√ Materi Ipa Tentang Ekosistem Lengkap

Materi Ipa Tentang Ekosistem Lengkap – Ekosistem merupakan kesatuan fungsional antara makhluk hidup dgn lingkungannya yg di dalamnya terdapat korelasi & interaksi yg sungguh erat & saling memengaruhi. Ilmu yg mempelajari korelasi timbal balik antara makhluk hidup dgn lingkungannya dlm suatu ekosistem disebut ekologi. Ekologi berasal dr bahasa Yunani yakni oikos (rumah atau tempat hidup) & logos (ilmu), jadi ekologi ialah ilmu yg mempelajari interaksi antarmakhluk hidup & interaksi antara makhluk hidup & lingkungannya. Dalam ekologi, anda akan mempelajari makhluk hidup selaku satu kesatuan dgn lingkungannya.

A. Komponen Penyusun Ekosistem

Suatu ekosistem disusun oleh dua komponen utama yakni komponen biotik meliputi banyak sekali jenis makhluk hidup & komponen abiotik meliputi lingkungan fisik & kimia (lingkungan tak hidup).
 merupakan kesatuan fungsional antara makhluk hidup dgn lingkungannya yg di dalamnya  √  Materi Ipa Tentang Ekosistem Lengkap
Materi Ipa Tentang Ekosistem Lengkap

1. Komponen Biotik

Komponen biotik sebuah ekosistem meliputi semua jenis makhluk hidup, baik berupa flora, binatang, jamur, maupun mikroorganisme lain. Dalam ekosistem, tanaman berperan selaku produsen, binatang berperan selaku konsumen, & mikroorganisme berperan selaku dekomposer. Berdasarkan peranannya, komponen biotik dibedakan menjadi komponen autotrof, heterotrof, & pengurai.

Komponen autotrof

Komponen autotrof merupakan organisme yg bisa mensintesis kuliner sendiri berupa bahan organik dr materi anorganik dgn tunjangan energi mirip energi cahaya matahari & kimia. Komponen autotrof berfungsi selaku produsen yg menyediakan kuliner bagi organisme heterotrof. Komponen autotrof yg utama yakni banyak sekali tumbuhan hijau.

Komponen heterotrof

Komponen heterotrof merupakan organisme yg memperoleh kuliner atau materi organik dgn memakan organisme lain atau sisa-sisanya. Organisme heterotrof tak dapat mensintesis masakan sendiri, sehingga masakan selalu diperoleh dr organisme lain, umpamanya herbivora memperoleh masakan dr meningkat -tumbuhan & karnivora memperoleh kuliner dr mangsanya. Contoh komponen heterotrof yakni manusia, hewan, jamur, & mikroba.

Detrivor & Pengurai (dekomposer)

Detrivor ialah komponen ekosistem yg menyantap detritus atau sampah, sedangkan pengurai ialah organisme heterotrof yg memperoleh makanan dgn menguraikan materi organik berupa sisa-sisa organisme yg sudah mati. Organisme ini menyerap sebagian hasil penguraian tersebut & melepaskan bahan-materi yg sederhana yg bisa digunakan kembali oleh produsen. Contoh detrivor yakni cacing tanah, sedangkan contoh pengurai ialah kuman & jamur saprofit.

Lihat juga

Kingdom Animalia Lengkap

2. Komponen Abiotik

Komponen abiotik yaitu segala sesuatu di luar makhluk hidup, terdiri dr komponen fisik & kimia. Komponen fisik mencakup substrat, media, atau aspek fisik yg diharapkan untuk menunjang kehidupan, sedangkan komponen kimia berupa kondisi-kondisi yg mendukung kehidupan makhluk hidup.

Beberapa komponen abiotik yg memengaruhi ekosistem ialah sebagai berikut.

  • Berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat yg diharapkan organisme untuk hidup. Suhu memengaruhi reaksi biokimiawi yg terjadi di dlm makhluk hidup. Setiap jenis makhluk hidup memerlukan suhu optimum untuk kehidupannya sehingga ada jenis-jenis organisme yg cuma dapat hidup pada kisaran suhu tertentu. Pada binatang poikiloterm, suhu tubuhnya mampu berganti-ubah sesuai dgn suhu lingkungannya. Sedangkan hewan homeoterm suhu tubuhnya relatif tetap walaupun suhu lingkungan berganti-ubah.
  • Sinar matahari, memengaruhi ekosistem dengan-cara global lantaran matahari menentukan suhu Bumi. Sinar matahari pula dikehendaki oleh tumbuhan (produsen) untuk melaksanakan fotosintesis.
  • Air, kuat terhadap ekosistem karena air diperlukan untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan untuk berkembang, berkecambah, & penyebaran biji. Bagi binatang & insan, air dibutuhkan untuk minum, fasilitas hidup, & tempat hidup bagi binatang air. Bagi unsur abiotik lain, umpamanya tanah & batuan, air diperlukan selaku pelarut & pelapuk.
  • Tanah, merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yg berlainan mengakibatkan organisme yg hidup didalamnya pula bertentangan. Tanah pula menyediakan unsur-unsur penting bagi kehidupan organisme, khususnya tumbuhan.
  • Ketinggian tempat, memilih jenis organisme yg hidup di tempat tersebut, lantaran ketinggian yg berlainan akan menciptakan kondisi fisik & kimia yg berlainan.
  • Angin, selain berperan dlm memilih kelembapan pula berperan dlm penyebaran biji tumbuhan tertentu.
  • Garis lintang, perbedaan garis lintang memperlihatkan kondisi lingkungan yg berlawanan pula. Garis lintang dengan-cara tak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme di permukaan bumi. Ada jenis-jenis organisme yg bisa hidup pada garis lintang tertentu saja.

Tingkatan Organisasi dlm Ekosistem

Tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup di dlm ekosistem akan saling berinteraksi & saling memengaruhi membentuk sebuah metode yg memperlihatkan satu kesatuan. Secara lebih terang, tingkatan organisasi makhluk hidup dlm ekosistem ialah selaku berikut.

Individu

Individu berasal dr kata Latin in (tidak) & dividus (mampu dibagi), jadi individu yakni organisme tunggal yg tak dapat dibagi-bagi lagi. Seekor rusa, seekor kucing, sebatang pohon jambu, sebatang pohon kelapa, & seorang insan disebut individu dlm ekosistem. Individu merupakan satuan fungsional terkecil penyusun ekosistem. Setiap individu melaksanakan proses hidup yg masing-masing berjalan terpisah & berlawanan dgn individu yang lain.

Di dlm lingkungan, setiap jenis senantiasa dihadapkan pada problem-dilema hidup, contohnya ketersediaan masakan, ancaman predator, berkembang biak, memelihara anak, & sebagainya. Oleh karena itu setiap jenis meningkatkan struktur & tingkah laris tertentu yg disebut adaptasi.

b. Populasi

Kumpulan individu sejenis yg hidup pada suatu wilayah & waktu tertentu disebut populasi. Setiap individu dlm populasi senantiasa berkembang & meningkat , sehingga populasi pula mengalami pertumbuhan. Namun demikian populasi tak tumbuh terus menerus. Batas kesanggupan ekosistem untuk mendukung kehidupan suatu populasi disebut daya tampung yg dipengaruhi oleh masakan, predator, ketersediaan tempat, penyakit, & faktor lingkungan lain.
Setiap populasi mempunyai karakteristik tertentu yakni kepadatan (densitas), laju kelahiran (natalitas), laju kematian (mortalitas), potensi biotik, sebaran umur, penyebaran anggota populasi, & bentuk pertumbuhan. Natalitas & mortalitas merupakan penentu utama pertumbuhan populasi. Selain itu dinamika populasi pula dipengaruhi oleh imigrasi & emigrasi khususnya untuk organisme yg bisa bergerak aktif. Imigrasi yakni masuknya satu atau lebih organisme ke dlm populasi di wilayah yg berlawanan. Imigrasi akan meningkatkan populasi. Emigrasi yaitu peristiwa ditinggalkannya sebuah wilayah oleh satu atau lebih organisme, sehingga populasi akan menurun. Secara garis besar, imigrasi & natalitas akan meningkatkan jumlah populasi, sedangkan mortalitas & emigrasi akan menurunkan jumlah populasi. Populasi binatang atau flora bisa berganti, tetapi perubahan tak senantiasa menyolok. Pertambahan atau penurunan populasi mampu menyolok bila ada gangguan drastis dr lingkungannya, contohnya adanya penyakit, bencana alam, & wabah hama.
Ukuran populasi berubah sepanjang waktu. Perubahan ukuran dlm populasi ini disebut dinamika populasi. Perubahan ini dapat dijumlah dgn memakai rumus pergeseran jumlah dibagi waktu. Hasilnya yakni kecepatan perubahan dlm populasi. Misalnya, tahun 2001 populasi akasia di Kedungbaru yakni 700 batang. Kemudian pada tahun 2006 dihitung lagi ada 500 batang. Dari data tersebut ananda mampu mengetahui bahwa dlm waktu 2 tahun terjadi pengurangan pohon akasia sebanyak 200 batang pohon. Untuk mengenali laju pergantian, ananda bisa membagi jumlah batang pohon yg berkurang dgn lamanya waktu observasi sebagai berikut.
700   500 200 batang = 40 batang/tahun
2006   2001 5 tahun
Dari perkiraan di atas, ananda dapat mengambil ke-simpulan bahwa rata-rata berkurangnya pohon akasia di Kedungbaru tiap tahun yakni 40 batang.

