Hakikat Wawasan Nusantara Dalam Konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia – Pada kali ini, admin kembali dihadapan anda untuk membagikan postingan membicarakan mengenai Hakikat Wawasan Nusantara Dalam Konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk lebih lengkapnya, pribadi saja anda menyimak penjelasan di bawah ini.
Indonesia merupakan negara yg beraneka ragam dgn mengutamakan persatuan & kesatuan. Pada pembahasan kali ini, akan dipaparkan bagaimana pentingnya pengetahuan nusantara dlm Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Daftar Isi
A. Wawasan Nusantara
1. Pengertian Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara intinya merupakan cara pandang kepada bangsa sendiri. Kata “wawasan” berasal dr kata “wawas” yg bearti menyaksikan atau memandang “Cara pandang & sikap bangsa Indonesia mengenai diri & lingkungannya yg serba bermacam-macam & bernilai strategis dgn mengutamakan persatuan & kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dlm menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, & bernegara untuk menjangkau tujuan nasional”.
Hakikat Wawasan Nusantara Dalam Konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia |
Dengan demikian, Wawasan Nusantara mencakup semua faktor kehidupan yg utuh sehingga tak bisa dipisah-pisahkan sesuai dgn kepentingan. Bangsa Indonesia yg beragam mesti mampu membina & membangun atau mengadakan kehidupan nasional yg baik. Untuk itu, training & penyelenggaraan tata kehidupan bangsa & negara disusun atas dasar hubungan timbal balik antara semua faktor dgn memprioritaskan persatuan & kesatuan nasional. Dari pengertian di atas maka pengertian yg dipakai sebagai pola pokok fatwa dasar Wawasan Nusantara sebagai geopolitik Indonesia, yaitu cara pandang & sikap bangsa Indonnesia mengenai diri & lingkungannya yg serba bermacam-macam & bernilai strategis dgn mengutamakan persatuan & kesatuan wilayah & tetap menghargai serta menghormati kebhinekaan dlm setiap aspek kehidupan nasional untuk meraih tujuan nasional.
Baca juga
Secara etimologis, Wawasan Nusantara berasal dr kata wawasan & Nusantara. Wawasan berasal dr kata wawas (bahasa jawa) yg memiliki arti pandangan, tinjauan & penglihatan indrawi. Kaprikornus wawasan yakni persepsi, tinjauan, penglihatan, tanggap indrawi. Wawasan mempunyai arti pula cara pandang & cara menyaksikan. Nusantara berasal dr kata nusa & antara. Nusa artinya pulau atau kesatuan kepulauan. Antara artinya menampilkan letak antara dua unsur. Jadi Nusantara merupakan kesatuan kepulauan yg terletak antara dua benua, yaitu benua Asia & Australia, & dua samudra, yakni samudra Hindia & Pasifik. Berdasarkan pengertian terbaru, kata “Nusantara” dipakai sebagai pengganti nama Indonesia.
Sedangkan terminologis, pengetahuan menurut beberapa pertimbangan selaku berikut.
- Menurut Prof. Wan Usman, “Wawasan Nusantara ialah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri & tanah airnya sebagai Negara kepulauan dgn semua faktor kehidupan yg bermacam-macam.”
- Menurut GBHN 1998, Wawasan Nusantara yakni cara pandang & perilaku bangsa Indonesia mengenai diri & lingkungannya, dgn dlm penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, & bernegara.
- Menurut kalangan kerja Wawasan Nusantara untuk disarankan menjadi tap. MPR, yg dibuat Lemhannas tahun 1999, yaitu “cara pandang & perilaku bangsa Indonesia mengenai diri & lingkungannya yg serba bermacam-macam & bernilai strategis dgn memprioritaskan persatuan & kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dlm penyelenggaraan kehipan bermasyarakat, berbangsa, & bernegara untuk meraih tujuan nasional.”
Berdasarkan pertimbangan -pertimbangan tersebut, dengan-cara sederhana pengetahuan nusantara bermakna cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri & lingkungannya. Wawasan Nusantara sebagai Wawasan Nasional Indonesia pada hakikatnya merupakan perwujudan dr kepulauan Nusantara selaku satu kesatuan pertahanan & keamanan. Selain itu juga, Wawasan Nusantara merupakan pencerminan dr kepentingan yg sama, tujuan yg sama terpeliharanya persatuan & kesatuan bangsa & kesatuamn wilayah Indonesia. Dengan kata lain selaku pengetahuan nasionalnya, Wawasan Nusantara menjadi pola yg mendasari cara berfikir, bersikap & bertindak dlm rangka menangani permasalahan yg menyangkut kehidupan bermasyarakat, berbangsa & bernegara.
