√ Materi Pelajaran Biologi Tentang Virus

Materi Pelajaran Biologi Tentang Virus Keberadaan virus mulai diteliti pertama kali pada tahun 1892 oleh ilmuwan Rusia Dmitry I. Ivanovsky & pada tahun 1898 oleh ilmuwan Belanda Martinus M. Beijerinck. Keduanya meneliti partikel mikroskopis yg menimbulkan penyakit bercak-bercak kuning pada daun tembakau yg di kemudian hari dipahami sebagai virus mosaik tembakau (TMV/Tobacco Mosaic Virus). Mereka menerima penyebab penyakit pada tembakau tersebut ditularkan oleh patogen yg bisa melalui saringan porselin (filter kuman). Partikel mediator tersebut tatkala diisolasi tak mampu berkembang pada medium buatan & tak terlihat tatkala diperhatikan dgn mikroskop cahaya. Beijerink mengira bahwa partikel mikroskopis yg ditelitinya merupakan patogen jenis gres, yg disebutnya selaku virus. Kata virus dlm bahasa latin memiliki arti cairan berlumpur atau racun, karena sebagian besar virus menyebabkan penyakit pada insan, binatang, serangga, kuman, & tumbuhan. Penyelidikan lain oleh ilmuwan Inggris Frederick W. Twort pada tahun 1915 & Felix H. d’Herelle pada tahun 1917 memperoleh virus yg menginfeksi kuman & dinamakan bakteriofag (virus pemakan basil).

Materi Pelajaran Biologi Tentang Virus

Pada tahun 1935 ilmuwan biokimia berkebangsaan Amerika, Wendell Meredith Stanley berhasil mengkristalkan virus mosaik tembakau & menawarkan bahwa virus tersebut tersusun atas material genetik berupa ARN (asam ribonukleat) & pelindung protein. Tatkala mikroskop elektron didapatkan pada tahun 1940, bentuk virus mampu diperhatikan untuk pertama kalinya. Penelitian virus semakin meningkat tatkala kultur sel ditemukan oleh ilmuwan Amerika pada tahun 1949. Mungkin ananda sudah tahu bahwa virus tak dapat hidup pada medium agar, sehingga virus mula-mula dikembangkan pada tubuh hewan, contohnya embrio ayam. Bahkan virus polio cuma dapat hidup pada otak simpanse & sumsum tulang belakang monyet. Penemuan kultur sel sangat menolong dlm pengamatan virus.
Baca juga

Saat ini sekitar 3.600 jenis virus sudah diidentifikasi, sebagian besar diantaranya merupakan penyebab penyakit pada insan, binatang, serangga, basil, & tumbuhan. Setelah biologi molekuler meningkat , virus berguna untuk penyelidikan gen, mutasi, & teknik rekombinasi gen. Selain virus, sekarang sudah didapatkan partikel mirip virus yg disebut prion. Prion tersusun atas molekul protein & asam nukleat yg berukuran kecil. Prion sungguh resistan tatkala akan dinonaktifkan & mampu memunculkan kerusakan pada otak mamalia & insan. Penyakit yg disebabkan oleh prion misalnya penyakit sapi gila.

A. Ciri-Ciri & Struktur Virus

Virus merupakan partikel ultra mikroskopis yg cuma hidup di dlm sel. Hidup virus tersusun atas asam nukleat & protein. Asam nukleat menjinjing informasi genetik virus & protein berfungsi selaku pelindung yg menyelubungi asam nukleat. Asam nukleat virus bisa berupa ADN (asam

dioksiribounukleat) atau ARN (asam ribonukleat). Beberapa jenis virus pula mempunyai protein yg berfungsi selaku enzim. Kadang-kadang selubung pelindung virus tak cuma tersusun atas protein, tetapi mengandung karbohidrat (disebut glikoprotein) & lemak (disebut lipoprotein). Kebanyakan virus cuma memiliki satu selubung pelindung, tetapi demikian ada pula virus yg mempunyai beberapa lapis pelindung. Pelindung ini disebut kapsid & protein penyusun kapsid disebut kapsomer. Kapsid yg berisi asam nukleat disebut nukleokapsid. Selain protein pelindung, beberapa virus memiliki pelindung komplemen berupa membran lipoprotein yg melingkupi nukleokapsid & disebut kapsul. Beberapa jenis virus mempunyai alat suplemen ibarat ekor & serabut. Virus yg strukturnya sempurna, matang, & bisa menginfeksi sel hidup disebut virion. Fungsi kapsid bagi virion yakni selaku berikut.