Komunitas

Komunitas ialah kumpulan dr aneka macam populasi yg hidup pada suatu waktu & wilayah tertentu yg saling berinteraksi & memengaruhi satu sama lain. Makara organisme dlm suatu ekosistem saling berhubungan & berinteraksi. Selain itu, lingkungan pula memengaruhi kehidupan organisme.

Ekosistem

Antara komunitas & lingkungannya senantiasa terjadi interaksi. Interaksi ini bikin kesatuan ekologi yg disebut ekosistem. Komponen penyusun ekosistem yakni produsen (flora hijau), pelanggan (herbivora, karnivora, & omnivora), & dekomposer/pengurai (mikroorganisme). Hal-hal yg mengakibatkan suatu ekosistem berlainan dgn ekosistem yg lain adalah jumlah & jenis produsen, jumlah & jenis konsumen, keanekaragaman mikroorganisme, jumlah & macam komponen abiotik, kompleksitas interaksi, & berlangsungnya banyak sekali proses dlm suatu ekosistem.

B. Interaksi Antarkomponen Ekosistem

Komponen ekosistem senantiasa bekerjasama & berinteraksi menurut dinamika tertentu. Interaksi antarkomponen ekologi mampu merupakan interaksi antarorganisme, antarpopulasi, & antarkomunitas.

1. Interaksi Antarorganisme

Semua makhluk hidup selalu bergantung pada makhluk hidup yg lain. Tiap individu akan senantiasa berhubungan dgn individu lain yg sejenis atau lain jenis, baik individu dlm satu populasinya atau individu-individu dr populasi lain. Interaksi demikian banyak kita lihat di sekeliling kita. Interaksi antarorganisme mampu dikategorikan sebagai berikut.
a. Netral, yakni kekerabatan tak saling mengganggu antarorganisme dlm habitat yg sama yg bersifat tak menguntungkan & tak merugikan kedua belah pihak, disebut netral. Contohnya antara capung & sapi.
Predasi, yakni korelasi antara mangsa & pemangsa (predator). Hubungan ini sungguh erat alasannya tanpa mangsa, predator tak mampu hidup. Sebaliknya, predator pula ber-fungsi selaku pengontrol populasi mangsa. Contoh macan dgn mangsanya yakni rusa, burung hantu dgn tikus.

Parasitisme, yaitu kekerabatan antarorganisme yg berlainan spesies, bila salah satu organisme hidupnya tergantung pada organisme lain & mengambil masakan dr hospes/ inangnya sehingga bersifat merugikan inangnya. Contoh Plasmodium dgn insan, Taenia saginata dgn sapi, & parasit dgn pohon inang.
Komensalisme, yakni kekerabatan antara dua organisme yg berlainan spesies dlm bentuk kehidupan bareng untuk membuatkan sumber makanan, jadi salah satu spesies diuntung-kan & spesies lainnya tak dirugikan. Contohnya anggrek dgn pohon yg ditumpanginya.
Mutualisme, yakni kekerabatan antara dua organisme yg berbeda spesies yg saling menguntungkan kedua belah pihak. Contoh kuman Rhizobium yg hidup pada bintil akar kacang-kacangan, kupu dgn bunga, & sebagainya.

2. Interaksi Antarpopulasi

Antara populasi yg satu dgn populasi lain senantiasa terjadi interaksi dengan-cara pribadi atau tak langsung dlm komunitasnya. Contoh interaksi antarpopulasi ialah selaku berikut.
  1. Alelopati, merupakan interaksi antarpopulasi, bila populasi yg satu menghasilkan zat yg bisa membatasi tumbuhnya populasi lain. Contohnya, di sekitar pohon walnut jarang ditumbuhi flora lain karena tumbuhan ini menciptakan zat yg bersifat toksik. Pada mikro-organisme, istilah alelopati dimengerti selaku anabiosa. Contoh, jamur Penicillium sp. mampu membuat antibiotik yg dapat menghalangi pertumbuhan basil tertentu.
  2. Kompetisi, merupakan interaksi antarpopulasi, bila antarpopulasi terdapat kepentingan yg sama sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa yg dibutuhkan. Contoh, persaingan antara populasi kambing dgn populasi sapi di padang rumput.

3. Interaksi Antarkomunitas

Komunitas yakni kumpulan banyak sekali populasi yg ada di sebuah wilayah yg sama & saling berinteraksi. Contoh komunitas yakni komunitas sawah & sungai. Komunitas sawah disusun oleh bermacam-macam organisme, contohnya padi, belalang, burung, ular, & gulma. Komunitas sungai terdiri dr ikan, ganggang, zooplankton, fitoplankton, & dekomposer. Antara komunitas sungai & sawah terjadi interaksi dlm bentuk peredaran nutrien dr air sungai ke sawah & peredaran organisme hidup dr kedua komunitas tersebut.
Interaksi antarkomunitas cukup kompleks karena tak cuma melibatkan organisme, tetapi pula aliran energi & makanan. Interaksi antarkomunitas bisa kita amati, contohnya pada daur karbon. Daur karbon melibatkan ekosistem yg berlainan contohnya laut & darat.

4. Interaksi Antara Komponen Biotik dgn Abiotik

Interaksi antara komponen biotik dgn abiotik membentuk ekosistem. Hubungan antara organisme dgn lingkungannya menimbulkan terjadinya anutan energi dlm metode itu. Selain anutan energi, di dlm ekosistem terdapat pula struktur atau tingkat trofik, keanekaragaman biotik, serta daur materi.
Dengan adanya interaksi-interaksi tersebut, sebuah ekosistem bisa menjaga keseimbangannya. Pengaturan untuk menjamin terjadinya keseimbangan ini merupakan ciri khas suatu ekosistem. Apabila keseimbangan ini tak diperoleh maka akan mendorong terjadinya dinamika perubahan ekosistem untuk menjangkau keseimbangan baru.

C. Jenis-Jenis Ekosistem

Ekosistem merupakan sebuah interaksi yg kompleks & mempunyai penyusun yg bermacam-macam. Di bumi ada banyak sekali macam ekosistem. Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat & ekosistem perairan. Ekosistem perairan meliputi ekosistem air tawar & ekosistem air laut.

1. Ekosistem Darat

Ekosistem darat merupakan ekosistem yg lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa bioma, yakni selaku berikut.

Bioma Gurun

Beberapa bioma gurun terdapat di wilayah tropis (sepanjang garis balik) yg memiliki batas dgn padang rumput. Ciri-ciri bioma gurun yaitu gersang & curah hujan rendah (25 cm/tahun). Suhu siang hari tinggi (bisa meraih 45°C) sehingga penguapan pula tinggi, sedangkan malam hari suhu sangat rendah (bisa mencapai 0°C). Perbedaan suhu antara siang & malam sangat besar. Tumbuhan semusim yg terdapat di gurun berskala kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun mirip duri atau tak berdaun & mempunyai akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air, umpamanya kaktus. Hewan yg hidup di gurun antara lain rodentia, ular, kadal, katak, & kalajengking.

Bioma Padang Rumput

Bioma ini terdapat di wilayah yg terhampar dr wilayah tropis ke subtropis. Ciri-cirinya adalah curah hujan kurang lebih 25 – 30 cm per tahun & hujan turun tak teratur. Porositas (penyerapan air) tinggi & drainase (pedoman air) cepat. Tumbuhan yg ada terdiri atas flora terna (herba) & rumput yg keduanya tergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus, & ular

Bioma Hutan Basah

Bioma hutan lembap terdapat di wilayah tropis & subtropis. Ciri-cirinya yakni curah hujan 200 – 225 cm per tahun. Spesies pepohonan relatif banyak, jenisnya berlawanan antara satu dgn yg yang lain tergantung letak geografisnya. Tinggi pohon utama antara 20 – 40 m, cabang-cabang pohon tinggi & berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi). Daerah tudung ini cukup mendapat sinar matahari. Dalam hutan lembap terjadi pergantian iklim mikro (iklim yg pribadi terdapat di sekeliling organisme). Variasi suhu & kelembapan cukup tinggi dgn suhu rata-rata harian 25°C. Dalam hutan lembap tropis sering terdapat tanaman khas, yakni liana (rotan), kaktus, & anggrek sebagai epifit. Hewan yg menghuni antara lain, simpanse, burung, rino, babi hutan, macan, & burung hantu.