2. Hakikat Wawasan Nusantara
Hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan nusantara dlm pengertian cara pandang yg senantiasa utuh menyeluruh dlm lingkup nusantara demi kepentingan nasional. Hal tersebut memiliki arti bahwa setiap warga penduduk & aparatur negara mesti berpikir, bersikap, & bertindak dengan-cara utuh menyeluruh demi kepentingan bangsa & negara Indonesia. Demikian pula produk yg dihasilkan oleh lembaga negara mesti dlm lingkup & demi kepentingan bangsa & negara Indonesia tanpa menetralisir kepentingan yang lain, seperti kepentingan tempat, golongan, & perorangan.
Kita menatap bangsa Indonesia dgn Nusantara merupakan satu kesatuan. Makara, hakikat Wawasan Nusantara merupakan keutuhan & kesatuan wilayah nasional. Dengan kata lain, hakikat Wawasan Nusantara yakni “persatuan bangsa & kesatuan wilayah. Dalam GBHN disebutkan bahwa hakikat Wawasan Nusantara diwujudkan dgn menyatakan kepulauan nusantara selaku satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, & pertahanan keamanan.
3. Asas Wawasan Nusantara
Asas Wawasan Nusantara merupakan ketentuan atau kaidah dasar yg harus dipatuhi, ditaati, dipelihara, & diciptakan demi tetap taat & setianya komponen pembentuk bangsa Indonesia kepada akad bareng . Jika asas Wawasan Nusantara diabaikan, komponen pembentuk komitmen bareng akan melanggar komitmen bareng tersebut yg bermakna tercerai berainya bangsa & negara Indonesia.
Adapun, asas Wawasan Nusantara tersebut merupakan sebagai berikut.
- Kepentingan yg sama. Tatkala menegakkan & merebut kemerdekaan, kepentingan bareng bangsa Indonesia merupakan menghadapi penjajah dengan-cara fisik dr bangsa lain. Sekarang, bangsa Indonesia harus meng-hadapi penjajahan yg bertentangan. Misalnya, dgn cara “mencerai-beraikan” & “memecah belah” bangsa dgn memakai alasan HAM, demokrasi, & lingkungan hidup. Padahal, tujuan kepentingannya sama yakni tercapainya kesejahteraan & rasa aman yg lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya.
- Keadilan. Kesesuaian pembagian hasil dgn adil, perjuangan, & kegiatan baik individual, golongan, golongan maupun daerah.
- Kejujuran. Keberanian berpikir, berkata, & bertindak sesuai realita serta ketentuan yg benar semoga pun realita atau ketentuan itu pahit & kurang lezat didengarnya. Demi kebenaran & perkembangan bangsa & negara, hal itu mesti dikerjakan.
- Solidaritas. Diperlukan kerja sama, mau memberi, & berkorban bagi orang lain tanpa meninggalkan ciri & karakter budaya masing-masing.
- Kerja sama. Adanya koordinasi, saling pengertian yg didasarkan atas kesetaraan sehingga kerja golongan, baik golongan kecil maupun besar dapat mencapai sinergi yg lebih baik.
- Kesetiaan kepada komitmen bareng untuk menjadi bangsa & mendirikan Negara Indonesia yg dimulai, dicetuskan, & dirintis oleh Boedi Oetomo Tahun 1908, Sumpah Pemuda Tahun 1928, & Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Kesetiaan terhadap kesepa-katan ini sungguh penting & menjadi tonggak utama terciptanya persatuan & kesatuan dlm kebhinekaan. Jika kesetiaan ini goyah, dapat ditentukan persatuan & kesatuan akan hancur berantakan.
B. Kedudukan, Fungsi & Tujuan Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara berkedudukan selaku visi bangsa. Wawasan nasional merupakan visi bangsa yg bersangkutan dlm menuju masa depan. Visi bangsa Indonesia sesuai dgn rancangan Wawasan Nusantara ialah menjadi bangsa yg satu dgn wilayah yg satu & utuh pula. Kedudukan Wawasan Nusantara sebagai salah satu konsepsi ketatanegaran Republik Indonesia.
