close

√ Harga Dan Pasar

Harga Dan Pasar – Pada kesempatan kali ini, anda akan mempelajari wacana aspek-faktor yg memengaruhi usul yg dilakukan oleh pembeli & penawaran yg dilaksanakan oleh pedagang hingga berlakunya aturan undangan & aturan penawaran di pasar. Timbulnya harga pasar atau harga keseimbangan serta bentuk-bentuk pasar pula akan ananda pelajari dlm pembelajaran kali ini. Semuanya berencana biar ananda mampu mengetahui rancangan ekonomi kaitannya dgn seruan, penawaran, harga keseimbangan, & pasar.

Daftar Isi

A. Permintaan (Demand)

Setiap pembeli maupun pedagang yg berada di pasar mempunyai fikiran bahwa barang yg diperjual belikan mempunyai nilai & guna. Begitu pula bila ananda menginginkan buku, sepatu, atau kalkulator tentu saja ananda berasumsi barang-barang tersebut memiliki kegunaan buatmu. Nah, dr barang-barang yg ananda perlukan untuk memenuhi kebutuhanmu itu tanpa ananda sadari sudah menyebabkan seruan akan barang-barang tersebut.

1. Pengertian

Permintaan penduduk terhadap barang kebanyakan berbedabeda. Permintaan ini muncul lantaran adanya kebutuhan seseorang terhadap barang tertentu. Dalam arti ekonomi, usul (demand) merupakan jumlah keseluruhan barang & jasa yg ingin dibeli oleh konsumen pada banyak sekali macam tingkat harga.

2. Hukum Permintaan

Hukum permohonan menyampaikan bahwa jumlah barang yg diminta akan selalu berbanding terbalik dgn harganya, usul artinya bila harga barang naik, maka jumlah barang yg diminta akan menyusut sebaliknya kalau harga barang turun, maka jumlah barang yg diminta akan bertambah. Hukum usul tersebut akan berlaku bila keadaan yg lain ceteris paribus (tetap). Keadaan lain yg dimaksud ialah pendapatannya tetap, seleranya tetap, harga barang yg lain tetap, & tak ada barang substitusi.


Permintaan bisa digolongkan menjadi tiga.

  1. Permintaan efektif (effective demand) ialah undangan terhadap sebuah barang yg disertai dgn kesanggupan untuk mengeluarkan uang harga barang tersebut.
  2. Permintaan adikara (absolute demand) yakni permohonan kepada suatu barang yg tak disertai dgn kesanggupan untuk mengeluarkan uang harga barang tersebut.
  3. Permintaan potensial (potential demand) ialah usul yg mempunyai kesanggupan berbelanja tetapi belum melaksanakan pembelian.

3. Kurva Permintaan

Kurva seruan (demand curve) yakni kurva yg menggambarkan korelasi antara harga dgn jumlah barang yg diminta. Sesuai dgn hukum seruan, maka bentuk kurva seruan melereng dr kiri atas ke kanan bawah atau dr kanan bawah ke kiri atas.

Untuk memahami hubungan permohonan dgn harga, amatilah tabel berikut ini.

4 Faktor-Faktor yg Memengaruhi Permintaan Permintaan suatu barang dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain selaku berikut.

  • Pendapatan atau penghasilan penduduk .
  • Distribusi pemasukan penduduk .
  • Selera konsumen terhadap barang.
  • Jumlah penduduk.
  • Harga barang lain yg berhubungan dgn barang tersebut.
  • Prediksi penduduk perihal kondisi di masa yg akan tiba.
  • Adanya barang substitusi.
  • Kegunaan akan sebuah barang.

Faktor-faktor tersebut akan memengaruhi pergantian kurva permintaan, akan namun ada tiga macam barang di mana kurva seruan yg menurun tak berlaku, yakni :

  • barang giffen, yakni barang inferior (barang bermutu rendah) yg efek pendapatannya lebih besar ketimbang efek substitusinya,
  • barang spekulasi, yakni bila konsumen berharap bahwa harga barang di masa mendatang akan mengalami peningkatan, maka peningkatan harga sekarang justru disertai dgn peningkatan permintaan,
  • barang prestise, yakni kesediaan konsumen untuk mengeluarkan uang barang dgn harga yg lebih tinggi, lantaran unsur prestise, misal busana bekas milik orang kenamaan, lukisan karya pelukis terkenal, & sebagainya.

5. Pergeseran Kurva Permintaan

Kurva permintaan mampu bergeser ke kanan & ke kiri, bila keadaan lain yg ceteris paribus tak dipenuhi. Apabila pendapatan seseorang bertambah, maka permintaan barang yg akan dibeli pula bertambah, sehingga kurva bergeser ke kanan. Sebaliknya apabila pemasukan seseorang menyusut, maka permohonan pula berkurang, sehingga kurva bergeser ke kiri.

Jika digambarkan dlm bentuk grafik akan terlihat sebagai berikut.

Pergeseran kurva permintaan

B. Penawaran (Supply)

Suatu transaksi tak akan berjalan tanpa adanya barang atau jasa & penawaran maupun undangan. Berikut akan dibahas mengenai penawaran.

1. Pengertian

Penawaran tiba dr pihak produsen.Barang-barang yg dihasilkan oleh produsen ditawarkan pada para pelanggan.

Dalam arti ekonomi, penawaran (supply) yakni jumlah keseluruhan barang atau jasa yg akan dijual atau ditawarkan oleh produsen pada aneka macam macam tingkat harga.

2. Hukum Penawaran

Hukum penawaran memberikan bahwa jumlah barang yg ditawarkan akan senantiasa berbanding lurus dgn harganya artinya kalau harga barang naik, maka jumlah barang yg ditawarkan bertambah, sebaliknya kalau harga turun, maka jumlah barang yg disediakan menyusut. Dalam aturan penawaran pula berlaku kondisi ceteris paribus.

3. Kurva Penawaran

Kurva penawaran (supply curve) yaitu kurva yg menggambarkan hubungan antara harga dgn jumlah barang yg dijual atau disediakan pada masing-masing tingkat harga.

Sudah menjadi sifat produsen/penjual bahwa bila harga naik, mereka akan memperbesar jumlah barang yg dijual & sebaliknya.

Sehingga bentuk kurva penawaran melereng dr kiri bawah ke kanan atas atau dr kanan atas ke kiri bawah. Agar lebih terang, amati Tabel 3.2 di bawah ini.

Berdasarkan tabel penawaran di atas bisa digambarkan kurva penawaran mirip Gambar 3.5.

4. Faktor-Faktor yg Memengaruhi Penawaran

Penawaran suatu barang dipengaruhi oleh banyak aspek, antara lain selaku berikut.