Bioma Hutan Gugur

Bioma hutan gugur terdapat di wilayah beriklim sedang. Ciri-cirinya merupakan curah hujan merata sepanjang tahun. Terdapat di daerah yg mengalami empat info terkini (masbodoh, semi, panas, & gugur). Jenis pohon sedikit & tak terlalu rapat. Hewannya antara lain rusa, beruang, rubah, tupai, burung pelatuk, & rakoon (sebangsa luwak).

Bioma Taiga

Bioma taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara & di pegunungan wilayah tropis. Ciri-cirinya yakni suhu di isu terkini masbodoh rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yg tersusun atas satu spesies menyerupai konifer, pinus, & sejenisnya. Semak & tumbuhan lembap sedikit sekali. Hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, & burung-burung yg bermigrasi ke selatan pada isu terkini gugur.

Bioma Tundra

Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dlm lingkaran kutub utara & terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tumbuhan di tempat ini cuma 60 hari. Contoh tumbuhan yg dominan yakni Sphagnum, lumut kerak, flora biji semusim, tumbuhan kayu yg pendek, & rumput. Pada lazimnya , tumbuhannya bisa mengikuti keadaan dgn kondisi yg hambar. Hewan yg hidup di wilayah ini ada yg menetap & ada yg tiba pada informasi terkini panas, seluruhnya berdarah panas. Hewan yg menetap memiliki rambut atau bulu yg tebal, misalnya rusa kutub, beruang kutub, & serangga utamanya nyamuk & lalat hitam.

2. Ekosistem Air Tawar

Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain kombinasi suhu tak menyolok, penetrasi cahaya kurang, & terpengaruh oleh iklim & cuaca. Tumbuhan yg banyak didapatkan yakni jenis ganggang, sedangkan yang lain tumbuhan biji. Hampir semua filum binatang terdapat dlm air tawar. Organisme yg hidup di air tawar pada lazimnya sudah mengikuti kondisi. Adaptasi tumbuhan air tawar mikroskopis yaitu dgn bersel satu & dinding selnya kuat menyerupai beberapa alga biru & alga hijau. Tumbuhan tingkat tinggi, ibarat teratai (Nymphaea gigantea) mempunyai akar jangkar (akar sulur). Hewan & tumbuhan rendah yg hidup di habitat air, tekanan osmosisnya sama dgn tekanan osmosis lingkungan atau bersifat isotonis.

Adaptasi binatang air tawar, contohnya ikan dlm menanggulangi perbedaan tekanan osmosis melaksanakan osmoregulasi untuk memelihara keseimbangan air dlm tubuhnya lewat tata cara ekskresi, insang, & pencernaan.
Habitat air tawar merupakan mediator habitat maritim & habitat darat. Berdasarkan kebiasaan hidup, organisme air tawar dibedakan selaku berikut.
  1. Plankton, terdiri ganjal fitoplankton & zooplankton; biasanya melayang-layang (bergerak pasif) mengikuti gerak fatwa air.
  2. Nekton, binatang yg aktif berenang dlm air, contohnya ikan.
  3. Neuston, organisme yg mengapung atau berenang di permukaan air atau bertempat pada permukaan air, misalnya serangga air.
  4. Perifiton, merupakan flora atau binatang yg menempel pada tumbuhan atau benda lain, misalnya siput.
  5. Bentos, binatang & tumbuhan yg hidup di dasar atau hidup pada endapan. Bentos dapat sessil (menempel) atau bergerak bebas, umpamanya cacing & remis.
  6. Ekosistem air tawar digolongkan menjadi air hening & air mengalir. Ekosistem air damai meliputi danau & rawa, sedangkan ekosistem air mengalir yaitu sungai.
  Tulang Pipa

Danau

Danau merupakan sebuah badan air yg menggenang & luasnya mulai dr beberapa meter persegi hingga ratusan meter persegi. Di danau terdapat pembagian daerah berdasarkan penetrasi cahaya matahari. Daerah yg dapat ditembus cahaya matahari sehingga terjadi fotosintesis disebut wilayah fotik. Daerah yg tak tertembus cahaya matahari disebut tempat afotik. Di danau pula terdapat kawasan pergantian temperatur yg drastis atau termoklin. Termoklin memisahkan wilayah yg hangat di atas dgn wilayah dingin di dasar.
Komunitas tumbuhan & hewan tersebar di danau sesuai dgn kedalaman & jaraknya dr tepi. Berdasarkan hal tersebut danau dibagi menjadi 4 wilayah selaku berikut.
  1. Daerah litoral, merupakan wilayah dangkal. Cahaya matahari menembus dgn maksimal. Air yg hangat berdekatan dgn tepi. Tumbuhannya merupakan tanaman air yg berakar dgn daun ada yg mencuat ke atas permukaan air. Komunitas organisme sangat bermacam-macam tergolong jenis-jenis ganggang yg melekat (khususnya diatom), aneka macam siput & remis, serangga, Crustacea, ikan, amfibi, reptil air & semiair seperti kura-kura & ular, itik & belibis, & beberapa mamalia yg sering mencari makan di danau.
  1. Daerah limnetik, merupakan wilayah air bebas yg jauh dr tepi & masih bisa ditembus sinar matahari. Daerah ini dihuni oleh banyak sekali fitoplankton, tergolong ganggang & sianobakteri. Ganggang berfotosintesis & bereproduksi dgn kecepatan tinggi selama musim panas & animo semi. Zooplankton yg sebagian besar tergolong Rotifera & udang-udangan kecil memangsa fitoplankton. Zooplankton dikonsumsi oleh ikan-ikan kecil. Ikan kecil dimangsa oleh ikan yg lebih besar, kemudian ikan besar dimangsa ular, kura-kura, & burung pemakan ikan.
  2. Daerah profundal, merupakan kawasan yg dalam, yaitu kawasan afotik. Organisme yg ada hidup dgn men-dekomposisi detritus yg jatuh dr wilayah limnetik. Organisme yg menghuni yaitu cacing & mikroba.
  3. Daerah bentik, merupakan wilayah dasar danau tempat terdapatnya bentos & sisa-sisa organisme mati.

Berdasarkan bikinan materi organiknya, terdapat dua macam danau yakni danau oligotropik & danau eutropik. Danau oligotropik merupakan danau yg dlm & kekurangan masakan, karena fitoplankton di daerah limnetik tak produktif. Ciri-cirinya, airnya jernih sekali, dihuni oleh sedikit organisme, & di dasar air banyak terdapat oksigen sepanjang tahun. Danau eutropik merupakan danau yg dangkal & kaya akan kandungan masakan, karena fitoplankton sungguh produktif. Ciri-cirinya ialah airnya keruh, terdapat bermacam-macam organisme, & oksigen terdapat di daerah profundal. Danau oligotrofik bisa berubah menjadi danau eutrofik akhir adanya materi-materi organik yg masuk & endapan. Perubahan ini pula bisa dipercepat oleh acara insan, misalnya dr sisa-sisa pupuk buatan pertanian & timbunan sampah kota yg memperkaya danau dgn buangan sejumlah nitrogen & fosfor. Akibatnya terjadi ledakan populasi ganggang atau blooming, sehingga terjadi buatan detritus yg berlebihan yg kesudahannya menghabiskan suplai oksigen di danau tersebut. Pengkayaan danau seperti ini disebut eutrofikasi. Eutrofikasi menimbulkan air tak bisa digunakan lagi & mengurangi nilai keindahan danau.

Sungai

Sungai merupakan sebuah tubuh air yg mengalir ke satu arah. Air sungai masbodoh & jernih serta mengandung sedikit sedimen & masakan. Aliran air & gelombang dengan-cara konstan menunjukkan oksigen pada air. Suhu air bervariasi sesuai dgn ketinggian & garis lintang.
Komunitas yg berada di sungai berlawanan dgn danau. Air sungai yg mengalir deras tak mendukung eksistensi komunitas plankton, karena akan terbawa arus. Sebagai gantinya terjadi fotosintesis dr ganggang yg menempel & tanaman berakar, sehingga dapat mendukung rantai kuliner. Organisme sungai mampu bertahan tak terbawa arus karena mengalami pembiasaan evolusioner. Misalnya berbadan tipis dorsoventral & mampu menempel pada kerikil. Beberapa jenis serangga yg hidup di sisi-sisi hilir menghuni habitat kecil yg bebas dr pusaran air.

3. Ekosistem Air Laut

Ekosistem air laut dibedakan atas lautan, pantai, estuari, & terumbu karang.

