√ Klasifikasi Enzim

Sejarah Enzim

Hal-hal yg berkaitan dgn enzim dipelajari dlm enzimologi. Dalam dunia pendidikan tinggi, enzimologi tak dipelajari selaku satu jurusan tersendiri, tetapi sejumlah acara studi menawarkan mata kuliah ini. Enzimologi khususnya dipelajari dlm kedokteran, ilmu pangan, teknologi pengolahan pangan, & cabang-cabang ilmu pertanian.


Pada tamat tahun 1700-an dan  permulaan tahun 1800-an, pencernaan daging oleh sekresi perut & konversi pati menjadi gula oleh ekstrak tanaman & ludah sudah diketahui. Namun, prosedur bagaimana hal ini terjadi belum diidentifikasi.


Pada abad ke-19, tatkala mengkaji fermentasi gula menjadi alkohol oleh ragi, Louis Pasteur menyimpulkan bahwa fermentasi ini dikatalisasi oleh gaya dorong vital yg terdapat dlm sel ragi, disebut selaku “ferment”, & diperkirakan cuma berfungsi dlm tubuh organisme hidup. Ia menulis bahwa “fermentasi alkoholik ialah kejadian yg berhubungan dgn kehidupan & organisasi sel ragi, & bukannya kematian ataupun putrefaksi sel tersebut.”


Pada tahun 1878, jago fisiologi Jerman Wilhelm Kühne (1837–1900) pertama kali memakai ungkapan “enzyme”, yg berasal dr bahasa Yunani yg bermakna “dalam bahan pengembang” (ragi), untuk menerangkan proses ini. Kata “enzyme” kemudian digunakan untuk merujuk pada zat mati seperti pepsin, & kata  ferment digunakan untuk merujuk pada acara kimiawi yg dihasilkan oleh organisme hidup.


Pada tahun 1897, Eduard Buchner memulai kajiannya mengenai kesanggupan ekstrak ragi untuk memfermentasi gula walaupun ia tak terdapat pada sel ragi yg hidup. Pada sederet eksperimen di Universitas Berlin, ia memperoleh bahwa gula difermentasi bahkan apabila sel ragi tak terdapat pada adonan. Ia menamai enzim yg memfermentasi sukrosa selaku “zymase” (zimase).


Pada tahun 1907, ia menerima penghargaan nobel dlm bidang kimia atas riset biokimia & inovasi fermentasi tanpa sel yg dilakukannya. Mengikuti praktek Buchner, enzim biasanya dinamai sesuai dgn reaksi yg dikatalisasi oleh enzim tersebut. Umumnya, untuk mendapatkan nama sebuah enzim, akhiran -ase ditambahkan pada nama substrat enzim tersebut (contohnya: laktase, merupakan enzim yg mengurai laktosa) ataupun pada jenis reaksi yg dikatalisasi (pola: DNA polimerase yg menghasilkan polimer DNA).


Penemuan bahwa enzim dapat melakukan pekerjaan diluar sel hidup mendorong observasi pada sifat-sifat biokimia enzim tersebut. Banyak peneliti awal memperoleh bahwa acara enzim diasosiasikan dgn protein, tetapi beberapa ilmuwan seperti Richard Willstätter berargumen bahwa proten hanyalah bertindak selaku pembawa enzim & protein sendiri tak dapat melaksanakan katalisis.


Namun, pada tahun 1926, James B. Sumner berhasil mengkristalisasienzim urease & menunjukkan bahwa ia merupakan protein murni. Kesimpulannya yaitu bahwa protein murni dapat berupa enzim & hal ini dengan-cara tuntas dibuktikan oleh Northrop & Stanley yg meneliti enzim pencernaan pepsin (1930), tripsin, & kimotripsin. Ketiga ilmuwan ini menjangkau penghargaan Nobel tahun 1946 pada bidang kimia.