  • Biaya bikinan artinya ongkos yg dikeluarkan untuk bikin barang atau jasa.
  • Kemajuan teknologi atau adanya teknologi baru.
  • Harga bahan baku untuk membuat barang.
  • Banyaknya produsen yg menunjukkan barang.
  • Laba yg diharapkan produsen atau pedagang .

5. Pergeseran Kurva Penawaran

Bentuk kurva penawaran tersebut akan dapat bergeser ke kanan kalau jumlah barang yg diproduksi melimpah lantaran perkembangan teknologi/karena keuntungan yg diharapkan. Sebaliknya kurva penawaran bergeser ke kiri jikalau jumlah produksinya menurun.

Apabila digambarkan dlm bentuk grafik akan terlihat sebagai berikut.

C. Fungsi Permintaan & Penawaran

Permintaan & penawaran mengandung variabel berupa harga & jumlah barang. Adapun relasi antara kedua variabel tersebut bisa ananda simak dlm pembahasan fungsi permohonan & penawaran berikut ini.

1. Pengertian Fungsi Permintaan

Fungsi seruan merupakan fungsi yg menunjukkan hubungan antara variabel harga (P) dgn variabel jumlah barang (Q) yg diminta. Fungsi permintaan sesuai dgn aturan seruan yg menyatakan bahwa bila harga naik maka jumlah undangan turun, & bila harga turun maka jumlah usul naik.

Dengan demikian, korelasi antara harga barang dgn jumlah barang yg diminta yaitu negatif atau berbanding terbalik. Bentuk lazim fungsi seruan yakni :

P = a – b Q atau Q = a – b P

Keterangan:

Q : jumlah barang yg diminta

P : harga barang per unit

a : angka konstanta (berupa angka)

b : gradien atau kemiringan (yang ada hurufnya)

Adapun syarat mutlak fungsi usul yakni:

  1. nilai a mesti positif (+)
  2. nilai b mesti negatif (–)

Untuk memilih fungsi undangan atau persamaan kurva penawaran dapat dicari dgn memakai rumus :

P – P₁ = Q – Q₁

P₂ – P₁ = Q₂ – Q₁

Contoh :


Jika harga barang Rp80,00 per unit, maka jumlah seruan 10 unit. Dan kalau harga barang Rp60,00 per unit, maka jumlah undangan 20 unit. Tentukan persamaan fungsi usul & gambarkan kurvanya!

Jawab :


P – 80 = Q -10


60 – 80  20 -10


P – 80 = Q -10


-20         10


10P – 800 = -20Q + 200


20Q = 200 + 800 – 10P


Q = 50 – ¹/² P


Jadi, fungsi permintaannya ialah Q = 50 – ½ P Untuk menggambar grafik fungsi usul, caranya dgn menentukan titik potong terhadap sumbu P & sumbu Q, yakni:

a.  memangkas sumbu P, syaratnya Q = 0, maka

0 = 50 – ½ P

P = 50 

P = 100

b.  memangkas sumbu Q, syaratnya P = 0, maka

Q = 50 – ½ (0)

Q = 50

c. grafiknya

2. Pengertian Fungsi Penawaran

Fungsi penawaran yakni fungsi yg memperlihatkan korelasi antara harga (P) dgn jumlah barang (Q) yg dipersiapkan. Fungsi penawaran harus sesuai dgn aturan penawaran yg menyatakan bahwa Bila harga barang naik, maka jumlah penawarannya bertambah & bila harga barang turun, maka jumlah penawarannya berkurang.

Dengan demikian, hubungan antara harga barang dgn jumlah barang yg ditawarkan ialah positif atau berbanding lurus.

Bentuk biasa fungsi penawaran merupakan


P = a + b Q atau Q = a + b P

Keterangan :

Q : jumlah barang yg disediakan 

P : harga barang per unit

a  : angka konstanta (berupa angka)

b  : gradien atau kemiringan (yang ada hurufnya)

Adapun syarat fungsi penawaran yakni :

  1. nilai a boleh positif atau negatif (+ / – )
  2. nilai b mesti positif (+)

Untuk mencari persamaan fungsi penawaran, rumusnya sama dgn rumus memilih fungsi seruan, yakni

P – P₁ = Q – Q₁

P₂ – P₁ = Q₂ – Q₁

Contoh :

Pada dikala harga Rp60,00 per unit, jumlah penawarannya 20 unit. Dan kalau harga Rp80,00 per unit, jumlah penawarannya 30 unit.

Tentukan fungsi penawaran & gambarlah kurvanya!

P – 60 = Q – 20

80 – 60 30 – 20

P – 60 = Q – 20

20         10

20Q – 400 = 10 P – 600

          20Q = 1200 + 10P

    Q = -10 + ½ P

Makara, fungsi penawarannya merupakan Q = -10 + ½ P

Untuk menciptakan grafik fungsi penawaran, caranya dgn menentukan titik potong terhadap sumbu P & sumbu Q, yakni:

a.  memangkas sumbu P, syaratnya Q = 0, maka

        0 = -10 + ½ P

-1/2 P = -10

       P = 20

b. memangkas sumbu Q,  syaratnya 

 P = 0, maka

 Q = -10 + ½ (0)

 Q = -10

c. grafiknya :

D. Elastisitas Permintaan & Elastisitas Penawaran

Dalam acara ekonomi yg dijalankan oleh suatu penduduk atau negara menawarkan bahwa kegiatan permintaan & penawaran sangat dipengaruhi oleh tinggi rendahnya harga barang yg berlaku. Dengan demikian perubahan harga akan memengaruhi besarnya jumlah barang yg diminta (usul) & jumlah barang yg disediakan (penawaran). Seberapa besar efek perubahan harga terhadap jumlah barang mampu dihitung dgn memakai rumus elastisitas.

1. Definisi Elastisitas

Elastisitas (pemuluran) ialah imbas perubahan harga terhadap jumlah barang yg diminta atau yg ditawarkan. Dengan kata lain elastisitas yaitu tingkat kepekaan (perubahan) sebuah gejala ekonomi kepada perubahan gejala ekonomi yg lain.

Elastisitas terbagi dlm tiga macam, yakni selaku berikut.

  1. Elastisitas harga (price elasticity) yakni persentase perubahan jumlah barang yg diminta atau yg disediakan, yg disebabkan oleh persentase perubahan harga barang tersebut.
  2. Elastisitas silang (cross elasticity) merupakan persentase perubahan jumlah barang x yg diminta, yg disebabkan oleh persentase perubahan harga barang lain (y).
  3. Elastisitas pendapatan (income elasticity) yaitu persentase perubahan usul akan suatu barang yg diakibatkan oleh persentase perubahan pendapatan (income) riil konsumen.

2. Elastisitas Permintaan

Elastisitas undangan (elasticity of demand) ialah efek perubahan harga terhadap besar kecilnya jumlah barang yg diminta atau tingkat kepekaan perubahan jumlah barang yg diminta kepada perubahan harga barang.

