menulis pula memudahkan seseorang untuk merasakan, menikmati, memperdalam daya tanggap atau persepsi untuk memecahkan masalah-problem yg sedang dihadapi.
Karena, tulisan akan membantu seseorang mengetahui masalah-duduk perkara yg dihadapinya dgn gampang. Ada pula fungsi lainnya, antara lain:
1. Fungsi Penataan
Menulis memiliki fungsi penataan pada gagasan, asumsi, pendapat & imajinasi seseorang. Sehingga tulisan yg dituangkan oleh penulis bisa menggambarkan & menjelaskan pemikiran , pandangan baru pikiran, usulan & imajinasinya dgn terperinci.
2. Fungsi Pengawetan
Menulis pula mempunyai fungsi pengawetan untuk mengutarakan suatu cerita atau pemikiran lewat goresan pena yg berbentuk dokumen. Dokumen berisi tulisan inilah yg sangat berharga, sebab bisa menceritakan suatu peristiwa yg sudah lampau, memberikan informasi hingga hiburan.
3. Fungsi Penciptaan
Menulis mempunyai fungsi penciptaan, alasannya penulis telah menggambarkan atau membuat suatu peristiwa nyata maupun fiktif lewat tulisan. Sehingga bisa dibilang karangan sastra memiliki fungsi penciptaan.
4. Fungsi Penyampaian
Gagasan, fikiran, pengalaman & imajinasi yg dituangkan dlm suatu tulisan menunjukkan bahwa menulis memiliki fungsi penyampaian. Karena, lewat goresan pena itulah penulis memberikan informasi, pengetahuan & pesan pada pembacanya.
Baca Juga: Cara Menulis Cerpen Untuk Pemula
Manfaat Menulis
Kegiatain ini tak hanya bertujuan memberikan manfaat pada pembaca, namun pula penulisnya. Menurut Horiston dlm karya tulis Darmadi (1996:3-4), menulis yaitu sarana untuk mengangkat ilham & informasi yg ada di alam bawah sadar.
Kegiatan ini pula bisa membantu menimbulkan ide baru, melatih kemampuan membangun wangsit, melatih sikap objektif pada orang lain, membantu diri memecahkan persoalan & mendorong seseorang lebih aktif mencari informasi.
Selain itu, kegiatan ini pula memiliki manfaat yg lain bagi penulis, antara lain:
1. Material
Secara material, penulis akan mendapatkan manfaat berupa honorium & pekerjaan sambilan untuk mendapatkan penghasilan lebih berkat kemampuannya.
2. Non material
Secara non material, penulis akan menerima kepuasan batin setelah mengekspresikan diri, menuangkan pemikiran , pandangan baru & menyampaikan suatu informasi dgn cara menulis.
Terlebih, bila tulisan mereka bisa memberikan keterangan komplemen, membujuk & menghibur pembacanya. Maka respons ini akan kian memperbesar kebahagiaan diri penulis.
3. Popularitas
Penulis pula bisa berkembang menjadi sosok yg terkenal melalui goresan pena-tulisannya yg menarik minat pembacanya. Popularitas inilah termasuk faedah lain menulis, selain faedah material & non material.
Teknik Menulis
Karena menulis adalah suatu proses untuk menciptakan sebuah karya sastra yg sumbernya berasal dr pikiran. Jadi, kegiatan ini bukanlah kegiatan yg asal pilih dijalankan.
Ada sejumlah teknik menulis yg harus dikuasai untuk bikin goresan pena layak dibaca & mudah dipahami, antara lain:
1. Jenis goresan pena
Jenis goresan pena merupakan bentuk penulisan sebuah karya sastra yg mesti ditentukan pertama kali sebelum memulai menulis. Misalnya, jenis goresan pena yg akan dipilih berupa opini, fakta atau imajinasi yg sekadar menghibur pembaca.
Penentuan jenis tulisan ini akan menghipnotis tahapan-tahapan menulis selanjutnya & pesan yg akan disampaikan penulis. Karena, jenis tulisan yg ditujukan untuk pembaca dewasa & anak-anak akan berlawanan.
2. Pertimbangan pembaca
Pertimbangan pembaca yakni respons pembaca dengan-cara menyeluruh perihal suatu tulisan. Hal ini sungguh penting untuk memilih tulisan apa yg akan dibuat untuk memenuhi kedinginan pembaca.
Di sisi lain, pertimbangan pembaca ini akan menolong membuat goresan pena yg sebelumnya belum pernah ada & keterangan yg disampaikan penulis sudah pasti akan berguna bagi pembaca.
3. Orientasi publik
Orientasi publik merupakan tahapan memilih target pembaca goresan pena. Penentuan orientasi publik ini akan membuat lebih mudah proses menulis yg sedang dikembangkan, alasannya penulis sudah paham pesan yg akan disampaikan tertuju pada siapa.
4. Menentukan tema & ilham tulisan
Tema yaitu pokok pikiran yg menjadi landasan goresan pena & ilham ialah materi yg akan dibahas dlm tulisan. Penulis bisa menentukan tema & idenya sebelum menulis iini dgn melakukan riset atau observasi untuk membuatkan keterangan. Sehingga goresan pena akan lebih berisi, sesuai dgn kebutuhan pembaca & lebih tepat sasaran atau tak bias.
5. Mengembangkan ilham
Ide ialah topik yg akan dibahas dlm sebuah goresan pena & bermaksud memperlihatkan informasi. Sehingga penulis memerlukan keterampilan dlm berbahasa untuk mengembangkan pandangan baru dlm bentuk tulisan yg lebih gampang dipahami.
6. Unsur goresan pena
Unsur goresan pena merupakan isi di dlm sebuah goresan pena, yg terdiri dr pemikiran , tuturan, tatanan & wahana. Unsur goresan pena inilah yg menolong memilih sebuah kalimat baik atau jelek.
Kalimat yg baik yakni kalimat yg efektif sehingga mampu memberikan pesan dlm tulisan lebih terang & tepat ke sasaran pembaca.
Baca Juga: Cara Meningkatkan Motivasi Menulis Anti Gagal
7. Gaya tulisan
Gaya tulisan merupakan tanda pengenal penulis ke pembacanya. Karena, setiap penulis pasti memiliki gaya tulisan masing-masing sehingga menjadi ciri khas, supaya pembaca bisa langsung mengenal penulis dgn membaca tulisannya saja.
Selain itu, gaya goresan pena ini sungguh perlu ditentukan supaya bisa diubahsuaikan dgn tujuan dr goresan pena, mirip menyampaikan keterangan, membujuk atau sekadar menghibur pembaca.
8. Ejaan
Ejaan adalah penggambaran bunyi bahasa dlm goresan pena serta penggunaan tanda baca. Penentuan ejaan ini penting bagi penulis supaya pembaca gampang memahami tulisannya, baik dr susunan kata, penggunaan tanda baca, imbuhan & awalan.
9. Penyuntingan
Penyuntingan ialah kegiatan membetulkan sebuah karangan yg dianggap kurang tepat agar menjadi lebih indah. Penyuntingan yakni teknik terakhir dlm dlm menulis untuk menyingkir dr adanya ejaan yg salah, kalimat ambigu & pesan goresan pena menjadi bias. Supaya, nantinya pesan yg disampaikan pada pembaca tak membingungkan & pembaca pun bisa menikmati karya penulis.