Penemuan bahwa enzim dapat dikristalisasi pada balasannya mengizinkan struktur enzim diputuskan melalui kristalografi sinar-X. Metode ini pertama kali dipraktekkan pada lisozim, enzim yg didapatkan pada air mata, air ludah, & telur putih, yg mencerna lapisan pelindung beberapa basil. Struktur enzim ini dipecahkan oleh sekelompok ilmuwan yg diketuai oleh David Chilton Phillips & dipublikasikan pada tahun 1965. Struktur lisozim dlm resolusi tinggi ini menandai dimulainya bidang biologi struktural & usaha untuk mengetahui bagaimana enzim melakukan pekerjaan pada tingkat atom.

Klasifikasi-Enzim


Pengertian Enzim

Enzim ialah biokatalisator organik yg dihasilkan organisme hidup di dlm protoplasma, yg terdiri atas protein atau suatu senyawa yg berikatan dgn protein, berfungsi sebagai senyawa yg mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi  dlm suatu reaksi kimia. Hampir semua enzim merupakan protein.


Pada reaksi yg dikatalisasi oleh enzim, molekul permulaan reaksi disebut sebagai substrat, & enzim mengubah molekul tersebut menjadi molekul-molekul yg berlawanan, disebut produk. Jenis produk yg akan dihasilkan bergantung pada suatu kondisi/zat, yg disebut promoter. Semua proses biologis sel memerlukan enzim biar mampu berlangsung dgn cukup cepat dlm suatu arah lintasan metabolisme yg ditentukan oleh hormon sebagai promoter.


Baca Juga : Adaptasi Morfologi


Ciri-Ciri Enzim

Ciri – ciri dr enzim ialah selaku berikut :

  1. Merupakan suatu protein, Makara sifatnya sama dgn protein yaitu mampu menggumpal dlm suhu tinggi & terpengaruh oleh temperatur.

  2. Bekerja dengan-cara khusus, Artinya hanya untuk bekerja dlm satu reaksi saja tak dapat digunakan dlm beberapa reaksi.

  3. Dapat dipakai berulang kali, Enzim mampu digunakan berulang kali sebab enzim tak berganti pada saat terjadi reaksi.

  4. Rusak oleh panas Enzim tak tahan pada suhu tinggi, pada umumnya enzim cuma bertahan pada suhu 500˚C, rusaknya enzim oleh panas disebut dgn denaturasi.

  5. Dapat bekerja bolak – balik, Artinya satu enzim dapat menguraikan satu senyawa menjadi senyawa yg lain. ISOZIM Isozim atau Iso-enzim yakni dlm suatu adonan terdapat lebih dr satu enzim yg dapat berperan dlm suatu substrat untuk menunjukkan suatu hasil yg sama.


    Keuntungan bagi tumbuhan yg mengandung isoenzim yaitu karena isozim – isozim tersebut akan memiliki tanggapan yg berlainan kepada faltor – aspek lingkungan. Setiap isozim dihadapkan pada lingkungan kimia yg berbeda dab masing – masing berperan pada posisi yg berbeda dlm lintasan metabolic.


Tata Nama Enzim

Nama enzim terkadang diturunkan dr nama substrat ataupun reaksi kimia yg ia kataliskan dgn akhiran -ase.


Misalnya :

  1. Enzim yg mengkatalisis pati (amilum ) diberi nama amilase.

  2. Enzim yg mengkatalisis lemak (lipos) diberi nama lipase.

  3. Enzim yg mengkatalisis protein diberi nama proteinase


  4. Atau diberikan nama sesuai dgn tipe reaksi kimia, contohnya : dehidrogenase, oksidase,dekarboksilase asilase esterase dll. 


Baca Juga :Plastida


Sumber Enzim

Berbagai enzim yg digunakan dengan-cara komersial berasal dr jaringan tumbuhan, hewan, & dr mikroorganisme yg terseleksi. Enzim yg dengan-cara tradisional diperoleh dr tumbuhan tergolong protease (papain, fisin, & bromelain), amilase, lipoksigenase, & enzim khusus tertentu. Dari jaringan binatang, enzim yg khususnya ialah tripsin pankreas, lipase & enzim untuk pembuatan mentega.


