√ Konsep dan Contoh Pendapatan Nasional

Konsep & Contoh Pendapatan Nasional – Sebelum kita membicarakan ihwal pendapatan nasional, cobalah kita lihat aktivitas perekonomian keluarga kita masing-masing.

Misalnya seorang ayah, ibu atau seorang abang yg melakukan pekerjaan setiap hari cuma untuk menukarkan tenaga, jasa atau karya yg mereka miliki dgn suatu imbalan, misalnya uang, jasa atau barang lainnya.

Nah, imbalan inilah yg kemudian kita sebut sebagai pemasukan keluarga. Seringkali besarnya pendapatan keluarga ini senantiasa dijadikan sebagai tolak ukur untuk menerangkan makmur tidaknya suatu keluarga.

Meskipun, cara ini tak sepenuhnya akurat alasannya setiap keluarga niscaya memiliki kebutuhan yg berlainan-beda tetapi cara ini cukup representatif & biasa digunakan.

Konsep & Contoh Pendapatan Nasional

Tentu saja negara pula mempunyai pendapatan, istilah yg sering kita gunakan yakni pemasukan nasional. Sama halnya dgn pemasukan keluarga, pendapatan nasional pula dipakai sebagai tolak ukur kesejahteraan negara tersebut dr waktu ke waktu.

Selain itu, pemasukan nasional pula digunakan selaku pembanding tingkatan ekonomi yg dicapai sebuah negara dgn negara lainnya.

Pendapatan nasional menggambarkan tingkat produksi barang & jasa suatu negara selama rentang waktu tertentu, misalnya menggambarkan dlm jangka satu tahun.

Selain itu pendapatan negara pula dapat kita gunakan sebagai pola dlm kegiatan ekonomi lainnya, misalnya untuk melihat pertumbuhan ekonomi, pendapatan perkapita, struktur perekonomian negara, corak kegiatan ekonomi & sebagainya.

Lalu apa yg dimaksud dgn pendapatan nasional?

Pendapatan memiliki arti selaku hasil kerja atau hasil usaha. Kalau dilihat dr sisi ekonomi, pemasukan diartikan sebagai sesuatu yg diterima seseorang selaku hasil kerja atau perjuangan serta imbalan atas penyediaan faktor-faktor produksi yg mampu berupa honor, sewa, bunga ataupun laba.

Nah, dgn demikian kita dapat mengambil definisi bahwa pendapatan nasional yakni pemasukan yg diterima oleh golongan-kalangan masyarakat sebagai bentuk balas jasa sehubungan dgn buatan barang-barang & jasa tersebut.

Adapun aspek-faktor yg mampu menghipnotis pemasukan nasional antara lain tersedianya faktor bikinan, keterampilan & keahlian yg dimiliki oleh tenaga kerja, kemajuan teknologi buatan yg digunakan & stabilitas nasional.

Untuk mengetahui besarnya pemasukan nasional, pemerintah berusaha menghimpun semua info terkait kesibukan ekonomi yg terjadi di dlm wilayahnya yg diaplikasikan kedalam suatu tata cara penghitungan pemasukan nasional yg dinamakan national income accounting system atau sistem penghitungan pendapatan nasional.

Sistem ini, pada hakekatnya dipakai untuk mengumpulkan tiga data utama yakni

a. Nilai barang & jasa yg diproduksi oleh negara,

b. Nilai aneka macam jenis pengeluaran akibat melakukan suatu buatan,

c. Jumlah pemasukan yg diterima,

Metode Perhitungan Pendapatan Nasional

Nah, untuk memilih nilai-nilai di atas, maka diciptakanlah sebuah metode pendekatan antara lain metode pendekatan buatan, metode pendekatan pengeluaran & metode pendekatan pendapatan.

1. Metode Pendekatan Produksi (Produk Domestik Bruto/Gross Domestic Product)

Coba hitung berapa banyak barang & jasa yg dihasilkan oleh produsen di daerahmu selama 1 tahun? tak usah mengamati -apakah perusahaan tersebut milik ajaib atau milik pribumi-, semuanya yg ada di daerahmu dimasukan dlm perhitunganmu.

Jika sudah dapat hasil perhitungannya, nah, hasil perhitungan Anda itulah yg dinamakan selaku Pendapatan Domestik Bruto (PDB) daerah Anda.

Lalu bagaimana dgn orang orisinil daerahmu namun membangun pabrik di kawasan lain, apa masuk dlm perkiraan?