Sedangkan besar kecilnya perubahan tersebut dinyatakan dlm koefisien elastisitas atau angka elastisitas yg disingkat E, yg dinyatakan dgn rumus berikut ni.

Ed = ΔQ × P atau Ed = % ΔQ

P   Q % ΔP

Keterangan :

ΔQ : perubahan jumlah usul

ΔP : perubahan harga barang

P : harga mula-mula

Q : jumlah undangan mula-mula

Ed : elastisitas seruan

Contoh :


Pada sewaktu harga Rp400,00 jumlah barang yg diminta 30 unit, kemudian harga turun menjadi Rp360,00 jumlah barang yg diminta 60 unit. Hitunglah besar koefisien elastisitasnya!

Jawab :

b.  Kurva Elastisitas Permintaan

c. Menghitung Elastisitas Permintaan dengan-cara Matematis

Dari rumus elastistas E = ΔQ x  memperlihatkan,

                                         ΔP     Q

bahwa ΔQ yakni turunan pertama dr Q atau Q1

            ΔP

Contoh 1 :

Fungsi usul sebuah barang ditunjukkan oleh persamaan Q = 50 – -P. Tentukan besar elastisitas usul pada tingkat harga P = 80!

Jawab :

Jika P = 80, maka Q = 50 – 1  (80)

                                             2

                             Q = 50 – 40

                             Q = 10

Jika Q = 50 – 1 P maka = ΔQ = – 1

                      2                             2

Kaprikornus, E = Q₁ x P = –1 x 80 = -4 (elastis)

                                2    4

Contoh 2 :


Diketahui fungsi seruan P = 100 – 2Q. Hitung elastisitas undangan pada tingkat harga P = 50!

Jawab :


Jika P = 50, maka 50 = 100 – 2Q

                                       2Q = 50

                                         Q = 25

Jika P = 100 – 2Q, maka ΔP = P₁ = -2, & ΔP = Q₁= – 1

                                         ΔQ                        ΔQ              2

Jadi, E = Q₁ x P = – 1 x 50 = -1 (uniter)

Q 2 25

3. Elastisitas Penawaran

Elastisitas penawaraan (elasticity of supply) ialah efek perubahan harga terhadap besar kecilnya jumlah barang yg ditawarkan atau tingkat kepekaan perubahan jumlah barang yg dipersiapkan terhadap perubahan harga barang.

Adapun yg dimaksud koefisien elastisitas penawaran yakni angka yg memperlihatkan perbandingan antara perubahan jumlah barang yg disediakan dgn perubahan harganya.

Besar kecilnya koefisien elastisitas penawaran mampu dijumlah mampu dgn rumus selaku berkut.

Es = ΔQ x P atau %ΔQ

        ΔP Q            %ΔP

Keterangan :

ΔQ : perubahan jumlah penawaran

ΔP : perubahan harga barang

P : harga barang mula-mula

Q : jumlah penawaran mula-mula

Es: elastisitas penawaran

Contoh :

Pada ketika harga Rp500,00 jumlah barang yg disediakan 40 unit, kemudian harga turun menjadi Rp300,00 jumlah barang yg ditawarkan 32 unit. Hitunglah besarnya koefisien elastisitas penawarannya!

Jawab :

b. Kurva Elastisitas Penawaran

5) Penawaran inelastis tepat

Cara mudah menentukan besarnya elastisitas tanpa mencari

turunan Q atau Q1, yakni:

1) Jika persamaan fungsi memberikan P = a – bQ (fungsi seruan) & P = a + bQ (fungsi Penawaran), maka rumus elastisitasnya yakni selaku berikut.

E =   P

     P – a

Contoh 1 :


Diketahui fungsi undangan P = 100 – 2Q. Hitung elastisitas permohonan pada tingkat harga P = 50!

Jawab :

Dengan cara biasa

Jika P = 50, maka 50 = 100 – 2Q

                             2Q = 50

                               Q = 25

Jika P = 100 – 2Q, maka ΔP = P₁ = -2 & ΔQ = Q₁ – = 1

                                         ΔQ                                           2

Jadi E = Q₁ x P = –1 x 50 =-1

                      Q     2     25

Dengan rumus simpel

E = P , maka dapa diperoleh

     P-a

E = 50   = -1 (sama)

   50 – 100

Contoh 2 :


Diketahui fungsi penawaran P = 100 + 2Q. Hitunglah elastisitas penawaran pada tingkat harga P = 500!

Jawab :

Dengan cara biasa

Jika P = 500, maka 500 = 100 + 2Q

                                -2Q = -400

                                   Q = 200

Jika P = 100 + 2Q, maka, ΔP =P₁=2 & ΔQ = Q₁ = 1

                                          ΔQ                   ΔP             2

Jadi E = Q₁ x P = 1 x 500 = 1,25

               Q           2     200

Dengan rumus simpel


E =  P , maka dapat diperoleh

     P – a

E = 500 = 1,25 (sama)

    500 – 100

Contoh 3 :
Diketahui Fungsi penawaran P = -100 + 2Q. Hitung elastisitas penawaran pada tingkat harga P = 400!


Jawab :


Dengan cara biasa

Jika P = 400, maka 400 = -100 + 2Q
                               -2Q = -500
                                  Q = 250

Jika P = -100 + 2Q , maka ΔP = P¹ = 2 & ΔQ = Q¹ = 1
                                           ΔQ                      ΔP              2
Jadi E = Qr x P = 1 x 400 = 0,80
                      Q    2    250
Dengan rumus simpel
E = P , maka dapa diperoleh
    P – a
E = 400  = 0,80 (sama)
       400 – (-100)

2) Jika persamaan fungsi menunjukkan Q = a – bP (fungsi undangan) & Q = a + bP (fungsi penawaran), maka rumus elastisitasnya yakni sebagai berkut.
E = b x P
        Q
Contoh 1:
Fungsi ajakan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan Q =50 – 1 P.
                                                                                                                 2
Tentukan besar elastisitas usul pada tingkat harga
P = 80!
Jawab :


Dengan cara biasa


Jika P = 80, maka  Q = 50 – 1 (80)

                                             2
                              Q = 50 – 40
                              Q = 10
Jika Q = 50 – 1 P, maka Q¹ = AQ = – 1
                      2                        AP       2
Makara E = Q1 x P = – 1 x 80 = – 4
               Q              2     10
Dengan rumus mudah
E = b x P , maka dapa diperoleh
        Q
E = – 1 x 80 = -4 (sama)
           10
Contoh 2 :
Fungsi penawaran suatu barang ditunjukkan oleh persamaan Q = 50 + 2P. Tentukan besar elastisitas penawaran pada tingkat harga P = 50!
Jawab :
Dengan cara biasa
Jika P = 50, maka  Q = 50 + 2(50)
                              Q = 50 + 100
                              Q = 150
Jika Q = 50 + 2 P, maka Q¹ = ΔQ = 2
                                                ΔP
Makara E = Q1 x P = 2 x 50 = 2
                      Q     150        3
Dengan rumus praktis
E = b x P , maka dapa diperoleh E = 2 x50 = 2 (sama)
         Q                                                150      3

E. Harga Keseimbangan/Harga Pasar

Proses tawar-menawar merupakan cara yg paling banyak dilaksanakan oleh pedagang & pembeli dlm memutuskan harga. Harga suatu barang terbentuk apabila tercapai persetujuan antara pembeli & pedagang .

