close

√ Kiat Sukses Menjadi Guru Profesional, Baik, Dan Menggembirakan

Guru adalah profesi yang sangat mulia. Profesi guru ialah pondasi permulaan perkembangan sebuah negara. Karena profesi gurulah yang melahirkan profesi-profesi lainnya. Misalnya seorang dokter, menteri, dan bahkan presiden tak luput dari didikan seorang guru. Maka, berbanggalah anda jika anda seorang guru. Meskipun sekadar menjadi seorang guru honorer kita mesti berbangga dengan profesi ini, walaupun gaji seorang guru honorer tidaklah seberapa.

Menjadi guru yang profesional ialah sebuah dambaan setiap guru. Bagaimana menjadi guru profeional yang bagus dan mengasyikkan bagi siswa? Tentu anda mesti giat berlatih untuk mengasah kemampuan anda semoga menjadi guru profesional, baik dan meneyenangkan.

Guru yang bagus sungguh disukai oleh akseptor asuh, apakah anda tergolong guru yang baik di sekolah? Bagaimana sih persyaratan guru yang bagus dan juga profesional itu?

Tips Sukses Menjadi Guru Profesional, Baik, dan Menyenangkan

Tidak gampang menjadi guru yang baik, menyenagkan, dikagumi dan dihormati oleh anak ajar, penduduk sekitar dan rekan seprofesi. Ada beberapa hal yang perlu dilaksanakan oleh seorang guru untuk menerima akreditasi sebagai guru yang bagus dan berhasil.

 #1 Tampil dengan Prima

Berusahalah tampil di tampang kelas dengan prima. Kuasai betul materi pelajaran yang akan diberikan terhadap siswa. Jika perlu, ketika berbicara di tampang kelasa tidak membuka catatan atau buku pegangan sama sekali. Berbicaralah yang jelas dan tanpa hambatan sehingga terkesan di hati siswa bahwa kita betul-betul tahu segala urusan dari bahan yang disampaikan.

  Cara Membagi Satu Kertas Menjadi Dua Halaman di Word

#2 Bijaksana

Berlakulah bijaksana. Sadarilah bahwa siswa yang kita ajar, memiliki tingkat kepandaian yang berbeda-beda. Ada yang cepat mengerti, ada yang sedang, ada yang lambat dan ada yang sangat lambat bahkan ada yang merepotkan untuk mampu dimengerti. Jika kita memiliki kesadaran ini, maka sudah bisa dipastikan kita akan mempunyai keteguhan yang tinggi untuk memuat pertanyaan-pertanyaan dari anak didik kita. Carilah cara sederhana untuk menjelaskan pada siswa yang memiliki tingkat kesanggupan rendah dengan pola-teladan sederhana yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari walaupun mungkin pola-acuan itu agak konyol.

#3 Selalu Ceria

Berusahalah senantiasa ceria di paras kelas. Jangan menjinjing dilema-problem yang tidak mengasyikkan dari rumah atau dari daerah lain ke dalam kelas ketika kita mulai dan sedang mengajar.

#4 Kendalikan Emosi

Kendalikan emosi. Jangan mudah marah di kelas dan jangan mudah tersinggung alasannya adalah ialah perilaku siswa. Ingat siswa yang kita bimbing adalah sampaumur yang masih sungguh labil emasinya. Siswa yang kita ajar berasal dari kawasan dan budaya yang mungkin berbeda satu dengan yang yang lain dan berbeda dengan kebiasaan kita, terlebih mungkin pendidikan di rumah dari orang tuanya memang kurang sesuai dengan tata cara dan kebiasaan kita. Marah di kelas akan membuat situasi menjadi tidak lezat, siswa menjadi tegang. Hal ini akan besar lengan berkuasa pada daya nalar siswa untuk mendapatkan materi pelajaran yang kita berikan.

#5 Menjawab Pertanyaan

Berusaha menjawab setiap pertanyaan yang diajukan siswa. Jangan memarahi siswa yang yang terlalu sering bertanya. Berusaha menjawab setiap pertanyaan yang diajukan siswa dengan baik. Jika sebuah saat ada pertanyaan dari siswa yang tidak siap dijawab, berlakulah jujur. Berjanjilah untuk sanggup menjawabnya dengan benar pada peluang lain sementara kita berupaya mencari jawaban tersebut. Janganlah merasa malu sebab ialah hal ini. Ingat selaku manusia kita mempunyai keterbatasan. Tapi usahakan hal ibarat ini jangan terlalu sering terjadi. Untuk menghindari tragedi menyerupai ini, berusahalah untuk banyak membaca dan belajar lagi. Jangan bosan berguru. Janganlah menutupi kekurangan kita dengan cara marah-murka bila ada anak yang bertanya sehingga menyebabkan anak tidak berani bertanya lagi. Jika siswa sudah tidak beranibertanya, jangan harap pendidikan/pengajaran kita akan sukses.

  Cara Menentukan Sarung Untuk Sholat Yang Cantik

#6 Malu dan Takut

Memiliki rasa malu dan rasa takut. Untuk menjadi guru yang bagus, maka seorang guru harus memiliki sifat ini. Dalam hal ini yang dimaksud rasa aib yakni malu untuk melaksanakan perbuatan salah, sementara rasa takut yakni takut dari final tindakan salah yang kita kerjakan. Dengan mempunyai kedua sifat ini maka setiap tindakan yang mau kita kerjakan akan lebih mudah kita kendalikan dan diperhitungkan kembali apakah akan terus dikerjakan atau tidak.

#7 Bersabar

Harus sanggup mendapatkan hidup ini sebagai mana adanya. Di negeri ini banyak semboyan-semboyan mengagungkan profesi guru tetapi kenyataannya negeri ini belum mampu/mau menyejahterakan kehidupan guru. Kita mesti mampu menerima realita ini, jangan membandingkan penghasilan dari jerih payah kita dengan penghasilan orang lain/pegawai dari instansi lain. Berusaha untuk hidup sederhana dan jika masih belum memadai berusaha mencari sambilan lain yang halal, yang tidak merigikan orang lain dan tidak merugikan diri sendiri. Jangan pusingkan gunjingan orang lain, ingatlah pepatah “anjing menggonggong bajaj berlalu.”

#8 Tidak Sombong

Tidak sombong.Tidak menyombongkan diri di hadapan murid/jangan membanggakan diri sendiri, baik dikala sedang mengajar ataupun berada di lingkungan lain. Jangan mencemoohkan siswa yang tidak cerdik di kelas dan jangan mempermalukan siswa (yang salah sekalipun) di paras orang banyak. Namun pangillah siswa yang bersalah dan bicaralah dengan baik-baik, tidak berbicara dan berlaku agresif pada siswa.

#9 Adil

Berlakulah adil. Berusahalah berlaku adil dalam memberi penilaian terhadap siswa. Jangan membeda-bedakan siswa yang akil/bisa dan siswa yang udik/kurang bisa Serta tidak memuji secara berlebihan kepada siswa yang pandai di hadapan siswa yang udik.

Referensi : dikutip dari banyak sekali sumber

  Tips Mengatasi Kebosanan Dan Kebosanan Belajar Di Rumah


Sumber https://wirahadie.com