Produsen yg mirip ini tak dimasukan dlm perkiraan sebab pabriknya berada di tempat lain.

Makara, apa yg dimaksud dgn Pendapatan Domestik Bruto (PDB) suatu negara?

Pendapatan Domestik Bruto (PDB) yakni jumlah seluruh produksi barang & jasa yg dihasilkan oleh suatu negara dlm satu tahun tanpa memperdulikan apakah si produsen yaitu orang abnormal atau pribumi.

Ada sembilan lapangan perjuangan yg masuk dlm perhitungan Product Domestic Bruto (PDB), antara lain pertanian, pertambangan & penggalian, industri, listrik,  jasa perusahaan, gas, air higienis, bangunan atau konstruksi, hotel, jual beli, restoran, pengangkutan, keuangan, komunikasi, persewaan & jasa-jasa yang lain, misalkan jasa konsultan, pengacara & sebagainya.

Nah, cara menghitungnya yakni hasil buatan dr setiap lapangan perjuangan tersebut dijumlahkan dlm satu tahun kemudian dikalikan berdasarkan harga satuan masing-masing, maka rumusnya yakni:

PDB = (Jumlah barang1 x Harga Barang1) + (Jumlah barang2 x Harga Barang2)+ … (Jumlah barangn x Harga Barangn)

Keterangan:
PDB merupakan akronim dr Pendapatan Domestik Bruto & n merupakan barang ke-1,2,3 & seterusnya.

2. Metode Pendekatan Pengeluaran (Produk Nasional Bruto/PNB)

Jika kita menjumlah semua hasil bikinan mulai dr rumah tangga, perusahaan, pemerintah & penduduk pribumi yg berada di mancanegara dlm jangka satu tahun, maka hasil perhitungan itulah yg dinamakan sebagai Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP).

Konsep perkiraan pendapatan nasional dgn metode PDB & PNB memiliki kemiripan. Perbedaannya terletak pada penentuan kriterianya saja. Pada PDB tolok ukur perkiraan hasil produksinya menurut desain keruangan dimana yg dijumlah adalah semua hasil buatan yg ada di dlm suatu wilayah, tak peduli apakah itu statusnya milik warga negara ajaib atau pribumi.

Sedangkan pada PNB patokan perhitungan hasil produksinya berdasarkan status kewarganegaraan sehingga meskipun warga pribumi mendirikan pabrik di mancanegara, maka tetap masuk dlm perhitungan. Demikian sebaliknya, meskipun produksi warga negara aneh berada di dlm wilayah, tetap tak dihitung.

Komponen-unsur yg masuk dlm perkiraan menurut metode ini antara lain nilai konsumsi oleh rumah tangga (k), investasi oleh perusahaan (i), pengeluaran pemerintah (P) & nilai eksport dikurangi nilai import (X-I). Rumusnya yakni selaku berikut.

PNB = k + i + P + (X-I)

Jika PNB dibagi dgn jumlah penduduk, maka kita akan menerima hasil pemasukan perkapita.

3. Metode Pendekatan Pendapatan (Pendapatan Nasional atau PN)

Masih ingat pembahasan kita tentang Faktor-Faktor Produksi? Bila Anda lupa, bisa dilihat kembali di Daftar Isi Ekonomi. Oke, kita jelaskan ulang dengan-cara singkat bahwa faktor-faktor buatan merupakan semua hal yg digunakan dlm suatu proses buatan misalnya tenaga kerja, mesin, bahan baku, infrastruktur & sebagainya.

Di metode ini, yg dijumlah dlm waktu 1 tahun ialah aspek-aspek buatan industri rumah tangga, misalnya restoran yg dikelola oleh keluarga.

Sehingga tak semua faktor-faktor bikinan dipertimbangkan. Adapun yg dihitung antara lain pendapatan para pekerja (gaji & upah), pendapatan dr usaha individual, pemasukan dr sewa, bunga netto & keuntungan perusahaan. Adapun rumus metode ini adalah selaku berikut.

PN = Sewa + Upah + Bunga + Laba

Nah, apabila ada pertanyaan terkait Konsep & Contoh Pendapatan Nasional bisa ditulis di bawah ini.

Daftar Pustaka:

Indriayu, Mintasih.2009. Ekonomi : Untuk SMA/MA Kelas X.Solo: CV Teguh Karya.
Nur Mulyani, Sri dkk.2009. Ekonomi 1 : Untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas X.Jakarta: Cakra Media.
Supriyanto.2009.Ekonomi 1 : Untuk SMA & MA Kelas X. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.