1. Pengertian Harga Keseimbangan

Pada dasarnya proses terbentuknya harga terjadi tatkala tercapainya tingkat keseimbangan antara usul & penawaran. Dapat dibilang bahwa harga keseimbangan atau harga pasar (equilibrium price) yaitu harga yg terjadi apabila jumlah barang yg diminta sama dgn jumlah barang yg dipersiapkan. Bila ditunjukkan dlm bentuk kurva, maka harga keseimbangan merupakan perpotongan antara kurva usul dgn kurva penawaran.
Dalam harga keseimbangan berlaku aturan undangan & penawaran yg berbunyi bila jumlah undangan lebih besar dari pada jumlah penawaran, maka harga akan naik, sedangkan jika jumlah
penawaran lebih besar dr jumlag usul, maka harga akan turun.
Untuk lebih jelasnya, amati tabel di bawah ini :
Dari tabel di atas bisa dibuat kurva sebagai berikut.

2. Perubahan Harga Keseimbangan

Harga keseimbangan mampu mengalami perubahan/perubahan yg disebabkan oleh perubahan kurva usul & kurva penawaran.

a. Pengeseran Kurva Permintaan

Harga keseimbangan di pasar akan mengalami perubahan karena adanya faktor-aspek yg memengaruhi seruan. Pada kondisi ini, ceteris paribus tak berlaku. Perubahan kurva permohonan tersebut mampu diuraikan selaku berikut.
Pengeseran kurva usul ke kanan berarti adanya peningkatan jumlah barang yg diminta. Jika penawaran tak berubah, maka akan membuat kenaikan harga & peningkatan jumlah barang yg terjual/terbeli. Sebaliknya pergantian kurva penawaran ke kiri bermakna terjadi penurunan undangan, sehingga harga barang akan mengalami penurunan.
Dari klarifikasi di atas bisa digambarkan dlm kurva Gambar 3.8.

b. Pergeseran Kurva Penawaran

penawaran ke kanan bermakna terjadi peningkatan jumlah barang yg dipersiapkan. Jika seruan tetap, maka harga akan mengalami penurunan. Sebaliknya pergantian kurva penawaran ke kiri memiliki arti terjadi penurunan jumlah penawaran barang, maka harga akan mengalami peningkatan.

3. Golongan Pembeli & Penjual

Di dlm pasar, terdapat kelompok pembeli & pedagang . Adapun pembeli terbagi atas tiga kelompok selaku berikut.
  1. Pembeli marginal yaitu pembeli yg mempunyai daya beli sama dgn harga pasar
  2. Pembeli supermarginal yakni pembeli yg mempunyai daya beli di atas harga pasar 
  3. Pembeli submarginal atau pembeli yg tak bisa untuk membayar harga pembelian itu.
Sementara itu kelompok pedagang /produsen, terdiri atas tiga kelompok berikut ini.
  1. Penjual marginal, yakni produsen yg berani menjual dgn harga pokok sama dgn harga pasar,
  2. Penjual supermarginal, merupakan produsen yg berani memasarkan dgn harga pokok di bawah harga pasar,
  3. Penjual submarginal, ialah produsen yg berani menjual dgn harga pokok di atas harga pasar.
  Pengertian Bank Menurut Para Ahli

F . Menghitung Harga & Output Keseimbangan

Keseimbangan pasar yakni harga yg terjadi apabila jumlah barang yg diminta sama dgn jumlah barang yg ditawarkan. Sementara itu untuk memilih harga & jumlah barang pada keseimbangan dilakukan dgn memilih titik potong grafik fungsi undangan & grafik fungsi penawaran.

Rumus keseimbangan pasar mampu ditulis selaku berikut.

Qd =Qs atau Pd = Ps


Keterangan :

Qd : jumlah barang yg diminta

Qs : jumlah barang yg disediakan

Pd : jumlah barang yg diminta

Ps : jumlah barang yg disediakan

Rumus Qd = Qs, dipakai apabila fungsinya menyatakan

            Q = f (P)

Rumus Pd = Ps, digunakan apabila fungsinya menyatakan

            P = f (Q)

Contoh :


Diketahui fungsi seruan Q = 50 – 1 P & fungsi penawaran yaitu Q = -10 1 P. pastikan harga

                                                              2                                                                 2

& kuantitas keseimbangan, kemudia gambarkan kurvanya!

Jawab :


        Qd = Qs

50 – 1 P = -10 + ¹/² P

       2

50 + 10 = 1 P + 1 P

                 2       2

         P = 60

Jika P = 60, maka Q = 50 – 1 (60) = 20 unit

                                             2

Jadi, keseimbangan pasarnya yakni P = 60 & Q = 20, atau (20,60).

Gambarnya.

G. Peran Pemerintah dlm Menentukan Harga Pasar

Dalam realita sering terjadi bahwa harga pasar dapat merugikan pihak pembeli atau konsumen & pihak penjual atau produsen. Dalam hal ini pemerintah mempunyai peran dlm mengatasinya. Cara-cara yg dijalankan pemerintah diantaranya selaku berikut.

1. Penentuan Harga Maksimum (Ceilling Price)

Cara ini dijalankan pemerintah dgn menentukan harga tertinggi yg berlaku di pasar, yg tingginya berada di bawah harga pasar.
Adapun tujuan penentuan harga maksimum yg dijalankan oleh pemerintah yakni :
  • untuk melindungi konsumen sehingga harganya terjangkau, dan
  • untuk menurunkan harga barang yg berlaku di pasar.
Kurva harga maksimum tampak pada Gambar 3.10.
Dari kurva harga maksimum, terlihat harga pasar mula-mula sebesar OP. Harga tersebut dianggap terlalu tinggi sehingga konsumen tak bisa untuk membeli. Oleh karena itu, pemerintah menetapkan harga maksimum setinggi OP₁ yg berakibat seruan barang menjadi lebih besar dr penawaran barang. Keadaan ini disebut surplus demand (keunggulan permintaan), yaitu sebesar Q₁ Q₂