1) Kedudukan
Wawasan Nusantara selaku pengetahuan nasional bangsa Indonesia merupakan fatwa yg diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat Indonesia semoga tak terjadi penyesatan atau penyimpangan dlm upaya mewujudkan keinginan & tujuan nasional. Dengan demikian, pengetahuan Nusantara menjadi landasan visional dlm menyelenggarakan kehidupan nasional.
2) Fungsi
Wawasan Nusantara berfungsi selaku pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-rambu dlm memilih segala kebijaksanaan, keputusan, langkah-langkah, & perbuatan bagi penyelenggaraan negara di tingkat pusat & daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dlm kehidupan bermasyarakat, berbangsa, & bernegara.
3) Tujuan
Wawasan Nusantara bertujuan merealisasikan nasionalisme yg tinggi di segala faktor kehidupan rakyat Indonesia yg lebih memprioritaskan kepentingan nasional ketimbang kepentingan individu, golongan golongan, suku bangsa atau tempat. Kepentingan-kepentingan tersebut tetap dihormati, diakui, & dipenuhi selama tak berlawanan dgn kepentingan nasional atau kepentingan masyarakat. Nasionalisme yg tinggi di segala bidang demi tercapainya tujuan nasional tersebut merupakan pancaran dr makin meningkatnya rasa, paham, & semangat kebangsaan dlm jiwa bangsa Indonesia selaku hasil pemahaman & penghayatan Wawasan Nusantara.
C. Aspek Trigatra & Pancagatra dlm Wawasan Nusantara
Konsepsi wawasan nusantara merupakan sebuah konsep di dlm cara pandang & pengaturan yg mencakup segenap kehidupan bangsa yg dinamakan astagatra, yg mencakup faktor alamiah (trigatra) & faktor sosial (pancagatra). Trigatra mencakup posisi & lokasi geografis negara, keadaan & kekayaan alam, & keadaan & kesanggupan penduduk. Pancagatra merupakan faktor sosial kemasyarakatan terdiri dr ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya & pertahanan keamanan (Ipoleksosbudhankam). Antara gatra yg satu dgn yg lain terdapat hubungan yg bersifat timbal balik dgn hubungan yg erat yg saling interdependensi, demikian pula antara trigatra & pancagatra.
Aspek – Aspek Trigatra
a. Letak & Bentuk Geografis
Jikalau kita melihat letak geografis wilayah Indonesia dlm peta dunia, maka akan nampak terang bahwa wilayah negara tersebut merupakan suatu kepulauan, yg menurut wujud ke dalam, terdiri dr kawasan air dgn ribuan pulau-pulau di dalamnya. Dalam bahasa asing bisa disebut selaku suatu archipelago kelvar, kepulauan itu merupakan suatu archipelago yg terletak antara Benua Asia di sebelah utara & Benua Australia di sebelah selatan serta Samudra Indonesia di sebelah barat & Samudra Pasifik di sebelah timur. Letak geografis antara dua benua & samudra yg penting itu, maka dikatakan bahwa Indonesia mempunyai suatu kedudukan geografis di tengah-tengah jalan kemudian lintas silang dunia. Karena kedudukannya yg strategis itu, dipandang dr tiga segi kemakmuran di bidang politik, ekonomi & sosial budaya, Indonesia sudah banyak mengalami konferensi dgn efek pihak aneh (akulturasi).
Indonesia terletak pada 6 LU–11 LS, 95 BT–141 BT, dilalui garis khatulistiwa yg di tengah-tengahnya terbentang garis equator sehingga Indonesia mempunyai 2 demam isu, yakni demam isu hujan & kemarau.
b. Keadaan & Kemampuan Penduduk
Penduduk adalah sekelompok manusia yg mendiami suatu tempat atau wilayah. Adapun faktor penduduk yg mempengaruhi ketahanan nasional ialah selaku berikut.
1. Faktor yg Mempengaruhi Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk berganti karena maut, kelahiran, pendatang gres, & orang yg meninggalkan daerahnya. Segi positif dr pertambahan penduduk ialah pertambahan angkatan kerja (man power) & pertambahan tenaga kerja (labour force). Segi negatifnya, apabila pertumbuhan penduduk tak sepadan dgn tingkat pertumbuhan ekonomi yg tak dibarengi dgn usaha peningkatan mutu penduduk.