  • Melindungi asam nukleat virus dr kerusakan, misalnya oleh enzim pencernaan (nuklease).
  • Pada permukaan kapsid terdapat pecahan untuk mengenali reseptor (tempat melekat) pada permukaan sel inang.
  • Menyediakan protein enzim untuk menembus membran sel inang tatkala melaksanakan infeksi.
Virus mempunyai sifat sebagai benda mati & benda hidup. Virus mampu dikristalkan mirip benda mati, tetapi virus dapat berkembang biak ibarat makhluk hidup. Namun demikian virus tak mampu dikatakan selaku sel karena cuma tersusun atas selubung protein & asam nukleat, belum mempunyai membran sel, sitoplasma, & organel. Selain itu virus tak mampu melaksanakan metabolismenya sendiri.

Ukuran virus beraneka ragam, diameternya bervariasi antara 20 nanometer hingga 300 nanometer. Virus paling besar mempunyai panjang beberapa mikron, tetapi lebarnya biasanya kurang dr 100 nanometer. Bandingkan dgn kuman terkecil yg mempunyai ukuran 10 mikron. Ukuran virus yg paling besar & kompleks masih masih sukar diamati dgn mikroskop cahaya. Tahukah ananda kenapa demikian?

Bentuk virus pula bermacam-macam, contohnya berupa mirip bola (isometrik), bentuk tangkai memanjang/filamen, & bentuk ibarat berudu katak (mempunyai bentuk mirip kepala & ekor). Untuk mempermudah identifikasi, bentuk virus dikelompokkan menjadi empat golongan utama.

  • Virus bentuk spiral
  • Virus bentuk ikosahedron
  • Virus berpelindung
  • Virus bentuk kompleks
Virus terkecil berbentuk ikosahedron (poligon 20 segi) yg berukuran antara 18 – 20 nanometer. Kebanyakan virus tumbuhan berukuran kecil & berupa filamen atau poligon, sedangkan virus binatang ukuran & bentuknya lebih bervariasi. Virus yg mempunyai pelindung luar dr lipoprotein, gliko-protein, atau kombinasi lipoprotein & glikoprotein biasanya berupa lingkaran dgn diameter antara 60 – 300 nanometer.

Berdasarkan jenis inangnya, virus dibedakan menjadi tiga kelompok.

  1. Virus tumbuhan, mampu menginfeksi sel tumbuhan, lazimnya disebarkan oleh serangga & organisme lain.
  2. Virus hewan, mampu menginfeksi hampir semua jenis binatang dr protozoa sampai insan. Beberapa jenis virus cuma bisa menginfeksi satu jenis binatang, tetapi ada pula yg bisa menginfeksi berbagai macam binatang sekaligus.
  3. Virus basil, yaitu virus yg bisa menginfeksi bakteri.
  Apa Itu Komensalisme? Dan Pola Simbiosis Komensalisme

