√ Jenis dan Contoh Kecap Rajekan atau Kata Ulang Bahasa Sunda

wargamasyarakat.org, Salam Haneut! Kata ulang di dlm bahasa Sunda disebut kecap rajekan. Pengertian kecap rajekan yaitu kata yg disebut dua kali, baik kata dasarnya maupun suku katanya (engang).

Selain diulang kata dasar atau suku katanya, ada pula kata ulang bahasa Sunda yg ditambah rarangken (imbuhan); baik rarangken hareup (awalan), maupun rarangken tukang (akhiran).

Pada postingan sebelumnya telah dijelaskan, kata dasar yg ditambah imbuhan atau rarangken disebut kecap rundayan. Selengkapnya silakan baca arti & acuan kecap rundayan.

Kecap rajekan terbagi menjadi 4 jenis, yaitu rajekan dwipurwa, rajekan dwimadya, rajekan dwilingga, & rajekan trilingga.

Penjelasan & teladan kecap rajekan adalah sebagai berikut:

1. Rajekan Dwipurwa

Dwi purwa asalnya dr kata dwi & purwa. Dwi artinya dua, sedangkan purwa artinya awal. Rajekan dwipurwa adalah kata ulang yg diulang suku kata mulanya.

Fungsi kata ulang dwipurwa (murni tanpa imbuhan) lazimnya untuk menawarkan pekerjaan/tindakan yg dilakukan dengan-cara berulang atau usang. Contohnya tatajong.

Ada lagi yg ditambah akhiran -an. Artinya jadi bohongan atau main-main. Contohnya momotoran (motor mainan), & sasakolaan (main sekolah-sekolahan).

Contoh kecap rajekan dwipurwa:

Kata dasar Rajekan dwipurwa Artinya
Sapu Sasapu Menyapu
Tajong Tatajong Mendandang-nendang
Tonjok Totonjok Menonjok-nonjok (memukul dgn kepalan tangan)
Beres Beberes Beres-beres
Pacok Papacok Mematuki (mematuk-matuk)
Kored Kokored Membersihkan rumput dgn cangkul atau kored
Koreh Kokoreh Mencari-cari masakan di tanah (lazimnya dilakukan oleh ayam)
Motor Momotoran Motor-motoran, motor mainan
Mobil Momobilan Mobil-mobilan, kendaraan beroda empat mainan
Imah (+ akhiran -an) Iimahan Rumah-rumahan
Sakola (+ akhiran -an) Sasakolaan (main) sekolah-sekolahan

2. Rajekan Dwimadya

Dwi madya asalnya dr kata dwi & madya. Dwi artinya dua, madya artinya tengah. Rajekan dwimadya yaitu kata yg diulang tengahnya. Kata ulang dwimadya yg ditambah awalan sa- berarti selama atau semuanya.

Contoh kata rajekan dwimadya:

Kata dasar Rajekan dwimadya Artinya
Sabaraha Sababaraha Beberapa
Dulur Sadudulur Sekeluarga
Lembur Salelembur Sekampung
Poe Sapopoe Sehari-hari
Peuting Sapeupeuting Semalaman

3. Rajekan Dwilingga

Rajekan dwilingga yakni kata ulang yg diulang kata dasarnya. Dwilingga terbadi menjadi 2, yakni dwimurni (tidak mengubah suara kata dasar), & dwireka (mengubah suara kata dasar). Kata ulang dwilingga mengambarkan jamak atau berulang.

Contoh kecap rajekan dwilingga:

Kata Dasar Dwimurni Dwireka Artinya
Jalma Jalma-jalma Orang-orang
Lembur Lembur-lembur Kampung-kampung
Korsi Korsi-korsi Kursi-bangku
Cileung Culang cileung Clangak clinguk
Pelong Pulang pelong Lihat-lihat
Lieuk Luak lieuk Larak lirik
Gilek Gulak gilek Posisinya tak membisu
Baeud Buad baeud Berwajah kecut
Seuri Sura seuri Cengengesan

4. Rajekan Trilingga

Rajekan trilingga ialah kata ulang yg kata dasarnya diulang 3 kali & berganti bunyi. Trilingga lazimnya cuma kata yg terdiri atas 3 atau 4 karakter.

Contoh kata rajekan trilingga antara lain: dat dit dut, tang ting tung, trang tring trung, plak plik pluk & sebagainya.

Sekian, mudah-mudahan berfaedah.

  √ Tata Bahasa Sunda: Pengertian dan Ruang Lingkup Pembahasan