Dari jaringan binatang, enzim yg utamanya yaitu tripsin pankreas, lipase, & enzim untuk pembuatan mentega. Dari kedua sumber tumbuhandan binatang tersebut mungkin muncul banyak duduk perkara, yakni: untuk enzim yg berasal dr flora, problem yg timbul antara lain variasi musim, fokus rendah & biaya proses yg tinggi. Sedangkan yg diperoleh dr hasil samping industri daging, mungkin persediaan enzimnya terbatas & ada kompetisi dgn pemanfaatan lain.


Sekarang terperinci bahwa banyak dr sumber enzim yg tradisional ini tak menyanggupi syarat untuk mencukupi keperluan enzim masa sekarang. Oleh alasannya adalah itu, peningkatan sumber enzim sedang dilakukan yakni dr mikroba penghasil enzim yg sudah diketahui atau penghasil enzim-enzim gres lainnya.


Program pemilihan produksi enzim sangat rumit, & dlm hal tertentu jenis kultivasi yg digunakan akan menentukan metode seleksi galur. Telah ditunjukkan bahwa galur tertentu hanya akan menciptakan fokus enzim yg tinggi pada permukaan atau media padat, sedangkan galur yg lain memberi respon pada teknik kultivasi terbenam (submerged), jadi teknik seleksi mesti sesuai dgn proses tamat produksi komersial.


Beberapa sumber enzim disuguhkan dlm tabel berikut:

sumber-enzim


Baca Juga :Oogenesis


Jenis-Jenis Enzim

  • Rennet

Rennet yakni enzim yg digunakan dlm proses pengerjaan keju (cheese) yg yang dibuat dr bahan dasar susu. Susu yaitu cairan yeng tersusun atas protein yg utamanya kasein yg dapat mempertahankan bentuk cairnya. Rennet merupakan golongan enzim protease yg ditambahkan pada susu pada ketika proses pembuatan keju. Rennet berperan untuk menghidrolisis kasein terutama kappa kasein yan berfungsi menjaga susu dr pembekuan.


Enzim yg paling umum yg diisolasi dr rennet yakni chymosin. Chymosin dapat diisolasi dr beberapa macam binatang, mikroba atau sayuran, akan chymosin yg berasal dr mikroorganisme setempat atau asli yg belum mendapat rekayasa gebetik kadang aplikasinya dlm pengerjaan keju atau cheddar menjadi kurang efektif.


  • Laktase

Lactase adalah enzim likosida hidrolase yg berfungsi untuk memecah laktosa menjadi gula penyusunnya yaitu glukosa & galaktosa. Tanpa suplai atau produksi enzim laktase yg cukup dlm usus halus, akan mengakibatkan terjadinya lactose intolerant yg mengakibatkan rasa tak nyaman diperut seperti kram, banyak buang gas, atau diare) dlm saluraqn cerna selama proses pencernaan produk-produk susu.


Secara komersial laktase digunakan untuk mempersiapkan produk-produk bebas laktosa mirip susu. Ini pula dapat digunakan untuk menciptakan es krim untuk membuat cream & rasa produk yg lebih anggun. Laktase biasanya diisolasi dr yeast (Kluyveromyces sp.) & fungi (Aspergillus sp.).


  • Katalase

Katalase yakni enzim yg dapat diperoleh dr hati sapi (bovine livers) atau sumber microbial. Dan digunakan untuk mengubah hydrogen peroksida menjadi air & molekul oksigen. Enzim ini dipakai dengan-cara terbatas pada proses produksi keju.


  • Lipases

Lipase digunakan untuk memecah atau menghidrolisis lemak susu & menawarkan flavour keju yg khas. Flavour dihasilkan oleh alasannya adanya asam lemak bebas yg dibuat tatkala lemak susu dihidrolisis. Selain pada industri engolahan susu pula pada industri yang lain.


  • Protease

Protease ialah enzim yg berfungsi untuk menghidrolisis ikatan peptida dr senyawa-senyawa protein & diurai menjadi senyawa lain yg lebih sederhana (asam amino). Contoh protease yg dapat dimanfaatkan adalah bromelin danpapain selaku materi pengempuk daging.


