√ Hubungan Antara Struktur Dan Fungsi Jaringan Pada Hewan

Hubungan Antara Struktur Dan Fungsi Jaringan Pada Hewan – Satuan fungsional terkecil merupakan sel. Pada makhluk hidup multiseluler, fungsi-fungsi yg dikerjakan sungguh banyak & jauh lebih rumit dibandingkan dgn makhluk hidup uniseluler. Oleh karena itu, pada tahap kemajuan tertentu, sel-sel dlm organisme multiseluler melaksanakan diferensiasi untuk memenuhi keperluan aneka macam fungsi hidup.

Sel-sel yg berdiferensiasi tersebut pundak-membahu membentuk jaringan yg menjalankan sebuah fungsi tertentu dlm organisasi yg kompleks. Beberapa jaringan yg menjalani fungsi tertentu yg sama akan membentuk organ. Organ menjalankan suatu fungsi tertentu dlm tubuh yg berlainan dgn fungsi organ yang lain.

Apakah sama, sel yg membangun tubuh tanaman dgn tubuh binatang? Jaringan-jaringan apa yg membentuk organ pada binatang? Apakah fungsi jaringan-jaringan tersebut? Baiklah, pribadi saja anda menyimak penjelasan berikut ini.

A. Jaringan pada Hewan

Seperti halnya jaringan pada tanaman, jaringan pada binatang tersusun atas sel-sel. Sel -sel tersebut mempunyai fungsi & bentuk yg sama sehingga jaringan mampu melaksanakan pekerjaan sesuai dgn fungsinya. Misalnya, jaringan otot yg tersusun atas sel-sel otot.

Namun, terdapat perbedaan antara jaringan pada tanaman & jaringan pada binatang. Jaringan pada binatang biasanya lebih lunak & lentur dibandingkan pada tanaman. Hal ini disebabkan oleh kekhasan sel binatang. Menurut Anda, hal apakah pada sel hewan yg menjadikan jaringan binatang lebih lunak & lentur? Masih ingatkah Anda akan materi sel pada Bab 1 sebelumnya?

Pada binatang, jaringan mampu dikelompokkan ke dlm empat kelompok, yaitu sebagai berikut.

  1. Jaringan epitel, merupakan lapisan sel yg melapisi permukaan pecahan tubuh, baik di luar maupun di dlm rongga.
  2. Jaringan ikat, berfungsi selaku pengikat, penyokong, & pemberi bentuk pada tubuh.
  3. Jaringan otot, merupakan jaringan yg menggerakkan kepingan-cuilan tubuh.
  4. Jaringan saraf, berfungsi menyikapi rangsang & meneruskan impuls dr satu kepingan tubuh ke belahan tubuh yg lain.
Keempat jaringan tersebut dimiliki oleh semua hewan kecuali hewan paling sederhana mirip Porifera. Jaringan-jaringan tersebut akan membentuk organ yg mempunyai fungsi tertentu dlm metode organ. Berbagai tata cara organ tersebut akan membentuk individu utuh yg bisa melaksanakan aneka macam kegiatan. Penjelasan mengenai organ & tata cara organ akan diterangkan pada subbab selanjutnya.

1. Jaringan Epitel

Jaringan epitel merupakan lapisan sel yg menyelimuti & melapisi permukaan luar organ dlm (endotelium), pecahan dlm rongga (mesotelium), & permukaan paling luar dr tubuh (epidermis) (Gambar 3.1).

Jaringan endotelium, mesotelium, & epidermis.Jaringan epitel pada (a) kulit insan & (b) usus manusia

Sel-sel epitel tersusun rapat sehingga tak terdapat rongga antarsel. Sel-sel tersebut menempel pada sebuah lapisan yg disebut membran basal. Membran basal berfungsi menyokong jaringan epitel yg ada di atasnya. Struktur sel-sel epitel yg tersusun rapat tersebut bekerjasama dgn fungsi jaringan ini selaku alat pertahanan atau pelindung.

Baca juga

Hubungan Antara Bentuk Dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan

Jaringan epitel tak cuma berfungsi sebagai lapisan pelindung. Sel-sel dlm jaringan epitel termodifikasi untuk menjalankan beberapa fungsi yang lain, mirip sekresi, ekskresi, absorbsi, & selaku membran semiper-meabel. Fungsi-fungsi tersebut akan Anda pelajari pada penggalan-pecahan selanjutnya. Berdasarkan bentuk selnya, jaringan epitel bisa dibedakan menjadi beberapa macam, yakni selaku berikut.

a.  Epitel Pipih

Sel epitel pipih berupa pipih, sitoplasma tak berwarna dgn nukleus terletak di tengah-tengah selnya (Gambar 3.2a). Apakah fungsi epitel pipih?