2. Penentuan Harga Minimum (Floor Price)

Cara ini dilaksanakan pemerintah dgn memilih harga paling rendah yg berlaku di pasar, yg tingginya berada di atas harga pasar.
Tujuan pemerintah memilih harga minimum yakni :
  1. untuk melindungi produsen biar tak merugi, dan
  2. untuk mengoptimalkan harga barang yg berlaku di pasar.
Kurva kebijakan harga minimum tampak pada Gambar 3.11.
Dari harga minimum dapat ananda pahami bahwa harga pasar mula-mula setinggi OP, harga ini dianggap terlalu rendah. Oleh lantaran itu pemerintah menetapkan harga minimum setinggi OP₂ yg berakibat terjadi keunggulan penawaran dr seruan. Hal ini disebut surplus supply (keunggulan penawaran), yakni sebesar Q₃ Q₄

H. Bentuk-Bentuk Pasar

Menurut pengertian biasa , pasar yakni tempat bertemunya permintaan & penawaran barang/jasa. Pada dasarnya, pasar mampu digolongkan menurut unsur-unsur yg terdapat dlm pasar, barang yg diperjualbelikan, waktu terjadinya, luas wilayah, & strukturnya. Pada pembelanjaan kali ini akan dibahas pasar menurut strukturnya. Dipandang dr dari organisasi pasar atau strukturnya, bentuk pasar dibedakan menjadi dua macam.

1. Pasar Persaingan Sempurna (Perfect Competition Market)

Pasar kompetisi tepat merupakan pasar yg terdapat mobilitas tepat dr sumber daya serta adanya pengetahuan yg tepat baik pembeli maupun pedagang , sehingga kekuatan permintaan & penawaran mampu bergerak bebas. Contoh pasar persaingan sempurna antara lain bursa efek atau pasar modal atau pasar duit.

a. Ciri-Ciri Pasar Persaingan Sempurna

Adapun ciri-ciri pasar kompetisi tepat yakni selaku berikut.
  • Jumlah pembeli & penjual sangat banyak.
  • Barang yg diperdagangkan bersifat homogen.
  • Terdapat keleluasaan keluar masuk pasar (free entry & free exit), baik bagi pembeli maupun pedagang .
  • Tidak ada halangan dlm mobilitas sumber ekonomi dr satu usaha ke perjuangan lain.
  •  Kurva permintaan yg dihadapi seorang produsen yakni garis lurus horizontal, artinya harga cenderung stabil meskipun jumlah barang yg terjual mengalami perubahan.
  • Penjual & pembeli mengerti kondisi pasar dengan-cara sempurna.
  • Pembeli & penjual bebas menyelenggarakan perjanjian, tanpa ada campur yangan pemerintah.
  • Pemerintah tak ikut campur tangan ihwal harga, baik pribadi maupun tak pribadi.
Sebagai implikasi dr ciri-ciri tersebut, maka seorang produsen tak mampu mengganti harga pasar yg berlaku. Seorang produsen cuma selaku pengambil harga (price taker). Dan dlm jangka pendek hal penting yg mesti diamati oleh produsen yg berada pada pasar kompetisi tepat yakni memilih jumlah bikinan yg mampu mendatangkan keuntungan maksimum. Hal tersebut bisa tercapai jikalau pendapatan marjinal (MR) sama dgn ongkos marjinal (MC) & pula sama dgn harga outputnya.
Dalam jangka panjang, perusahaan-perusahaan akan memperbesar skala produksinya & tak menutup kemungkinan adanya perusahaan-perusahaan gres yg masuk dlm industri kalau ada keuntungan lebih (harga jual atau P di atas ongkos ratarata atau AC). Akibatnya penawaran output di pasar akan bertambah & mendorong harga turun hingga pada posisi di mana harga jual sama dgn ongkos bikinan. Akhirnya keuntungan menjadi wajar , & hal ini akan merangsang adanya ekspansi kapasitas bikinan maupun pendirian pabrik gres. Keadaan tersebut dinamakan ekuilibrium jangka panjang (harga jual atau P sama dgn ongkos rata-rata atau AC minimum).

b. Pembentukan Harga

Pada pasar persaingan sempurna harga pasar cenderung stabil, sehingga bentuk kurva ajakan & penawaran pada pasar sempurna berupa garis lurus mendatar sejajar dgn sumbu jumlah barang (OQ). Berapa pun jumlah barang yg dibeli atau yg disediakan tak akan menaikkan atau menurunkan harga barang. Dan kurva tersebut pula merupakan kurva pendapatan rata-rata atau AR (Average Revenue) & pendapatan marginal atau MR (Marginal Revenue).

c. Grafik Keseimbangan Perusahaan

Pada pasar persaingan tepat, grafik keseimbangan bisa digambarkan dlm dua macam. Pertama, grafik keseimbangan pada perusahaan yg menghasilkan keuntungan maksimum & grafik yg menggambarkan adanya kerugian minimum.
Untuk menggambarkan grafik keseimbangan perusahaan yg membuat keuntungan maksimum/keuntungan maksimum mesti memperhatikan syarat-syarat berikut ini.
  1. Kurva AR = MR & sejajar dgn sumbu OQ.
  2. Kurva AC (Average Cost) selalu berada di bawah kurva AR & MR.
  3. Kurva MC (Marginal Cost) senantiasa memangkas kurva AC minimum yg menawarkan bahwa buatan pada dikala itu terjadi efisiensi produksi.

Dari grafik pada Gambar 3.14 dapat diuraikan klarifikasi selaku berikut.
  • Harga terbentuk pada ketika kurva MC memangkas kurva MR, yakni setinggi OP1
  • Besarnya penerimaan total (TR) =  ꩖ O P₁ AQ₁
  • Besarnya ongkos total (TC) =  𑇕 P₂  BQ₁
  • Keuntungan maksimum sebesar = ꯴ P₁ P₂ AB
  • Kurva MC senantiasa memangkas kurva AC minimum (pada titik yg paling rendah).
Adapun grafik keseimbangan perusahaan pada pasar kompetisi tepat yg menggambarkan kerugian minimum mesti menyanggupi syarat-syarat berikut ini.
  1. Kurva AR = MR sejajar dgn sumbu OQ.
  2. Kurva AC berada di atas kurva AR & MR, atau kurva AR & MR berada di bawah titik terendah kurva AC.
  3. Kurva MC senantiasa memangkas kurva AC minimum. Sebelum memangkas AC, kurva AC memotong kurva MR & dikala itulah memperlihatkan bikinan menderita kerugian minimum.
Dari grafik pada Gambar 3.15 mampu diuraikan penjelasan selaku berikut.
  • Harga terbentuk di saat kurva MC memangkas kurva MR, yakni setinggi OP₁
  • Besarnya penerimaan total (TR) = OP₁ AB
  • Besarnya ongkos total = OP₂ CB
  • Kerugian minimum sebesar = P₁ P₂ CA