B. Cara Hidup Virus

Kamu pasti telah mengenali bahwa untuk melangsungkan kehidupannya, makhluk hidup mesti melaksanakan metabolisme. Dalam metabolisme dibutuhkan enzim untuk melangsungkan proses-proses biokimia di dlm tubuh. Virus cuma mempunyai asam nukleat & selubung protein. Bagaimana virus dapat hidup & meningkat biak?
Virus mendapatkan enzim & materi-materi metabolisme dr sel yg ditumpanginya. Berbeda dgn sel, virus tak mempunyai organela mirip ribosom, mitokondria, badan golgi, & sebagainya. Karena itu virus tak dapat membuat energi sendiri & mensintesis protein enzim. Jadi virus cuma mampu berkembang & memperbanyak diri pada sel hidup yg aktif melaksanakan metabolisme. Oleh karena itu virus dikatakan bersifat benalu sejati.
Untuk mampu meningkat & memunculkan infeksi pada organisme lain, virus harus mampu tersebar dr organisme satu ke organisme lain. Virus mampu menyebar lewat korelasi langsung atau tak langsung. Pada insan & binatang, batuk, bersin, & bersinggungan mampu menularkan virus ibarat virus influenza, selesma, & gondong. Virus anjing gila ditularkan lewat gigitan. Virus yg lain dikeluarkan bareng tinja, kemudian dibawa oleh lalat & ditularkan lewat masakan atau minuman. Peralatan makan menyerupai piring & sendok mungkin pula menenteng partikel virus & mampu menularkan ke inang yg baru. Virus pula bisa disebarkan oleh serangga penular yg disebut vektor. Biasanya vektor tak terpengaruh oleh keberadaan virus. Contoh vektor penyebar penyakit pada binatang & manusia yaitu lalat, caplak, & nyamuk.Virus penyebab penyakit tumbuhan disebarkan melalui persentuhan & gigitan serangga yg mengisap atau mengkonsumsi tumbuhan.
Bagian virus yg bisa menginfeksi sel inang yakni asam nukleat. Asam nukleat penyusun virus berupa ADN (asam dioksiribounukleat) atau ARN (asam ribonukleat) tetapi tak pernah didapatkan ADN & ARN dengan-cara bareng -sama. Umumnya asam nukleat itu berbentuk molekul tunggal, baik berupa untaian tunggal maupun untaian ganda. Namun demikian, ada virus yg materi genetiknya terbagi menjadi dua kepingan (untaian) atau lebih. Di kelas XII ananda akan mempelajari materi genetik lebih mendalam pada kepingan materi genetik. Berdasarkan asam nukleatnya, virus dibedakan menjadi virus ADN & virus ARN.
  1. Virus ADN, mempunyai asam nukleat berupa ADN, contohnya virus herpes, bakteriofag, & virus cacar. ADN virus mampu berupa untaian pita tunggal atau ganda.
  2. Virus ARN, mempunyai asam nukleat berupa ARN, misalnya virus hepatitis C, HIV, virus polio, virus rabies, & virus ebola. ARN virus pula mampu berupa untaian pita tunggal & ganda. Kebanyakan virus tumbuhan mempunyai materi genetik berupa ARN berupa pita tunggal.
Di dlm sel inang virus akan merusak ADN sel inang & menertibkan fungsi-fungsi fisiologi sel & memerintahkan sel inang untuk membentuk virus-virus gres. Pembentukan virus gres ini disebut replikasi.

C. Daur Infeksi & Reproduksi Virus

Reproduksi virus disebut dgn replikasi. Virus hanya bisa berkembang biak di dlm sel hidup lantaran di luar sel hidup virus tak aktif. Virus memanfaatkan kesanggupan metabolisme sel inang untuk memperbanyak diri. Sifat infeksi virus tergantung pada jenis virus & keadaan lingkungan, dibedakan menjadi daur litik & daur lisogenik.

Daur Litik

Pada virus yg melaksanakan daur litik, infeksi virus disertai dgn perbanyakan virus yg berjalan cepat, diakhiri dgn kerusakan atau akhir hayat sel inang. Virus gres yg terbentuk siap untuk menginfeksi sel inang yg lain & memperbanyak diri.

Daur Lisogenik

Jenis virus yg melaksanakan daur lisogenik infeksinya tak menimbulkan maut sel dengan-cara langsung. Setelah menginfeksi, materi genetik virus bergabung dgn materi genetik sel inang (virus tak aktif). Sel inang mungkin tak memberikan tanda-tanda terinfeksi virus. Jika sel inang meningkat biak, materi genetik virus akan diwariskan pada setiap sel yg dihasilkan. Virus yg melaksanakan daur lisogenik sewaktu-waktu dapat aktif & melaksanakan daur litik yg dipicu oleh aspek kimia atau fisika, misalnya karena radiasi ultraviolet. Penelitian lain memperlihatkan sesudah mengalami daur lisogenik sekitar 100.000 kali, ADN animo dengan-cara spontan aktif & memulai virus litik.