Jaringan epitel mampu dibedakan menjadi tiga jenis, yakni (a) epitel pipih, (b) kubus, & (c) batang

b.  Epitel Kubus

Selnya berupa mirip kubus. Sel-sel epitel kubus tersusun rapat & rapi membentuk struktur ibarat sarang tawon (Gambar 3.2b)

Pada organ, seperti pada ginjal, sel epitel kubus mempunyai tonjolan-tonjolan yg disebut mikrovili. Tonjolan-tonjolan tersebut merupakan perluasan permukaan untuk berbagi efisiensi perembesan zat-zat yg dibutuhkan. Dalam hal ini, sel epitel membantu fungsi absorbsi pada ginjal.

Jika sel-sel epitel kubus menyelubungi suatu susukan, bentuk sel tampakmirip trapesium untuk menjaga kerapatan serta menyesuaikan dgn penampang kanal. Sementara itu, kalau berada di sekeliling kelenjar, sel tersebut bentuknya akan mirip piramid sehingga disebut sel piramid.

c.  Epitel Batang atau Epitel Silindris

Sel epitel batang memanjang mirip batang (Gambar 3.2c). Pada lazimnya , sitoplasmanya memiliki vesikel yg berwarna gelap & berisi bahan sekresi berupa lendir. Permukaan sel epitel batang pula kebanyakan memiliki silia atau mikrovili. Lendir & silia berfungsi membersihkan, menggerakkan, & memindahkan sebuah benda dlm rongga atau terusan.

Berdasarkan lapisannya, jaringan epitel mampu dikelompokkan selaku berikut.

a.  Epitel Sederhana atau Epitel Selapis

Disebut demikian, lantaran epitel ini hanya tersusun atas satu lapis sel. Jika bentuk selnya pipih, jaringan epitel ini disebut epitel pipih sederhana atau epitel selapis pipih.

1. Epitel selapis pipih

Struktur jaringan epitel selapis pipih berhubungan dgn proses difusi atau penyaringan melalui membran yg bersifat pilih-pilih permeabel. Tahukah Anda apa itu pilih-pilih permeabel? Epitel selapis pipih terdapat di dinding arteri, alveolus, & kapsul glomerulus pada ginjal (Gambar 3.3a).

Sel epitel mampu dibedakan menurut lapisannya.(a) Epitel selapis pipih, (b) epitel selapis kubus, & (c) epitel selapis batang
  √ 5 Fase Proses Pembelahan Mitosis

2. Epitel selapis kubus

Epitel selapis kubus terdapat di tubula ginjal. Sesuai dgn strukturnya, jaringan epitel selapis kubus berfungsi untuk sekresi & absorbsi (Gambar 3.3b).

3. Epitel selapis batang

Epitel selapis batang terdapat di lambung & usus halus berfungsi untuk sekresi & absorbsi. Sel-sel tersebut mempunyai mikrovili. Di pecahan atas jalan masuk pernapasan & kanal uterus, sel epitelnya memiliki silia yg menyekresikan lendir untuk membantu mengeluarkan benda aneh (di kanal pernapasan), atau memindahkan & menggerakkan benda (dalam hal ini sel telur di susukan rahim. Perhatikan Gambar 3.3c.

b.  Epitel Berlapis atau Epitel Lapis Banyak

Epitel berlapis tersusun atas lapisan sel-sel bawah yg menempel pada membran basal & lapisan sel-sel yg berada di atas lapisan sel basal. Lapisannya yg banyak, membuatnya identik dgn fungsi tunjangan.

1. Epitel pipih lapis banyak

Epitel pipih lapis banyak terdapat di permukaan kulit, vagina, rongga verbal, & esofagus. Epitel pipih ini dikelompokkan menjadi dua, yakni epitel yg berkeratin & tak berkeratin. Epitel berkeratin bersifat kering, misalnya pada epidermis kulit. Sementara itu, epitel pipih lapis banyak yg tak berkeratin bersifat berair, contohnya di rongga lisan, vagina, akses anus, & esofagus. Sesuai dgn jumlah lapisannya yg banyak, jaringan ini berperan selaku alat lingkungan, contohnya dr goresan (Gambar 3.4a).