  • Amilase

Amilase merupakan enzim yg berfungsi untuk menghidrolis amilum (pati) menjadi gula-gula sederhana mirip dekstrin & glukosa. Enzim amilase dapat dipakai dlm proses pembuatan biskuit, minuman beralkohol, & pengerjaan sirup glukosa.


Baca Juga :Protista


  • Oksidoreduktase

Golongan enzim yg mengkatalisis pengambilan atom hidrogen dr suatu senyawa baik dehidrogenase maupun oksidase.


  • Transferase

Enzim yg mengkatalisis reaksi pemindahan suatu gugus dr suatu senyawa kapada senyawa lain.

  • Hidrolase

Enzim yg berperan sebagai katalis pada reaksi hidrolisis, baik pemecahan ester, glikosida & peptide.


  • Liase

Enzim yg mekatalisis dlm reaksi pemisahan gugus dr suatu substrat (bukan cara hidrolisis) atau sebaliknya.

  • Isomerase

Enzim yg melakukan pekerjaan pada reaksi pergantian intramolekuler.

  • Ligase

Enzim yg mengkatalisis reaksi penggabungan dua molekul.


Struktur Enzim

Menurut Kuhne (1878), enzim berasal dr kata in + zyme yg mempunyai arti sesuatu dlm ragi. Menurut Mayrback (1952), enzim yakni senyawa protein yg dapat mengatalisi reaksi-reaksi kimia dlm sel da jaringan mahluk hid
up. Dari hasil observasi mampu di simpulkan bahwa ENZIM adalah biokatalisator, yg artinya senyawa organik berupa protein bermolekul besar yg dapat mempercepat jalannya reaksi-reaksi metabolisme tanpa mengalami pergeseran struktur kimia.


Kebanyakan enzim yg terdapat didalam alat-alat atau organ-organ organisme hidup berupa larutan koloidal dlm cairan tubuh, seperti air ludah, darah, cairan lambung & cairan pangkreas.

Pembentukan enzim memerlukan materi baku asam amino sehingga pembentukannya akan mengalami kendala kalau sumber bahan baku ini berkurang.


Beberapa enzim, mirip pepsin, tripsin & kimotripsin yg hanya terdiri atas satu rantai polipeptida disebut enzim monomerik. Enzim lain, mirip heksokinase, laktat dehidrogenase, endase & piruvat kinase yg terdiri atas dua atau lebih rantai polipeptida disebut enzim oligomerik.


Seperti protein, enzim dapat mengalami denaturasi, contohnya balasan imbas pemanasan, gelombang ultrasonik & radiasi ultraviolet atau imbas penambahan asam, basa & pelarut organik tertentu. Denaturasi ini mengakibatkan enzim menjadi tak aktif atau tak mampu melakukan pekerjaan .


Pada enzim terdapat penggalan protein yg tak tahan panas yaitu disebut dgn apoenzim, sedangkan cuilan yg bukan protein ialah cuilan yg aktif & diberi nama gugus prostetik, biasanya berbentuklogam seperti besi, tembaga, seng atau suatu bahan senyawa organik yg mengandung logam.


Apoenzim & gugus prostetik merupakan suatu kesatuan yg disebut haloenzim, tetapi ada pula potongan enzim yg apoenzim & gugus prostetiknya tak menyatu. Bagian gugus prostetik yg lepas kita sebut koenzim, yg aktif mirip halnya gugus prostetik. Contoh koenzim yaitu vitamin atau bagian vitamin (misal : vitamin B1,B2,B6, oniasindan biotin).


Karena enzim itu suatu protein, konsekuensinya karakteristik biokimia enzim sama mirip karakteristik protein, yg disintesis oleh sel memerlukan DNA, bila rusak oleh lingkungan yg tak mendukung seperti balasan suhu & pH enzim dapat menurunkan barier energi aktivasi, sehingga reaksi dapat berjalan dlm kondisi normal yg ada pada sel hidup. Enzim mampu mempercepat tingkat reaksi yg sesungguhnya terjadi, tapi jauh lebih lambat.