Virus tak mampu berkembang biak dgn pembelahan. Reproduksi pada virus disebut replikasi yakni pembentukan komponen virus & perakitannya untuk menciptakan virus gres. Replikasi dimulai tatkala virus masuk ke dlm sel. Pelindung virus dilepaskan oleh enzim dlm sel, & ARN/ADN virus masuk & menyelenggarakan kontak dgn ribosom (organela tempat sintesa protein) di dlm sel. Kemudian akan berlangsung sintesis protein yg spesifik sesuai ARN/ADN. Asam nukleat virus mengganda, & protein yg diinginkan selaku pelindung pula dibuat. Kemudian berjalan perakitan partikel virus yg baru. Beberapa jenis virus keluar dr dlm sel bersama-sama dgn rusaknya sel yg ditumpangi. Virus jenis yg lain dapat keluar dr sel lewat membran tanpa mematikan sel yg ditumpanginya.

Agar lebih terperinci, amati tahap-tahap replikasi virus pada daur litik di bawah ini.

  • Tahap adsorbsi, yaitu virus melekat pada permukaan sel inang. Tempat penempelan virus terletak pada belahan yg mengandung protein tertentu yg dapat dikenali oleh reseptor virus.
  • Tahap injeksi, yakni virus melaksanakan penetrasi pada membran sel & masuk ke dlm sitoplasma, atau cuma memasukkan materi genetik ke dlm sel inang dgn kapsid (beserta selubung bila ada) tetap di permukaan sel inang. Pada sel tumbuhan yg mempunyai dinding sel kaku, masuknya virus ke dlm sel inang dijalankan dgn tunjangan serangga tatkala memakan belahan tumbuhan. Virus binatang pula bisa masuk ke sel inang lewat proses fagositosis. Coba ananda ingat kembali bagaimana proses fagositosis pada sel hewan.
  • Tahap sintesis protein berdasarkan materi genetik dr virus. Setelah masuk di dlm sel inang, materi genetik virus akan mengontrol segala proses di dlm sel inang. Di sini materi genetik yg dibawa virus dipakai untuk memproduksi protein yg diperlukan oleh virus. Protein yg dihasilkan yaitu protein kapsomer & protein enzim untuk replikasi materi genetik virus.
  • Tahap selanjutnya yaitu replikasi (penggandaan) materi genetik virus. Pada tahap ini dihasilkan materi genetik gres yg sama persis dgn materi genetik virus yg menginfeksi. Replikasi mampu berjalan di dlm sitoplasma maupun di dlm nukleus, tergantung pada jenis virus yg menginfeksi.
  • Tahap pematangan, yakni perakitan atau penggabungan materi genetik virus dgn kapsid. Masing-masing ADN hasil replikasi masuk ke dlm kapsid, sehingga terbentuk virus gres yg sudah utuh. Dalam setiap sel inang dapat terbentuk hingga 100 virus gres.
  • Tahap terakhir merupakan tahap litik, yaitu tatkala virus keluar dr sel inang, disertai dgn rusaknya sel inang (lisis). Sekarang pula dipahami bahwa aneka macam jenis virus yg lain dapat keluar dr sel lewat membran tanpa mematikan sel yg inangnya.
  √ Pengertian Dan Proses Metabolisme Glukosa Di Dalam Badan

Daur ini akan berulang, masing-masing virus yg sudah meninggalkan sel inang akan mencari sel gres untuk diinfeksi. Bagaimana proses replikasi virus pada daur lisogenik?

Contoh virus yg melaksanakan daur lisogenik yakni bakteriofag yg disebut virus lambda () yg menginfeksi basil Escherichia coli. Daur lisogenik ini ditemukan oleh hebat mikrobiologi Perancis Andre Lwoff pada tahun 1950. Awal proses replikasi virus pada daur lisogenik sama dgn proses pada daur litik. Setelah tahap injeksi, ADN virus tak langsung melakukan sintesis, tetapi ADN virus berintegrasi/bergabung dgn ADN sel inang & tahap ini disebut tahap penggabungan. ADN kuman yg berupa melingkar (sirkular) mula-mula putus, kemudian ADN virus memadukan diri diantaranya. Terbentuklah ADN baru yg mengandung ADN kuman & ADN virus. ADN virus ini tak aktif, sehingga basil tetap mampu tumbuh dengan-cara normal. Bakteri yg mengandung fage yg tak aktif ini disebut profage.