Contoh epitel lapis banyak.(a) Epitel pipih lapis banyak & (b) epitel batang lapis banyak

2. Epitel kubus lapis banyak

Sesuai dgn namanya, jaringan ini tersusun atas beberapa lapis sel berupa kubus. Struktur jaringan ini sesuai untuk derma & fungsi ekskresi. Jaringan ini terdapat pada ekspresi, kerongkongan, & kelenjar keringat pada kulit.

3. Epitel batang lapis banyak

Epitel batang lapis banyak terdapat di laring, faring, uretra, saluran kelenjar ludah, & kelenjar susu. Seperti pada epitel batang selapis, jenis epitel ini pula berfungsi untuk sekresi & pergerakan dgn silia yg dimiliki selnya (Gambar 3.4b).

Selain yg telah disebutkan di atas, terdapat dua jenis epitel lapis banyak yg mempunyai struktur yg khas mirip berikut.

  • Epitel batang lapis banyak semu. Struktur sel epitel ini nyaris mirip dgn epitel batang lapis banyak. Perbedaannya adalah epitel ini terdiri atas satu lapis sel yg tingginya tak sama. Dapat didapatkan di kanal reproduksi jantan & trakea. Fungsi epitel batang lapis banyak semu sama dgn tipe epitel batang lainnya.
  • Epitel transisional. Epitel jenis ini mempunyai sel basal yg berbentuk batang, namun sel-sel di belahan atasnya berupa poligonal. Itulah sebabnya, epitel jenis ini tak bisa digolongkan ke dlm sel epitel pipih atau sel epitel kubus. Epitel transisional terdapat di kantung air seni (vesica urinaria). Pada ketika kosong lapisan epitel terlihat tebal, tetapi tatkala kantung penuh terisi air seni, permukaan epitel menjadi tipis. Perubahan bentuk inilah yg bikin epitel ini disebut epitel transisional.

2. Jaringan Ikat

Sesuai dgn namanya, jaringan ikat berfungsi selaku pengikat, penyokong, serta penghubung satu jaringan dgn jaringan yg lainnya. Jaringan ikat tak terdapat pada permukaan luar tubuh. Jaringan ikat mengandung banyak pembuluh darah, kecuali pada tulang beresiko. Berbeda dgn sel epitel, populasi sel-sel jaringan ikat lebih jarang & menyebar di dlm matriks. Pada lazimnya , matriks terdiri atas jaringan-jaringan serabut yg menempel dlm materi dasar berupa cairan, gel, atau solid.

Matriks pada jaringan ikat mempunyai jalinan yg bergantung pada serabut yg dimilikinya. Berikut ini beberapa serabut yg menyusun jaringan ikat, yakni serabut kolagen, serabut elastin, & serabut retikuler. Serabut kolagen mempunyai daya regang sangat tinggi dgn elastisitas yg rendah. 

Serabut kolagen yang dibuat dr protein kolagen. Serabut elastin mempunyai elastisitas tinggi. Namun, serabut elastin daya elastisitasnya akan makin berkurang seiring dgn pertambahan usia seseorang. Serabut retikuler mirip dgn serabut kolagen hanya ukuran serabutnya lebih pendek dibandingkan dgn serabut kolagen.

Jaringan ikat mampu dikelompokkan dlm enam kelompok utama, yaitujaringa n ikat longgar, jaringan lemak, jaringan ikat padat, jaringan tulang rawan, jaringan tulang, & jaringan ikat darah (Campbell, et al, 2006: 417).

Tipe-tipe jaringan ikat yg ada dlm tubuh insan
  Gerakan Pada Tumbuhan

a. Jaringan Ikat Longgar

Jaringan ikat longgar merupakan jaringan ikat yg paling banyak tersebar dlm tubuh binatang vertebrata. Jaringan ini mengikat jaringan epitel dgn jaringan di bawahnya & menjaga organ-organ pada tempatnya. Selain itu, jaringan berfungsi pula selaku tempat penyimpanan air, glukosa, & garam-garam untuk sementara waktu.

b.  Jaringan Lemak

Jaringan ini tersusun atas sel-sel lemak. Setiap sel lemak berisi tetes lemak (fat droplet). Jaringan lemak banyak ditemukan di serpihan bawah lapisan kulit. Jaringan ini berfungsi selaku masakan cadangan & menangkal kehilangan panas berlebih dr tubuh.

c.  Jaringan Ikat Padat

Penyusun utama jaringan ikat padat ialah serabut kolagen. Oleh karena itu, sifat jaringan ini fleksibel & tak elastik.