d. Kebaikan & Kelemahan Pasar Persaingan Sempurna

Kebaikannya antara lain sebagai berikut.
  1. Pembeli sungguh mengenali harga pasar sehingga sangat kecil terjadi kerugian atau ketidakpuasan.
  2. Konsumen merasa sejahtera, karena bebas memasuki pasar.
  3. Terdapat kompetisi murni, karena barang yg diperjualbelikan homogen.
  4. Harga condong stabil karena keadaan pasar mampu dimengerti sebelumnya. 
  5. Praktis memilih atau menentukan barang yg diperjualbelikan.
  6. Barang yg diproduksi mampu diperoleh dgn ongkos yg serendah-rendahnya.
Adapun kelemahannya antara lain selaku berikut.
  1. Hanya terdapat satu atau dua industri/pasar yg mendekati kompetisi tepat, sedang sektor yg lain banyak ketidaksempurnaan.
  2. Terdapat faktor eksternal yg tak dipertimbangkan dlm posisi kesejahteraan optimum pelanggan.
  3. Tidak ada barang subtitusi lantaran bersifat homogen.

2. Pasar Persaingan Tidak Sempurna (Imperfect Competition Market)

Pasar kompetisi tak tepat yakni pasar yg tak terorganisasi dengan-cara sempurna, atau bentuk pasar di mana salah satu ciri dr pasar kompetisi tepat tak tercukupi.
Pasar kompetisi tak sempurna terdiri atas pasar monopoli, oligopoli, & pasar persaingan monopolistik.

a. Pasar Monopoli

Pasar monopoli ialah sebuah kondisi pasar di mana cuma ada satu kekuatan atau satu pedagang yg bisa menguasai seluruh penawaran, sehingga tak ada pihak lain yg menyainginya atau terdapat pure monopoly (monopoli murni). Contoh pasar monopoli antara lain perusahaan negara, & perusahaan minyak bumi serta gas alam.
Sebab-alasannya adalah terjadinya pasar monopoli antara lain:
  1. penguasaan materi mentah,
  2. penguasaan teknik buatan tertentu,
  3. proteksi hak istimewa dr pemerintah (contohnya hak paten),
  4. adanya lisensi (santunan izin pada perusahaan tertentu yg ditunjuk),
  5. adanya monopoli yg diperoleh dengan-cara alamiah,
  6. memiliki modal yg besar (lantaran penggabungan perusahaan),
  7. mempunyai prestasi & keahlian yg tak dimiliki orang lain,
  8. adanya kehabisan pasar.
Ciri-ciri pasar monopoli di antaranya selaku berikut.
  1. Di dlm pasar cuma terdapat satu pedagang .
  2. Jenis barang yg diproduksi tak ada barang penggantinya (nosubstituties) yg ibarat.
  3. Adanya hambatan atau rintangan (barriers) bagi perusahaan baru yg akan masuk ke dlm pasar monopoli.
  4. Penjual ini tak memengaruhi harga serta output dr produk lain yg dijual dlm perekonomian.
Pada pasar monopoli keuntungan maksimum dapat digambarkan sebagai berikut.
Dari grafik keuntungan maksimum mampu dijabarkan selaku berikut.
  • Harga pembentuk dikala kurva MC memotong kurva MR.
  • Harga pasar setinggi OP₁
  • Kurva MC selalu memangkas kurva AC pada titik yg paling rendah. 
  • Besarnya penerimaan total (TR) =  OP₁CQ₁
  • Besarnya ongkos total (TC) = OP₂BQ₁
  • Keuntungan maksimum sebesar = P₁P₂BC
Kebaikan pasar monopoli antara lain selaku berikut.
  1. Industri-industri yg meningkat banyak yg bersifat monopoli.
  2. Mendorong untuk adanya penemuan gres biar tetap tersadar monopolinya.
  3. Tidak akan mungkin timbul perusahaan-perusahaan yg kecil sehingga perusahaan monopoli akan kian besar.
Sementara itu, kekurangan pasar monopoli selaku berikut.
  1. Timbul ketidakadilan karena keuntungan banyak dirasakan oleh produsen.
  2. Tidak efisiensinya ongkos bikinan, lantaran perusahaan monopoli tak mempergunakan dengan-cara sarat penghematan ongkos produksi atau sering disebut timbulnya pemborosan.
  3. Konsumen merasa berat karena mesti berbelanja barang dgn harga sungguh tinggi oleh perusahaan monopoli.
  4. Adanya unsur eksploitasi kepada konsumen & pemilik faktor-faktor buatan.
Untuk menghalangi timbulnya dampak negatif adanya monopoli, maka pemerintah mesti ikut campur tangan, misalnya dlm hal penetapan harga maksimum & penetapan UndangUndang Antimonopoli atau UU yg mengontrol ekspor impor.

b. Pasar Oligopoli

Pasar oligopoli yakni sebuah kondisi pasar di mana terdapat beberapa produsen atau pedagang menguasai penawaran, baik dengan-cara independen (sendiri-sendiri) maupun dengan-cara membisu-diam melaksanakan pekerjaan sama.
Contoh pasar oligopoli antara lain pasar bagi perusahaan industri motor, industri baja, industri rokok, & industri sabun mandi.
Ciri-ciri pasar oligopoli di antaranya sebagai berikut.
  1. Terdapat sedikit pedagang (3 hingga dgn 10) yg menjual produk substitusi, artinya yg mempunyai kurva permintaan dgn elastisitas silang (cross elasticity of demand) yg tinggi.
  2. Terdapat rintangan untuk memasuki industri oligopoli. Hal ini lantaran perusahaan yg ada dlm pasar hanya sedikit.
  3. Keputusan harga yg diambil oleh suatu perusahaan mesti dipertimbangkan oleh perusahaan yg lain dlm industri.
Berdasarkan ciri tersebut, maka seorang ahli ekonomi P. Sweezy memperkenalkan kurva undangan patah (Kinked Demand). Menurutnya, kurva seruan yg dihadapi oleh perusahaan oligopoli patah pada satu titik harga tertentu untuk mencerminkan sikap produsen oligopoli.
Asumsi tentang teori kurva seruan patah di antaranya :
  1. industri telah cukup umur, baik dgn diferensiasi produk maupun tanpa diferensiasi produk,
  2. kalau sebuah perusahaan menurunkan harga, maka perusahaan lainnya akan mengikuti & menandingi penurunan harga tersebut,
  3. kalau perusahaan menaikkan harga, maka perusahaan yang lain dlm industri tak akan mengikutinya.
Kurva seruan patah terlihat pada gambar di samping selaku berikut.
Kebaikan pasar oligopoli antara lain selaku berikut.
  1. Industri-industri oligopoly bisa menyelenggarakan inovasi & penerapan teknologi baru yg paling pesat,
  2. Terdorong untuk berlomba penemuan proses produksi gres & penurunan ongkos buatan,
  3. Lebih bisa menyediakan dana untuk pengembangan & pengamatan.
Adapun kelemahannya antara lain selaku berikut.
  1. Kemungkinan adanya keuntungan yg terlalu besar (excess profit) yg dirasakan produsen.
  2. Tidak efisiensi bikinan karena setiap produsen tak beroperasi pada ongkos rata-rata yg minimum.
  3. Kemungkinan adanya eksploitasi konsumen maupun buruh.
  4. Terdapat peningkatan harga (inflasi) yg merugikan penduduk dengan-cara makro.
  Pengertian Bank Menurut Para Ahli