Baca Juga :Inkubasi – Pengertian Dalam Bisnis, Alat, Teknik, Ruang Dan Perusahaannya


Sifat sifat enzim

  1. Enzim ialah Protein

Sebagai protein enzim memiliki sifat seperti protein, yaitu sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, seperti suhu, pH, fokus substrat). Jika lingkungannya tak sesuai, maka enzim akan rusak atau tak dapat bekerja dgn baik.

  1. Bekerja dengan-cara khusus/spesifik

Setiap enzim memiliki sisi aktif yg sesuai hanya dgn satu jenis substrat, artinya setiap enzim hanya dapat melakukan pekerjaan pada satu substrat yg cocok dgn sisi aktifnya.

  1. Berfungsi selaku katalis

Meningkatkan kecepatan reaksi kimia tanpa merubah produk yg diperlukan tanpa ikut bereaksi dgn substratnya, dgn demikian energi yg dibutuhkan untuk menguraikan suatu substrat menjadi lebih minim.

  1. Diperlukan dlm jumlah sedikit

Reaksi enzimatis dlm metabolisme cuma membutuhkan sedikit sekali enzim untuk setiap kali reaksi.

  1. Bekerja bolak-balik

Enzim tak mensugesti arah reaksi, sehingga mampu melakukan pekerjaan dua arah (bolak-balik). Artinya enzim mampu menguraikan substrat menjadi senyawa sederhana, & sebaliknya enzim pula mampu menyusun senyawa-senyawa menjadi senyawa tertentu.


Klasifikasi Enzim

Enzim mampu digolongkan berdasarkan daerah bekerjanya, substrat yg dikatalisis, daya katalisisnya, & cara terbentuknya.

Enzim

  • Penggolongan enzim menurut kawasan bekerjanya


  • Endoenzim

Endoenzim disebut pula enzim intraseluler, yakni enzim yg bekerjanya di dlm sel. Umumnya merupakan enzim yg digunakan untuk proses sintesis di dalamsel & untuk pembentukan energi (ATP) yg memiliki kegunaan untuk proses kehidupan sel,misal dlm proses respirasi.


  • Eksoenzim

Eksoenzim disebut pula enzim ekstraseluler, yaitu enzim yg bekerjanya di luar sel. Umumnya berfungsi untuk “mencernakan” substrat dengan-cara hidrolisis, untuk dijadikan molekul yg lebih sederhana dgn BM lebih rendah sehingga mampu masuk melewati membran sel. Energi yg dibebaskan pada reaksi pemecahan substrat di luar sel tak dipakai dlm proses kehidupan sel.


Baca Juga :Zigot ialah


  • Penggolongan enzim menurut daya katalisis


  • Oksidoreduktase

Enzim ini mengkatalisis reaksi oksidasi-reduksi, yg merupakan pemindahan elektron, hidrogen atau oksigen. Sebagai pola ialah enzim elektron transfer oksidase & hidrogen peroksidase (katalase). Ada beberapa macam enzim electron transfer oksidase, yakni enzim oksidase, oksigenase, hidroksilase & dehidrogenase.


  • Transferase

Transferase mengkatalisis pemindahan gugusan molekul dr suatu molekul ke molekul yg lain. Sebagai acuan adalah beberapa enzim selaku berikut:

  1. Transaminase yaitu transferase yg memindahkan formasi amina.
  2. Transfosforilase ialah transferase yg memindahkan gugusan fosfat.
  3. Transasilase yaitu transferase yg memindahkan formasi asil.


  • Hidrolase

Enzim ini mengkatalisis reaksi-reaksi hidrolisis, dgn pola enzim adalah:

  1. Karboksilesterase yaitu hidrolase yg menghidrolisis deretan ester karboksil.
  2. Lipase adalah hidrolase yg menghidrolisis lemak (ester lipida).
  3. Peptidase ialah hidrolase yg menghidrolisis protein & polipeptida.