Ekosistem Laut

Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yg tinggi terutama di tempat laut tropis, karena suhunya tinggi & penguapan besar. Di kawasan tropis, suhu air maritim sekitar 25°C. Perbedaan suhu potongan atas & bawah tinggi. Batas antara lapisan air yg panas di cuilan atas dgn air yg masbodoh di kepingan bawah disebut kawasan termoklin.
Di daerah masbodoh, suhu air laut merata sehingga air mampu bercampur, kesudahannya wilayah permukaan laut tetap subur sehingga banyak plankton & ikan. Gerakan air dr pantai ke tengah menyebabkan air kepingan atas turun ke bawah & sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya rantai masakan yg berjalan baik. Habitat maritim bisa dibedakan berdasarkan kedalaman & wilayah permukaan dengan-cara horizontal. Menurut kedalamannya, ekosistem air laut dibagi menjadi beberapa wilayah, yaitu selaku berikut.
  1. Litoral merupakan daerah yg memiliki batas dgn darat.
  2. Neretik merupakan kawasan yg masih mampu ditembus cahaya matahari hingga belahan dasar yg dalamnya
  3. ± 300 meter.
  4. Basial merupakan wilayah yg dalamnya berkisar antara 200 – 2.500 m
  5. Abisal merupakan tempat yg lebih dalam, yakni antara 1.500 – 10.000 m.
Menurut wilayah permukaan dengan-cara horizontal, berturut-turut dr tepi laut kian ke tengah, laut dibedakan selaku berikut.
  1. Epipelagik merupakan wilayah antara permukaan dgn kedalaman air sekitar 200 m.
  2. Mesopelagik merupakan wilayah dibawah epipelagik  dgn kedalaman 200 – 1.000 m. Hewan yg hidup  umpamanya ikan hiu.
  3. Basiopelagik merupakan wilayah lereng benua dgn kedalaman 200 – 2.500 m. Hewan yg hidup di wilayah ini contohnya gurita.
  4. Abisopelagik merupakan wilayah dgn kedalaman menjangkau 4.000 m, tak terdapat tumbuhan tetapi binatang masih ada hewan yg hidup. Sinar matahari tak mampu menembus kawasan ini.
  5. Hadal pelagik merupakan belahan bahari terdalam (dasar), dgn kedalaman lebih dr 6.000 m. Ikan maritim yg hidup di penggalan ini biasanya bisa mengeluarkan cahaya.
Di maritim, binatang & tumbuhan tingkat rendah memiliki tekanan osmosis sel yg nyaris sama dgn tekanan osmosis air maritim. Hewan tingkat tinggi menyesuaikan diri dgn cara banyak minum air, pengeluaran urin sedikit, & pengeluaran air dgn cara osmosis lewat insang. Garam yg berlebihan diekskresikan lewat insang dengan-cara aktif.

Ekosistem Pantai

Ekosistem pantai letaknya memiliki batas dgn ekosistem darat, bahari, & wilayah pasang surut. Ekosistem pantai dipengaruhi oleh daur harian pasang surut laut. Organisme yg hidup di pantai mempunyai penyesuaian struktural sehingga mampu menempel erat di substrat keras. Daerah pantai paling atas cuma terendam ketika pasang naik tertinggi. Daerah ini dihuni oleh berbagai macam ganggang, moluska, & remis yg menjadi masakan bagi kepiting & burung pantai. Daerah pantai belahan tengah terendam dikala pasang tertinggi & pasang terrendah. Daerah ini dihuni oleh ganggang, porifera, anemon laut, remis & kerang, siput, kepiting, landak maritim, bintang maritim, & ikan-ikan kecil. Daerah pantai terdalam terendam saat air pasang maupun surut. Daerah ini dihuni oleh bermacam-macam Invertebrata, ikan, & rumput maritim.
Komunitas tanaman berturut-turut dr wilayah pasang surut ke arah darat dibedakan menjadi deretan pescaprae & deretan baringtonia. Pada formasi pescaprae paling banyak didapatkan tumbuhan Ipomoea pescaprae yg tahan terhadap hempasan gelombang & angin; tumbuhan ini menjalar & berdaun tebal. Tumbuhan yang lain adalah Spinifex littorius (rumput angin), Vigna sp, Euphorbia atoto, & Canaualia martina. Lebih ke arah darat lagi ditumbuhi Crinum asiaticum (bakung), Pandanus tectorius (pandan), & Scaeuola Fruescens (babakoan). Pada gugusan baringtonia didominasi tumbuhan baringtonia, tergolong di dalamnya Wedelia, Thespesia, Terminalia, Guettarda, & Erythrina. Bila tanah di wilayah pasang surut berlumpur, maka kawasan ini akan dihuni hutan bakau yg mempunyai akar napas. Akar napas merupakan pembiasaan tumbuhan di kawasan berlumpur yg kurang oksigen. Selain berfungsi untuk mengambil oksigen, akar ini pula mampu dipakai selaku penahan dr hempasan gelombang. Yang tergolong tumbuhan di hutan bakau antara lain Nypa, Acathus, Rhizophora, & Cerbera. Jika tanah pasang surut tak terlalu berair, pohon yg sering tumbuh yaitu Heriticra, Lumnitzera, Acgicras, & Cylocarpus.

Ekosistem Estuari

Estuari (muara sungai) merupakan tempat bersatunya sungai dgn laut. Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yg luas atau rawa garam. Salinitas air berubah dengan-cara sedikit demi sedikit mulai dr wilayah air tawar ke maritim. Salinitas ini pula dipengaruhi oleh daur harian pasang surut. Nutrien dr sungai memperkaya estuari.
Komunitas tanaman yg hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, & fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain banyak sekali cacing, kerang, kepiting, & ikan.

Bahkan ada beberapa invertebrata maritim & ikan laut yg bikin estuari selaku tempat kawin atau bermigrasi untuk menuju habitat air tawar. Estuari pula merupakan tempat mencari makan bagi Vertebrata semiair, contohnya aneka macam unggas air.

Ekosistem Terumbu Karang

Di maritim tropis, pada kawasan neritik terdapat sebuah komunitas khusus yg terdiri dr karang & organisme yang lain. Komunitas ini disebut terumbu karang. Daerah komunitas ini masih bisa ditembus cahaya matahari sehingga fotosintesis mampu berjalan.
Terumbu karang didominasi oleh karang (koral) yg men-sekresikan kalsium karbonat. Rangka dr kalsium karbonat ini bermacam-macam bentuknya & menyusun substrat tempat hidup karang lain & ganggang. Hewan-binatang yg hidup di terumbu karang mengkonsumsi organisme mikroskopis & sisa materi organik. Berbagai Invertebrata, mikro-organisme, & ikan hidup di antara karang & ganggang. Herbivora mirip siput, landak maritim, & ikan menjadi mangsa bagi gurita, bintang maritim, & ikan karnivora.

4. Biosfer

Seluruh ekosistem di dunia disebut biosfer. Dalam biosfer, setiap makhluk hidup menempati lingkungan yg cocok untuk hidupnya. Lingkungan atau tempat yg cocok untuk kehidupan suatu makhluk hidup disebut habitat. Habitat untuk makhluk hidup berskala kecil, seperti jamur & basil diberi perumpamaan khusus yakni substrat.
Dua spesies atau lebih mampu menempati habitat yg sama, tetapi tetap mempunyai relung (nisia) berbeda. Nisia merupakan status fungsional suatu organisme dlm ekosistem. Dalam nisianya, sebuah organisme akan berperan aktif, sedang-kan organisme lain yg sama habitatnya tak bisa berperan aktif.

D. Perubahan Ekosistem

Individu penyusun populasi dlm suatu ekosistem senantiasa berkembang & berkembang. Faktor lingkungan dlm suatu ekosistem pula terus menerus mengalami pergeseran. Adanya pergeseran-perubahan pada populasi mendorong pergantian pada komunitas. Perubahan-perubahan yg terjadi memunculkan ekosistem berganti. Perubahan ekosistem akan rampung setelah terjadi keseimbangan ekosistem. Keadaan ini merupakan klimaks dr ekosistem. Apabila pada kondisi sepadan tiba gangguan dr luar, kesimbangan ini mampu menimbulkan perubahan yg akan selalu mendorong terbentuknya keseimbangan baru.
Perkembangan ekosistem menuju kedewasaan & kese-imbangan dimengerti sebagai suksesi ekologis atau suksesi. Suksesi terjadi selaku selesai dr modifikasi lingkungan fisik dlm komunitas atau ekosistem. Proses suksesi selsai dgn sebuah komunitas atau ekosistem klimaks atau sudah tercapai kondisi sepadan (homeostatis). Di alam ini terdapat dua macam suksesi, yaitu suksesi primer & suksesi sekunder.

Suksesi Primer

Suksesi primer terjadi bila komunitas asal terusik yg membuat hilangnya komunitas asal dengan-cara total sehingga di tempat komunitas asal terbentuk habitat gres. Gangguan ini dapat terjadi dengan-cara alami, misalnya tanah longsor, letusan gunung berapi, endapan lumpur di muara sungai, & endapan pasir di pantai. Gangguan dapat pula karena perbuatan insan contohnya penambangan timah, batubara, & minyak bumi. Contoh yg terdapat di Indonesia adalah terbentuknya suksesi di Gunung Krakatau yg pernah meletus pada tahun 1883. Di wilayah bekas letusan gunung Krakatau mula-mula timbul pioner berupa lumut kerak (liken) serta tumbuhan lumut yg tahan terhadap sinar matahari & kekeringan. Tumbuhan perintis itu mulai menyelenggarakan pelapukan pada wilayah permukaan lahan, sehingga terbentuk tanah sederhana. Bila tumbuhan perintis mati maka akan mengundang datangnya pengurai. Zat yg terbentuk karena acara pengurai bercampur dgn hasil pelapukan lahan membentuk tanah yg lebih kompleks. Dengan adanya tanah ini, biji yg tiba dr luar wilayah dapat tumbuh dgn subur. Kemudian rumput yg tahan kekeringan tumbuh. Bersamaan dgn itu tanaman herba berkembang & menggantikan tumbuhan pioner dgn menaunginya. Kondisi demikian tak menjadikan pioner subur tetapi sebaliknya akan terhambat pertumbuhannya.