Setelah tahap penggabungan disertai tahap pembelahan. Tatkala sel inang membelah diri maka ADN virus akan diturunkan pada sel anak yg dihasilkan. Dengan demikian terbentuk dua sel basil yg mengandung ADN virus yg identik. Demikian seterusnya, setiap basil yg terinfeksi membelah diri, maka pada setiap sel yg dihasilkan akan mengandung materi genetik virus.

Karena sesuatu hal, misalnya terkena radiasi sinar ultraviolet, profage akan aktif, memisahkan diri dr ADN kuman, & memulai daur litik yakni memalsukan diri & membajak ADN basil untuk membangun protein & melaksanakan perakitan untuk membentuk virus baru.

D. Peranan Virus dlm Kehidupan

Virus ada yg berfaedah bagi insan meskipun sebagian besar virus menimbulkan penyakit pada organisme hidup. Berikut ini diuraikan teladan-teladan faedah & bahaya virus.

1. Kegunaan Virus

Materi genetik virus berupa ADN atau ARN sehingga virus sering dipakai untuk penelitian materi genetik mirip mempelajari kegiatan kimiawi gen, efek enzim terhadap kegiatan asam nukleat, mutasi, & pewarisan sifat. Selain itu kesanggupan virus lisogenik menyisipkan materi genetik pada sel inang dimanfaatkan dlm rekayasa genetika untuk menyisipkan gen tertentu pada sel bakteri. Bakteri yg sudah disisipi gen itu mampu memproduksi materi sesuai dgn info genetik yg dibawa oleh gen tersebut. Contohnya jikalau virus menyisipkan gen insan yg menghasilkan insulin ke dlm ADN basil, maka bakteri itu menjadi mampu menciptakan insulin. Dengan cara ini insulin bisa dihasilkan dgn cepat dlm jumlah banyak. Saat ini para mahir biologi molekuler berupaya memodifikasi ADN virus lisogenik sehingga ADN yg terintegrasi pada ADN bakteri berisi gen-gen yg mampu menghasilkan produk yg berguna bagi insan. Selain itu virus pula mempunyai kegunaan untuk menyebarkan obat & vaksin untuk menyembuhkan & menangkal penyakit lantaran virus.