2. Faktor yg Mempengaruhi Komposisi Penduduk
Komposisi yakni susunan penduduk menurut umur, kelamin, agama, suku bangsa, tingkat pendidikan, & sebagainya. Susunan penduduk itu dipengaruhi oleh mortalitas, fertilitas, & migrasi. Fertilitas sungguh besar lengan berkuasa besar terhadap umur & jenis penduduk golongan muda yg mampu memunculkan persoalan penyediaan akomodasi pendidikan, ekspansi lapangan kerja, & sebagainya.
3. Faktor yg Mempengaruhi Distribusi Penduduk
Distribusi penduduk yg ideal yakni distribusi yg dapat menyanggupi persyaratan kemakmuran & keamanan yakni penyebaran merata. Oleh lantaran itu, pemerintah perlu memberikan kebijakan yg mengendalikan penyebaran penduduk, misalnya dgn cara transmigrasi, mendirikan pusat-pusat pengembangan (growth centers), pusat-pusat industri, & sebagainya. Kemampuan penduduk yg tak seimbang dgn pertumbuhan penduduk bisa memunculkan ancaman-ancaman terhadap pertahanan nasional.
c. Keadaan & kekayaan alam
Kekayaan sumber-sumber alam sebenarnya terdapat di atmosfir, di permukaan bumi, di bahari, di perairan, & di dlm bumi. Sumber-sumber alam sesungguhnya bermakna yg sungguh luas di mana Indonesia populer sebagai negara yg mempunyai sumber-sumber alam yg berlimpah ruah. Sebagai gambaran biasa , sumber-sumber alam tergolong sumber-sumber pelican atau mineral, sumber-sumber nabati atau tumbuhan, & sumber-sumber hewani atau fauna. Untuk mengawali dgn sumber-sumber pelican atau mineral mampu diutarakan, bahwa negara Indonesia mempunyai sumber-sumber mineral yg mencakup materi-materi galian, biji-bijian maupun bahan-materi galian industri di samping sumber-sumber tenaga lain. Sifat unik kekayaan alam yakni jumlahnya yg terbatas & penyebarannya tak merata. Sehingga memunculkan ketergantungan dr & oleh negara & bangsa lain. Bentuk sumber daya alam ada 2 (dua) , yakni sumber daya alam yg bisa diperbaharui & tak mampu diperbaharui.
Sumber daya alam mesti dimasak atau dimanfaatkan dgn berprinsip atau asas optimal, lestari, & berdaya saing 1) Asas maksimal Artinya sumber daya alam yg diatur atau dimanfaatkan mesti benar-benar membuat kemakmuran & kesejahteraan rakyat.
2) Asas lestari
Artinya pengerjaan sumber daya alam tak boleh menimbulkan kerusakan lingkungan, menjaga keseimbangan alam.
3) Asas berdaya sain
Artinya bahwa hasil bahwa batik merupakan warisan budaya hasil sumber daya alam Indonesia maka batik bisa berdaya saing dlm jual beli mesti bisa berkompetisi dgn sumber daya alam negara lain.
2. Aspek–Aspek Pancagatra
Pancagatra yakni faktor-faktor kehidupan nasional yg menyangkut kehidupan & pergaulan hidup manusia dlm bermasyarakat & bernegara dgn ikatan-ikatan, aturan-aturan & norma-norma tertentu. Hal-hal yg termasuk faktor pancagatra yaitu selaku berikut.
a. Ideologi
Ideologi suatu negara diartikan selaku guiding of principles atau prinsip yg dijadikan dasar sebuah bangsa. Ideologi ialah pengetahuan dasar atau kesempatan . Ideologi merupakan konsep yg mendalam mengenai kehidupan yg dicita-citakan serta yg ingin diiperjuangkan dlm kehidupan nyata. Ideologi mampu dijabarkan ke dlm tata cara nilai kehidupan, yakni serangkaian nilai yg tersusun dengan-cara sistematis & merupakan kebulatan pedoman & kepercayaan.
Dalam strategi training ideologi berikut yakni beberapa prinsip yg harus diperhatikan.
- Ideologi harus diaktualisasikan dlm bidang kenegaraan oleh WNI.
- Ideologi selaku perekat pemersatu mesti ditanamkan pada seluruh WNI.
- Ideologi mesti dijadikan panglima, bukan sebaliknya.