Berdasarkan struktur serabutnya, jaringan ikat padat dapat di-kelompokkan menjadi jaringan ikat padat terorganisir & jaringan ikat padat tak terorganisir. Jaringan ikat padat terorganisir menghubungkan antara otot & tulang (tendon), serta menghubungkan tulang dgn tulang (ligamen). Sementara itu, jaringan ikat padat tak terorganisir terdapat di kulit.

d.  Jaringan Tulang Rawan

Jaringan tulang riskan merupakan bentuk khusus dr jaringan ikat padat. Jaringan tulang beresiko mempunyai matriks yg lentur & tebal dgn sel-sel tulang riskan (kondrosit) terletak dlm kantung-kantung (lakuna) di dlm matriks. Kelenturan & kekuatan jaringan tulang riskan diperoleh dr adonan antara serabut kolagen & matriksnya yg bercampur dgn kondrin (sejenis protein). Berdasarkan susunan serabutnya, jaringan tulang riskan dapat digolongkan sebagai berikut.

  1. Tulang riskan hialin, serabutnya tersebar dlm anyaman yg halus & rapat. Contohnya, ujung-ujung tulang rusuk yg menempel ke tulang dada.
  2. Tulang riskan elastik, susunan sel & matriksnya mirip dgn tulang riskan hialin. Namun, anyaman serabutnya tak sehalus & serapat tulang riskan hialin. Contohnya, cuping telinga, laring, & epiglotis.
  3. Tulang beresiko fibrosa, matriksnya disusun oleh serabut kolagen yg kasar & tak beraturan. Contohnya, di cakram antartulang belakang & simfisis pubis (pertautan tulang kemaluan).

e.  Jaringan Tulang

Tulang tergolong jaringan ikat yg terdiri atas sel tulang (osteosit). Matriks intraseluler dr osteosit mengalami mineralisasi sehingga permukaannya sungguh keras. Substansi mineral tersebut disimpan dlm suatu lapisan tipis yg disebut lamela. Beberapa lamela mengelilingi suatu terusan berisi pembuluh darah yg disebut kanal Havers. Keseluruhan lamela & susukan Havers membentuk metode Havers. Struktur jaringan tulang yg keras sesuai dgn fungsi selaku pemberi bentuk tubuh, penyusun rangka tubuh, & pelindung alat-alat vital tubuh.

f. Jaringan Darah

Jaringan darah merupakan jaringan ikat yg sungguh khusus. Jaringan darah terdiri atas tiga komponen, yakni eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), & trombosit (keping darah). Jaringan ini berfungsi selaku alat angkutanyg menopang kelangsungan hidup insan.

Selain darah, tubuh pula mempunyai jaringan yg mirip jaringan darah, yaitu peredaran limfatik. Peredaran limfatik, mempunyai komponen seluler berupa limfosit & granulosit. Jaringan ini berfungsi untuk transpor lemak & protein dr satu jaringan ke jaringan yg lain.

3. Jaringan Otot

Sel-sel otot disebut pula serabut otot. Serabut otot mempunyai miofibril. Miofibril tersusun oleh protein kontraktil, aktin, & miosin. Berdasarkan bentuk & cara kerja selnya, jaringan otot dapat dibagi selaku berikut.

a. Otot lurik, merupakan otot yg menempel pada rangka. Oleh karena itu, sering disebut pula otot rangka. Miofibril yg tersusun sejajar dgn serabut otot membentuk tempat-tempat terang & gelap sehingga terlihat seperti berlurik-lurik. Otot lurik mempunyai banyak inti sel (perhatikan Gambar 3.6a). Otot lurik melakukan pekerjaan di bawah kesadaran.

Terdapat tiga tipe sel otot, yaitu (a) otot lurik, (b) otot polos, & (c) otot jantung
b. Otot polos, bentuk selnya mirip gelendong. Setiap sel mempunyai satu inti sel yg terletak di pecahan tengah sel. Otot polos tak melakukan pekerjaan di bawah kesadaran. Otot polos terdapat di organ-organ yg melakukan pekerjaan tanpa sadar (involuntary), mirip lambung, usus, kandung kemih, & terusan pernapasan (Gambar 3.6b).

c. Otot jantung, kerjanya tak disadari. Akan namun, otot jantung berlawanan dgn otot polos. Struktur otot jantung mirip dgn otot lurik. Namun, selnya membentuk rantai & bercabang dgn satu atau dua inti sel. Otot jantung hanya terdapat di jantung, tak terdapat di organ lain (Gambar 3.6c).

