close

√ Kata-kata Sindiran Sunda Pedas dan Frontal

wargamasyarakat.org, Salam Haneut! Pada artikel ini simkuringakan mengembangkan beberapa teladan kata-kata sindiran pedas & frontal dlm bahasa Sunda lengkap dgn artinya.

Sindiran dimaksudkan untuk menyindir sikap, sikap atau perbuatannya yg jelek. Bukan nyindir fisik atau apa yg dimilikinya.

Manusia tak mampu memilih punya hidung mancung atau tidak, bertubuh tinggi atau pendek, & sebagainya. Maka untuk argumentasi apa pun kita tak boleh mengejek fisik orang.

Tetapi manusia diberi pilihan, bahkan ditugaskan untuk memilih bersifat & bertingkah baik. Maka, wajar kalau seseorang punya sifat tak terpuji atau kelakuan menyimpang disindir oleh orang lain.

Kata-kata sindiran umumnya bertujuan untuk mengingatkan seseorang dgn cara tak eksklusif menyampaikan inti kesalahannya. Hal ini dikerjakan supaya tak melukai perasaan. Orang yg peka kalau disindir sedikit aja sudah sadar. Tetapi ada pula yg kebal tak tahu malu yg seringkali perlu diberi sindiran pedas atau frontal.

Meskipun begitu, kita mesti tetap bijaksana dlm berkata jangan hingga menyakiti orang lain. Luka hati oleh ucapan itu sukar sekali obatnya. Ingat pepatah, “mulutmu harimaumu”. Di zaman medsos, “jarimu harimaumu”.

Dafar Isi

  √ 25 Nasihat Sunda Bijak Menggunakan Media Sosial

1. Komo lamun imah kawas karaton, cacakan sagedé pelok ogé mani gedé hulu alabatan ti naon

Artinya “apalagi kalau rumahnya mirip keratos, walaupun sebesar biji mangga pun sombongnya minta ampun”.

Kata-kata ini untuk menyindir orang yg suka menyombongkan rumahnya. Di sini ada gaya bahasa rarahulan, yakni ‘sagedé pelok’ maksudnya mengumpamakan bahwa rumahnya itu kecil. Ada pula babasan gedé hulu, artinya angkuh.

Kata-kata sindiran ini pastinya bukan untuk mencibir ukuran rumah seseorang, tetapi menyindir kelakuannya yg arogan.

Baca juga: Pepeling Sunda Jangan Sombong

2. Ngomong songong, kalakuan polontong, ari ditanya termenung

Artinya “bicara garang & asal suara, kelakuan belagu, namun tatkala ditanya tak tahu”. Kata-kata ini sindiran untuk orang yg bicara bergairah, sok tahu, & banyak tingkah merasa diri paling berani tapi kurang berwawasan.

Yang disindir bukan kurang wawasannya, namun cara bicara & tingkah lakunya yg tak baik.

3. Keur butuh ngurunyung teu butuh nurus tunjung

Artinya “sedang butuh tiba tak butuh lagi menjengkelkan”. Kata-kata sindiran basa Sunda ini untuk menyindir teman yg suka tiba atau akrab kalau lagi butuh saja. Kalau ia tak butuh, kelakuannya menjengkelkan.

  √ Papatah Semar Badranaya Wayang Golek Asep Sunandar Sunarya

4. Bobogohan wéh diheulakeun ari jajan ménta ti kedot

Artinya “pacaran didahulukan tetapi jajan masih minta ke orang bau tanah”. Sindiran untuk anak sekolah, akil balig cukup akal atau anak baru gede yg telah pacaran tetapi belum memiliki penghasilan. Uang jajannya pun masih minta ke orang renta.

Kata kedot merupakan bahasa Sunda bernafsu dr kata ndeso (loma), & sepuh (lemes).

5. Buuk nurutan urang Walanda ari dahar jeung hulu peda

Artinya “rambut memalsukan orang Belanda namun makan dgn kepala asin peda”. Maksudnya gaya rambut dipirang-pirangin memalsukan orang luar negeri, tetapi tak sesuai dgn keadaan ekonominya.

Yang disindir adalah perilakunya yg tak tahu diri/ tak menyesuaikan tingkah laris dgn kondisi.

6. Pangala sapedaeun pengeluaran sakudaeun

Artinya “penghasilan hanya cukup untuk membeli ikan asin tetapi pengeluaran seharga kuda”. Kata-kata Sunda ini untuk menyindir orang yg penghasilannya kecil tetapi gaya hidupnya tinggi.

7. Napsu kawas kuda tanaga jiga peda

Artinya “harapan besar seperti kekuatan kuda, tetapi kemampuan kecil mirip ikan peda”. Maksudnya sindiran untuk yg tak tahu diri, punya keinginan besar melampuai kemampuannya yg kecil.

8. Di luar jiga nu beunghar di imah dahar jeung banghar

Artinya “Di luar rumah mirip orang kaya, di rumah makan sama sambal banghar”. Kata-kata Sunda ini sindiran untuk orang umumyg di rumahnya serba keterbatasan namun pergaulan di luar rumah berlaga mirip orang kaya.

9. Loba gaya kurang daya

Artinya “banyak gaya kurang daya”. Maksudnya banyak tingkah atau banyak gaya tetapi kemampuannya kecil.

10. Teu ngukur ka kujur teu nimbang kana awak

Kata-kata sindiran Sunda ini maksudnya tak tahu diri, tak tahu aib, tak sadar akan kesanggupan diri sendiri.

  √ Cara Mengundang Hadir ke Acara Syukuran Dengan Bahasa Sunda Halus

Baca juga: 160 Peribahasa Sunda Nyindir & Artinya

Demikianlah, mudah-mudahan berfaedah.