- Aktualisasi ideologi dikembangkan kearah keterbukaan & kedinamisan.
- Ideologi Pancasila mengakui keaneragaman dlm hidup berbangsa & dijadikan alat untuk menyejahterakan & mempersatukan penduduk .
- Kalangan elit eksekutif, legislatif, & yudikatif mesti mesti merealisasikan cita-cita bangsa dgn melakukan GBHN dgn mengedepankan kepentingan bangsa.
- Menyosialisasikan Pancasila selaku ideologi humanis, relijius, demokratis, nasionalis, & berkeadilan. Menumbuhkan sikap positif kepada warga negara dgn meningkatkan motivasi untuk merealisasikan impian bangsa.
b. Politik
Politik diartikan selaku asas, haluan, atau kebijaksanaan yg diguna-kan untuk meraih tujuan & kekuasaan. Kehidupan politik dapat dibagi kedalam dua sektor yakni sektor penduduk yg memperlihatkan input & sektor pemerintah yg berfungsi selaku output. Sistem politik yg dipraktekkan dlm sebuah negara sungguh memilih kehidupan politik di negara yg bersangkutan. Upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan ketahanan di bidang politik merupakan upaya mencari keseimbangan & keharmonisan antara keluaran & masukan menurut Pancasila yg merupakan pencerminan dr demokrasi Pancasila.
c. Ekonomi
Kegiatan ekonomi adalah seluruh kesibukan pemerintah & masyarakat dlm mengurus faktor bikinan & distribusi barang & jasa untuk kemakmuran rakyat. Upaya meningkatkan ketahanan ekonomi merupakan upaya meningkatkan kapasitas bikinan & kelancaran barang & jasa dengan-cara merata ke seluruh wilayah negara. Upaya untuk membuat ketahanan ekonomi ialah melalui metode ekonomi yg diarahkan untuk kemakmuran rakyat.
Ekonomi kerakyatan mesti menyingkir dari free fight liberalism, etatisme, & tak dibenarkan adanya monopoli. Struktur ekonomi dimantapkan dengan-cara sepadan & selaras antarsektor. Pembangunan ekonomi dilaksanakan bareng atas dasar kekeluargaan. Pemerataan pembangunan & hasil-risikonya mesti dilaksanankan dengan-cara selaras & sebanding antarwilayah & antarsektor. Kemampuan bersaing mesti ditumbuhkan dlm meningkatkan kemandirian ekonomi. Ketahanan di bidang ekonomi dapat ditingkatkan lewat pembangunan nasional yg sukses, namun tak mampu dilupakan faktor-faktor non-teknis mampu mensugesti alasannya saling terkait & berhubungan.
d. Sosial Budaya
Sosial budaya mampu diartikan selaku keadaan dinamik budaya bangsa yg berisi keuletan untuk menyebarkan kekuatan nasional dlm menghadapi & menanggulangi ancaman, tantangan, hambatan, & gangguan (ATHG). Gangguan bisa tiba dr dlm maupun dr luar, baik dengan-cara langsung maupun tak pribadi, yg membahayakan kelangsungan hidup sosial NKRI menurut Pancasila & Undang-Undang Dasar 1945. Esensi ketahanan budaya yakni pengaturan & penyelenggaraan kehidupan sosial budaya. Ketahanan budaya merupakan pengembangan sosial budaya dimana setiap warga penduduk dapat mengembangkan kemampuan pribadi dgn segenap potensinya berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
e. Pertahanan & Keamanan
Pertahanan & keamanan diartikan selaku keadaan dinamika dlm kehidupan pertahanan & keselamatan bangsa Indonesia yg berisi keuletan & keperkasaan yg mengandung kesanggupan me-ngembangkan kekuatan nasional dlm menghadapi & menangani ATHG yg membahayakan identitas, integritas, & kelangsungan hidup bangsa berdasarkan Pancasila & UUD 1945. Ketahanan di bidang keselamatan merupakan keperkasaan suatu bangsa dlm upaya bela negara, di mana seluruh IPOLEKSOSBUDHANKAM disusun, dikerahkan dengan-cara terpimpin, terintegrasi, terorganisasi untuk menjamin terselenggaranya Sistem Ketahananan Nasional. Prinsip-prinsip Sistem Ketahanan Nasional antara lain yakni sebagai berikut.
- Bangsa Indonesia cinta tenang tetapi lebih cinta kemerdekaan.