4. Jaringan Saraf

Jaringan saraf dibikin oleh sel saraf yg disebut neuron. Neuron terdiri atas tubuh sel & serabut sel. Serabut sel terdiri atas dendrit & akson (Gambar 3.7). Badan sel berkumpul di pusat saraf & ganglion (kumpulan tubuh sel saraf).

(a) Sel saraf dilihat dgn memakai mikroskop elektron dgn pembesaran 3.600x. (b) Struktur sel saraf dgn serpihan-bagiannya
  Sistem Koordinasi dan Alat Indra Pada Manusia (Biologi SMP/ MTs Kelas IX)

Dendrit menjinjing rangsang menuju tubuh sel, sedangkan akson menjinjing impuls rangsang dr badan sel ke neuron lain atau otot. Akson dikemas oleh selubung lemak yg disebut selubung mielin. Selubung tersebut merupakan perluasan membran sel yg mengiringi akson. Di belahan tertentu, selubung mielin menipis, kemudian menebal kembali. Bagian selubung mielin yg menipis tersebut dinamakan nodus Ranvier. Nodus ini sungguh berperan untuk penguatan & percepatan pengantaran impuls saraf.

Berdasarkan cara neuron mengantarkan rangsang, neuron dapat dikelompokkan selaku berikut.

  1. Neuron aferen, menunjukkan pesan dr organ ke saraf pusat, baik sumsum tulang belakang atau otak. Oleh karena itu, penerima rangsang ini sering disebut pula neuron sensorik.
  2. Neuron intermedier, penghubung antara neuron aferen & neuron eferen. Neuron intermedier terdapat di tata cara saraf pusat. Neuron intermedier meneruskan rangsang dr neuron aferen ke neuron eferen, atau ke neuron intermedier yg lain.
  3. Neuron eferen, meneruskan impuls saraf yg diterima dr neuron intermedier. Pesan yg dikirim memilih respon tubuh kepada rangsang yg diterima oleh neuron aferen. Dendrit dr neuron eferen menempel di otot sehingga sering disebut pula neuron motorik.

B. Organ pada Hewan

Sebuah organ dibangun oleh beberapa jaringan. Contoh organ ialah usus halus. Perhatikan Gambar 3.8. Jaringan- jaringan apakah yg menyusunnya? Di usus halus terdapat jaringan otot polos, ikat kendur, epitel kubus lapis banyak, darah, & saraf. Setiap jaringan mempunyai fungsi tersendiri.
Organ usus dibangun oleh beberapa macam jaringan
Jaringan otot polos yg tersusun melintang & memanjang membuat usus halus mampu melaksanakan gerakan peristaltik (gerak bergelombang balasan elaksasi & kontraksi otot) untuk memindahkan masakan yg berada di dlm rongga usus. Jaringan saraf mengontrol gerakan peristaltik pada otot tersebut. Selain itu, bentuk usus didukung oleh jaringan ikat longgar sehingga gerakan peristaltik yg dijalankan bisa lebih optimum. Jaringan epitel yg melapisi rongga usus berperan dlm penyekresian enzim & perembesan sari masakan. Hasil absorpsi tersebut dimuat oleh jaringan darah yg berada di dlm arteri di balik jaringan epitel.
Seluruh jaringan yg terdapat di dlm organ saling terkait & bekerja teratur. Oleh lantaran itu, organ mempunyai fungsi yg sangat berlainan dgn fungsi masing-masing jaringan yg membentuknya.
Organ akan berhubungan dgn organ-organ lainnya & membentuk metode organ. Misalnya, usus halus akan berhubungan dgn usus besar, pankreas, usus dua belas jari, kantong empedu, lambung, tenggorokan, & lisan membentuk sebuah sistem organ, yakni tata cara pencernaan kuliner.