2. Penyakit Akibat Virus

Coba ananda ingat kembali sifat virus yg tak dapat hidup bebas di alam. Karena sifat ini maka virus selalu bergantung pada sel hidup atau bersifat benalu sejati. Virus merupakan penyebab banyak penyakit pada insan, binatang, & tumbuhan. Serangan virus pada tanaman & binatang budidaya mampu memunculkan penyakit yg menimbulkan kerugian yg besar. Beberapa virus dianggap sungguh penting karena mengakibatkan penyakit yg fatal, misalnya virus rabies, AIDS, polio, & demam kuning. Berikut ini beberapa penyakit yg diakibatkan oleh virus.
Penyakit cacar air disebabkan oleh virus chickenpox yg menyerang sistem saraf. Kulit di atas saraf yg terinfeksi melepuh dlm beberapa hari, mula-mula berisi cairan jernih, kemudian menjadi keruh & mengeras dlm 5 – 10 hari kemudian. Penyakit ini menyerang bawah umur & orang bakir balig cukup nalar. Gejala yg ditunjukkan adalah demam & terbentuknya gelembung-gelembung kering pada kulit.
Penyakit AIDS disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). HIV menyerang sel limfasit T4 yg merupakan metode pertahanan/imunitas yg sungguh penting dlm tubuh insan. Akibatnya ketahanan tubuh menjadi lemah & rentan terhadap serangan virus, basil, jamur, protozoa, & penyebab infeksi lain. Penyakit pneumonia yg disebabkan oleh Pneumocystis carinii merupakan penyebab utama maut orang yg terkena infeksi HIV, penyebab yg lain ialah terjadinya kanker & sarkoma. AIDS ditularkan melalui korelasi seks, kontak langsung dgn darah, jaringan, atau jarum suntik yg terkotori HIV, & ditularkan dr ibu pada anaknya selama kelahiran & menyusui. Gejala virus ini baru muncul lebih kurang 10 tahun setelah infeksi.
Demam ebola disebabkan oleh virus ebola yg berupa menyerupai benang panjang yg ujungnya melengkung. Virus ebola mulanya merupakan virus yg menyerang binatang (monyet) di kawasan tropis daratan Afrika. Virus ebola disebarkan lewat cairan tubuh penderita yg masuk ke peredaran darah orang yg sehat atau lewat jalur pencernaan. Belum didapatkan obat atau vaksin yg efektif untuk mengen-dalikan virus ebola. Wabah ebola berulang kali melanda Afrika, yakni tahun 1976 di Sudan menginfeksi 284 orang & menewaskan 151 orang. Pada tahun 1995 wabah ebola melanda Kongo, didapatkan 318 problem dgn 280 orang meninggal dunia. Tiga dr empat orang yg terinfeksi virus ebola di Kongo meninggal dunia. Pada tahun 2000 – 2001 wabah ebola menyerang Uganda menewaskan 224 orang. Pada tahun 2002 virus ebola kembali muncul di Gabon & Kongo.
Penyakit rabies disebabkan oleh virus rabies yg menyerang anjing. Biasanya ditularkan ke insan lewat gigitan. Gejala penyakit muncul sesudah periode inkubasi selama 10 hari hingga satu tahun berupa demam, kesusahan bernapas, kontraksi otot yg tak terkendali, & tanda-tanda takut pada air. Biasanya diikuti dgn maut antara 3 hari sampai 3 ahad sehabis gejala muncul. Usaha yg mampu dijalankan yakni menghalangi perkembangan & penularan virus dgn vaksin rabies.
Penyakit cacar atau variola disebabkan oleh virus smallpox. Penyakit cacar berakibat fatal & sungguh gampang ditularkan lewat kontak tubuh dgn penderita. Setelah masa inkubasi selama 12 hari, timbul tanda-tanda demam tinggi & emosi berantakan yg terlihat seperti tanda-tanda keracunan. Tiga atau empat hari kemudian gejala ini disertai dgn munculnya ruam di wajah, lengan, paha, telapak tangan, & telapak kaki. Dalam enam hingga 10 hari ruam menjelma radang. Pada tempat radang ini sangat gampang terjadi infeksi sekunder oleh bakteri. Radang kemudian akan mengeras, umumnya meninggalkan parut di kulit. Demam & tanda-tanda keracunan mulai menyusut. Kematian umumnya diakibatkan oleh infeksi pada jantung, hati, & otak.
Pada tahun 1967 WHO mengeluarkan program vaksinasi untuk melawan virus cacar, karena pada saat itu penyakit ini mengakibatkan infeksi pada 10 – 15 juta orang di seluruh dunia setiap tahunnya, dgn 2 juta orang diantaranya meninggal dunia. Pada tahun 1979 WHO menyatakan virus cacar sudah punah dr bumi & merekomendasikan untuk menghentikan vaksinasi & menghancurkan stok virus di laboratorium. Pada dikala ini sampel virus cacar cuma ada di Amerika & Rusia.
Penyakit polio disebabkan oleh virus poliomielitis. Virus masuk ke dlm tubuh insan lewat hidung & mulut. Di dlm tubuh, virus menginfeksi sel saraf pusat & menggunakannya untuk replikasi. Infeksi mampu menyebab-kan paralisis (tidak mampu menggerakkan penggalan tubuh) parsial yg permanen. Penyakit ini umumnya didapatkan pada belum remaja berumur antara 5 – 10 tahun. Penyakit polio mula-mula diteliti oleh ilmuwan Jerman Jacob von Heine pada tahun 1840. Periode inkubasi virus ini antara 4 hingga 35 hari. Gejala awal ditunjukkan adanya capek, demam, sakit kepala, muntah-muntah, kesusahan buang air besar, kekakuan pada leher, diare, & rasa sakit pada anggota gerak tubuh. Karena sel saraf yg menertibkan pergerakan otot tak bisa diganti tatkala rusak, maka infeksi virus polio bisa menyebabkan paralisis permanen. Jika yg diserang yaitu sel saraf pusat yg menertibkan respirasi/pernapasan, penderita hanya dapat bertahan hidup jikalau dimasukkan ke dlm paru-paru buatan. Kasus paralisis muncul satu diantara 100 insiden nonparalisis. Pada tahun 1950 sudah didapatkan vaksin, sehingga serangan virus polio mampu ditekan serendah mungkin.
Virus hepatitis B (HVB) mengakibatkan inflamasi/radang & pembengkakan pada hati. Infeksi virus menyebabkan sakit kuning & sakit mirip influensa. Sakit kuning disebabkan karena cairan empedu menyebar ke seluruh tubuh sehingga kulit & bola mata berwarna kuning. Infeksi yg kronis menyebabkan cirrhosis (rusaknya sel hati) & kanker hati. Saat ini dipahami ada tiga virus yg mengakibatkan hepatitis, yakni virus A, B, & non A-non B. Virus A menyebabkan penyakit hepatitis A, virus B mampu menyebabkan penyakit hepatitis B yg paling berbahaya, & virus non A-non B menimbulkan penyakit hepatitis C. Untuk mencegah hepatitis dilaksanakan dgn menjaga kebersihan kuliner beserta peralatan makan & mengikuti imunisasi hepatitis.
Virus pula menimbulkan infeksi pada tumbuhan. Gejala infeksi virus pada tumbuhan misalnya berupa pola bercak atau mosaik pada daun, daun kekuningan, pertumbuhan terhambat & kematian dini, bentuk yg tak wajar , & pertumbuhan yg luar biasa. Beberapa virus flora telah dimengerti contohnya virus mosaik tembakau (TMV), virus penyebab daun menggulung pada tumbuhan kentang, virus yg menimbulkan ujung tumbuhan bit mengeriting, virus tungro yg menyerang tumbuhan padi (disebarkan oleh wereng), & virus CVPD (citrus vein phloem degeneration) yg menyebabkan degenerasi pembuluh floem pada tumbuhan jeruk. Virus tersebut sudah dipelajari intensif karena memunculkan kerugian yg besar. Virus tanaman disebarkan oleh serangga, air atau tanah yg tercemar virus, peralatan yg tercemar virus, & lewat proses pengentenan.