- Pertahanan keselamatan berlandasan pada landasan ideal Pancasila, landasan konstitusional Undang-Undang Dasar 1945, & landasan visional pengetahuan nusantara.
- Pertahanan keselamatan negara merupakan upaya terpadu yg melibatkan segenap potensi & kekuatan nasional.
- Pertahanan & keamanan diselenggarakan dgn metode pertahanan & keamanan nasional (Sishankamnas) & metode pertahanan & keselamatan rakyat semesta (Sishankamrata).
Hubungan Antargatra
Antara trigatra & pancagatra serta antargatra itu sendiri terdapat hubungan timbal balik yg erat yg dinamakan korelasi & interdependensi yg artinya merupakan selaku berikut.
- Ketahanan nasional pada hakikatnya bergantung pada kesanggupan bangsa & negara di dlm mendayagunakan dengan-cara optimal gatra alamiah (trigatra) sebagai modal dasar untuk penciptaan keadaan dinamis yg merupakan kekuatan dlm penyelenggaraan kehidupan nasional (pancagatra).
- Ketahanan nasional yaitu suatu pengertian holistik, yakni suatu tatanan yg utuh, menyeluruh & terpadu, di mana terdapat saling hubungan antar gatra di dlm keseluruhan kehidupan nasional (astagatra).
- Kelemahan di salah satu gatra mampu menyebabkan kekurangan di gatra lain & menghipnotis kondisi dengan-cara keseluruhan sebaliknya kekuatan dr salah satu atau beberapa gatra dapat didayagunakan untuk memperkuat gatra lainnya yg lemah, & mempengaruhi keadaan dengan-cara keseluruhan.
- Ketahanan nasional Indonesia bukan merupakan suatu penjumlahan ketahanan segenap gatranya, melainkan suatu resultante keterkaitan yg integratif dr keadaan-kondisi dinamik kehidupan bangsa di bidang-bidang ideologi, politik, ekonomi, social budaya, pertahanan & keselamatan.
Selanjutnya hubungan antar gatra, dikemukakan menyerupai uraian berikut.
- Gatra geografi, abjad geografi sangat mempengaruhi jenis, mutu & persebaran kekayaan alam & sebaliknya kekayaan alam bisa mempengaruhi karakter geografi.
- Antara gatra geografi & gatra kependudukan; bentuk-bentuk kehidupan & penghidupan serta persebaran penduduk sungguh erat kaitannya dgn abjad geografi & sebaliknya abjad geografi mempengaruhi kehidupan dr pendudukanya.
- Antara gatra kependudukan & gatra kekayaan alam; kehidupan & penghidupan pendudukan dipengaruhi oleh jenis, kualitas, kuantitas & persebaran kekayaan alam, demikian pula sebaliknya jenis, mutu, kuantitas & persebaran kekayaan alam dipengaruhi oleh faktor-faktor kependudukan utamanya kekayaan alam yg mampu diperbaharui. Kekayaan alam memiliki kegunaan nyata bila sudah dimasak oleh penduduk yg mempunyai kemampuan dlm ilmu pengetahuan & teknologi.
- Hubungan antargatra dlm pancagatra; setiap gatra dlm Pancagatra menampilkan peran serta tertentu pada gatra-gatra lain & sebaliknya setiap gatra mendapatkan kontribusi dr gatra-gatra lain dengan-cara terintegrasi.
- Antaragatra ideologi dgn gatra politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan & keamanan, maka arti ideologi yakni selaku falsafah bangsa & landasan ideologi negara. Selain itu ideologi merupakan nilai penentu bagi kehidupan nasional yg mencakup seluruh gatra dlm pancagatra dlm memelihara kelangsungan hidup bangsa & pencapaian tujuan nasional.
- Antara gatra politik dgn gatra ideologi, ekonomi, sosial budaya, pertahanan & keselamatan; mempunyai arti kehidupan politik yg mantap & dinamis menjalankan kebenaran ideologi, memperlihatkan iklim yg aman untuk pengembangan ekonomi, sosial budaya, pertahanan & keamanan. Kehidupan politik bangsa dipengaruhi oleh bermacam hal yg satu dgn yg yang lain saling berhubungan. Ia dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan & kesadaran politik, tingkat kemakmuran ekonomi, ketaatan beragama, keakraban sosial & rasa keamanannya.