C. Sistem Organ pada Hewan

Makhluk hidup multiseluler merupakan organisme dgn kompleksitas metode yg tinggi. Pada organisme multiseluler, fungsi-fungsi hidupnya ditopang oleh tata cara organ. Sistem organ terdiri atas beberapa organ yg melaksanakan pekerjaan sama menjalankan sebuah proses yg menunjang kehidupan seluruh metode-metode organ yg lain. Keseluruhan tata cara organ tersebut, kesannya membentuk satu individu organisme (Gambar 3.9).
Berbagai tingkat organisasi pada binatang
Pada lazimnya , makhluk hidup multiseluler contohnya insan, mempunyai sepuluh jenis metode organ selaku berikut.

1. Sistem Pencernaan Makanan

Sistem ini berfungsi mengolah & mengubah kuliner, berupa molekul organik kompleks menjadi molekul yg lebih sederhana (sari pati kuliner) semoga mampu diserap tubuh. Organ yg terkait dgn fungsi tata cara ini, antara lain mulut (kelenjar ludah, gigi, & pengecap), esofagus, lambung, usus halus, & usus besar.

2. Sistem Pernapasan

Sistem ini berfungsi menyediakan oksigen & mengeluarkan sisa metabolisme yg berupa CO2. Sistem pernapasan tersusun oleh beberapa organ, di antaranya akses-susukan pernapasan yg mencakup faring, laring, & trakea serta paru-paru yg meliputi tata cara bronkus & alveolus.
Sistem pernapasan yg terdapat pada insan

3. Sistem Sirkulasi

Sistem ini berfungsi memuat & mendistribusikan oksigen, air, & sari kuliner berupa molekul-molekul organik mirip glukosa. Selain itu, berfungsi pula memuat hasil sisa metabolisme untuk dikeluarkan dr tubuh. Sistem ini terdiri atas organ-organ, seperti jantung, arteri & vena, pembuluh limfa, & kelenjar limfa.

4. Sistem Ekskresi

Sistem ini berfungsi mengeluarkan sisa-sisa metabolisme, selain CO2 atau cairan. Hal tersebut dilaksanakan untuk menjaga titik keseimbangan cairan tubuh. Sistem ekskresi tersusun atas beberapa organ, mirip ginjal, kantung urine, ureter, kelenjar keringat, & uretra.

5. Sistem Endokrin

Sistem ini menertibkan acara tubuh, seperti pertumbuhan & homeostasis. Sistem ini tersusun oleh berbagai macam kelenjar, mirip kelenjar hipofisis, epifisis, kelenjar anak ginjal, & kelenjar gondok.

6. Sistem Saraf

Sistem saraf berperan dlm memperlihatkan rangsang yg diperoleh dr lingkungan, mempersepsikan rangsang, untuk kemudian merespons rangsang tersebut. Apakah organ yg terlibat dlm tata cara saraf?
Sistem saraf

7. Sistem Rangka

Sistem ini berfungsi menopang & memberi bentuk pada tubuh. Sistem rangka berfungsi pula melindungi kepingan-penggalan tubuh yg lunak atau rentan, mirip tengkorak yg berfungsi melindungi otak. Selain itu, tata cara ini pula berfungsi sebagai tempat melekatnya otot rangka yg sungguh dibutuhkan dlm gerak aktif. Jaringan darah pula dibuat di dlm sumsum tulang.

8. Sistem Otot

Sistem ini adalah alat gerak utama serta membentuk postur tubuh. Dalam otot, disimpan glikogen yg berfungsi selaku cadangan energi yg akan digunakan oleh otot untuk berkontraksi. Organ yg berada dlm tata cara otot ini yaitu otot rangka (otot lurik), otot polos, & otot jantung.
(a) Sistem rangka & (b) sistem otot

9. Sistem Reproduksi

Sistem ini berkaitan dgn perbanyakan diri (perkembangbiakan). Organ-organ penyusun metode reproduksi pria & perempuan berlainan. Dapatkah Anda menyebutkan organ-organ penyusun metode reproduksi laki-laki & perempuan?

10. Sistem Kekebalan & Limfatik

Sistem ini berfungsi selaku pertahanan tubuh melawan penyakit. Sistem ini terdiri atas sumsum tulang, kelenjar timus, kelenjar limfa, & pembuluh limfa.
Demikianlah postingan yg admi bagikan pada kali ini, yg membicarakan wacana Hubungan Antara Struktur Dan Fungsi Jaringan Pada Hewan. Semoga berkhasiat & pengetahuan serta wawasan anda kian bertambah mengenai Struktur Hewan.