  • Liase

Enzim ini
berfungsi untuk mengkatalisis pengambilan atau penambahan gugusan dr suatu molekul tanpa melalui proses hidrolisis, sebagai contoh ialah:

  1. L malat hidroliase (fumarase) yakni enzim yg mengkatalisis reaksi pengambilan air dr malat sehingga dihasilkan fumarat.
  2. Dekarboksiliase (dekarboksilase) yakni enzim yg mengkatalisis reaksi pengambilan gugus karboksil.


  • Isomerase

Isomerase mencakup enzim-enzim yg mengkatalisis reaksi isomerisasi, yaitu:

  1. Rasemase, merubah l-alanin D-alanin
  2. Epimerase, merubah D-ribulosa-5-fosfat D-xylulosa-5-fosfat
  3. Cis-trans isomerase, merubah transmetinal cisrentolal
  4. Intramolekul ketol isomerase, merubah D-gliseraldehid-3-fosfat dihidroksi     aseton fosfat
  5. Intramolekul transferase atau mutase, merubah metilmalonil-CoA suksinil-    CoA


  • Ligase

Enzim ini mengkatalisis reaksi penggabungan 2 molekul dgn dibebaskannya molekul pirofosfat dr nukleosida trifosfat, sebagai teladan ialah enzim asetat=CoASH ligase yg mengkatalisis rekasi selaku berikut:

Asetat + CoA-SH + ATP  Asetil CoA + AMP + P-P


Baca Juga :Fungsi Jaringan Meristem – Pengertian, Ciri, Jenis & Contohnya


  • Enzim lain dgn tatanama berlainan

Ada beberapa enzim yg penamaannya tak berdasarkan cara di atas, misalnya enzim pepsin, triosin, & sebagainya serta enzim yg tergolong enzim permease. Permease yakni enzim yg berperan dlm menentukan sifat pilih-pilih permiabel dr membran sel.


  • Penggolongan enzim berdasar cara terbentuknya


  • Enzim konstitutif

Di dlm sel terdapat enzim yg merupakan penggalan dr susunan sel normal, sehingga enzim tersebut selalu ada biasanya dlm jumlah tetap pada sel hidup. Walaupun demikian ada enzim yg jumlahnya dipengaruhi kadar substratnya, misalnya enzim amilase. Sedangkan enzim-enzim yg berperan dlm proses respirasi jumlahnya tak dipengaruhi oleh kadar substratnya.


  • Enzim adaptif

Perubahan lingkungan mikroba mampu menginduksi terbentuknya enzim tertentu. Induksi menimbulkan kecepatan sintesis suatu enzim dapat dirangsang sampai beberapa ribu kali. Enzim adaptif yakni enzim yg pembentukannya dirangsang oleh adanya substrat. Sebagai pola adalah enzim beta galaktosidase yg dihasilkan oleh bakteri E.coli yg ditumbuhkan di dlm medium yg mengandung laktosa.


Mulamula E. coli tak mampu memakai laktosa sehingga mulanya tak nampak adanya perkembangan (fase lag/fase adaptasi panjang) sesudah sementara waktu gres menampakkan pertumbuhan. Selama fase lag tersebut E. colimembentuk enzim beta galaktosidase yg dipakai untuk merombak laktosa.


Enzim diklasifikasikan berdasarkan tipe reaksi & mekanisme reaksi yg dikatalisis. Pada awalnya hanya ada beberapa enzim yg diketahui , & pada umumnya mengkatalisis reaksi hidrolisis ikatan kovalen. Semua enzim ini diidentifikasi dgn menyertakan akhiran –ase pada nama substansi atau substrat yg dihidrolisis.


Contoh: lipase menghidrolisis lipid, amilase menghidrolisis amilum, protease menghidrolisis protein. Pemakaian penamaan tersebut terbukti tak memadai alasannya adalah banyak enzim mengkatalisis substrat yg sama tetapi dgn reaksi yg berbeda. Contohnya ada enzim yg megkatalisis reaksi reduksi terhadap fungsi alkohol gula & ada pula yg mengkatalisis reaksi oksidasi pada substrat yg sama.


Sistem penamaan enzim kini tetap menggunakan –ase, namun disertakan pada jenis reaksi yg dikatalisisnya. Contoh: enzim dehidrogenase mengkatalisis reaksi pengeluaran hidrogen, enzim transferase mengkatalisis pemindahan gugus tertentu.