c. Pasar Monopolistik

Pasar kompetisi monopolistik yakni pasar yg terjadi bila dlm sebuah pasar terdapat banyak produsen, tetapi ada diferensiasi produk (perbedaan brand, bungkus, & sebagainya) di antara produk-produk yg dihasilkan oleh masing-masing produsen.
Jadi, versi pasar persaingan monopolistik pada dasarnya sama dgn versi pasar kompetisi tepat, hanya saja dlm pasar monopolistik diperkenalkan adanya diferensiasi produk, sehingga produk yg dijual bersifat heterogen (beragam). Istilah diferensiasi produk di sini diputuskan dengan-cara riil dua barang yg tak bertentangan, namun dapat dianggap berbeda oleh konsumen. Pasar ini pula mengakui adanya kekuasaan monopoli tertentu yg muncul dr penggunaan merk & tanda jualan yg berlainan. Oleh karena itu, kurva permintaannya mempunyai kemiringan negatif.
Contoh pasar persaingan monopolistik yaitu rumah makan, tukang cukur, & perusahaan angkutan.
Kebaikan pasar monopolistik antara lain sebagai berikut.
  1. Konsumen memiliki banyak opsi barang.
  2. Produsen dapat memilih harga sendiri-sendiri dlm satu pasar lantaran tak ada kompetisi.
  3. Masing-masing monopolistik mempunyai keuntungan sendiri-sendiri karena mempunyai pasar (konsumen) sendirisendiri.
Sementara itu, kelemahannya antara lain sebagai berikut.
  1. Tidak efisiennya buatan karena produsen tak berproduksi dgn ongkos rata-rata (AC) yg minimum.
  2. Terlalu banyak perusahaan kecil.
  3. Konsumen masih mesti membayar harga produk yg lebih tinggi dr biaya buatan untuk menghasilkan produk tersebut, atau P lebih besar dr MC.
Untuk menambah wawasanmu ihwal struktur pasar, dlm pembahasan kali ini pula akan dikemukakan pembagian struktur pasar berdasarkan H. Von Stackelberg.

I. Pasar Faktor Produksi/Pasar Input

Kegiatan produksi akan dapat berlangsung dgn baik apabila aspek buatan yg diharapkan tersedia. Keberadaan faktorfaktor buatan dapat diperoleh di pasar aspek buatan. Makara pasar faktor bikinan yaitu kawasan bertemunya permohonan & penawaran faktor-faktor buatan yg berupa alam (tanah), tenaga kerja, modal (uang), & pebisnis (entrepreneur).
Penawaran faktor produksi berasal dr pelanggan & seruan aspek bikinan berasal dr produsen, sehingga akan dihasilkan output yg nantinya akan dijual pada konsumen. Tempat jual beli hasil bikinan (output) tersebut dinamakan pasar hasil buatan.

1. Macam-Macam Pasar Faktor Produksi/Pasar Input

Pasar input terdiri atas faktor-faktor produksi yg mencakup pasar sumber daya alam (tanah), sumber daya insan (tenaga kerja), modal, & pebisnis.

a. Pasar Faktor Produksi Sumber Daya Alam/Tanah

Faktor bikinan tanah yaitu semua kekayaan alam yg terkandung dlm tanah, lautan, & udara atau sering disebut sumber daya alam (natural resources). Jumlah tanah yakni tetap atau penawarannya tetap, maka kurva penawaran tanah bersifat inelastis tepat (berbentuk garis lurus), sedangkan usul akan tanah terus meningkat, sehingga harga tanah akan kian meningkat.
Bila ditunjukkan dgn grafik akan tampak selaku berikut.
Dari Gambar 3.20, bisa ananda lihat bahwa dgn bergesernya kurva DD ke D’D’ & D”D” maka harga/sewa tanah akan mengalami peningkatan.

b. Pasar Faktor Produksi Tenaga Kerja/Sumber Daya Manusia

Faktor buatan tenaga kerja yakni semua tenaga kerja baik jasmani maupun rohani, serta terdidik atau tak terdidik, atau sering disebut dgn sumber daya insan (human resources) yg melakukan kegiatan bikinan barang/jasa. Sumber daya insan yg berkualitas akan mampu mengembangkan produktivitas.
Tenaga kerja yg akan dipakai dlm proses buatan pada suatu perusahaan senantiasa mengalami peningkatan sesuai dgn peningkatan jumlah penduduk.
Permintaan tenaga kerja oleh suatu perusahaan dipengaruhi beberapa faktor di antaranya selaku berikut.
  1. Kemajuan teknologi yg dimiliki oleh suatu negara.
  2. Banyak sedikitnya barang yg dihasilkan.
  3. Tinggi rendahnya keuntungan pengusaha.
  4. Adanya investasi dr pebisnis
Kurva pada pasar aspek buatan tenaga kerja mampu digambarkan selaku berikut.
Dari Gambar 3.21 terlihat bahwa kurva penawaran tenaga kerja senantiasa bertambah sesuai dgn laju pertumbuhan penduduk, sehingga kurva penawaran bergeser ke kanan menjadi S’ S’.
Seiring dgn ditemukannya teknologi gres, pada kurva undangan tenaga kerja pertambahan penawarannya lebih besar ketimbang permintaan, sehingga upah (wage) yg diberikan mengalami penurunan dr W menjadi W₁

c. Pasar Faktor Produksi Modal

Pasar faktor produksi modal yaitu tempat ditawarkannya barang-barang modal untuk kepentingan proses buatan. Pengertian barang modal tak cuma berupa mesin-mesin ataupun perlengkapan saja, tetapi pula modal uang (yang merupakan dana untuk membeli barang-barang modal).
Modal yg berupa uang diperoleh dr simpanan & pinjaman, yg nantinya akan dipakai untuk investasi.
Diharapkan dgn investasi tersebut, seruan & penawaran akan barang modal mengalami penigkatan, sehingga kurva usul (D) & kurva penawaran (S) bergeser ke kanan.
Kurva undangan & penawaran pada  pasar faktor bikinan modal terlihat mirip Gambar 3.22.

d. Pasar Faktor Produksi Pengusaha (Kewirausahaan)

Faktor bikinan usahawan merupakan orang-orang yg berjiwa wiraswasta atau mempunyai kecakapan dlm tata laksana perusahaan (managerial skill). Pengusaha mempunyai peranan yg sungguh memilih, yakni mengorganisasi faktor buatan alam, tenaga kerja & modal untuk menerima hasil yg optimal.