- Antara gatra ekonomi dgn gatra ideologi, ekonomi, sosial budaya, pertahanan & keselamatan; bermakna kehidupan ekonomi yg tumbuh mantap & merata, akan menyakinkan kebenaran ideologi yg dianut, mendinamisir kehidupan politik & perkembangan sosial budaya serta mendukung pengembangan pertahanan & keaman-an. Keadaan ekonomi yg stabil, maju & merata menunjang stabilitas & peningkatan ketahanan faktor lain.
- Antara gatra sosial budaya dgn gatra ideologi, ekonomi, sosial budaya, pertahanan & keamanan; dlm arti kehidupan sosial budaya yg serasi, stabil, dinamis, berbudaya & berkepribadian, akan menyakinkan kebenaran ideologi, memberikan iklim yg kondusif untuk kehidupan politik yg berbudaya, kehidupan ekonomi yg tetap mementingkan kebersamaan serta kehidupan pertahanan & keselamatan yg menghormati hak-hak individu. Keadaan sosial yg terintegrasi dengan-cara serasi, stabil, dinamis, berbudaya & berkepribadian cuma bisa meningkat di dlm suasana aman & tenang. Kebesaran & keseluruhan nilai sosial budaya bangsa merefleksikan tingkat kemakmuran & keamanan nasional baik fisik material maupun mental spiritual. Keadaan sosial yg timpang dgn kontradiksi di aneka macam bidang kehidupan memungkinkan timbulnya ketegangan sosial yg mampu berkembang menjadi gejolak sosial.
- Antara gatra pertahanan & keselamatan dgn gatra ideologi, ekonomi, sosial budaya, pertahanan & keselamatan; dlm arti kondisi kehidupan pertahanan & keselamatan yg stabil & dinamis akan meyakinkan kebenaran ideologi, menyampaikan iklim yg kondusif untuk pengembangan kehidupan politik, ekonomi & sosial budaya. Keadaan pertahanan & keamanan yg stabil, dinamis, maju & meningkat di seluruh faktor kehidupan akan memperkokoh & menunjang kehidupan ideologi, politik, ekonomi, & sosial budaya.
- Astagatra dlm pendekatan kemakmuran & keamanan mempunyai peranan tergantung dr sifat setiap gatra.
- Gatra alamiah mempunyai peranan sama besar baik untuk kemakmuran maupun untuk keselamatan.
- Gatra ideologi, politik & sosial budaya mempunyai peranan sama besar untuk kesejahteraan & keamanan.
- Gatra ekonomi relatif mempunyai peranan lebih besar untuk kesejahtera-an dibandingkan dengan peranan untuk keamanan.
- Gatra pertahanan & keselamatan relatif mempunyai peranan lebih besar untuk keamanan dibandingkan dengan peranan untuk kemakmuran.
D. Peran Serta Warga Negara Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan
Wawasan nusantara mesti dijadikan arahan, pedoman, teladan, & tuntutan bagi setiap warga negara Indonesia dlm membangun & memelihara tuntutan bangsa & Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena itu, implementasi atau penerapan wawasan nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap, & pola tindak yg senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa ketimbang kepentingan pribadi atau golongan. Dengan kata lain, pengetahuan nusantara menjadi pola yg mendasari cara berpikir, bersikap, & bertindak dlm rangka menghadapi, menyikapi, atau menangani berbagai kasus menyangkut kehidupan bermasyarakat, berbangsa, & bernegara.
Implementasi pengetahuan nusantara selalu berorientasi pada kepentingan rakyat & wilayah tanah air dengan-cara utuh & menyeluruh sebagai berikut.
- Implementasi pengetahuan nusantara dlm kehidupan politik akan membuat iklim penyelenggaraan negara yg sehat & dinamis. Hal tersebut nampak dlm wujud pemerintahan yg kuat, aspiratif, & terpercaya yg dibangun selaku penjelmaan kedaulatan rakyat.
- Implementasi wawasan nusantara dlm kehidupan ekonomi akan bikin tatanan ekonomi yg sungguh-sungguh menjamin pemenuhan & kenaikan kesejahteraan & kemakmuran rakyat dengan-cara merata & adil. Di samping itu, implementasi Wawasan Nusantara merefleksikan tanggung jawab pengelolaan sumber daya alam yg mengamati keperluan penduduk antardaerah dengan-cara timbal balik serta kelestarian sumber daya alam itu sendiri.