Untuk menghindari kesusahan penamaan alasannya semakin banyak ditemukan enzim yg gres, maka International Union of Biochemistry (IUB) sudah mengadopsi tata cara penamaan yg kompleks tetapi tak mencurigai berdasarkan prosedur reaksi. Namun sampai kini masih banyak buku-buku yg masih menggunakan tata cara penamaan usang yg lebih pendek.


Faktor Yang Mempengaruhi Enzim

  • Suhu

Enzim terdiri atas molekul-molekul protein. Oleh sebab itu, enzim masih tetap mempuyai sifat protein yg kerjanyas dipengaruhi oleh suhu. Enzim mampu melakukan pekerjaan optimum pada kisaran suhu tertentu, yakni sekitar suhu 400 C. Pada suhu 00 C, enzim tak aktif.


Jika suhunya dinaikkan, enzim akan mulai aktif. Jika suhunya dinaikkan lebih tinggi lagi hingga batas sekitar 40 – 500 C, enzim akan bekerja lebih aktif lagi. Namun, pemanasan lebih lanjut menciptakan enzim akan terurai atau terdenaturasi mirip halnya protein yang lain. Pada keadaan ini enzim tak mampu bekerja.


  1. Enzim tak aktif pada suhu kurang dibandingkan dengan 0oC.
  2. Kadar tindak balas enzim berkembangdua kali ganda bagi setiap kenaikan suhu 10oC.
  3. Kadar tindak balas enzim paling optimum pada suhu 37oC. Enzim ternyahasli pada suhu tinggi iaitu lebih dr 50oC.


  • Derajat Keasaman (pH)

Enzim melakukan pekerjaan pada pH tertentu, umumnya pada netral, kecuali beberapa macam enjim yg melakukan pekerjaan pada situasi asam atau situasi basa. Jika enzim yg bekerja optimum pada situasi netral ditempatkan pada suasana basa ataupun asam, enzim tersebut tak akan bekerja atau bahkan rusak. Begitu pula sebaliknya, jila suatu enzim melakukan pekerjaan maksimal pada suasana basa atau asam tetapi diposisikan pada keadaan asam atau bas, enzimtersebut akan rusak.


Baca Juga :Perkembangbiakan Virus


Sebagai misalnya, enzim pepsin yg terdpat di dlm lambung, efektif melakukan pekerjaan pada pH rendah.

  1. Setiap enzim bertindak paling cekap pada nilai pH tertentu yg disebut sebagai pH optimum.
  2. pH optimum bagi pada umumnya enzim merupakan pH 7.
  3. Terdapat beberapa pengecualian, contohnya enzim pepsin di dlm perut bertindak balas paling cekap pada pH 2, sementara enzim tripsin di dlm usus kecil bertindak paling cekap pada pH 8.


  • Inhibitor

Hal lain yg mensugesti kerja enzim yakni feed back inhibitor. Feed back inhibitor yakni keadaan pada saat substansi hasil (produk) kerja enzim yg terakumulasi dlm jumlah yg berlebihan akan menghalangi kerja enzim yg bersangkutan.


  • Inhibitor Kompetisi

Pada inhibitor kompetisi terjadi penambahan substrat mampu menghemat daya hambatnya, alasannya adalah inhibitor berkompetisi dgn substrat untuk mengikta potongan aktif  enzim. Misalnya enzim suksinat dehidrogenase yg berfungsi mengkatalisis reaksi oksidasi asam uksinat menjadi fumarat, jika dlm proses ini dutambahkan asam malonat, maka enzim suksinat dehidrogenase akan menurun aktivitasnya.


Tetapi jikalau diberikan lagi asam suksinat sebagai substrat reaksi akan wajar kembali. Sehingga kegiatan inhibitor ini sangat bergantung pada fokus inhibitor, fokus substrat, dan  acara relatif inhibitor & substrat.