Sementara itu, rumput & belukar dgn akarnya yg kuat terus mengadakan pelapukan lahan. Bagian tumbuhan yg mati diuraikan oleh jamur sehingga kondisi tanah menjadi lebih tebal. Kemudian semak tumbuh. Tumbuhan semak menaungi rumput & belukar sehingga terjadi persaingan. Lama kelamaan semak menjadi mayoritas kemudian pohon mendesak tanaman belukar sehingga terbentuklah hutan. Saat itulah ekosistem disebut meraih kesetimbangan atau dikatakan ekosistem mencapai titik puncak, yakni pergeseran yg terjadi sangat kecil sehingga tak banyak mengubah ekosistem.

Suksesi Sekunder

Suksesi sekunder terjadi bila suatu komunitas mengalami gangguan, baik dengan-cara alami maupun buatan. Gangguan tersebut tak menghancurkan total tempat meningkat organisme sehingga dlm komunitas tersebut substrat lama & kehidupan masih ada. Contohnya, gangguan alami mirip banjir, kebakaran, badai, & gangguan buatan mirip penebangan hutan & pembakaran padang rumput dgn sengaja.
Contoh komunitas yg menimbulkan suksesi di Indonesia antara lain tegalan-tegalan, padang alang-alang, belukar bekas ladang, & kebun karet yg ditinggalkan tak terurus.

E. Rantai Makanan

Suatu organisme hidup akan senantiasa membutuhkan organisme lain & lingkungan hidupnya. Hubungan yg terjadi antara individu dgn lingkungannya sungguh kompleks, bersifat saling memengaruhi atau timbal balik. Hubungan timbal balik antara unsur-unsur hayati dgn nonhayati membentuk tata cara ekologi yg disebut ekosistem. Di dlm ekosistem terjadi rantai masakan, fatwa energi, & daur biogeokimia.
Rantai masakan yakni pengalihan energi dr produsen (tumbuhan) lewat sederetan organisme dgn insiden makan & dimakan. Para ilmuwan ekologi mengenal tiga macam rantai pokok, yakni rantai pemangsa, rantai parasit, & rantai saprofit.
Rantai pemangsa, landasan utamanya yakni tumbuhan hijau selaku produsen. Rantai pemangsa dimulai dr binatang yg bersifat herbivora selaku konsumen I, dilanjutkan dgn binatang karnivora yg memangsa herbivora selaku pelanggan ke-2 & berakhir pada hewan pemangsa karnivora maupun herbivora selaku konsumen ke-3.
Rantai parasit, dimulai dr organisme besar hingga organisme yg hidup selaku benalu. Contoh organisme parasit antara lain cacing, basil, & benalu.
Rantai saprofit, dimulai dr organisme mati ke jasad pengurai. Misalnya jamur & basil.
Rantai-rantai di atas tak berdiri sendiri namun saling berkaitan satu dgn lainnya sehingga membentuk jaring-jaring masakan.

1. Rantai Makanan & Tingkat Trofik

Salah satu cara sebuah komunitas berinteraksi yaitu dgn peristiwa makan & dikonsumsi, sehingga terjadi pemindahan energi, elemen kimia, & komponen lain dr satu bentuk ke bentuk lain di sepanjang rantai masakan. Organisme dlm golongan ekologis yg terlibat dlm rantai masakan digolongkan dlm tingkat-tingkat trofik. Tingkat trofik tersusun dr seluruh organisme pada rantai kuliner yg bernomor sama dlm tingkat menyantap. Sumber asal energi yakni matahari. Tumbuhan yg menciptakan gula lewat proses fotosintesis hanya memakai energi matahari & CO2 dr udara. Oleh karena itu, tanaman tersebut digolongkan dlm tingkat trofik pertama. Hewan herbivora atau organisme yg memakan tumbuhan tergolong anggota tingkat trofik kedua. Karnivora yg dengan-cara pribadi mengkonsumsi herbivora tergolong tingkat trofik ketiga, sedangkan karnivora yg memakan karnivora di tingkat trofik tiga tergolong dlm anggota tingkat trofik keempat. Demikian seterusnya hingga tingkat trofik tertinggi.

2. Piramida Ekologi

Struktur trofik pada ekosistem dapat dihidangkan dlm bentuk piramida ekologi. Ada 3 jenis piramida ekologi, yaitu piramida jumlah, piramida biomassa, & piramida energi.

Piramida Jumlah

Organisme dgn tingkat trofik masing-masing dapat disajikan dlm piramida jumlah. Organisme di tingkat trofik pertama biasanya paling melimpah, sedangkan organisme di tingkat trofik kedua, ketiga, & berikutnya makin berkurang. Dapat dibilang bahwa pada kebanyakan komunitas normal, jumlah flora senantiasa lebih banyak dibandingkan dengan organisme herbivora. Demikian pula jumlah herbivora senantiasa lebih banyak dibandingkan dengan jumlah karnivora tingkat 1. Karnivora tingkat 1 pula senantiasa lebih banyak ketimbang karnivora tingkat 2. Piramida jumlah dibuat berdasarkan jumlah organisme di tiap tingkat trofik.

Piramida Biomassa

Seringkali piramida jumlah yg sederhana kurang membantu dlm memperagakan anutan energi dlm ekosistem. Penggambaran yg lebih realistik dapat dihidangkan dgn piramida biomassa. Biomassa yakni ukuran berat materi hidup di waktu tertentu. Untuk mengukur biomassa di tiap tingkat trofik, maka rata-rata berat organisme di tiap tingkat mesti diukur kemudian jumlah organisme di tiap tingkat diperkirakan. Piramida biomassa berfungsi untuk menggambarkan perpaduan massa seluruh organisme di habitat tertentu yg diukur dlm gram.
Untuk menyingkir dari kerusakan habitat, biasanya cuma diambil sedikit sampel & diukur, kemudian total seluruh biomassa dijumlah. Dengan pengukuran mirip ini akan didapat keterangan yg lebih akurat ihwal apa yg terjadi pada ekosistem.

Piramida Energi

Seringkali piramida biomassa tak senantiasa memberi informasi yg diperlukan untuk menggambarkan sebuah ekosistem. Oleh lantaran itu dibentuk piramida energi menurut pengamatan yg dilaksanakan dlm waktu yg lebih lama. Piramida energi mampu menunjukkan gambaran paling akurat perihal fatwa energi dlm ekosistem.
Pada piramida energi terjadi penurunan sejumlah energi berturut-turut yg tersedia di tiap tingkat trofik. Berkurang-nya energi yg terjadi di setiap trofik terjadi karena hal-hal berikut.
  1. Hanya sejumlah masakan tertentu yg ditangkap & dimakan oleh tingkat trofik selanjutnya.
  2. Beberapa makanan yg dimakan tak bisa dicerna & dikeluarkan selaku sampah.
  3. Hanya sebagian kuliner yg dicerna menjadi kepingan dr tubuh organisms, sedangkan sisanya digunakan sebagai sumber energi.
  Struktur Tubuh Euglena Viridis, Gambar dan Fungsinya Lengkap

3. Aliran Energi

Energi dapat diartikan selaku kemampuan untuk melakukan kerja. Energi diperoleh organisme dr masakan yg dikonsumsi & dipergunakan untuk acara hidupnya.
Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan di Bumi. Tumbuhan berklorofil mempergunakan cahaya matahari untuk berfotosintesis. Organisme yg menggunakan energi cahaya untuk merubah zat anorganik menjadi zat organik disebut fotoautotrof. Organisme yg menggunakan energi yg didapat dr reaksi kimia untuk bikin kuliner disebut kemoautotrof
Energi yg tersimpan dlm makanan inilah yg digunakan oleh konsumen untuk program hidupnya. Pembebasan energi yg tersimpan dlm kuliner dikerjakan dengan cara oksidasi (respirasi). Golongan organisme autotrof merupakan makanan penting bagi organisme heterotrof, yakni organisme yg tak dapat membuat kuliner sendiri contohnya insan, binatang, & basil tertentu. Makanan organisme heterotrof berupa materi organik. Aliran energi merupakan rangkaian urutan pemindahan bentuk energi satu ke bentuk energi yg lain dimulai dr sinar matahari kemudian ke produsen, konsumen primer, konsumen tingkat tinggi, sampai ke saproba di dlm tanah. Daur ini berjalan dlm ekosistem.