- Implementasi pengetahuan nusantara dlm kehidupan sosial budaya akan bikin sikap batiniah & lahiriah yg mengakui, menerima, & menghormati segala bentuk perbedaan atau kebhinekaan sebagai kenyataan hidup sekaligus karunia sang Pencipta. Implementasi ini pula akan menciptakan kehidupan penduduk & bangsa yg rukun & bersatu tanpa membeda-bedakan suku, asal usul daerah, agama atau kepercayaan, serta golongan menurut status sosialnya.
- Implementasi pengetahuan nusantara dlm kehidupan pertahanan & keamanan akan menumbuhkembangkan kesadaran cinta tanah air & bangsa, yg lebih lanjut akan membentuk perilaku bela negara pada setiap warga negara Indonesia. Kesadaran & sikap cinta tanah air & bangsa serta bela negara ini akan menjadi modal utama yg akan menggerakkan partisipasi setiap warga negara Indonesia dlm merespon setiap bentuk ancaman, seberapa pun kecilnya & dr manapun datangnya, atau setiap tanda-tanda yg membahayakan keselamatan bangsa & kedalaulatan negara.
Dalam pelatihan seluruh faktor kehidupan nasional sebagaimana dijelaskan di atas, implementasi pengetahuan nusantara mesti menjadi nilai yg menjiwai segenap peraturan perundang-ajakan yg berlaku pada setiap strata di seluruh Indonesia. Di samping itu, pengetahuan nusantara mampu diimplementasikan ke dlm segenap pranata sosial yg berlaku di penduduk dlm nuansa kebhinnekaan sehingga bikin kehidupan yg toleran, erat, peduli, hormat, & taat hukum. Semua itu menggambarkan sikap, paham, & semangat kebangsaan atau nasionalisme yg tinggi sebagai identitas atau jati diri bangsa Indonesia.
Untuk itu, semoga terketuk hati nurani setiap warga negara Indonesia & sadar bermasyarakat, berbangsa, & bernegara diharapkan pendekatan dgn acara yg teratur, berkala, & terarah. Hal ini akan merealisasikan keberhasilan implementasi Negara Kesatuan Republik Indonesia lewat pengakuan pengetahuan nusantara.
Adapun tugas serta dlm penerapan asas-asas pengetahuan nusantara dlm tata kehidupan nasional membutuhkan kesamaan pola pikir, pola sikap, & pola tindak dlm seluruh proses penyelenggaraan bermasyarakat, berbangsa & bernegara dlm mengisi pembangunan. Peranan siswa dlm mendukung implementasi pengetahuan nusantara yakni selaku berikut.
- Mendukung persatuan bangsa.
- Berkemanusiaan yg adil & beradab.
- Mendukung kerakyatan yg mengutamakan kepentingan bareng di atas kepentingan individu atau golongan.
- Mendukung upaya untuk merealisasikan suatu keadilan sosial dlm masyarakat.
- Mempunyai kesanggupan berfikir, bersikap rasional, & dinamis, berpandangan luas sebagai intelektual.
- Mempunyai pengetahuan kesadaran berbangsa & bernegara untuk membela negara yg dilandasi oleh rasa cinta tanah air.
- Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dlm bermasyarakat, berbangsa & bernegara.
- Memanfaatkan dengan-cara aktif ilmu pengetahuan, teknologi & seni untuk kepentingan kemanusiaan, berbangsa & bernegara.
- Mewujudkan kepentingan nasional.
- Memelihara & memperbaiki demokrasi.
- Mengembangkan IPTEK yg dilandasi dogma & takwa.
- Menciptakan kerukunan umat beragama.
- Memiliki keterangan & perhatian terhadap kebutuhan-kebutuhan penduduk .
- Menjunjung tinggi aturan & pemerintahan.
- Menjaga kebersihan & kesehatan lingkungan sekitar.
- Merubah budaya negatif yg bisa membuat perselisihan.
- Mengembangkan kehidupan penduduk menuju ke arah yg lebih baik.
- Memelihara nilai-nilai positif (hidup rukun, gotong-royong, dll) dlm penduduk .
Lihat juga
Bentuk Ancaman Terhadap Negara Indonesia Dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Itulah artikel yg kami bagikan mengenai Hakikat Wawasan Nusantara Dalam Konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia. Semoga berfaedah buat kita selaku bangsa Indonesia.