3. Pencegahan Penyakit Akibat Virus

Secara lazim penyebaran penyakit karena virus dapat dicegah dgn gaya hidup bersih & higienis. Pola hidup ini akan menangkal penyebaran virus penyebab penyakit. Tubuh yg sehat mempunyai pertahanan yg baik kepada serangan virus. Secara alami pertahanan tubuh kepada infeksi virus merupakan dgn mekanisme fagositosis oleh sel darah putih (leukosit) & pembentukan antibodi. Antibodi terbentuk di dlm tubuh bila ada protein gila dr virus masuk ke dlm tubuh (disebut antigen). Pembentukan antigen bisa dirangsang dgn bantuan vaksinasi.
Vaksin bisa berupa virus mati atau virus hidup yg sudah dilemahkan. Tatkala virus yg sudah mati atau dilemahkan pada vaksin masuk ke dlm tubuh, tubuh merespons dgn membentuk antibodi yg mampu melawan virus tersebut, sehingga tatkala terjadi infeksi oleh virus yg sesungguhnya, tubuh sudah kebal. Namun vaksin tak melaksanakan pekerjaan sama baiknya untuk siapa pun & tak mampu memberantas semua penyakit virus. Satu vaksin cuma efektif untuk satu jenis virus. Oleh lantaran itu sekarang dikembangkan vaksin virus ganda atau multivalen. Satu suntikan vaksin ini mampu membuat kebal seseorang terhadap beberapa serangan virus sekaligus.

Demikianlah postingan & penjelasan Materi Pelajaran Biologi Tentang Virus pada kali ini. Semoga bermanfaat & anda pun sudah megetahui virus itu ibarat apa.