F. Daur Biogeokimia

Materi yg menyusun badan organisme berasal dr bumi. Materi yg berupa unsur-unsur terdapat dlm senyawa kimia yg merupakan materi dasar makhluk hidup & tak hidup.
Daur biogeokimia atau daur organik-anorganik adalah daur unsur atau senyawa kimia yg mengalir dr komponen abiotik ke biotik & kembali lagi ke komponen abiotik. Daur unsur-unsur tersebut tak cuma lewat organisme, tetapi pula melibatkan reaksi-reaksi kimia dlm lingkungan abiotik sehingga disebut daur biogeokimia. Daur-daur tersebut antara lain: daur air, daur oksigen, daur karbon, daur nitrogen, & daur sulfur. Di sini cuma akan dibahas 3 macam daur, yaitu daur nitrogen, daur fosfor, & daur karbon.

1. Daur Nitrogen (N2)

Gas nitrogen meliputi 80% dr udara. Nitrogen bebas dapat ditambat/difiksasi utamanya oleh tumbuhan yg mempunyai bintil akar (bersimbiosis dgn kuman penambat nitrogen, misalnya tumbuhan polong-polongan) & berbagai jenis ganggang. Nitrogen bebas pula bisa bereaksi dgn hidrogen atau oksigen dgn tunjangan kilat/petir. Tumbuhan memperoleh nitrogen dr dlm tanah berbentukamonia (NH3), ion nitrit (NO2¯ ), & ion nitrat (NO3¯ ).
Beberapa basil yg bisa menambat nitrogen terdapat pada akar legum & akar tumbuhan lain, misalnya Marsiella crenata. Selain itu, terdapat kuman dlm tanah yg mampu mengikat nitrogen dengan-cara langsung, yakni Azotobacter sp. yg bersifat aerob & Clostridium sp. yg bersifat anaerob. Nostoc sp. & Anabaena sp. (ganggang biru) pula bisa menambat nitrogen.
Nitrogen yg diikat biasanya dlm bentuk amonia. Amonia diperoleh dr hasil penguraian jaringan yg mati oleh basil. Amonia ini akan mengalami nitrifikasi oleh basil nitrit, yakni Nitrosomonas & Nitrosococcus sehingga membuat nitrat yg akan diserap oleh akar flora. Selanjutnya oleh bakteri denitrifikan, nitrat diubah menjadi amonia kembali, & amonia diubah menjadi nitrogen yg dilepaskan ke udara. Dengan cara ini daur nitrogen akan berulang dlm ekosistem.

2. Daur Fosfor

Di alam, fosfor terdapat dlm dua bentuk, yakni senyawa fosfat organik (pada tumbuhan & binatang) & senyawa fosfat anorganik (pada air & tanah). Fosfat organik dr binatang & tumbuhan yg mati diuraikan oleh dekomposer (pengurai) menjadi fosfat anorganik. Fosfat anorganik yg terlarut di air tanah atau air maritim akan terkikis & mengendap di sedimen bahari. Oleh karena itu, fosfat banyak terdapat di kerikil karang & fosil. Fosfat dr kerikil & fosil terkikis & membentuk fosfat anorganik terlarut di air tanah & bahari. Fosfat anorganik ini kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan lagi. Daur ini berulang terus menerus.

3. Daur Karbon & Oksigen

Kandungan CO2 di atmosfer sebanyak 0,03%. Sumber-sumber CO2 di udara berasal dr respirasi makhluk hidup, erupsi vulkanik, pembakaran batubara, & asap pabrik. Karbon dioksida di udara dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk berfotosintesis & menghasilkan oksigen yg nantinya akan dipakai oleh insan & hewan untuk berespirasi. Hewan & tanaman yg mati, dlm waktu yg lama akan membentuk batubara di dlm tanah. Batubara akan diman-faatkan lagi selaku bahan bakar yg pula memperbesar kadar CO2 di udara.
Di ekosistem air, pertukaran CO2 dgn atmosfer berjalan dengan-cara tak eksklusif. Karbon dioksida berikatan dgn air membentuk asam karbonat yg akan terurai menjadi ion bikarbonat. Bikarbonat yakni sumber karbon bagi alga yg memproduksi kuliner untuk diri mereka sendiri & organisme heterotrof lain. Sebaliknya, saat organisme air berespirasi, CO2 yg mereka keluarkan menjadi bikarbonat. Jumlah bikarbonat dlm air yaitu seimbang dgn jumlah CO2 di air.

G. Pencemaran & Pelestarian Alam

Perubahan lingkungan memengaruhi berbagai aspek kehidupan. Perubahan yg terjadi pada lingkungan hidup insan mengakibatkan adanya gangguan terhadap keseimbangan lantaran sebagian dr komponen lingkungan menjadi menyusut fungsinya. Perubahan lingkungan mampu terjadi karena campur tangan insan & mampu pula karena faktor alam.

Perubahan lingkungan karena campur tangan manusia contohnya penebangan hutan, pembangunan pemukiman, & penerapan intensifikasi pertanian. Penebangan hutan yg liar mengurangi fungsi hutan selaku penahan air. Akibatnya, daya dukung hutan menjadi menyusut. Selain itu, penggundulan hutan mampu memunculkan terjadi banjir & abrasi. Akibat lain adalah datangnya macan, babi hutan, & ular di tengah pemukiman manusia karena semakin sempitnya habitat binatang-binatang tersebut. Pembangunan pemukiman pada daerah-wilayah yg subur merupakan salah satu tuntutan keperluan akan papan. Semakin padat populasi insan, lahan yg semula produktif menjadi tak atau kurang produktif.
Penerapan intensifikasi pertanian dgn cara panca usaha tani, di satu sisi meningkatkan bikinan, sedangkan di sisi lain bersifat merugikan. Misalnya, penggunaan pupuk & pestisida mampu menimbulkan pencemaran. Contoh lain penyeleksian hibrida sehingga dlm satu tempat lahan cuma ditanami satu macam tumbuhan, disebut pertanian tipe monokultur, mampu mengurangi keanekaragaman hayati daerah tersebut sehingga keseimbangan ekosistem terganggu. Ekosistem menjadi dlm keadaan tak stabil. Dampak yg lain balasan penerapan tipe ini yakni terjadinya ledakan hama.
Perubahan lingkungan dengan-cara alami bisa disebabkan oleh petaka. Bencana alam seperti kebakaran hutan di ekspresi dominan kemarau menimbulkan kerusakan & matinya organisme di hutan tersebut. Selain itu, terjadinya letusan gunung membuat daerah di sekitarnya rusak.

1. Keseimbangan Lingkungan

Definisi lingkungan hidup yakni kesatuan ruang dgn semua benda, daya kondisi, & makhluk hidup, tergolong di dalamnya insan & perilakunya. Komponen lingkungan terdiri dr aspek abiotik (tanah, air, udara, cuaca, suhu) & faktor biotik (flora & binatang, tergolong insan). Lingkungan hidup baik aspek biotik maupun abiotik besar lengan berkuasa & dipengaruhi insan. Dalam kondisi alami, lingkungan dgn segala keragaman interaksi yg ada bisa untuk menyeimbangkan keadaannya. Namun tak tertutup kemungkinan kondisi demikian mampu berganti oleh campur tangan insan.
Dalam ekosistem atau lingkungan yg seimbang terdapat dinamika rantai kuliner, jaring-jaring masakan, & piramida ekologi. Jumlah antara produsen, konsumen, & pengurai ada dlm keseimbangan. Jumlah itu tak tetap, melainkan mengalami fluktuasi. Misalnya di sebuah ekosistem padang rumput terdapat rantai kuliner yg terdiri dr rumput  rusa  macan. Jika populasi rumput (produsen) meningkat, maka tersedia cukup banyak makanan untuk rusa (pelanggan
sehingga populasinya meningkat. Peningkatan populasi rusa mengen-dalikan populasi rumput sehingga pertumbuhannya menurun. Harimau memangsa rusa yg populasi meningkat, sehingga jumlah rusa kembali menurun. Harimau sendiri dengan-cara alami mempunyai perkembangbiakan yg lambat & terjadi kompetisi sesamanya sehingga populasinya cenderung sedikit. Jumlah rusa yg menurun memberi peluang populasi rumput untuk meningkat . Rumput yg melimpah kembali menyediakan kuliner yg melimpah bagi rusa. Demikianlah, dlm ekosistem yg seimbang terjadi fluktuasi jumlah komponennya.
Kamu harus ingat bahwa semua ini hanya akan terjadi jikalau keadaan lingkungan di tempat ekosistem itu berada stabil. Bagaimana jikalau padang rumput mengalami kebakaran? Bagaimana bila ada pemburu yg menembak mati macan? Tentu saja kerusakan lingkungan atau salah satu komponen rantai masakan akan mengakibatkan keseimbangan ekosistem menjadi rusak. Pada ekosistem yg rusak, daur materi & energi akan terusik sehingga ada komponen yg keunggulan kuliner & ada komponen yg mengalami kelemahan kuliner. Jika populasi macan berkurang jawaban dibunuh pemburu liar, populasi rusa tak ada yg mengontrol sehingga jumlahnya melebihi daya dukung lingkungan. Jumlah rumput yg tersedia tak cukup untuk memberi makanan bagi rusa, sehingga rusa akan mencari masakan ke tempat lain seperti ladang pertanian, perkebunan, atau pemukiman penduduk. Tentu ananda tak menginginkannya bukan?
Peningkatan jumlah penduduk & pertumbuhan teknologi sudah mengancam kelestarian lingkungan. Penduduk yg besar menuntut ditawarkan masakan, perumahan, & fasilitas hidup yg cukup. Untuk menyanggupi keperluan penduduk, didirikanlah aneka macam macam industri, materi tambang digali dgn liar, hutan ditebang untuk dijadikan perkebunan, lokasi pemukiman, daerah industri, & sebagainya. Kegiatan insan ini berpeluang mengusik keseimbangan alam dengan-cara pribadi maupun tak pribadi.