  • Inhibitor Nonkompetisi

Inhibitor nonkompetisi pengauhnya tdak dapat dihilangkan  dengan adanya penambahan substrat lain, dimana inhibitor ini akan berikatan dengan  permukaan enzim tanpa lepas & lokasinya tak mampu diganti oleh substrat. Sehingga daya kerja inhibitor sungguh tergantung dari  konsentrasi inhibitor & acara inhibitor terhadap enzim.


  • Konsentrasi Substrat

Mekanisme kerja enzim pula ditentukan oleh jumlah atau konsentrasi substrat yg tersedia. Jika jumlah substratnya sedikit, kecepatan kerja enzim pula rendah. Sebaliknya, jika jumlah substrat yg tersedia banyak, kerja enzim pula cepat. Pada keadaan substrat berlebih, kerja enzim tak hingga menurun tetapi konstan.


  1. Pada kepekatan substrat rendah, bilangan molekul enzim melampaui bilangan molekul substrat. Oleh itu,cuma sebilangan kecil molekul enzim bertindak balas dgn molekul substrat.
  2. Apabila kepekatan substrat bertambah, lebih molekul enzim dapat bertindak balas dgn molekul substrat sehingga ke satu kadar maksimum.
  3. Penambahan kepekatan substrat selanjutnya tak akan menyertakan kadar tindak balas kerana kepekatan enzim menjadi faktor pengehad.


Spesifikasi Enzim

Ada 2 teori mengenai cara kerja enzim, yaitu:

  • Teori gembok anak kunci (key-lock)

Sisi aktif enzim mempunyai bentuk tertentu yg hanya sesuai untuk satu jenis substrat saja Gambar 3.4 A) Substrat sesuai dgn segi aktif mirip gembok kunci dgn anak kuncinya. Hal itu menimbulkan enzim melakukan pekerjaan dengan-cara spesifik. Jika enzim mengalami denaturasi (rusak) sebab panas, bentuk segi aktif berganti sehingga substrat tak sesuai lagi. Perubahan pH pula mempunyai dampak yg sama.


  • Teori cocok terinduksi (induced fit).

 Sisi aktif enzim lebih fleksibel dlm menyesuaikan struktur substrat. Ikatan antara enzim & substrat dapat berubah menyesuaikan dgn substrat. Inhibitor Merupakan zat yg dapat menghalangi kerja enzim. Bersifat reversible & irreversible.


Peranan & Fungsi Enzim Dalam Kehidupan

Terdapat berbagai macam peranan atau Fungsi dr enzim yakni :

  1. Reduksi, yaitu reaksi penambahan hydrogen, electron atau pelepasan oksigen.
  2. Dehidrasi yakni pelepasan molekul uap air (H20).
  3. Oksidasi yaitu reaksi pelepasan molekul hydrogen, electron atau penambahan oksigen
  4. Hidrolisis yakni reaksi penambahan H20 pada suatu molekul & dibarengi pemecahan molekul pada ikatan yg ditambah H20.
  5. Deminase yaitu reaksi pelepasan gugus amin (NH2)
  6. Dekarbolisasi yaitu reaksi pelepasan CO2 & deretan karbosil.
  7. Fosforilasi yaitu reaksi pelepasan fosfat.
  8. Enzim merupakan biomolekul yg mengkatalis reaksi kimia, di mana hampir semua enzim ialah protein. Pada reaksi-reaksi enzimatik, molekul yg mengawali reaksi disebut substrat, sedangkan hasilnya disebut produk. Cara kerja enzim dlm mengkatalisis reaksi kimia substansi lain tak merubah atau merusak reaksi ini.
  9. Fungsi Enzim Yaitu selaku katalis untuk proses biokimia yg terjadi dlm sel maupun di luar sel makhluk hidup. Enzim ini berfungsi selaku katalis yg sangan efisien & mempunyai derajat yg tinggi.


Demikian penjelasan postingan diatas perihal Klasifikasi Enzim – Pengertian, Sifat, Struktur, Ciri, Komponen mudah-mudahan mampu berguna bagi pembaca setia kami.

  Rangkuman Bahan Keanekaragaman Hayati Kelas Smp