3. Teori Nilai Faktor Produksi

Teori nilai faktor-faktor buatan mirip sewa tanah, upah tenaga erja, bunga modal, & laba pebisnis mampu ananda pelajari pada pembahasan berikut disertai tokoh-tokoh yg mengemukakan teori tersebut.

a. Teori Sewa Tanah (Rent)

Sewa tanah yaitu balas jasa yg diterima pemilik tanah, karena tanah mampu menyampaikan faedah berupa semua yg terkandung dlm tanah.
Tokoh-tokoh yg mengemukakan teori sewa tanah antara lain selaku berikut.

1. David Ricardo

Tinggi rendahnya sewa tanah akan diputuskan oleh kesuburan tanah. Oleh lantaran itu teori ini disebut pula Teori Differensial.

2. Von Thunen

Tinggi rendahnya sewa tanah selain ditentukan oleh perbedaan kesuburan tanah pula jauh dekatnya (letak) tanah dgn pasar.

b. Teori Upah Tenaga Kerja

Upah & honor merupakan balas jasa yg diterima tenaga kerja karena jasanya dlm proses bikinan.
Upah dapat digolongkan dlm dua macam, yakni :
  1. upah nominal yakni upah yg diukur dgn satuan uang tanpa memperhitungkan berapa barang yg bisa dibeli,
  2. upah riil yakni upah yg diukur dgn barang & jasa yg dapat diperoleh dgn upah yag diterima.
Pemberian upah dilakukan dgn cara selaku berikut.
  1. Upah berdasarkan waktu artinya bantuan upah dihitung menurut lamanya waktu kerja, contohnya upah harian, mingguan, bulanan, & sebagainya.
  2. Upah sliding scale artinya pemberian upah mengikuti perubahan pemasaran produk & tak terdapat penentuan upah minimum.
  3. Upah indeks artinya pinjaman upah berdasarkan indeks ongkos hidup atau daya beli buruh.
  4. Upah menurut satuan hasil (prestasi) artinya jumlah upah yg diterima pekerja tergantung pada prestasi kerja yg disumbangkan pada proses bikinan.
  5. Upah profit sharing artinya upah yg diberikan besarnya tetap, namun akan memperoleh kepingan keuntungan perusahaan atau potongan laba.
  6. Upah copartnership artinya pekerja diberikan serpihan keuntungan namun dlm bentuk saham atau sero, sehingga pekerja ikut memiliki perusahaan.
Tokoh-tokoh dlm teori upah pekerja di antaranya selaku berikut.

1.David Ricardo (Teori Upah Alami)

Besarnya upah buruh sama dgn ongkos hidup minimum buruh beserta keluarganya.

2. F. Lassale (Teori Upah Besi)

Besarnya upah rata-rata buruh sama dgn ongkos hidup minimum buruh, karena pebisnis cenderung menekan buruh demi keuntungannya.

3. J.S. Mill (Teori Dana Upah)

Besarnya upah akan diputuskan oleh dana upah yg tersedia & jumlah buruh.
Upah Buruh =               Jumlah dana upah                        
                        Jumlah buruh yg dibayar dr dana upah

4. Von Thunen (Teori Upah Ethis)

Besarnya utah akan bergantung pada besarnya ongkos pemeliharaan hidup & besarnya produktivitas kerja buruh.

5. Karl Marx (Teori Upah Lebih)

Tenaga kerja mempunyai nilai tukar & nilai pakai bagi usahawan. Pengusaha mesti mengeluarkan duit nilai tukarnya untuk mendapatkan nilai pakainya. Kelebihan nilai pakai atas nilai tukar ini disebut nilai lebih.

6. Clark (Teori Produktivitas Marginal)

 Menurut Clark, besarnya upah buruh tak mampu melampaui produktivitas marginal dr kerja buruh.

c. Teori Bunga Modal

Bunga modal yakni balas jasa yg diterima pemilik modal, lantaran modalnya dipakai untuk proses bikinan.
Tokoh-tokoh yg mengemukakan teori bunga modal yakni selaku berikut.

1. J.B. Say (Teori Produktivitas)

Bunga modal merupakan kontra karena modal itu mampu menghasilkan produk / barang.

2. Nassau W. Senior (Teori Abstinence/Penghematan)

Bunga modal merupakan balas jasa pada pemiliknya lantaran ia sudah melakukan pengurangan (tidak berkonsumsi) membentuk modal.

3. Von Bohm Bawerk (Teori Agio/Time Preference)

Bunga modal ini menurut pada nilai duit yg senantiasa turun. Oleh lantaran itu, bunga modal ini dimaksudkan supaya nilai duit yg dikembalikan tetap sama dgn nilai duit tersebut pada dikala dipinjamkan.

4. J.M. Keynes (Teori Likuiditas)

Bunga modal merupakan balas jasa karena pemiliknya sudah mengorbankan likuiditas (kesanggupan untuk menyelenggarakan pembayaran).

d. Teori Laba Pengusaha

Laba usaha yakni balas jasa yg diterima seorang usahawan atau wirausaha.
Tokoh dlm teori keuntungan pebisnis antara lain selaku berikut.

1. Adam Smith

Laba pebisnis dibedakan menjadi dua, yakni :
  • normal profit yg mencakup bunga modal milik usahawan & balas jasa keahlian.
  • extraordinary profit yg berupa balas jasa berupa keuntungan.

2. J.B. Say

Laba pebisnis akan diputuskan oleh keahlian dlm memimpin perusahaan & risiko yg akan
ditangungnya.

3. Von Thunen

Laba usahawan merupakan keuntungan sesudah dikurangi pengeluaran.

4. J. Schumpeter

Laba usahawan merupakan balas jasa karena kemampuan pebisnis dlm menyelenggarakan variasi gres atau inovasi gres dlm proses produksinya.
Kombinasi itu meliputi :
  • penggunaan teknik buatan yg gres,
  • penemuan bahan dasar yg gres,
  • pembukaan tempat penjualan yg gres,
  • penggunaan administrasi yg gres,
  • penggunaan teknik penawaran spesial yg gres,
  • penggunaan teknik pemasaran yg gres
Akhirnya artikel kali ini, mengenai Harga Dan Pasar. Semoga berfaedah & dapat memperbesar ilmu & wawasan anda dlm dunia pasar atau dunia perdagangan. Jangan lupa baca Perilaku Konsumen & Perilaku Produsen