2. Polusi

Menurut Undang-Undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup, polusi atau pencemaran lingkungan diartikan selaku masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, & atau komponen lain ke dlm lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan insan atau oleh proses alam sehingga mutu lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yg menjadikan lingkungan menjadi kurang atau tak mampu berfungsi lagi sesuai dgn peruntukannya. Zat atau materi yg bisa menyebabkan pencemaran disebut polutan. Polutan bisa menyebabkan penyakit, diantaranya kanker, gangguan kekebalan, alergi, & asma. Suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup, jumlahnya melebihi jumlah wajar , berada pada waktu & tempat yg tak tepat. Contohnya kadar karbon dioksida wajar yakni 0,033%, tetapi bila lebih tinggi dr 0,033% dapat memperlihatkan efek menghancurkan. Ada dua macam sifat polutan, yaitu selaku berikut.
  1. Merusak untuk sementara, tetapi bila sudah bereaksi dgn zat lingkungan tak merusak lagi. Contohnya tumpahan minyak di maritim dapat menimbulkan iritasi kulit & ruam, tetapi sehabis minyak mengalami degradasi maka menjadi tak bersifat menghancurkan.
  2. Merusak dlm jangka waktu lama. Contohnya timbal yg masuk ke dlm tubuh tak merusak apabila konsen-trasinya rendah, akan tetapi apabila pemasukan timbal terjadi dlm rentang waktu yg usang, timbal bisa terakumulasi dlm badan & bersifat racun.
  √ Jaringan Pada Manusia
Adanya pencemaran di sebuah kawasan dapat diketahui dgn mengamati beberapa parameter pencemaran. Dengan demikian dapat dimengerti apakah suatu lingkungan itu sudah terkena pencemaran atau belum. Paramater-parameter yg merupakan indikator terjadinya pencemaran ialah sebagai berikut.
  1. Parameter kimia, meliputi CO2, pH, alkalinitas, fosfor, logam-logam berat, & sebagainya.
  2. Parameter biokimia, meliputi BOD (Biochemical Oxygen Demand), yakni jumlah oksigen dlm air. Cara pengukuran-nya adalah dgn menyimpan sampel air yg sudah dimengerti kandungan oksigennya selama 5 hari, kemudian kadar oksigen diukur lagi. BOD dipakai untuk mengukur banyaknya pencemar organik. Kandungan oksigen dlm air minum atau BOD tak boleh kurang dr 3 ppm.
  3. Parameter fisik, meliputi temperatur, warna, rasa, bau, kekeruhan, radioaktivitas, & sebagainya.
  4. Parameter biologi, meliputi ada atau tidaknya mikro-organisme, misalnya kuman coli, virus, bentos, & plankton.
Menurut WHO (Word Health Organization), tingkat pen-cemaran didasarkan pada kadar zat pencemar & waktu (lamanya) kontak. Tingkat pencemaran dibedakan menjadi tiga, yakni sebagai berikut.
  1. Pencemaran yg mulai memunculkan iritasi (gangguan) ringan pada panca indra & tubuh serta sudah memunculkan kerusakan pada ekosistem lain. Misalnya gas buangan kendaraan bermotor yg menimbulkan mata pedih.
  2. Pencemaran yg sudah menjadikan reaksi pada fungsi fisiologis tubuh & mengakibatkan penyakit yg kronis. Misalnya pencemaran Hg (air raksa) di Minamata Jepang yg menimbulkan kanker & lahirnya bayi cacat.
  3. Pencemaran yg kadar zat-zat pencemarannya demikian besarnya sehingga memunculkan gangguan & penyakit atau kematian dlm lingkungan, misal pencemaran nuklir.

Berkembangnya pertumbuhan teknologi & acara insan menciptakan aneka macam macam polutan. Berdasarkan jenisnya, polutan atau materi pencemar mampu dibedakan menjadi polutan kimiawi, biologi, & fisik.
Polutan kimiawi, berbentukzat logam berat (Hg, Pb, As, Cd, Cr, & sebagainya), pupuk anorganik, pestisida, detergen, minyak, & sebagainya.
Polutan biologi, bisa berbentukmikroorganisme yg berada pada tempat yg tak semestinya, misalnya Escherichia coli pada air sumur, Entamoeba coli, & Salmonella thyposa pada air minum.
Polutan fisik, misalnya berbentukkaleng-kaleng, botol, plastik, karet, & radiasi.
Saat ini pencemaran lingkungan sudah terjadi pada tingkat yg mengkhawatirkan. Hampir semua lingkup kehidupan telah mengalami pemcemaran. Menurut tempat terjadinya, pencemaran mampu digolongkan menjadi tiga macam yaitu pencemaran udara, air, & tanah.

Pencemaran Udara

Pencemar udara bisa berbentukgas & partikel. Pencemaran udara dinyatakan dgn ppm (part per million). Beberapa pola pencemaran yakni selaku berikut.
  1. Gas H2S, gas ini bersifat racun, terdapat di kawasan gunung berapi, bisa pula dihasilkan dr pembakaran minyak bumi & watu bara.
  2. Gas CO & CO2, karbon monoksida (CO) tak berwarna & tak berbau, bersifat racun, merupakan hasil pembakaran yg tak tepat dr bahan bakar di ruang tertutup, misalnya pada mesin mobil, kendaraan, & mesin industri. Gas CO yg terhirup pernapasan mengusik pengikatan oksigen oleh hemoglobin. Afinitas hemoglobin terhadap CO lebih tinggi ketimbang afinitasnya terhadap O2, sehingga dapat mengakibatkan kematian. Gas CO2 dlm udara murni berjumlah 0,03%. Bila melampaui toleransi mampu mengusik pernapasan. Selain itu, gas CO2 yg terlalu berlebihan di bumi mampu mengikat panas matahari sehingga suhu bumi panas. Pemanasan global di bumi simpulan CO2 disebut pula selaku efek rumah kaca.
  3. Partikel SO2 & NO2, kedua partikel ini bareng dgn partikel cair menciptakan embun, kemudian mem-bentuk awan dekat tanah yg mampu mengusik pernapasan. Pembakaran batu bara yg mengandung welirang akan menciptakan welirang dioksida. Sulfur dioksida bareng dgn udara serta oksigen & sinar matahari mampu membuat asam sulfat. Asam ini membentuk kabut & suatu ketika akan jatuh selaku hujan yg disebut hujan asam. Hujan asam bisa menjadikan gangguan pada insan, hewan, maupun tumbuhan. Misalnya gangguan pernapasan, perubahan morfologi pada daun, batang, & benih.

Partikel padat, umpamanya basil, jamur, virus, bulu, & tepung sari pula dapat mengusik kesehatan.
Sumber polusi udara lain mampu berasal dr radiasi materi radioaktif, umpamanya nuklir. Setelah peledakan nuklir, materi radioaktif masuk ke dlm atmosfer & jatuh di bumi. materi radioaktif ini akan terakumulusi di tanah, air, hewan, tanaman, & pula pada manusia. Efek pencemaran nuklir terhadap makhluk hidup dlm taraf tertentu bisa menyebabkan mutasi, berbagai penyakit balasan kelainan gen, & bahkan kematian.

Pencemaran Air

Polusi air bisa disebabkan oleh beberapa macam pencemar selaku berikut.
  1. Pembuangan limbah industri, sisa insektisida, & pembuangan sampah domestik, misalnya sisa detergen mencemari air. Buangan industri yg mengandung Pb, Hg, Zn, & Co mampu terakumulasi & bersifat racun.
  2. Sampah organik yg dibusukkan oleh basil memunculkan kandungan O2 di air berkurang sehingga mengusik acara kehidupan organisme air.
  3. Fosfat hasil dr pembusukan, deterjen, & pupuk pertanian yg terakumulasi mampu menimbulkan eutrofikasi, yakni penimbunan mineral yg berlebihan di suatu perairan yg mengakibatkan pertumbuhan alga yg sungguh cepat (blooming alga). Pertumbuhan alga yg cepat segera menghabiskan kandungan oksigen dlm perairan, sehingga mengganggu kehidupan ikan & binatang air yang lain. Beberapa jenis alga pula meng-hasilkan racun sehingga sering mengakibatkan iritasi kulit & membahayakan binatang yg minum di perairan itu.
Salah satu materi pencemar di laut adalah tumpahan minyak bumi tanggapan kecelakaan kapal tanker minyak yg sering terjadi. Banyak organisme akuatik yg mati atau keracunan karenanya. Untuk membersihkan wilayah terkotori dibutuhkan kerjasama dr berbagai pihak & diperlukan biaya yg mahal.

Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah disebabkan oleh beberapa macam zat pencemar contohnya sebagai berikut.
  1. Sampah-sampah plastik yg sukar hancur, botol, karet sintesis, pecahan kaca, & kaleng.
  2. Detergen yg bersifat nonbiodegradable (secara alami sukar diuraikan).
  3. Zat kimia dr buangan pertanian, umpamanya insektisida.

Pencemaran Suara

Polusi bunyi disebabkan oleh bunyi bising kendaraan bermotor, kapal melayang, deru mesin pabrik, radio/tape recorder yg berbunyi keras sehingga mengusik pendengaran.

3. Upaya Pelestarian Alam

Sehubungan dgn pemanfaatan sumber daya alam, lingkungan mesti diupayakan mudah-mudahan tetap lestari dgn mengamati tatanan lingkungan. Pengelolaan lingkungan hidup yaitu upaya terpadu dlm pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, & pengembangan lingkungan hidup. Melalui penerapan pengelolaan lingkungan hidup akan terwujud kedinamisan & harmonisasi antara manusia dgn lingkungannya. Untuk menangkal & menghindari langkah-langkah insan yg bersifat kontradiksi dr hal-hal tersebut di atas, pemerintah sudah memutuskan kebijakan lewat Undang-Undang Lingkungan Hidup.
Undang-undang ihwal ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup disahkan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 11 Maret 1982. Undang-undang ini berisi 9 Bab terdiri dr 24 pasal. Undang-Undang Lingkungan Hidup bertujuan untuk menghalangi kerusakan lingkungan, meningkatkan mutu lingkungan hidup, & menindak pelanggaran-pelanggaran yg menimbulkan rusaknya lingkungan. Undang-UndangLingkungan Hidup antara lain berisi hak, kewajiban, wewenang, & ketentuan pidana yg meliputi beberapa hal, yakni selaku berikut.
  1. Setiap orang mempunyai hak atas lingkungan hidup yg baik & sehat.
  2. Setiap orang berkewajiban memelihara lingkungan & menangkal serta menanggulangi kerusakan & pencemaran lingkungan.
  3. Setiap orang mempunyai hak untuk berperan serta dlm rangka pengelolaan lingkungan hidup. Peran serta tersebut dikontrol dgn perundang-undangan.
Barang siapa yg dgn sengaja atau lantaran kelalaiannya melaksanakan perbuatan yg mengakibatkan rusaknya lingkungan hidup atau tercemarnya lingkungan hidup diancam pidana penjara atau denda.
Upaya pengelolaan yg sudah digalakkan & undang-undang yg telah dikeluarkan tak akan mempunyai arti tanpa disokong kesadaran insan perihal arti penting lingkungan untuk meningkatkan kualitas lingkungan serta kesadaran bahwa lingkungan yg ada ketika ini merupakan titipan dr generasi yg akan tiba. Upaya pengelolaan limbah yg dikala ini tengah digalakkan yakni pendaurulangan atau recycling. Dengan daur ulang dimungkinkan pemanfaatan sampah, misalnya plastik, aluminium, & kertas menjadi barang-barang yg bermanfaat.
Usaha lain dlm mengurangi polusi yg berhubungan dgn penyediaan energi yakni mempergunakan banyak sekali sumber energi alternatif. Tenaga panas matahari sudah dimanfaatkan untuk kebutuhan mengolah makanan, memanaskan ruangan, & tenaga gerak. Selain tenaga surya, tenaga angin mampu pula dipakai selaku sumber energi dgn menggunakan kincir-kincir angin.

3. Limbah & Daur Ulang

Setiap hari niscaya ananda bermitra dgn aneka macam macam barang seperti kertas, botol beling, kaleng, sisir, masakan, & minuman. Barang-barang tersebut sehabis tak mampu digunakan niscaya ananda buang. Nah, barang yg ananda buang itu disebut limbah. Limbah tak cuma dihasilkan dlm skala rumah tangga lantaran pabrik, kantor, bengkel, rumah sakit, pasar, pertokoan, & tempat-tempat lain pula membuat limbah. Kaprikornus limbah merupakan sisa proses buatan maupun konsumsi. Kamu mesti ingat bahwa limbah mampu berbentukbenda padat, cair, maupun gas. Saat ini jumlah limbah yg dihasilkan sebuah kota dlm setiap harinya sungguh banyak, sehingga merupakan permasalahan yg serius untuk ditangani. Umumnya limbah padat dimuat ke tempat pembuangan simpulan sampah (TPA), kemudian ditimbun atau dibakar. Namun cara-cara ini tak tepat karena merugikan lingkungan & kesehatan.
Pernahkah ananda mengamati barang-barang apa saja yg terdapat di tempat sampah? Apakah semua barang memang mesti ditimbun & dibakar di TPA sampah? Tentu saja tidak. Sebagian dr limbah mampu dimanfaatkan kembali baik dengan-cara pribadi maupun lewat proses daur ulang. Contoh limbah yg mampu digunakan lagi (reuse) merupakan botol kaca disterilkan kemudian digunakan ulang, botol plastik & ban bekas dipakai selaku pot tumbuhan, sampah diproses selaku pupuk & gas bio, cartridge atau toner printer diisi ulang untuk digunakan lagi, & sebagainya. Sedangkan limbah yg baru berguna sehabis didaur ulang (recycle) meliputi banyak sekali jenis logam, plastik, kertas, & kaca. Bahan-materi ini dilebur, kemudian dicetak menjadi banyak sekali barang yg diharapkan. Berkat kemajuan teknologi peleburan, mutu barang hasil pengolahan limbah ini tak kalah dgn barang yg dibentuk dr bijih.
Limbah organik mampu dimanfaatkan sebagai alternatif mencari penghasilan. Misalnya jerami & serbuk gergaji dimanfaatkan selaku media untuk memelihara jamur, kertas diproses menjadi kertas daur ulang untuk materi kerajinan & cinderamata, kotoran ternak & sampah organik dapat dimanfaatkan untuk bikin kompos & biogas, serta sekam padi & tempurung kelapa dipakai untuk membuat arang/ karbon aktif. Di negara maju sampah dipakai untuk menggerakkan turbin yg menciptakan listrik baik lewat fermentasi yg menciptakan gas metana maupun dgn pembakaran eksklusif.
Pemanfaatan limbah untuk dipakai lagi bisa meminimalkan sumber daya yg tak mampu diperbarui. Para jago memperkirakan cadangan bijih aluminium di Bumi akan habis pada permulaan kala ke-23, besi akan habis sekitar tahun 2160, bahkan timbal, seng, air raksa, & timah akan secepatnya habis pada tahun 2020. Belum lagi seruan kertas yg meningkat sudah menjadi salah satu pendorong percepatan penebangan hutan.

Oleh karena itu daur ulang merupakan upaya yg sempurna untuk menanggulangi krisis bahan baku. Energi yg diharapkan untuk memproses logam dgn cara daur ulang lebih sedikit dibandingkan logam yg diperoleh dr bijihnya, sehingga cukup banyak meminimalisir energi. Saat ini diperkirakan 50% kertas koran, 80% kardus, 30% aluminium, 50% baja, & aneka macam macam plastik diperoleh dgn cara daur ulang.
Kaprikornus, pemanfaatan limbah dgn cara reuse & recycle bermanfaat untuk mengurangi tingkat pencemaran & kerusakan lingkungan, meminimalkan sumber daya alam, menolong mempertahankan keseimbangan lingkungan & kelestarian kehidupan, selaku alternatif untuk memperoleh pemasukan, & memajukan sikap berilmu terhadap lingkungan hidup.
Nah, anda sebagai generasi yg mencintai lingkungan hidup tentu tak sepantasnya membuang limbah begitu saja. Kamu mesti mengikuti gaya hidup ramah lingkungan dgn semboyan 3R yakni Reduce, Reuse, & Recycle. Reduce yaitu menggunakan barang-barang dgn efisien sehingga mengurangi jumlah sampah yg dibuang, reuse yakni menggunakan kembali sampah-sampah masih bisa digunakan, recycle yaitu mendaur ulang sampah-sampah yg sudah terpakai. Kamu mesti berlatih inovatif untuk mempergunakan kembali limbah yg ada di sekitarmu. Amatilah limbah apa yg banyak tersedia di sekitarmu yg memiliki peluang untuk dimanfaatkan, kemudian carilah keterangan cara pembuatannya serta kesempatan penggunaan atau penjualannya.

Baca juga

Seluk Beluk Sel

Sekian postingan yg admin bagikan mengenai Materi Ipa Tentang Ekosistem Lengkap. Semoga berguna & bisa menambah ilmu, pengetahuan serta wawasan anda selama ini ihwal Ekosistem.