√ Karakteristik Padang Rumput

Karakteristik Padang Rumput – Di planet bumi terdapat banyak sekali jenis makhluk hidup yg tinggal seperti manusia, flora, serta binatang. Seluruh makhluk hidup tersebut setiap waktu hidup berdampingan.

Di bumi setiap makhluk hidup tak mampu hidup sendiri, akan tetapi selalu berdampingan dgn lingkungannya. Pada lingkungan tersebut, tentu anda mampu menjumpai berbagai komponen yg hidup ataupun yg mati.

Tentunya terjadi interaksi antara makhluk hidup dgn lingkungan tempat tinggalnya, serta membentuk hubungan timbal balik yg disebut dgn ekosistem.

Baca juga: Ciri-ciri ekosistem darat

Secara lazim, ekosistem tersebut dibagi menjadi dua yakni ekosistem air & ekosistem darat. Pada potensi ini. Akan dibahas terkait karakteristik dr salah satu jenis ekosistem darat yaitu padang rumput.

Karakteristik Padang Rumput

Karakteristik Ekosistem Padang Rumput

1. Membentang Di Sepanjang Daerah Tropis Hingga Sub Tropis

Ekosistem padang rumput tersebut berada di tempat yg mempunyai iklim tropis, akan tetapi mampu pula ekosistem padang rumput ini membentang hingga pada wilayah yg mempunyai iklim sub tropis mirip di tempat yg letak astronomisnya di antara garis ekuator hingga 23,5 derajat garis lintang utara serta lintang selatan.

Baca juga: Pengertian reboisasi, faedah tujuan & fungsinya

2. Berada pada Hamparan Lahan yg Datar atau Sedikit Berbukit

Umumnya ekosistem padang rumput tersebut berada pada lahan yang
sifatnya datar atau berbukit kecil. Selain hal tersebut, lahan tersebut juga
memiliki banyak sekali macam spesies rumput. Pada kawasan padang rumput ini
setidaknya anda dapat memperoleh kurang lebih sekitar 4.500 bahkan lebih jenis
spesies rumput.

3. Memiliki Curah Hujan yg Rendah

Pada ekosistem padang rumput ini merupakan jenis ekosistem yang
mempunyai curah hujan yg rendah, yaitu cuma sekitar 90 sampai 150 cm per
tahunnya. Curah hujan yg rendah tersebut mempunyai pola persebaran yg tidak
terencana.

Karena curah hujan tersebut memiliki pola persebaran yg tak terstruktur, maka dapat menimbulkan porositas & drainase yg kurang baik, sehingga tumbuhan akan sulit untuk mekperoleh air.

Karena curah hujan yg rendah tersebut menyebabkan berkembang-flora sulit dlm menyerap air, sehingga menyebabkan hanya jenis rumput yg dapat berkembang & bertahan hidup.

Baca juga: Cara Menanggulangi & Mengatasi Pencemaran Lingkungan (Air, Udara, Tanah)

4. Penguapan Tinggi

Pada ekosistem padang rumput, anda mampu mendapatkan tingkat evaporasi
atau penguapan yg tinggi. Sehingga alasannya adalah terdapat penguapan yg tinggi,
mampu menimbulkan kelembaban tanah yg menjadi rendah.

5. Kadang-Kadang Terjadi Kekeringan Parah

Pada ekosistem padang rumput terkadanganda dapat menjumpai kekeringan
yang begitu parah. Hal tersebut diakibatkan sebab ekosistem padang rumput
cuma pula mempunyai curah hujan yg rendah, tak terorganisir kapan saja, sehingga
sangat mudah memunculkan kekeringan.

6. Hewan yg Tinggal Di Kombinasi oleh Hewan Herbivora serta Karnivora

Binatang atau binatang yg hidup pada ekosistem padang rumput tersebut sebagian besar adalah binatang yg memakan daging ataupun yg mengkonsumsi rumput.

Beberapa binatang yg tinggal pada ekosistem padang rumput tersebut mirip kijang,rusa, kambing liar, jerapah, gajah, sapi, singa, zebra, serta macan.

7. Suhu

Pada ekosistem padang rumput, suhu yg dimiliki  mirip dgn suhu hutan gugur.

Baca juga: Pengertian & Macam-Macam Contoh Pencemaran Lingkungan

8. Tanahnya Tidak Dapat Menyimpan Air Dengan Baik

Tanah di daerah padang rumput ialah jenis tanah yg kurang elok
untuk menyimpan air. Hal tersebut dikarenakan tingkat porositas yg rendah
pada tanah, serta pula terdapat tata cara penyaluran yg kurang baik. Karena hal
tersebutlah rumput dapat berkembang dgn subur.

  √ Ciri-Ciri Ekosistem Darat

9. Memiliki Pohon yg Khas

Pada ekosistem padang rumput tersebut pasti sesekali pula terdapat
pohon. Terdapat satu jenis pohon yg begitu khas tumbuh di padang rumput ini
yakni pohon akasia.

Daftar Pustaka:

Campbell, Neil A. (2010). Biologi. Jakarta: Erlangga.

Heryana, Nanang & Raham Merdia. (2010). Biologi Umum. Tasikmalaya:
LPPM Universitas Siliwangi.